Sesuai dengan aba-aba yang diberikan oleh William, setelah lima menit perjalanan berlalu, Ares segera mengirim beberapa petualangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, menyelinap ke depan untuk memeriksa keberadaan dari kamp, tempat yang duduga sebagai markas Demon. Sembari menunggu laporan dari mereka, para petualang mulai saling berbincang-bincang. Ada banyak topik yang sedang mereka bahas dan saling membentuk kelompoknya sendiri. Semua itu demi membuang kebosanan mereka?
15 menit berlalu, para petualang yang tadi pergi, sekarang sudah datang dan memberikan laporan kepada William. Sontak semua orang menghentikan perbincangan mereka, dan terfokus kepada para petualangan itu.
"Lapor, sekitar 150 meter dari sini kami melihat sebuah gua yang kami simpulkan jika itu adalah sarang dari para Demon. Kami juga melihat mereka berkeliaran di sekitar sana. Sepertinya mereka sedang melakukan patroli," ucap salah satu petualangan yang memberikan laporannya.
Sebuah laporan yang membuat William senang. Dia pun menjadi berenerjik dan langsung menatap semua Petualangan yang ada.
"Kalian semua dengar!? kamp para Demon itu sudah dekat. Persiapkan diri kalian! Kita akan segera bertempur!"
Semua petualang yang senang mendengar kabar itu. Mereka bersorak gembira sembari mengangkat semua senjata mereka.
""Yeayyyy!!!! Mari kita kalahkan mereka semua!!""
William menggerakkan kudanya dan segera berjalan sembari memberikan aba-aba, "Baiklah, mari kita pergi!!"
**
Sementara itu di sekitar gua, tepatnya di sebuah tebing yang agak tinggi daripada gua terdapat seseorang yang tengah menunduk sejenak memperhatikan pergerakan para Demon yang sedang berlalu lalang, berpatroli di sekitar gua. Orang itu ialah Tenzo.
Dia baru saja tiba di gua itu setelah melalui perjalanan yang agak panjang. Saat ini dia sedang memperhatikan para Demon dan memikirkan rencana apa yang akan dia lakukan kepada mereka.
Hmm mari berpikir sejenak. sepuluh Demon yang berjaga di luar bukanlah ancaman yang serius. Aku bisa mengalahkan mereka semua sekaligus. Dan setelah itu, sesampainya di dalam, apakah aku harus langsung membantai semua Demon yang kulihat atau mencari letak penjara dari sisa penduduk itu?
Ketika Tenzo ingin memutuskan rencana apa yang ingin dia gunakan, tiba-tiba instingnya merasakan jika ada segerombol manusia yang akan datang. Dan benar saja, bener saat setelahnya, muncul orang-orang dari beberapa arah dengan kecepatan yang tinggi. Mereka langsung menyergap sepuluh Demon yang berjaga di sana dan membungkam mereka.
Pada saat itu Tenzo agak kecewa. Heeh, kurasa ini bukanlah hari keberuntungan ku. Tidak kusangka jika tempat ini ditargetkan oleh para petualang, ungkapnya dalam hati yang kecewa.
Awalnya kekecewaan dia ingin membuatnya pergi dari sini. Dia mengira jika semua ini akan mudah ditangani oleh para Petualangan-petualang itu. Akan tetapi sesaat dia kembali berpikir.
Sudah begitu lama aku tidak melihat ada sebuah pertarungan. Mungkin saja mereka bisa menjadi bahan tontonan yang bagus.
Sebuah ide terpikirkan okeh Tenzo. Dia berniat untuk ikut menyelinap masuk bersama para Petualang itu dan melihat bagaimana mereka semua akan bertarung. Sudah bertahun-tahun dia terjebak di hutan belantara tanpa melihat ada seorang mahluk sejenisnya. Mungkin saja dia bisa mendapatkan tontonan yang bagus dari mereka.
**
Para Petualang yang tadinya sudah bergerak kini hampir tiba di kamp Iblis itu. William segera menyuruh salah satu dari petualangan yang mempunyai kemampuan [Eye High] kemampuan untuk melihat musuh dari kejauhan, memastikan jumlah Demon tengah berpatroli di luar gua.
Setelah memastikan jumlah dan posisi mereka, William segera membentuk tim kecil yang bertugas untuk langsung menyergap semua Demon yang ada. Setelah pembentukan tim itu, mereka pun kembali bergerak.
Ketika para Demon tengah sibuk dengan patroli mereka, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan manusia yang langsung muncul diiringi dengan beberapa sihir yang di arahkan kepada mereka.
"Retaining Chain!!"
[Retaining Chain] Kekuatan sihir yang dimana mereka segera mengirimkan sebuah rantai yang terbuat dari sihir dan mengekang target yang sudah mereka targetin. Dan ini yang dibuka oleh para Mage di antara para petualangan untuk mengekang langsung para Demon yang berkeliaran di udara sana.
Dalam waktu yang sangat berdekatan mereka langsung terjatuh. Di saat itulah para petualangan lainnya akan mengeksekusi. Mereka dengan cepat membunuh Demon itu sebelum mereka bertindak lebih lanjut. Bisa dibilang mereka (Petualang) menang dalam jumlah. Mereka terbilang cukup bagus dan terkoordinasi dalam melakukan hal ini. Hanya dalam waktu singkat semua Demon yang ada, mati.
William yang memimpin pasukan segera mengumpulkan kembali semua petualangan yang tersebar.
"Baiklah, untuk kedepannya situasi kita lebih berbahaya lagi soalnya kita tidak mengenal ruang lingkup mereka di dalam sana. Jadi masing-masing dari kita harus saling menjaga. Pertahankan kewaspadaan kalian, ingat!"
""Baik!!""
Para petualangan tersebut kemudian masuk ke dalam gua secara teratur. Tidak lama setelah orang terakhir yang masuk ke dalam gua, Tenzo yang sedari tadi di atas tebing sana, melompat tinggi, turun ke bawah dan ikut bersama dengan mereka.
**
Di dalam gua itu lumayan gelap, namun tidak mengganggu pandangan mata mereka. Tidak jauh, jalur gua sudah dihiasi oleh obor dan sejenis kristal sihir yang digunakan untuk penerangan sehingga menambah penerangan mereka. Tapi, masih belum ada satu pun bayang hidung dari para Demon yang mereka lihat disepanjang jalan.
Pada akhirnya mereka menemukan jalan bercabang dua. Mereka pun diam sejenak dan berpikir jalur mana kah yang akan mereka lewati.
"William, jadi bagaimana? Jalur mana yang ingin kita ambil? Sedari tadi kita masih belum melihat tanda satu pun dari Demon-Demon itu."
William terlihat sedang berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Ares. "Hmm, kurasa kita akan membagi tim menjadi dua bagian dan melewati semua jalur ini. Kurasa itu lebih efisien untuk memberantas mereka dengan waktu yang singkat."
Jadi William ingin membagi tim menjadi dua bagian dan melewati semua jalur ini. Dihadapkan dengan begitu mereka dapat lebih mudah memberantas para Demon tersebut.
"Jika itu adalah pilihanmu, maka baiklah. Mari kita mulai membagi pasukan."
Ares un setuju dan mereka membagi pasukan mereka yang menjadi dua. Sebelum mereka bergerak, William berbicara kepada mereka. "Jika kalian menemukan jalan bercabang lagi, langsung kembali saja ke sini, jangan terus berjalan."
"Baiklah," balas Ares.
Mereka pun berpisah memasuki jalur-jalur cabang tersebut. Tidak berapa lama, Tenzo pun muncul. Dia juga ikut melihat jalur cabang tersebut dan menoleh ke sisi jalur bagian kiri dan kanan.
"Aku merasa jika jalur yang dilewati oleh orang bernama Ares itu sangat berbahaya. Ada energi yang kuat di sana."
Tenzo pun berniat untuk memasuki jalur gua kiri yang dilalui oleh Ares. Tenzo terus berjalan hingga akhirnya di menemukan rombongannya Ares yang tengah dalam pertarungan yang sengit. Ada banyak Demon yang sedang mengepung mereka. Baik itu dari tim Ares, maupun dari para Demon, mereka saling melancarkan serangan mereka.
"Fire ball!!"
"Wind Slashh!!"
"Water Shooter!!"
"Healing up!!"
"Javaline!!"
"Trigger Slasshh!!"
"One thausand Arrow!!"
"Barrier Sheild!!"
"Earth Wall!!""
Ada begitu banyak teknik serangan yang dikeluarkan oleh tim Ares dan memberikan perlawanan cukup hebat kepada para Demon. Tenzo yang dari kejauhan melihat kejadian itu, mulai mengingat sebuah kisah lama yang pernah ia lalui di dalam hidupnya ketika datang ke dunia ini.
Ahh, jadi teringat kenangan lama ....
Pada akhirnya setelah setengah jam berlalu, pertempuran itu pun berakhir dengan kemenangan tim Ares. Mereka dapat bertahan dari gempuran para Demon. Pada saat itu, Ares kembali memberikan semangat moral pada timnya yang lumayan kelelahan karena sehabis melewati pertempuran. Di harapkan jika semangat mereka tidak pudar. Kemudian setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan. Tentu saja Tenzo kembali mengikuti mereka dengan berjaga jarak supaya tidak ada dari mereka yang mengetahui keberadaannya.