Chereads / KAISAR KLONE / Chapter 4 - KAISAR KLONE

Chapter 4 - KAISAR KLONE

. 10 oktober 1979, jam menunjukan pukul 04.30, seorang remaja membuka matanya perlahan dan mendapati dirinya ada di atas ranjang pembaringan. Di ruangan yg begitu akrab ia kenal, kamarnya sendiri. Seketika itu juga ia sadar, dirinya benar² tlah kembali.

Watson menatap kalender atas mejanya lekat², meyakinkan dirinya bahwa itu benar² nyata adanya.

"Ivan..",

-"energi menipis, hanya 5% tuan.., system di minimalkan.., pengisian energi di jalankan..", balas ivan dgn nada suara yg samar pelan, watson tersenyum. Ini benar nyata, ia tlah kembali.

"Oke ivan.., istirahatlah.., serahkan sisanya padaku.., terima kasih ivan..", ujar watson tulus.

"Sama² tuan.., saya juga berterima kasih.., anda akan paham alasannya nanti..", ivanpun mulai berhibernasi. Watson berdiri di atas cermin lemari menatap tubuh remajanya di cermin.

'Watson', aka 'sandman' aka superspy 'nighthawk', aka 'jhonny' 2199, kini hanya seorang remaja 14 tahun dgn 120 tahun pengetahuan technologi dalam otaknya dan rekaman peradaban yg tersimpan di ruang dimensinya sendiri. Kali ini ia akan memaksimalkan kemampuan ieditic memorynya yg tlah menjadikannya superspy yg di segani ketahap yg lebih tinggi lagi. Tekadnya.

Technologi apa yg tak ia ketahui, rahasia apa yg bisa tersembunyi dr ketajaman memorynya..?, Informasi apa yg tertutupi dr nya dan kini ia akan mempergunakannya demi untuk diri dan keluarganya sendiri.

Tenang watson, tenang, perlahan ia mulai melakukan pemanasan tubuh lewat gerak 'boxing shadow' yg kerap ia lakukan demi untuk menenangkan diri dan fokus, semakin lama semakin cepat, lincah, luwes, dan penuh tenaga hingga kekhawatirannyapun sedikit mereda.

Apa yg di balik pintu ini bukanlah mimpi, dan mereka ayah, ibu, adik adalah kenyataan yg harus ia 'lindungi', sedangkan yg lainnya ?!, Heh anggap saja mereka npc..!!, Tegas watson toh walau bersiap sedemikian rupa, jantung masih saja bergemuruh walau tak lagi tergambar di wajahnya.

Kekacauan yang indah, seorang wanita tengah baya menatapnya dgn senyum mengembang.

"Tumben jam segini sudah bangun..?!", Watson menata hatinya bersikap senormal yg ia sanggup perankan.

"Watson mimpi jadi agen mata² dunia bu.., tidak bisa tidur lagi setelahnya..", ucapnya datar.

"Waaah.., abang kena jamesbond syndrome tuh bang..", ledek linda adiknya yg baru muncul. Watson meraih roti di piring linda dan melahapnya bulat².

"Ibu..!!, watson mencuri rotiku bu..!!", Protes gadis itu kesal, geram mencubit pinggangnya yg pasrah ia nikmati saja sakitnya.

"kamu ini wats.., suka sekali sich bully adikmu.., dan Linda.., jaga bicaramu pada kakakmu..!!, sudah.. ibu buatkan lagi roti sandwich yg baru..", seraya kembali membuatkan sandwich pengganti untuk putrinya.

"Dia musuhku..!!", Geram linda sebal. Watson tersenyum, mengeluarkan kartu tabungannya di atas meja.

"Tadinya abang mau beri hadiah untuk ulang tahunmu bulan depan.., tapi berhubung kita musuhan.., batal saja dech..", mendengar itu seketika linda meloncat merangkul leher abangnya manja.

"Abang memang paling baik sedunia..", betapa cepatnya ekspresi gadis itu berubah.

"Tadi katanya musuh..?!",

"Masa ?!, Kata siapa..?!, Kok linda tidak dengar bang..?!, Ibu dengar tidak bu..?!", Wendy hanya mendesah tak merespon, tak perlu. Mata linda lekat menatap kartu yg tergeletak di atas meja, watson meraih dan melambai lambaikannya depan wajah sang adik.

"Abang butuh beli walkie talkie secepatnya untuk project abang.., tapi abang ada test rugby.., jadi kamu yg belikan.., upahmu 20% dari harga total walkie talkie tidak boleh lebih..!!", Linda menyambar kartu hingga kini berpindah ke tangannya tersenyum senang. Ayah, menatapinya seraya masih memegangi koran.

" Kamu coba masuk test club rugby.., wats..?", Tanya sang ayah. Watson mengangguk.

"Iya yah.., kebetulan bersamaan dg pertandingan persahabatan dgn club redbull nanti..", jelas watson.

"Yakin kamu bisa lolos..?!",

"Harus yakin donk yah.., itu prinsip hidup watson sekarang..!!", Tegas watson.

"Bagus.., ayah senang dengarnya..",

"Bu.., abang ngasih kartunya ke linda.., abang di vonis kanker ya bu..?!", Ayah tertawa. Wendy tersenyum.

"Coba lihat di luar bu.., matahari terbit arah mana hari ini..",

"Iya ya mas.., heh.., siapa kau..?!, Apa yg kau lakukan dg watson putraku..?!", Goda ibu juga. Watson cuek saja.

"Ayah.., ruang panic kita gimana yah..?, Sudah selesai belum..?!", Tanya watson kemudian.

"Hanya tinggal aksesoris ruangan dan kelengkapan lainnya.., memang kenapa..?!",

"Watson butuh basemen itu untuk bahan project watson yah..",

"Oooh.., gampang itu.., tinggal hubungi saja kontraktor tuk menyempurnakannya.., nomornya ada kan bu..?!", Tanya james pada istrinya.

"Ada mas.., nanti anthony yg mengawasi..", balas wendy, seraya duduk mulai menyantap sarapannya.

"Thanks ya yah.., bu.., watson test rugby dulu..", pamit watson, mencium kepala keduanya lembut, sinar bahagia tersirat dr wajah keduanya oleh tindakan sederhana watson itu. Seolah merasakan lembut cinta sang putra pada mereka.