Chereads / WANG XIAU HU / Chapter 10 - WANG XIAU HU

Chapter 10 - WANG XIAU HU

-10/10 persiapan telah ia buat. Segalanya telah ia pikirkan, tekadnya sudah bulat, ia dapatkan harta warisan sang guru atau mati saat mencoba melakukannya.

-

Pagi itu matahari belum lagi muncul, sosok tubuh menaiki kuda dan melesat pergi menuju ke kota. 2 ekor kuda lainnya tak lama menyusul di tunggangi oleh a lu dan a hu, yg bertugas mengawal tuan muda terkecil mereka secara diam².

"A lu.., menurutmu.., kemana tuan muda kita ini akan pergi..?!", Tanya a hu, mengiringi laju kuda saudara kembarnya.

"Mungkin menemui gurunya.., atau mungkin benar hanya berburu mencari pengalaman baru.., kita hanya perlu pastikan tuan muda tak kurang suatu apa selama perjalanan..",

"Anak itu hebat.., ia mampu membuka segel dr jendral.., padahal tabib² sakti lainnya justru menyerah mengetahui jenis dr segel racun tersebut..",

"Semua itu kembali karena gurunya yg misterius itu.., tugas kita juga tuk mengetahui seberapa tinggi level dr guru tuan muda xiau hu itu, untuk di laporkan nanti pada jendral..",

"Aku penasaran.., apakah tuan muda memperoleh ilmu beladiri yg tinggi dr guru itu juga..",

"Aku juga.., tapi ia menutupi dirinya terlalu kuat kita tidak bisa mendekati tanpa di ketahui olehnya..",

"Sudahlah.., itu.. tuan muda semakin jauh.., kita percepat lari kuda..", laju kuda semakin kencang, mengarah terus ke kota.

Rumah penginapan kota 'teratai biru' adalah penginapan besar yg cukup besar dan juga cukup mahal, xiau hu memesan sebuah kamar dan lalu masuk ke dalamnya.

"Hah..??, Bukankah niat tuan muda kita melatih ilmu dan mencari pengalaman..??, Kenapa justru masuk ke dalam penginapan semahal itu..??",

"Hehehe.., apa jangan² tuan muda kita ini memang cuma ingin berleha leha dan hanya menjadikan latihan sebagai alasannya saja..?!",

"Kalau seperti itu, dia lebih nakal dr yg pernah kita duga..", senyum a hu lagi.

"Sudahlah.., awasi saja nantinya dia mau ke mana.., tugas kita juga jd lebih ringan hanya seperti ini..", a hu mengangguk setuju. Tak sedikitpun mereka mengira kalau xiau hu melompat turun lewat jendela dan menyelinap leluar dr kota dan mengarahkan langkahnya menuju ke 'lembah kematian sintao'.

'akhirnya bebas dr paman kembar, waktunya pas.., bunga 'dewi harum penarik sukma' belum melepaskan aroma pembiusnya saat pagi, xiau hu melilit sekujur tubuhnya dgn kain hingga menyerupai mayat penguasa yg mati dan tubuhnya di awetkan balsem. Menelan pill ke tenangan jiwa yg dapat menolak tebal ilusi dan menyumbat telinganya dgn kapas padat baru dgn mantap melompat memasuki lembah. Formasi pertama titik aman arah barat daya, lalu berkesinambungan dan butuh ketepatan 'tempo' saat berpindah dr titik aman satu ke titik aman lainnya, membentuk langkah yg di buat sama dgn ilmu langkah ajaib, hingga siapapun yg tak mengerti ilmu langkah ini akan lagi² terjebak pada racun, ilusi, atau formasi² yg mematikan.

Penuh ke hati hatian bagi xiau hu untuk terus masuk ke dalam lembah, di pertengahan lembah ia bahkan menemukan banyak tulang² kerangka manusia berserakan di sana. Xiau hu bahkan menyediakan waktu untuk menarik semua tulang² dan kerangka² itu ke dalam cincin artefaknya untuk ia ambil barang² berharga yg menempel di tubuh kerangka² tersebut, khususnya cincin² yg tersemat di jari mereka yg kebanyakan berlevel sukma tersebut.

'Gila, aku kaya hanya dengan memasuki pertengahan dr area lembah ?', Di titik aman ia habiskan waktunya dgn mengumpulkan barang² berharga dan yg tak berharga. Sebaiknya kerangka mayat² ini ia kuburkan, dan sedikit memberi kebersihan bagi isi lembah.

Halangan demi halangan terlalui, beberapa kali xiau hu nyaris terlambat sampai di titik aman selanjutnya, beruntung hanya sepersekian detik saja pengaruh ilusi dan formasi melanda dirinya. -fokus xiau hu !!, Minum penawarmu !!. Toh walau begitu ia tetap mengambil dan membersihkan lembah dr kotoran² kerangka yg tersebar di dalam lembah hingga akhirnya ia mencapai pintu gua.

Tanpa ragu² lagi xiau hu pun melesat ke dalamnya dan di depan mulut gua itulah aroma racun, bius, ilusi, formasi 'berakhir'.

'aku berhasil sampai di dalam gua ini.., dan akhirnya lembah ini bisa ku miliki dan kuasai..'