Chereads / WANG XIAU HU / Chapter 14 - WANG XIAU HU

Chapter 14 - WANG XIAU HU

"'Jurus pedang kembar'.., dan 'jurus Formasi pedang bintang'.., tingkat level master..?!!",

"Apa ?!, Master..?!!", Ayah, a lu, a hu terkejut.

"Selain uang, xiau hu juga menawarkan pertukaran dgn pill² untuk 2 kitab ini lho yah.., hampir habis semua uang xiau hu untuk kitab2 ini..", ke empat orang itu tak menghiraukannya.

" Oh ya.., xiau hu.. kenalkan ke 2 pamanmu.., paman a lu dan a hu.., mereka penjaga rahasia keluarga kita..", ujar sang ayah. Xiau hu memberi hormat pada keduanya.

"Salam hormat paman a lu.., paman a hu..,"

"A lu.., a hu.., kitab jurus pedang kembar ini sangat cocok untuk kalian..!!",

"Benar mas.., di sini di sebutkan bila di mainkan pasangan kembar 90%, akan menumbuhkan kemampuan 'telepati' di antara keduanya..!!, Ini sungguh luar biasa..",

"Dan 'jurus formasi pedang bintang' ini bila di gabungkan dg 'jurus pedang kembar' ini seperti memberi sayap pada seekor harimau.., perpaduan yg sempurna.., bila di gunakan bersamaan kwalitas ilmu ini akan menyamai ilmu² level sukma mas..",

"Sayang.., Kau yakin..?!", Alli ini xiau lin lebih serius.

"Yakin sekali mas..",

"Hahaha berarti pengorbanan xiau hu sepadan donk yah.. bu..", pengorbanan ??, Sepanjang hari 'bermalas' di dalam penginapan, lalu bertemu gurunya lalu pulang, dia bilang itu pengorbanan..??, Maki ayah, ibu dalam hati. Tapi mereka tak berniat membongkar 'kebohongan' putra mereka ini, mungkin ini juga yg di instruksikan guru dr xiau hu pada anak ini.

"Aku yakin.., guru dr xiau hu lah yg memberikan kitab² itu bu..", ujar xiau lin, saat xiau hu telah pergi dr ruang kerjanya itu.

"Memang tidak mungkin dr tempat lain mas.., pasti muncul pertikaian bila benar ini tersebar..",

"Kami akan merahasiakannya tuan..", ujar a hu.

"Aku percaya kalian.., nah.. pelajarilah 2 kitab ini.., a lu, a hu ku rasa sudah saatnya kita membangun kekuatan penjaga² elit untuk keluarga ini.., satu kitab ini akan jadi pondasi kuat mereka.."

"Segera akan kami jalankan tuan..", ma mey ling diam saja mengamini ucapan² suaminya. Ia tak ingin 'kecolongan' lagi dgn musibah2 yg akan menimpa putra2nya.

"Si pembohong itu.., aku tak percaya dia bahkan tak berkedip saat mengatakan kebohongan²nya itu bu..", geram xiau lin kesal.

"Dia pasti belajar dr mu mas..!!",

"Lho.., kok aku..?!",

"Terang saja.., mana mungkin aku..!!?",

"Tuan.. nyonya.. sebaiknya kami permisi dulu..", pamit dua kembar dan segera pergi dr situ.

"Liat perbuatanmu itu..", celoteh pertengkaran terus terjadi sahut menyahut, tak ada yg menanggapi serius hal itu.

Xiau hu tersenyum diam2, ia tahu, banyak 'lubang²' yg meragukan ttg kebenaran cerita²nya, tapi ia memang 'sengaja' agar ke dua orang tuanya lebih mau memilih meyakini bahwa 'keberadaan gurunya itulah asal ke 2 kitab itu yg di berikan untuk keluarga', tanpa ia harus mengatakannya sendiri.

Xiau long kini nampak tengah melatih jurus pembaruan dr tinju 8 arah, kakinya tlah sembuh seperti sedia kala, walau hal itu masih saja di rahasiakan pihak keluarga wang.

"Abang..!!, Lihat seranganku..!!", Melihat adiknya xiau hu menyerang xiau long menyambutnya dgn tenaga level 6 pemula juga namun ia dgn cepat terdesak, hingga menambahkan kekuatannya lagi. Jurus baru tinju 8 arah saling serang dan bertahan dan saling mengisi hingga pada jurus kembangan nya, pemahaman mendalam xiau hu berhasil di imbangi xiau long dgn kecepatan gerakannya, hingga masuk puluhan jurus² dan semakin cepat.

"Istriku.. kau melihat apa yg ku pikir ku lihat ?!", Ma mey ling pun mengangguk.

"Subtle fokus.., anak ini menguasai 3 mtr sekitar dirinya..", bisik mey ling. "Kalau xiau long tidak menggabungkan ilmu lain ia bisa kalah di bully xiau hu..", dan seperti mendengar ucapan ibunya xiau long menggunakan ilmu jurus 'langkah pedang' milik ibunya, mendesak dan menendang bokong xiau hu hingga nyaris jatuh.

"Abang curang !!, Akukan belum di ajari ibu langkah pedang..!! Awas kau..!!", Xiau long menyeka keringatnya tersenyum senang, jurus tinju 8 arah baru yg semula baru 60% ia pahami, kini 90% lebih tlah ia pahami bersama kembangan²nya. Mendapat banyak keuntungan dalam latihan bersama adiknya ini.

"Kakakmu belum pulih sepenuhnya tapi sudah kau paksa berlatih..!!, Sini !!, Biar ganti ibu yg menghajar bokong mu..!!",

"Ibu ada kecoa..," refleks mey ling menengok ke sampingnya dan saat sadar ia di tipu, putranya berhasil melarikan dirinya, menyeret a siang bersamanya.

"Anak nakal, kau membohongi ibu..!!", Senyum ma mey ling, kini ia yakin xiau hu paham subtle fokus sebab menemukan 'pandangan buta' matanya sesaat tadi. Memberi tipuan kecoa. Guru nya kah yg mengajarkan hal itu ?!, Bila benar maka betapa menakutkannya orang itu.

"Tuan muda.., ujian pendaftaran sebentar lagi.., bukankah tuan muda seharusnya fokus berlatih.., dr pd jalan2 seperti ini..?!",

"A siang.., aku ini jenius.. tanpa aku belajarpun aku akan menjadi juara di arena nanti..",

"Sebaiknya tuan muda tidak terlalu percaya diri.., xing bao sudah level 7 pertama.., anda masih kalah level drnya..",

"A siang.. tidak semua kekuatan dapat memenangkan pertarungan.., kecepatan, strategi, kecerdasan, keberuntungan juga poin2 penting bagi kemenangan dan aku memiliki itu semua di tambah ketampanan ku.. seperti tokoh pahlawan dalam perang.. aku di takdirkan untuk menang a siang..!!", Tawa xiau hu.

"Kau jangan terlalu khawatir.., dgn 3 kitab² itu dalam waktu singkat levelmu juga akan cepat naik.., jadi kau bisa melayani brandal2 kecil yg mencari masalah padaku..",

"Tentang kitab² itu tuan.., a siang sudah melaporkannya pada nyonya besar..",

"Itu milikmu.., tak ada bedanya kau lapor atau tidak.., a siang aku sudah janjikan ?!, Kalau kau tidak akan menyesali pilihanmu bersama keluarga ini.., semua ini baru awal a siang.. kelak kau akan dapat lagi ilmu² yg lebih pantas untukmu berjalan di hadapan orang2 dalam melindungi dan melayani keluargaku.., siapa tahu, kami mungkin benar² butuh perlindungan dr mu kelak..",

"Saya akan lakukan yg terbaik untuk keluarga ini tuan muda..!!", Janji a siang pula.

"Bagus.., sekarang ikut aku dan biarkan aku dgn kesenanganku..!!", A siang mendesah, pasrah.