Ditengah hutan jauh diluar Kekaisaran Spade.
Hijau lagi kan lebat, bau rumput dan daun musim semi yang harum itu membangunkan hewan hewan kecil yang baru saja berhibernasi.
Tupai kecil mulai keluar dari lubang pohonnya, sembari menggaruk kepalanya hewan lucu itu berjalan dan melompat dari satu pohon ke pohon lain-nya.
Lucu, dan mungil. Sama sepertiku...
"hahaha," aku tertawa pelan.
Jauh, jauh sekali aku pernah melangkah sangat jauh. Melangkah cukup dekat menuju kematian, namun lagi-lagi aku gagal.
"Bahkan aku tidak bisa mati!"
Gadis itu terluka, namun tidak menangis.
Bukan karena tidak sedih, namun karena tidak ada lagi air mata yang tersisa.
Sosok menyedihkan yang saat ubi terbaring tak berdaya itu dahulu adalah seorang legenda hidup.
Seseorang yang menyandang gelar 'Yang Terkuat' namun kalah pada akhirnya.
Seseorang yang pernah menjadi legenda itu kini bukan apa-apa.
Membosankan.
Cerita ini akan sangat membosankan.
"Meskipun begitu biar aku ceritakan padamu, ... wahai tupai kecilku..."
Dengan sedikit helaan nafas gadis itu bergerak dan duduk bersandar pada pohon.
Merah darah, mata gadis itu berteriak seakan berkata "mati!!!" namun saat kau melihat bahwa dia tidak lagi memiliki kemampuan untuk melukaimu kini kau dengan ragu sedikit mendekat ke arahnya.
Gadis itu, kehilangan satu tangan dan buta kini telah buta di kedua matanya. Pedang ditangan kirinya tak lagi tajam, telah tumpul seakan lelah dengan semua peperangan yang ada.
Di jubahnya terdapat kata 'Heaven Dust' yang merupakan penjahat paling dicari dibenua Selatan.
Meskipun babak belur, tapi senyum lebar tetap terpancar diwajahnya.
"Apa kau pernah mendengar cerita ini?"
Gadis dengan wajah seorang Dewi namun aura seorang Iblis.
"Anak yang nakal... akan mati dibunuh bandit didalam gunung."
Bukan tangis namun tawa yang akan keluar dari bibir lebamnya itu.
"Semuanya, semuanya akan mati pada waktunya..."
Legenda diantara para legenda. Bahkan di hadapan kekaisaran terbesar dan terkuat umat manusia, mereka tetap tidak gentar.
"Lari dan bersembunyi, bandit jahat sedang menuju kearahmu. Jangan berdo'a karena itu sia sia, tertawalah dan sambut kematian dengan sukacita!!!"
Rambut merah indahnya kini telah pudar, warna Indah itu berubah menjadi hitam darah yang tidak lagi mencerminkan semangat membara seperti yang biasa terlihat padanya.
"Kita tak terkalahkan, seharusnya begitu bukan??"
Lambang didadanya, ular dengan dua kepala yang saling memangsa satu sama lain. Melambangkan keberanian untuk bertarung bahkan membunuh apapun yang menghalangi jalanmu.
"Akan aku ceritakan, sebuah cerita tentang seorang gadis yang pernah bermimpi bisa mencuri langit"
100 ilmu bela diri, dengan kemampuan penguasaan sempurna.
"Pemimpin yang gagal"
Gadis yang pada masa nya pernah menginjak dunia.
"Wanita yang lemah"
Kekuatan absolut yang bisa menghancurkan bahkan pertahanan terkuat sekalipun, pedang yang memotong takdir, dan ular yang menggigit tanganku ekornya sendiri.
"... ini adalah cerita tentang luka. Tak akan ada yang percaya... Tak bisa diceritakan... Tak boleh diketahui... Meskipun begitu aku ingin setidaknya satu makhluk mengetahui ceritaku..."
Di dunia yang kejam penuh dosa, dia adalah orang suci. Di dunia yang kering tanpa air, dia adalah hujan. Di dunia tanpa cahaya, dia adalah mentari.
Apa yang sudah terjadi?
Bagaimana dia mengubahmu?
Kenapa semua itu bisa terjadi?
Kapan kau akan kembali? Dan yang terakhir...
" Buka matamu, lihat dan saksikanlah. Diriku ini adalah satu-satunya -"
Suaranya bergema, mengetarkan jiwa semua yang mendengarnya. Kagum, bahkan aku ingin sekali mendengar ceritanya.
Jadi begitu, dia adalah...
"-Ratu Bandit"