Saat ini terlihat dua bos perusahaan yang satu nya perusahaan besar dan yang satu nya lagi perusahaan yang akan bangkrut dengan ditemani oleh sekretaris masing-masing mereka tampak sedang berbicara serius, Berbicara dengan raut muka tegang.
"Lalu apa solusi yang akan bapak berikan, mengikhlaskan uang investasi saya yang sangat tidak sedikit itu?" tanya May dengan nada marah
"Bukan seperti itu maksud nya Bu Kania" jawab pak Latief.
"Terus bagaimana, saya hanya ingin uang investasi saya kembali. Karena kalau tidak saya akan membawa kasus ini ke ranah hukum" ujar May langsung
"A-apaa? Hukum? " Tanya pak Latief panik
"Tunggu kita bisa membicarakan masalah ini baik-baik" lanjut pak Latief kemudian
"Baik, apa solusi anda?"
Pak Latief tampak be terdiam memikirkan solusi apa yang harus ia berikan.
"Saya sudah tidak mampu lagi meneruskan proyek hotel ini, Ba-bagaimana jika ibu mengambil alih proyek itu" ujar pak Latief
"Bukan nya proyek itu belum selesai?"
"Sudah lima puluh persen Bu, dan ibu bisa mendapatkan keuntungan yang besar dari proyek perhotelan itu, karena hotel ini sudah bertaraf internasional namun rencana nya target pasar hotel ini masih hotel bintang lima, tetapi bisa ibu jadikan hotel bintang 6 pertama di Indonesia " ujar pak Latief
"Okee, saya terima. Saya anggap selesai masalah ini, nanti sekretaris saya akan urus berkas-berkas nya" ujar May
"Terimakasih banyak ibu Kania"
"Oke baik, saya rasa sudah cukup. Saya permisi" Kania berpamitan seraya mengajak sekretaris nya pergi dari ruang rapat.
*****
"Ji kata nya proyek hotel ini akan mangkrak, tap...." belum sempat Mamat rekan kerja nya berbicara Aji langsung menyambar
"Hah serius mat, waduh bagaimana ini, kita akan kehilangan pekerjaan" ujar Aji dengan ekspres terkejut
"Ehh aku belum selesai ngomong udah dipotong aja, rumor nya memang proyek ini akan mangkrak tadi nya, tapi proyek ini akan di ambil alih boss lain. jadi tetap dilanjutkan" terang Mamat Mamat menjelaskan, karena memang permasalahan tentang proyek dan pergantian pemilik sudah terdengar sampai para pekerja.
"Alhamdulillah kalau tetap berjalan, kita masih punya pekerjaan" ujar Aji denga senang
Yap, permasalahan tentang proyek ini sudah terdengar oleh para pekerja disini.
"Semoga bisa baru kita lebih baik ya ji, ga sombong kaya yang lama" ujar Mamat
"Aamiin"
"Ayo kita lanjut kerja lagi" ajak Aji setelah istirahat
Mereka melanjutkan kerja lagi, tak terasa sudah waktu pulang dan pak mandor sudah menginstruksikan pada para pekerja untuk segera pulang.
Sesampai nya di rumah Aji melihat istri nya menunggu di teras depan rumah. karena kebetulan Aji pulang nya lebih lama dari biasanya.
"Mas minta uang aku mau belanja" Ujar Prita seraya
"Ini, hanya ada ini. ayah lagi nabung buat bayar sekolah Shaka" jawab Aji seraya memberikan uang lima puluh ribu dua lembar
"Ini mah dapat nya apaan yahh" ujar Prita marah
"Bagaimana lagi kalau ada nya segitu bu"
"Minta semuanya, ga usahlah bayar uang sekolah Shaka, ga ada guna sekolah kalau gak bisa kaya" ujar Prita
"PRITA" Bentak Aji keras, karena Prita sudah keterlaluan.
"Terserah kamu mau ngapain, aku tetap bayar uang sekolah Shaka" ujar Aji seraya berjalan ke kamar
Tanpa mereka sadari bahwa pertengkaran tadi, didengar oleh sang anak Shaka, Shaka sangat sedih mendengar ucapan ibu nya. ibu nya sudah sangat keterlaluan..
Terimakasih banyak sudah membaca....