Chereads / Kaisar Dao / Chapter 1 - Prolog

Kaisar Dao

lautan_kapal
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 2.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Dunia Kultivator, sebuah dunia yang sangat luas. Dunia dimana para orang-orang kuat yang disebut kultivator hidup.

Di dunia itu, terdapat 3 Sekte yang saling mendominasi, diantaranya:

1.Sekte Pedang Surgawi.

Sekte Pedang Surgawi merupakan sekte yang mempelajari teknik yang kuat dan hebat. Di sekte itu, para murid diharuskan mempelajari teknik pedang.

Kecuali bagi orang yang tidak berbakat, maka mereka diharuskan untuk mempelajari teknik senjata yang lain. Seperti tombak maupun pecut.

Sekte Pedang Surgawi juga sering kali berselisih dengan Sekte Iblis.

Di Sekte Pedang Surgawi, ada beberapa bangunan dan tempat untuk murid berlatih.

Seperti Tugu Batu Spiritual, Ruangan Kultivasi Rahasia, dan juga Pohon Langit.

2.Sekte Kuil dan Gunung.

Sekte Kuil-Gunung merupakan sekte yang mempelajari ajaran Buddha. Di sekte itu, para murid diharuskan memangkas rambutnya sampai botak.

Sekte itu juga jarang berhubungan dengan masalah duniawi. Dan juga jarang sekali ada biksu yang keluar dari sekte itu.

Di Sekte Kuil-Gunung, ada beberapa kuil yang di tempati oleh para Biksu.

Seperti, Kuil Mahayana, Kuil Sakya, dan juga Kuil Vajranaya.

3.Sekte Iblis Surgawi

Sekte Iblis Surgawi merupakan sekte yang mempelajari teknik yang kejam dan gila. Namun ada beberapa teknik yang tidak kejam di dalam sekte ini.

Murid di sekte iblis surgawi di haruskan untuk menahan 10 tebasan di punggung, dan tusukan di perut. Yang tidak sanggup menahannya akan mati dan dibakar di sekte.

Sekte ini juga sering kali berselisih dengan Sekte Pedang Surgawi.

Di sekte ini, ada beberapa tempat yang sering dikunjungi murid untuk berlatih.

Seperti, Kolam Darah, Aula pertarungan hidup-mati, dan juga Puncak Gunung Iblis.

Di Dunia Kultivator, lebih tepatnya dunia bawah. Alam kultivasi di bagi menjadi 8. Yaitu:

1.Alam Pembentukan Dantian(3 Tribulasi)

2.Alam Pengumpulan Qi (3 Lapisan).

3.Alam Pembangunan Fondasi(9 Pilar).

4.Alam Pembentukan Inti (3 Lapisan).

5.Alam Inti Emas / Gelap (3 Penyatuan).

6.Alam Pengembaraan(3 Lapisan).

7.Alam Kelahiran Jiwa(9 Kelahiran).

8.Alam Pembukaan Dao (3 Dao).

Setelah melewati 8 Alam ini, kultivator akan melewati tribulasi kenaikan alam untuk bisa pergi ke alam atas.

Sayangnya selama 10.000 Tahun, belum ada kultivator yang bisa melewati tribulasi ini.

Dan kali ini, di sekte pedang surgawi. Ada seorang lelaki yang mana tidak berbakat, dan sering di ejek. Ia juga merupakan murid yang tidak dipedulikan oleh sekte.

Di bawah langit yang dipenuhi dengan awan, aku merasa bimbang. Aku lalu bergumam. "Ini melelahkan... Kapan aku bisa mencapai lapisan kedua dari alam Pengumpulan Qi...?"

Dia bernama Meng Yuan, seorang kultivator ranah Pengumpulan Qi lapisan pertama. Rambutnya berwarna merah, pupil matanya berwarna coklat serta memakai pakaian yang dikenakan oleh murid pelantaran dalam.

Aku benar-benar kelelahan, rasanya tidak nyaman ketika berlatih di siang hari. Tubuhku gemetar, mungkin saja karena aku belum makan.

Dulu, saat aku masih menjadi murid yang hebat. Semua murid sangat mengagumiku, dan sering kali menyapa dan meminta saran kepadaku.

Namun sekarang, aku sama sekali tidak pedulikan. Bahkan perempuan yang bilang suka kepadaku saja meninggalkanku.

Apakah ini rasanya menjadi tidak berguna?

Sialan, jika aku tahu kalau seperti ini. Lebih baik aku berhenti berlatih dan fokus bermeditasi di ruanganku.

***

Saat Meng Yuan sampai ke ruangannya, ia melihat bahwa ruangannya telah hancur. Hanya ada batu yang berserakan dan juga kain yang robek.

Meng Yuan yang kaget langsung berpikir. 'Apa ini...?'

Bagaimana ini bisa terjadi?

Apakah mungkin karena aku berbuat salah?

Tidak, itu tidak benar. Aku tidak pernah berbuat salah kepada siapapun, mungkinkah...

"Yo~, ada apa denganmu, senior? Bukankah itu ruanganmu? Kenapa bisa menjadi seperti itu?"

Orang yang berada di belakangku ini adalah murid pelantaran luar, dia bernama Fang Qin. Dan disebelahnya ada seorang gadis yang dlu menyukaiku, namanya Yin Su.

Aku sangat membenci mereka, namun aku sama sekali tidak pernah menyakiti mereka. Namun kali ini, amarahku tidak akan ku pendam lagi.

"Orang yang kuat akan membunuh yang lemah, begitu yang lebih kuat datang. Ia akan membunuh yang lebih lemah darinya."

Ia lalu mengeluarkan pedangnya dan berjalan lambat ke arah Fang Qin.

Fang Qin yang melihatnya menjadi takut dan perlahan mundur.

"Kakak... Ada apa denganmu...?"

Saat Fang Qin bertanya, Meng Yuan hanya diam saja. Dan lanjut berjalan ke arahnya, Fang Qin berpikir Meng Yuan ingin membunuhnya.

Maka dari itu, Fang Qin dengan cepat mengeluarkan pedangnya dan berlari serta membuat gerakan yang ingin membunuh seseorang dengan cara menusuknya dari depan.

Tang–!!

Dengan cepat, Meng Yuan menangkis serangannya. Ia lalu menghela nafas sambil mengusap mukanya, Meng Yuan lalu berbisik. "Matilah."

Thump!!

"Apa...?"

Dengan cepat, Meng Yuan membuat gerakan berputar dan menebas dada belakang dan depan.

Slash–!!!

"Kuack!"

Darahnya lalu mengalir keluar dengan cepat. Yin Su yang melihat Meng Yuan membunuh Fang Qin lalu berteriak

Kya!!

Dan pergi ke Aula Penghukuman.

Aula penghukuman adalah tempat dimana para murid yang berbuat kesalahan dihukum. Jika hanya menindas murid lain, maka murid yang menindas akan terkena hukuman tamparan atau dipukul menggunakan tongkat kayu sebanyak 10x.

Dan jika murid berbuat kesalahan yang parab seperti membunuh seorang murid di sekte, maka bisa saja di hukum mati ataupun di tusuk menggunakan tombak.

Aula Penghukuman di pimpin oleh Penatua Yun Zhe, dan 2 penatua penghukum, Zhang Wu dan Qin Bai.

-Aula Penghukuman-

Hah–Hah–Hah...

"Tetua! Tetua!" teriak Yin Su dengan keringat yang deras di wajahnya.

Terlihat para tetua yang sedang duduk. Ada juga tetua yang sedang tidur di kursi.

Karena teriakan Yin Su, para tetua yang tidur dan duduk lalu terbangun.

"A-Ada apa!?" teriak salah satu tetua.

Nama dari tetua itu adalah Yun Zhe. Dia adalah penatua paling hebat. Karena kemalasannya, ia sama sekali tidak pernah dianggap oleh sekte itu sendiri.

Namun dia tidak peduli dengan hal itu, karena setiap kali ada masalah dia akan menyelesaikannya dengan tuntas.

"Fang Qin... Fang Qin...!!"

"Ada apa dengan Fang Qin?"

"Jelaskan!"

Yin Su lalu menjelaskan semuanya kepada Yun Zhe dengan tangisan yang menyedihkan.

Yun Zhe merasa marah, ia lalu segera menghampiri Meng Yuan.

Waktu berlalu, terlihat Meng Yuan yang sedang berkultivasi di sebuah pohon berdaun hijau.

Tidak lama setelah itu, Yun Zhe yang melihat Meng Yuan sedang berkultivasi langsung berteriak.

"Meng Yuan! Pergilah ke Aula Penghukuman sekarang juga! Jika tidak aku akan membunuhmu!"

Meng Yuan yang mendengar teriakan tersebut menjadi terkejut. Dia lalu bergumam. "Jadi dia benar-benar melaporkannya, ya?"

Meng Yuan pun menghela nafas. Ia lalu berjalan pergi ke arah Aula Penghukuman.

-Aula Penghukuman-

Nampak Meng Yuan yang sedang diikat di kursi, matanya di tutup oleh kain, tangan dan kakinya di ikat oleh rantai dan juga telingnya di tutup dengan kertas.

Dan juga ada banyak sekali murid pelantaran luar dan dalam yang melihatnya.

"Hei, bukankah itu senior Meng?"

"Kenapa dia bisa berada disana?"

"Apakah ia di hukum?"

"Dia ..."

...

Para murid terus-terusan membicarakannya. Meng Yuan sebenarnya mendengar mereka yang membicarakan dirinya. Namun dia hanya berdiam diri dan merenungkan dirinya.

"Semuanya, diam." ucap Yun Zhe.

Mereka semua lalu terdiam dan Yun Zhe menghela nafas.

Ia lalu bertanya kepada Meng Yuan. "Meng Yuan, apakah kau tahu apa yang kau perbuat itu melanggar aturan sekte?"

"Ya, saya tahu itu dengan baik." dia menjawab dengan merendah.

"Lalu, kenapa kau tetap melakukannya kalau kau tahu itu perbuatan yang salah?" dia bertanya sambil menatap Meng Yuan.

"Itu karena perlakuan yang saya terima tidak adil." ucap Meng Yuan.

"Tidak adil kau bilang!?"

"Ha!"

"Jangan mencoba untuk membodohiku, kau sialan!" ucapnya penuh amarah.

"Apa perlu saya sebutkan satu persatu apa yang telah saya alami kepada Anda, penatua Yun?"

Meng Yuan lalu menghela nafas dan menyebutkan satu persatu apa yang telah di alaminya semenjak dirinya tidak bisa menerobos.

Waktu berlalu, Meng Yuan pun sampai pada kalimat terakhirnya. "...Dan, selesai."

Semua murid yang berada disana terdiam. Mereka gemetaran, Yun Zhe yang telah mendengarkan apa yang dialami Meng Yuan membuatnya tak bisa berkutik.

Ia lalu memerintahkan para penjaga untuk menusuknya di bagian perut. Alasan mengapa Meng Yuan tidak di hukum mati adalah karena apa yang telah dialaminya semuanya benar.

Maka dari itu, Meng Yuan hanya ditusuk dan disuruh pergi dari sekte pedang surgawi.

Meng Yuan disuruh oleh Yun Zhe untuk bersumpah, agar ia tidak bisa kembali memasuki sekte pedang surgawi lagi.

Jika ia melanggar sumpahnya, ia akan di sambar oleh petir surgawi.

Meng Yuan pun dengan rasa berani menyatakan sumpah bahwa dia tidak akan pernah menginjakkan kaki di wilayah Sekte Pedang Surgawi. Tidak akan masuk ke dalam Sekte, dan tidak akan menaruh dendam kepada Sekte pedang surgawi.