Di sebuah gurun, terlihat Meng Yuan yang sedang berjalan dengan membawa pedangnya. Ia merasa cepat kelelahan karena perban yang melindungi lukanya perlu di ganti.
Tapi ia tidak mempunyai perban lain di kantung dimensi nya. Dia berhenti di tengah-tengah gurun, dan bergumam sambil menatap langit. "Apakah ini rasanya mengembara...?"
Dia lalu menutup matanya, dan lanjut berjalan.
Untung saja, dia membawa 2 botol labu yang berisikan air hangat dan air dingin.
Dia lalu meminum yang dingin, dan menyisakannya setengah untuk waktu malam.
Sore hari pun tiba, di tengah-tengah gurun, Meng Yuan duduk dan berkultivasi. Karena di gurun hanya ada pasir dan angin yang lewat, itu membuat dirinya menjadi semakin fokus.
Tidak lama setah itu, ia akhirnya selesai berkultivasi. Dia lalu membuka matanya, dan menatap langit untuk kedua kalinya. Berharap ada seorang kultivator pengembara yang membantunya.
Menjelang malam, terlihat Meng Yuan yang masih berjalan ke arah timur. Arah dimana sekte iblis hidup dan tinggal.
Meng Yuan lalu mengeluarkan pedangnya dan menondongkannya ke langit ke arah dimana bulan berada.
"Hei, dewa sialan! Kenapa kau tidak membantu diriku? Apa karena kau tidak ingin? Atau karena kau tidak bisa-!!!"
Tidak lama setelah, bintang-bintang mulai berpindah dan membentuk sebuah kalimat yang mengatakan. "Nǐ xiǎng sǐ ma?" yang berarti "kau mau mati?"
Meng Yuan yang melihat hal itu lalu tersenyum dan menjawabnya. "Heh, memangnya kau bisa membunuhku!? Dasar dewa bodoh, hahahaha!"
Karena perkataan Meng Yuan yang menghina sang dewa, dewa itu pun murka dan membuat langit menjadi tambah gelap.
Awan-awan hitam mulai berkumpul dan petir-petir yang ada di langit pun saling menyambar.
Hal itu pun membuat Meng Yuan khawatir. Ia lalu bergumam. "Oh, sial..."
Duar!!
Petir itu pun dengan cepat menyambar Meng Yuan.
Namun dia beruntung bisa menghindarinya, setelah petir yang sebelumnya tidak kena. Datang lagi 1 petir yang menyambar dan Meng Yuan berhasil menghindarinya.
Karena sang dewa yang menjadi semakin kesal karena serangannya terus di hindari ia pun menyeringai dan menurunkan hujan yang sangat deras kepada nya.
Saat Meng Yuan tahu bahwa hujan akan turun, dia pun menjadi gemetaran. Kali ini petirnya tidak berwarna biru putih, melainkan putih murni. Sama seperti cahaya dari sebuah lampu.
Waktu berlalu, terlihat Meng Yuan yang sedang berlari sambil terus-terusan mengoceh tentang pencapaian yang ia buat ketika berada di sekte.
Duar!
Duar!
Duar!
"Hei! Hei! Berhenti, aku mohon berhenti! Jika kau tidak berhenti, aku akan memastikan bahwa aku akan menyiksamu ketika aku menjadi dewa seperti dirimu!"
Beberapa awan pun mulai menghilang, ternyata oh ternyata awan itu ditujukan untuk menunjukkan sebuah kalimat. "Zhémó wǒ?" yang berarti "Menyiksaku?"
Lalu dewa itu merubah kalimatnya lagi menjadi "Wǒ yào zhémó nǐ!" yang berarti "Kau yang akan kusiksa!".
Karena 2 kalimat itu, Meng Yuan menahan tawanya. Ia lalu melanjutkan ocehannya.
"Kau menyiksaku? Jangan bercanda! Buktinya petirmu saja tidak bisa menganai diriku."
"Hahahaha, dasar dewa bodoh!" ejeknya sambil tertawa kencang.
Dewa itu pun semakin marah, ia lalu menyerang Meng Yuan dengan cara yang berbeda. Dia membentuk sebuah telapak tangan yang berisikan 1% dari kekuatannya lalu menyerang Meng Yuan yang sedang berlari.
Woosh!
Boom!
Boom!
Boom!
Meng Yuan yang melihat serangan itu dengan cepat menggunakan teknik lari yang cukup hebat yang dia latih saat masih menjadi murid sekte pedang surgawi.
Duar!!
Ledakan itu benar-benar dahsyat. Dan membuat jarak 500 meter hancur lebur. Untungnya Meng Yuan berhasil menghindarinya, namun tubuhnya sudah tidak kuat lagi untuk mengeluarkan teknik lari yang ia gunakan tadi.
Dewa itupun tertawa, tawanya sampai-sampai membuat 3 sekte bergetar dan tertekan. Tapi Meng Yuan yang mendengar tawanya seperti tawa yang biasa.
Meng Yuan lalu berteriak. "Hei dewa bodoh! Aku masih hidup, kenapa kau begitu senang dan malah tertawa!?"
Dia pun mendengar teriakan Meng Yuan, dan berpikir. 'Dia masih hidup...? Bagaimana mungkin!?'
Dewa itu marah dan menggertakan gigi. Lalu membuat sebuah kalimat yang menanyakan dirinya. "Zài míngjiè, nǐ shì nǎge jiàopài de?" yang artinya "Di dunia bawah, kau berasal dari sekte mana?"
Meng Yuan yang melihatnya pun menjawab. "Aku berasal dari sekte pedang surgawi, memangnya kenapa? Kau mengira aku takut denganmu?"
Lalu dia lanjutkan "Dengan perlindungan dari sekte pedang surgawi, bahkan dewa sepertimu tidak akan bisa membunuhku, keke."
Meng Yuan terkekeh, dewa itu lalu menyeringai dan menatapnya dari kejauhan. Meng Yuan yang merasa bahwa ia di tatap olehnya membuat dirinya menggigil.
Namun Meng Yuan berpura-pura tidak merasakan apa-apa.
Tidak lama setelah itu, awan hitam yang berkumpul pun mulai memudar dan menghilang. Dan juga suara bergemuruh yang ada di atas langit tak lagi terdengar.
Yang tadinya malam menjadi siang. Mungkin karena kekuatan sang dewa.
Meng Yuan beranggapan bahwa dewa yang menyerangnya sudah tidak lagi menatapnya. Dia pun menghela nafas, dan menatap langit kembali.
Tapi hal yang tidak dia sangka adalah, dewa itu telah berpindah tempat dan tempat itu adalah Sekte Pedang Surgawi.
...***...
Waktu berlalu, terlihat Meng Yuan yang sedang meminum air. Setelah itu dia bergumam. "Dewa bodoh itu..."
Karena dia, aku mulai merasa lelah lebih cepat daripada sebelumnya. Tapi, itu juga merupakan pengalaman yang tidak akan pernah kulupakan.
Tidak lama setelah itu, terlihat bayangan dari kejauhan. Meng Yuan yang melihatnya beranggapan bahwa itu adalah monster yang menakutkan.
Dia lalu berlari kencang, kali ini dia tidak menggunakan teknik larinya. Itu karena jika dia menggunakan teknik larinya, maka bayangan yang ia lihat akan bisa merasakan keberadaannya.
-Di sisi lain-
Di bawah gurun yang dipenuhi dengan pasir, terlihat seorang gadis yang terbang menggunakan jubah.
Ya, dia adalah bayangan yang dilihat oleh Meng Yuan, namanya Song Ma. Dia berasal dari sebuah sekte yang cukup kuat, basis kultivasinya mungkin saja pembangunan fondasi, mungkin juga bukan pembangunan fondasi melainkan pengumpulan qi.
Dia lalu tak sengaja melihat seseorang dari kejauhan yang sedang berlari. Dia lalu bergumam. "Hm? Apakah itu seseorang...?"
Dengan senyuman jahat yang muncul di wajahnya, ia lalu melanjutkannya "Hehe, ini akan menjadi menyenangkan."
Woosh!!
-Di Sisi Meng Yuan-
"Huff... Untungnya aku berlari dengan cepat, jika tidak mungkin aku sudah menghilang karena di makan oleh monster itu."
Saat Meng Yuan sedang mengusap keringat yang ada di wajahnya. Dia mendengar ada yang berbicara.
"Monster...?"
Meng Yuan yang mendengarnya kemudian menjawabnya.
"Ya, kau benar. Ada monster yang sedang mengejarku!"
"Oh...?"
"Monster itu memakai jubah berwarna hitam, dan ia terbang sangat cepat seperti serangga!"
Saat Meng Yuan membuka matanya, ia melihat seorang gadis yang sesuai dengan kriteria yang ia bicarakan.
Nampak wajah yang penuh dengan amarah, dan terlihat juga kepalan di tangannya.
Meng Yuan lalu bergumam. "I-Ini hanya salah paham..." lalu dia lanjutkan "Ka-kamu tidak perlu marah, ini salah paham, salah paham!"
Song Ma yang terlanjur marah kemudian memukulnya dan menghempaskannya sangat jauh.
Bum!
Bum!
Bum!
Karena Meng Yuan yang menabrak beberapa dinding pasir, dia pun pingsan.
Song Ma yang melihatnya pingsan kemudian membawanya ke sebuah tempat.
Tempat yang ia tinggali dan tempat dimana ia berlatih.
Tempat itu bernama...
Sekte Iblis Surgawi.