Chereads / jodohku.. / Chapter 1 - 03

jodohku..

Husni_Unni
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - 03

Alifah pov Sekarang aku duduk di kabinel tempat mengerjakan tugas ,entah berapa kali kubenturkan kepalaku di meja , "Bodoh ,lifah bodoh, bodoh ,bodoh" ucapku yg entah berapa kali.

"Hahahah  udah udah ,lupain aja anggap tidak pernah terjadi" ucap mufddikah menyeka sudut matanya.

Emang manusia luctnut bisa bisanya tertawa di atas penderitaan orang , tapi emang sih kalau asli sahabat itu, kalau sahabatnya jatuh bukan nolongin malah ketawain

"Bagaiamana nanti tiba tiba aku di panggil, terus di kasi sp atau di kasi keluar " ucapku dramatis

"Idih nggak usah lebay dehh, palingan pak arga udah lupa ,diakan orang sibuk mana mungkin dia ingat hal sepele gitu " ucapnya serius.

"Emang bukan yahh hal sepele tadi waktu aku bilang mati? " tanyaku  melemas "Hahaha emang apasih yang kamu pikirin sampe sampe bilang mati ,kamu lagi membaca yah ? " tanyanya

" tidak lahh orang lagi serius kok,cuma pas giliranku aku bilang matilah aku dalam hati ,ehh kenapa yang keluar mati pak" ucapku ingin menangis kalau mengingat kembali.

"Emang kenapa bilang matilah ,kau kan orang paling pede ,tidak pernah kamu takut sama siapapun waktu pak regezah juga kamu anteng anteng aja" ucapnya kepo

Ahh iyya aku memang pemberani dari kecil semua orang ku lawan ,tidak pandang bulu mau tua atau muda ,tapi entah mengapa melihat pak arga aku jadi takut ,ohh mungkin karna dia ceo aku? ,ehh tap__

Aku tersentak "Ehh yahh" ucapku stelah sadar. "Kamu dari tadi aku manggil ,kamu lagi mikirin apa sih?

Tanya mufdilah. " e_eh nggak ada kok ,udah ahh ,kamu kembali ke tempatmu nanti kalau kamu ketahuan di sini bisa barabe" usirku biar tidak makin banyak tanya.

"Yaelah aku kesini mau nenangin tau ,ehh malah ngusir ,Okelahhh....aku juga ada sesuatu yang harus kubuat ,semangat yahh " ucap mufdilah hengkan dari kursi.

"Idihh dasar teman lutcnuk kamu bukan nenangin tapi ketawain aku  " ucapku datar.

"Hahaha....mulutnyaa tolong di konsikan " ucapnya sebelum belok dari ruanganku.

"Okehh lifahh semangat ,fokoss pak arga juga palingan udah lupa ,nggak usah ambil pusing ,kerja yuk ,kerja ,bismillahirrahmanirrahim" menepalkan tanganku ,dan memulai bekerja.

Aku mulai larut dalam pekerjaanku dan fokus mengetik. tak tersasa waktu sudah menunjukan jam dua belas waktunya sholat dan makan siang.

Aku berjalan ke kabinel mufdilah, untuk menjemput inces mufdil ,kita memang selalu bersama ,seperti saudara kembar tapi tak mirip. " wahai hambaku..janganlah engkau lalai dalam perintahku " ucapku di daun telinganya.

"Astaghfirullah" kagetnya langsung menabok wajahku.

"Awuhh"ku usap wajahku bekas tabokan mufdilah. " astagaa bisa nggak sih kalau kaget santai aja itu tangan "ucapku kesal.

" makanya jangan kagetin,mending aku masi ingat Allah ,lahh kamu ,kodok di inget "ucapnya. " yaelah namanya juga kaget ,tidak bisa di request ,apa yang mau di ucap ,  " kataku. "Ehh kamu buat apasih kok lama banget biasanya juga paling cepat selsai "

ucapku memandang layar di hadapan mufdilah. "

tadi kan aku ke tempatmu ,berleha-leha ,jadi yahh gini deh ,tapi emang sihh ada tambahan tadi dari pak bos " ucapnya.lalu mematikan laptop "yok " ajaknya.

Kami berdua berjalan menuju musholla lalu sholat berjamaah setelah itu lalu ke kantin ,setiba di kantin kami memesan seperti biasa bakso sama es tea ,

Aku melihat isi kantin banyak orang berdesak desakan ,kantor kita emang kantor kecil ,jadi kantin juga kecil , karyawannya juga belum genap ada seratus orang tapi kalau kumpul gini biasanya tidak dapat tempat, karena emang kantor cabang ini baru buka dua tahun beda dengan cabang cabang luar kota yang bangunan beberapa lantai dan ratusan karyawan.

Setelah mengambil pesanan kita yang masih memegang mangkuk bakso ,aku melihat sekeliling meja  semuanya full bahkan ada yang duduk berdesak desakan  kami mendesah lelah. "Yahh udah full ,gara gara aku ,lama banget ngerjain data " ucap mufdilah melemas.

" duduk melantai aja yokk , sesekali merasakan hal baru" ucapku ,kalau aku sih tidak ambil pusing yang penting isi perut.

"Yah tapi kann yaa kalee ,kita melantai terus orang lewat lewat kayak pengemis aja " ucap mufdilah.

"Tidak papa ayokk " aku meninggalkan mufdilah ,mencari tempat nyamam untuk duduk.

Sebelum duduk melantai ,rizal,manggil kita.

"Lifah ,mufdi sini aja " ucapnya melambaikan tangan.

Mata kami berbinar "alhamdullah akhirnya ada kursi kosong " ucap mufdilah dengan semangat.

Kami berdua menuju mejanya.

"Beneran kan di sini tidak ada huni?" ucapku memastikan, enggak enakkan pertengahan makan lalu di suruh pindah.

"Apaan huni emang rumah apa" kata ardi teman rizal.

" tadi emang riska sama indah duduk di sini ,tapi udah selsai kok " jawab rizal.

"Ohh" ucapku mangguk dan langsung duduk begitu juga dengan mufdilah.

Aku mencampurkan lombok dan juga kecap kedalam mangkukku tak lupa juga jeruk nipis ,~syruuup ahh enaknya kuah baksonya.

"Emang dah baksonya deng lilis belum ada duanya selalu ter best " ucap mufdilah . aku hanya memanggukkan kepala mengiyakan karna lagi fokus makan.

Sementara aku mengunyah ,aku melihat setan ,ehh maksud aku bos arga jalan mengarah pintu keluar ,tapi senpaat balik menatapku,bukan geer tapi kayak tatapan tajam itu untukku "khuk..khuk," batukku keselek.

Langsung rizal menyodorkan air padaku,langsung kuteguk dan aku menunduk menyembunyikan wajah  setelah ,beberapa menit aku Kudengar wanita yang di belakangku yang duduk berteriak histeris

"woii ceo kita dermagenya tidak kaleng kaleng cok" kudengar salah satu dari mareka.

"Itu tadi liat aku kan?" ucap lagi dari mareka,langsung di teriakin "huuh"

"Ceo kita liat kita semua" ucap salah satu dari mareka.

"Sudah sudah waktu istirahat sudah mau selsai " ucap pak herul menengkan semua.

"Aduh hidungku " rengekku sambilng mengibas ngibaskan hidungku. Pedas besty kemasukan kuah bakso mana lagi ada lomboknya.

Aku liat mufdilah membuka tutup botol aqua "Nih masukin air ke hidungmu biar hilang pedasnya" saran mufdilah,terlihat kahawatir namun sebleng.

Aku memberikan tatapan datar ,bisa bisanya mau mengekskusi aku di sini.

"Mau kerumah sakit?" tawar rizal.

"Udahh nggak papa aku ke kamar mandi aja " tolakku langsung berdiri dari kursi.

"Tunggu aku temanin " kata mufdilah meminum airnya.

"Makasih yah rizall,airnya tadi" ucapku sebelum meninggalkan kantin.

Sekarang aku berada di depan cermin memencet mencet hidungku dan juga mengibaskan, setelah tadi beberapa kali membikasnya ,akhirnya si pelaku keluar juga yaitu biji lombok ,bayangkan betapa pedisnya.

"Mufdiii tolonginnnn..ini masi pedas ,pengen aku cabut ini hidung trus rendam beklin biar pedisnya hilang" rengekku sambil mengibaskan hidung

"Yahh sabar ajaa...aku juga tidak tau harus ngapain " ucapnya iba.

_aduhh gara gara pak ceo nih _ runtukku dalam hati

Dahlahh nasebb