"CEPAT BERLINDUNG!! KITA AKAN MATI JIKA MENGHADAPINYA SECARA LANGSUNG!!" Perintah Celine yang berada di posisi paling depan, dekat dengan sosok perempuan itu.
Cahaya ungu terang menyinari ruangan, menutupi penglihatan oleh ledakan besar yang mengirim kami semua terbang keluar dari dalam istana. Hal terakhir yang kulihat sebelum terjatuh menghantam tanah dengan kuat adalah sosok Celine yang terhempas lebih jauh dengan asap hitam terbentuk di belakangnya.
Beberapa jam sebelumnya...
"Seperti yang kalian tahu, istana akhir-akhir ini terasa janggal dengan tiadanya tanda-tanda kehidupan. Oleh karena itu, kita akan menyusup ke dalam demi mencari informasi. Ingat! Hanya mencari informasi, tindakan lain hanya diizinkan ketika kalian sudah benar-benar terpojok!" Perintah Celine yang tampak begitu berbeda dibanding Celine yang bangun bersamaku pagi ini. Sekarang dia terlihat layaknya seorang pemimpin, ksatria Tier 5 yang terhormat. Namun, sebelumnya Celine hanyalah seorang gadis biasa yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian, sosok yang berhasil membuatku luluh dan kini merasakan sebuah percikan di dalam hati.
"Apapun yang nantinya kalian temukan, segera laporkan pada Mr. Anderson agar pasukan utama dapat bertindak sesuai keadaan! Dan janganlah lupa untuk selalu mengutamakan nyawa kalian, mundur jika kalian merasa keadaan terlalu berbahaya. FOR THE GLORY OF THE KINGDOM!"
"FOR THE GLORY OF THE KINGDOM!" Sahut para prajurit serentak, memberiku sebuah perasaan baru yang sulit dijelaskan. Perasaan yang membuatku penuh akan api semangat untuk menghadapi apapun yang akan terjadi berikutnya.
Dengan begitu, rencana pertama telah selesai, tinggal menunggu waktu hingga hari mulai gelap untuk memudahkan kami menyusup ke dalam. Namun, entah mengapa, perasaan tak enak terus datang menghampiri. Aku sudah merasakannya semenjak terbangun dan telah kukerahkan segala cara untuk mengusirnya, tetapi tetap saja, perasaan ini masih berdiam di dalam hati, membuatku merasa gelisah akan sesuatu yang belum tentu terjadi.
Celine menyadari itu, datang mendekat dengan wajah khawatir "Zent, ada apa? Kalau kau tak siap, kau tak perlu ikut bersama kami. Kau juga masih membutuhkan istirahat sesudah pertarunganmu bersama goblin itu, jangan memaksakan diri, aku tak ingin melihatmu terluka" Ucapnya sembari membelai pipiku.
Aku meraih tangannya itu menggenggamnya dan menunjukkan sebuah senyuman hangat yang kuharap dapat menenangkan Celine "Tenang saja, aku tak apa-apa. Lagipula, aku tak bisa membiarkan kalian pergi sendiri menginvestigasi istana menyeramkan, aku juga menginginkannya kau tahu? Tenang saja Celine, percayalah padaku, aku akan baik-baik saja" Kataku dengan lembut, kemudian memberikan sebuah usapan pada kepalanya itu.
Rengar, Sang prajurit goblin yang menjadi lawanku sebelumnya, datang menghampiri diikuti oleh kedua anak. Salah satu dari mereka tampak membawa sesuatu, disembunyikan di belakang punggung yang kemudian melangkah lebih dekat, memberikan kami sebuah boneka beruang menggemaskan dengan sebuah dasi kupu-kupu merah terikat pada lehernya "Anak-anakku menemukan ini di dalam hutan, kalau tak salah ini adalah boneka milik putri dari Mr. Anderson"
"Kau.. Mengenal Mr. Anderson?" Tanya Celine bingung sesudah diriku menerima boneka tersebut.
"Tentu saja, dia pernah menyelamatkan nyawaku dari sergapan bandit. Tanpa dirinya, aku takkan berada di sini sekarang, menghabiskan waktu bersama anak-anakku. Putrinya, baik-baik saja bukan?" Tanyanya khawatir yang kemudian dijawab dengan sebuah anggukan kepala oleh Celine. Rengar menghela napas lega "Syukurlah nona muda menggemaskan itu tak apa-apa. Aku bertemu mereka beberapa tahun lalu ketika aku sedang menjalankan misi dari kepala suku. Aku diminta olehnya untuk mengawasi kereta bangsawan yang akan melewati jalan kami, memerintahkanku untuk segera bertindak jika aku menemukan sedikit kelemahan dan mencuri siapapun yang berada di dalam demi meminta emas tebusan pada keluarga bangsawan. Aku, tentu saja tak menginginkan hal itu. Kami, ras goblin, memanglah ras yang kurang dalam berbagai aspek, kami takkan menyangkal itu, tetapi bukan berarti kami juga harus kurang dalam moral bukan? Menurutku, jika kami yang lemah ini bertingkah layaknya seorang bandit, lalu apa yang dapat kami banggakan? Setidaknya, jika dirimu lemah, kau harus membangun sebuah kekuatan pada hal lain yang dapat membangkitkan namamu. Namun, ras goblin yang saat itu masih kurang dalam pengetahuan, tentu tak memahami hal ini. Kami hanya memedulikan bagaimana cara untuk bertahan hidup, tak peduli bagaimanapun caranya"
"Untung saja, saat itu aku mengambil sebuah langkah yang berbeda, menyelamatkan mereka meskipun harus membunuh kawan-kawan serperjuangan. Apa aku menyesal?" Ia menggeleng "Tidak. Mereka adalah orang-orang yang telah melakukan begitu banyak hal buruk sampai aku sendiri yang berasal dari ras yang sama, merasa malu memiliki mereka sebagai salah satu dari kami. Mr. Anderson berterima kasih padaku dan mengundangku untuk ikut makan malam bersama mereka. Apa kau dapat membayangkan itu? Seorang bangsawan manusia, mengundang goblin untuk makan bersama beratapkan langit indah diiringi canda-tawa, sesuatu yang tak pernah terjadi dalam sejarah. Awal mula sebuah persahabatan antar dua ras yang saling bermusuhan. Pada saat itulah juga aku mengenal putri Mr. Anderson, seorang gadis cilik dengan wajah menggemaskan yang selalu membawa boneka beruang berdasi kupu-kupu. Karena itulah aku berjalan di sekitar sini, berusaha mencari tanda-tanda Sang nona muda di bawa ke dalam hutan. Siapa sangka aku ternyata menemukan seorang manusia muda yang mampu mengalahkan diriku" Rengar melihat ke arahku yang kubalas dengan sebuah tawa gugup, mengundang tawanya.
"Sebenarnya, Zent juga sedang mencari boneka tersebut karena menurut nona muda, bonekanya direbut oleh sesuatu yang tampak seperti sebuah kucing besar menyeramkan. Aku menduga mungkin saja itu adalah Werewolf, tetapi seharusnya mereka tak berada di sekitar kota ini, mengingat mereka lebih memilih untuk tinggal di tempat bercuaca dingin" Jelas Celine.
Goblin itu mengangguk mengerti "Pantas saja kau berkeliaran di dalam hutan. Tapi, aku sama sekali tak menemukan sosok yang nona Celine definisikan itu. Aku belum pernah melihat sesuatu seperti 'kucing besar menyeramkan' di sini. Aku juga setuju dengan pendapat nona Celine, tetapi seperti yang juga kau katakan, tak mungkin mereka berkeliaran di sekitar sini, terutama tidak dengan kami yang sudah menjaga kota dari luar sejak lama"
"Tunggu, kalianlah yang menjaga kota selama ini?" Tanya Celine terkejut.
"Ah.. Maafkan aku Mr. Anderson, sepertinya aku masih belum bisa menepati janjiku untuk menutup mulut" Ucapnya menyesal, lalu menghela napas panjang "Itu benar. Kami menjaga kota dari luar sebagai ucapan terima kasih pada Mr. Anderson yang telah memberikan kami kesempatan untuk bangkit kembali sebagai ras yang baru. Tanpa kesempatan tersebut, kami mungkin masihlah ras yang menjarah dan mencuri dari ras lain, tetapi sekarang, kami dapat berdiri tegap dan bangga akan diri kami sendiri. Tolong rahasiakan itu nona Celine. Aku tak ingin mengecewakan Mr. Anderson" Pintanya sembari berlutut memberikan hormat, diikuti oleh kedua anaknya.
Celine buru-buru mengangkat mereka, mengatakan "Kalian tak perlu meminta, kami pasti akan merahasiakannya. Namun, jauh lebih baik jika orang-orang mendengar ini agar kalian tak lagi didiskriminasi. Sudah sepantasnya umat manusia belajar bahwa mereka harus menerima sebuah perubahan baru dan tak dapat selamanya terjebak oleh belengu masa lalu. Kalian adalah ras yang kami anggap takkan pernah berubah dan akan terus selamanya menjadi ras bodoh yang hanya peduli akan emas serta permata, tetapi jika mereka tahu ternyata kalianlah yang sudah mengamankan kota dari serangan bandit, pandangan manusia terhadap kalian akan berubah" Tukas Sang ksatria berusaha meyakinkan Rengal yang menggeleng pelan "Kenapa?"
"Belum saatnya. Suatu saat nanti kami pasti memberitakan itu, tetapi tidak sekarang, di masa ketika kota baru saja diserang oleh pengikut World Harvester. Keadaan masih belum baik, masih dalam masa yang disentuh sedikit saja, maka akan menciptakan sebuah api besar. Kalian juga memiliki sebuah misi lain menyangkut raja dan ratu bukan?" Balas Rengar "Nona Celine tenang saja, tak lama lagi, akan tiba waktu bagi umat manusia dan kami para goblin untuk bersatu. Di saat itu tiba, aku harap kita masih dapat bekerja sama seperti sekarang"
Saat Rengar akan membungkukkan badan, Celine buru-buru menahannya, menjulurkan tangan pada goblin tersebut, membuat sepasang mata reptil itu melebar oleh keterkejutan "Seperti yang kau katakan, umat manusia dan ras goblin bersatu, dimulai dari sekarang. Anggap ini sebagai langkah awal bagi kita semua untuk menempuh jalan hidup yang berbeda, awal cerita dalam sebuah lembaran kosong yang siap dituliskan oleh sejarah baru"
Rengar menerimanya, menjabat tangan tersebut, mengucapkan "Demi kebaikan bersama"
"Demi kebaikan bersama" Balas Celine yang tak sadar kalau hal ini disaksikan tak hanya oleh para prajurit tetapi juga para goblin yang tahu-tahu muncul dari balik pepohonan. Kedua ras bertepuk tangan, siap menerima sebuah perubahan besar yang mungkin akan mengguncang dunia melihat ras manusia menerima sebuah ras yang berada pada rantai makanan terbawah. Apa kami peduli? Tentu saja tidak. Apapun yang dunia pikirkan, kami akan terus berjalan menyusuri jalan yang telah kami tentukan, dengan atau tanpa dunia, kami pasti bertahan.