Di suatu desa yang damai yang dipenuhi dengan kekuatan magis. hiduplah seorang wanita yg cantik dan baik hati, bernama lily.
Ia sangat gemar membantu sesama. Dia seorang yatim piatu yang saat ini tinggal dengan nenek nya.
"Hai nek... Selamat pagi". Sapa lily
"Lily..kau rajin sekali".ucap nenek
Ia membatu membersihkan rumah, memasak dan pekerjaan lainya. Dirinya juga seorang gadis yang pandai.
"Nenek tau.. kepala pemerintahan mengirimkan kabar baik".
Ucap lily pada nenek.
"Kabar baik apa yang membuat cucuku sangat senang ini?"
Tanya sang nenek sambil mencubit pipi lily.
"Bahwa pusat pemerintahan sedang melakukan persiapan untuk pelatihan sihir lagi". Kata lily.
Lalu raut wajah nenek berubah saat lily, memberitahukan hal tersebut.
"Apa katamu Lily? Kau masih belum menyerah juga?"
kata nenek khawatir.
Sambil memeluk sang nenek ia pun berkata,
"Jagan khawatir nek aku akan berhasil,umur ku sudah 17 tahun, pasti kekuatan ku akan muncul".
Ucap lily menenangkan nenek
Sang nenek menghawatirkan cucunya itu, karena sudah 4 kali lily mengikuti pelatihan itu selama 8 tahun ia tak pernah lulus juga. Karena kerajaan hanya ingin kekuatan sihir
Kerjaan vainglory adalah kerjaan yang sangat memuja dan membanggakan kekuat sihir. Raja yang memimpin adalah Orgueil Gros,
Ia adalah raja yang sangat bangga dengan kerjaan dan raja-raja terdahulu yg memiliki kekuatan yg sangat besar.
Ia juga mengadakan pelatihan untuk para penyihir muda agar bisa bekerja di bawah pemerintahan. Untuk sebagian warga itu adalah suatu kebanggaan.
Seperti lily yang sangat ingin masuk kelompok Fier (kelompok para penyihir tinggkat atas). Tetapi ia harus terus berjuang jika ingin bergabung.
8 tahun lalu...
Saat pertama kali lily masuk ke pelatihan, ia sama sekali tidak punya sihir, ia hanya punya kebaikan hati dan semangat nya yang tidak pernah padam.
"Lily sihir mu belum muncul juga?" Tanya seorang laki-laki sambil menertawakan nya
"Sihir itu muncul dari diri kita, dan sesuai dengan karakter bawaan manusia" ucap seorang wanita.
Mereka pun tertawa tanpa melihat bagaimana perasaan Lily. Tetapi Lily tidak pernah sekalipun merasa iri pada yg lain, ia tau bahwa semua bisa ia lalui.
6 tahun berlalu saat ia ingin pulang dan melihat kakek neneknya dengan hati yang sangat sedih, ia melihat sang kakek sudah tidak bernyawa lagi.
Lily sangat sibuk karena pelatihan dan lupa akan kedua Kakek dan neneknya. Akhirnya lily pun menyerah dan ingin merawat neneknya yang tinggal bersamanya.
Lily pun mengurungkan niat untuk ikut pelatihan, walau sedih ia tidak pernah merasa iri terhadap anggota pelatihan lain.
"Hah mereka memang sangat hebat dan berbakat"
Keluh lily melihat keluar jendela.
Ia melihat para penyihir muda sedang melakukan tugasnya, lily mengenal mereka karena ada beberapa dari mereka yang merupakan teman seangkatan lily saat pelatihan.
Tak jarang mereka lewat sambil meledek Lily. Lily hanya terdiam dan tersenyum melihat mereka. Dengan perasaan yang risau, ia pun membulatkan tekad untuk ikut ujian lagi di tahun ini.
"Kurasa, aku akan berhasil tahun ini".
Ujar lily.
Nenek yang mendengar semangat itu tersenyum lebar dan menghampiri lily. Sambil mengusap kepala lily ia memberikan nasihat.
"Lily, jika kamu ingin berhasil. Jangan pernah melupakan kemampuan kita sendiri. Jadilah diri sendiri tanpa mengikuti orang lain".
Perkataan nenek semakin membuat lily percaya diri. Ia menuju dapur dan mulai memasak untuk mempersiapkan makan malam.
Hati lily sangat senang mendapat dukungan dari sang nenek. Ia akan berusaha sampai bisa menguasai kekuatan sihirnya.