Chereads / curse of the Leviathan [indo vers] / Chapter 5 - bab 4 [kesabaran]

Chapter 5 - bab 4 [kesabaran]

Saat melihat lily menatap lama keluar jendela, nenek pun menghampiri Lily.

"Lily, apakah kau ingin ikut pelatihan lagi?kau menatap para penyihir terus."

Tanya nenek.

"Tidak nek, aku hanya bosan saja".

Bantah lily

"Nenek tau kau tidak ingin pergi karena nenek, tapi nenek tidak apa-apa".

Ucap nenek sambil mengusap kepala Lily.

"Nek, bukan karena itu Lily tidak ingin pergi, hanya saja..."

Ucap lily terpotong

"Hanya saja apa? Apa Lily takut akan gagal lagi?"

Tanya nenek.

Lily mengangguk tanda setuju bahwa ia takut gagal lgi dan tidak ingin meninggalkan nenek nya yg sudah tua.

Nenek pun memeluk Lily dan berkata

"Lily, tidak ada kegagalan yg terus-menerus, dan tidak ada keberhasilan yg mudah di dapat, asal kamu terus berusaha kamu pasti bisa".

Ucap nenek.

Lily pun menatap nenek dan menangis karena terharu dengan neneknya.

Keesokan paginya Lily pun berangkat ke tempat pelatihan. Di sana ia berlatih dasar dasar sihir. Terus-menerus ia berusaha sambil menahan ejekan dari orang lain

Ia tidak pernah iri akan pencapaian orang lain, karena ia ingat kata-kata nenek sebelumnya, untuk menjadi diri sendiri.

ia hanya fokus pada pelatihan nya. Dan Lily juga melatih kekuatan fisik nya. Itu juga dapat menambah volume energi sihir yang bisa di tampung.

Dan akhirnya lily pun mengeluarkan sihir walaupun hanya sedikit.

" Ahhhh sihir ku .. sihir ku..."

Ucap lily senang.

"Apaan itu, hanya angin putih yang kecil".

Ucap salah seorang yg melihat

"Hahaha hahaha hahaha".

Semua orang yg melihat tertawa sangat kencang.

Lily pun pergi dengan perasaan sedih. Lalu Lily pergi ke taman perbatasan kerajaan dan melihat seorang laki-laki yg sedang menggunakan sihir nya yg kuat untuk memperkuat barriér kerajaan.

Ia adalah seorang pangeran kerajaan vainglory, yaitu venité de Gros. Liky bersembunyi diantara pepohonan dan mengati sedikit sihir sang pangeran.

Tidak lama setelah itu Lily pun pergi dari perbatasan karena, Takut akan prajurit kerjaan. Jikalau ia ketahuan ia bisa di tangkap.

"Aku harus segera pergi dari sini, aku tidak ingin ketahuan".

Lily sering ke perbatasan untuk berlatih karena dekat dari rumah lily.

Jadi iapun bisa sesekali pulang dan beristirahat.

Ia berlatih di dekat perbatasan karena ada kekuatan misterius yang membantunya menjadi lebih bersemangat. Ia awalnya kebingungan dengan apa yang ia rasakan.

Namun saat di dekat perbatasan, seperti ada yang menghisap sihirnya agar keluar. Itu memang sangat membantu perkembangan sihir Lily.

*****

Lily pun kembali ke rumah dan masuk ke dalam kamarnya. Ia larut dalam lamunan dan mulai terdiam. Karena ia melihat sang pangeran itu secara langsung Lily pun jatuh hati pada sang pangeran.

Saat lily sedang melamun dengan senang nya. Tiba-tiba suara pintu terbuka terdengar.

"Apa yang membuat cucu nenek tersenyum seperti ini?".

Ucap nenek sambil mencubit pipi lily.

"Ahhhhh nenek sakiiittt..... Tidak ada kok. Hanya saja tadi aku bertemu dengan pangeran, dia saaangaattt lah tampan seperti rumornya".

Nenek pun tersenyum mendengar lily bercerita. Karena sifatnya yang baik dan ramah ke semua orang. Banyak sekali yang menyukai sosok Lily.

Tetapi, sayangnya belum pernah ada yang bisa membuat lily sampai tersenyum saat memikirkannya. Bahkan ia tidak berhenti tersenyum.

Ia pun menghabiskan malam nya dengan memikirkan pangeran Vanité yang sangat tampan itu.

[Cerita hanya fiktif belaka, jika ada nama, tempat atau kejadian yang sama mohon di maklum🙏]

Jangan lupa vote and komen🤭