Chereads / I'm About Your's / Chapter 66 - Chapter 66 I'm About Your's

Chapter 66 - Chapter 66 I'm About Your's

"S... S-soohyun?!" Shou menatap kaku. Dia tidak menyangka bisa bertemu Soohyun di pusat perbelanjaan itu. Soohyun berjalan sendirian dengan penampilan nya yang masih sama, tidak rapi dan sungguh berbeda dari Soohyun yang dulu.

"Shou.... Sudah lama tidak bertemu," tatap Soohyun. Ia mendekat ke Shou tanpa basa basi langsung menyapa Shou dengan tatapan ramah nya itu.

"Soohyun... Um... (Aku benar benar tidak menyangka sama sekali kebetulan bertemu dengan Soohyun, apa yang harus aku katakan, bagaimana jika Ahjussi datang tiba tiba dan mereka malah melemparkan tatapan tajam padaku,)" Shou tampak ragu dan agak takut.

"Ada apa? Kenapa canggung begitu?" tatap Soohyun dengan bingung.

"(Apa yang harus aku jawab, mungkin masalah yang dulu itu saja.) Kupikir kamu marah padaku karena soal terakhir kali itu," Shou membahas soal Soohyun yang melihat Shou dengan Tuan Beom bersama.

". . . Yeah... Kau masih bersama dengan pria itu?" Soohyun menatap datar. Dia benar benar berubah drastis, langsung memasang tatapan datar membuat Shou tambah tidak nyaman.

"Um... Kenapa bertanya begitu?"

"Aku hanya bertanya, apakah aku harus punya alasan khusus untuk bertanya..." Soohyun menatap begitu dingin membuat Shou terdiam kaku.

"(Di mana... Dimana Soohyun yang aku kenal?)" Shou menatap khawatir.

Tapi tak lama, bayangan besar menutupi cahaya di belakang Soohyun membuat Soohyun menoleh dan wajahnya terkejut karena melihat Tuan Beom ada di belakang nya dengan tatapan datar.

"Jadi, kamu pergi bersama nya kemari... Kupikir sendiri," Soohyun menatap Shou dan tidak mempedulikan Tuan Beom ada di belakang nya sekalipun.

". . . Maafkan aku."

"Berhenti minta maaf, aku sudah bisa melepaskan mu Shou... Kau gadis yang banyak minta maaf, apakah minta maaf mengganti kewajiban mu, sudahlah... Aku tidak akan mengganggu, aku hanya ingin kita sebatas mengobrol akrab ketika bertemu lagi nanti," kata Soohyun, ia lalu berjalan pergi melewati Shou membuat Shou terdiam.

Ia meremas kain bajunya dan meneteskan air mata. "Hiks..." ia menangis diam.

"Fuck orang itu, apakah dia punya kutukan membuat mu menangis setiap kali bertemu?" Tuan Beom menatap tajam.

"Hiks... Maafkan aku... Aku masih bersalah dengan masalah Soohyun, aku yang membuat nya berubah begitu, apa yang harus aku lakukan hiks..." Shou mengusap air matanya sendiri dengan menatap bawah.

Tuan Beom terdiam, ia lalu menoleh sekitar. "Dia bukan urusan mu, berhenti bersikap seolah olah kau yang salah dalam hal semua masalah apapun itu yang bersangkutan dengan mu."

"Tapi dia bilang aku terlalu banyak minta maaf, aku mengatakan minta maaf karena ini yang aku bisa hiks...."

"Karena itulah kau harus mengurangi nya... Itu tidak apa apa jika kau harus mengganti minta maaf menjadi tanggung jawab... Dia akan baik-baik saja dan kau tak perlu mempedulikan itu," kata Tuan Beom.

". . . Um... Apa ini baik baik saja?" Shou menatap dengan mata masih berkaca dan sekarang dia menengadah untuk menatap Tuan Beom.

"Yah, ini baik baik saja... Jangan bawa dia ke dalam pikiran mu, masalah mu adalah masalah mu sendiri bukan masalahnya malah menjadi masalah mu," kata Tuan Beom mengusap pelan kepala Shou.

"Ahjussi tidak akan marah bukan?" Shou menatap polos.

". . ." Tuan Beom terdiam, ia melihat sekitar. "Kita harus membeli barang yang lain... Kau akan membutuhkan kanvas dan alat alat untuk menggambarkan lain nya," tambahnya, ia memegang tangan Shou dan menggandeng nya berjalan.

Shou terdiam, ia menatap gandengan itu lalu melihat sekitar, semua orang sudah jelas melihat nya.

"(Aku tidak tahu apakah aku harus senang karena semua orang tahu bahwa Ahjussi bersama ku, mereka tidak akan bisa sembarang menggoda pria seperti Ahjussi...)" Shou terdiam.

Dia terus saja menatap tangan Tuan Beom yang memegang nya hingga mereka sampai di tempat yang berisi banyak nya rak sabun mandi, krim wanita dan perlengkapan kecantikan wanita lain nya.

"Eh, Ahjussi kenapa kita harus di sini, apa yang merasuk pikiran anda?" Shou menatap bingung sekaligus tidak mengerti sama sekali

"Tidak kah kau membutuhkan perlengkapan seperti ini?"

"Maksud anda sabun? Sabun mandi?"

"Lebih dari itu, seperti perawatan kulit," Tuan Beom mengambil satu tempat krim wajah wanita.

"Um.... Ahjussi tidak perlu berlebihan begitu, bahkan paket nya lebih mahal dari pada satu baju," tatap Shou.

"Kupikir wanita membutuhkan nya..."

". . . Apakah aku terlihat bermasalah di wajah ku? Tanpa apapun seperti itu pun wajah ku tak akan kotor," Shou menatap.

"Oh, begitulah, apakah ini soal sakura lagi?"

". . . Ya mungkin begitu, itu karena dulu aku selalu mandi di bawah pohon sakura," kata Shou.

"Apakah itu memang berpengaruh? Kupikir kenapa kau mendapatkan kulit yang begitu kenyal karena kau memakai banyak nya produk kecantikan," Tuan Beom menatap.

". . . Ehem... Ahjussi pernah masuk kamar ku kan?" Shou menatap.

"Yeah, untuk seks."

"(Kenapa malah menjawab begitu...!?) Haiz... Apakah anda melihat produk produk seperti ini?" tatap Shou.

". . . Jika di ingat ingat aku sama sekali tidak memperhatikan nya, tapi aku juga tidak menemukan nya," balas Tuan Beom.

"Yup, itu benar, aku ini gadis natural, aku mandi untuk merawat tubuh ku."

"(Paling tidak ini akan menambah kesuburan dalam kulit mu,)" Tuan Beom terdiam, dia menatap perlengkapan krim wanita itu, meskipun Shou menolak dan melarang untuk tidak membelikan nya, dia tetap memasukan nya ke dalam keranjang yang dia bawa. Tadi dia membawa troli sekarang membawa keranjang bawaan.

"Ah, Ahjussi, apa yang anda lakukan?" Shou terkejut.

"Paling tidak kau harus membutuhkan ini," balas Tuan Beom sambil berjalan duluan.

Shou masih terdiam kaku. "(Aku benar benar tak percaya Ahjussi membelikan ku apapun, dia bahkan mengambil sesuatu yang di butuhkan wanita... Kenapa ini mulai membuat ku tidak nyaman sama sekali,)" Shou terdiam.

Tak lama kemudian, Tuan Beom benar benar membelikan Shou banyak perlengkapan seperti itu.

"Ahjussi...." Shou menatap tidak nyaman ketika ia memegang kertas struk belanjaan yang banyak. "(Sudah ada dua kertas struk panjang yang aku pegang.)"

"Ini baik baik saja," Tuan Beom memegang kepala Shou dan membelainya membuat Shou terdiam kaku.

"(Ini malah membuat Ahjussi terlihat seperti Sugar Daddy saja... Mungkin Soohyun benar... Ahjussi mirip seperti itu... Tapi aku sama sekali tidak akan memandang nya seperti itu, aku tahu Ahjussi membelikan semua ini hanya karena dia ingin memberikan cinta padaku melewati ini semua,)" pikir Shou.

Setelah itu, Tuan Beom mendapatkan panggilan telepon. Dari kontak nya terlihat itu dari Nona Cha. Ia berwajah dingin lalu menatap ke Shou yang berdiri di sampingnya. "Shou..."

"Ini baik baik saja.... Anda bisa mengangkat nya," kata Shou di samping nya.

Tuan Beom terdiam, dia lalu berjalan agak jauh dari tempat Shou dan mengangkat ponsel nya.

Membelakangi Shou agak jauh.

Saat ini, Shou terdiam di tempatnya, masih berdiri di sana, sebenarnya mereka masih ada di tempat pusat perbelanjaan itu. "(Apa benar aku menikmati hari ini, barang barang yang telah kami beli sudah sangat banyak dan saat ini menunggu di tempat pengambilan barang, harusnya kami mengakhiri pembelian ini tapi Ahjussi benar benar masih berpikir apa yang aku butuhkan tanpa bertanya padaku... Apa benar ini baik baik saja untuk uang nya?)" Shou terdiam, dia lalu menghela napas panjang dan di saat itu juga ia tak sengaja melihat Soohyun dari jauh.

Rupanya Soohyun masih ada di pusat perbelanjaan itu, ia melihat Soohyun bersama dengan wanita. Mereka membeli barang barang yang di butuhkan bersama dan nampak mereka sangat akrab dan tersenyum bercanda. Mereka sudah jelas adalah pasangan kekasih.

Shou terdiam. "(Bahkan jika aku berhasil menjalin hubungan dengan Soohyun saat itu, aku juga akan sama seperti wanita itu... Memiliki kekasih yang seumuran apakah bisa sama sama belajar, bagaimana jika lelaki nya sudah belajar duluan dari banyak nya wanita yang telah dia tinggalkan, sama seperti ini... Soohyun benar benar mencari wanita lain ketika dia putus asa mengejarku, meskipun aku senang dia sudah tidak mengajar ku, tapi... Ini tetap tidak adil, bagaimana jika dia putus lagi hanya karena teringat padaku... Salah satu pilihan ku untuk bisa melupakan semua ini adalah... Aku ingin cepat cepat lulus saja... Agar aku bisa fokus pada pekerjaan ku,)" Shou terdiam, dia benar benar kecewa pada dirinya sendiri.

Soohyun benar benar berani menunjukkan pasangan barunya hanya untuk mengisi keputusan asaan nya karena tidak bisa memiliki Shou.

Shou terdiam, lalu ia mendadak merasakan tangan besar memegang pundaknya membuat nya menoleh yang rupanya itu Tuan Beom.

"Apa yang sedang kau lihat Shou?" tatap Tuan Beom dengan wajah datarnya membuat Shou terkejut akan kehadiran tuan Beom yang terlalu mendadak itu.

"(Aku bahkan tidak sadar Ahjussi tadi melangkah ke sini.) Um... Tidak apa apa, aku hanya ingin mengatakan terima kasih pada Ahjussi..." tatap Shou.

"Tidak usah katakan itu dulu, katakan saja apa yang kau butuhkan selanjutnya."

"Eh... Sudah saja, ini semua terlalu banyak," Shou menatap tidak nyaman, tapi ia menjadi terkejut ketika merasakan aura dingin Tuan Beom.

"E... Em... Ba... Baiklah... Mungkin peralatan menggambar seperti kanvas dan cat air lain nya."

"Kau tahu tempat nya di sini?" Tuan Beom menatap.

"Um... Jika tidak salah aku tahu tempat nya dekat sini dan masih di kawasan pusat perbelanjaan," kata Shou, ia melihat sekitar. "Mungkin lewat sini," Shou menatap jalan depan, ia lalu mendekat ke Tuan Beom membuat Tuan Beom terdiam.

Shou mengambil tangan kanan Tuan Beom dan memegang nya. "Ayo Ahjussi, mari jalan begini," tatap Shou dengan manis. Maksudnya adalah, dia ingin berjalan dengan Tuan Beom dengan tangan yang saling bergandengan.

Tuan Beom terdiam melihat itu, ia lalu memegang agak erat lengan Shou membuat Shou merasakan itu dan melebarkan senyum nya.

"(Mungkin aku juga harus bersikap menghargai akan hubungan ini, kami belajar dan akan memahami masing masing kedua belah pihak.)"