Chereads / I'm About Your's / Chapter 62 - Chapter 62 I'm About Your's

Chapter 62 - Chapter 62 I'm About Your's

Beberapa menit kemudian, Shou terdengar memanggil. "Um.... Ahjussi.... Seperti nya.... Aku tidak jadi menunjukan nya padamu," panggilnya dari kamar membuat Tuan Beom membuka mata dari sandaran nya tadi.

"Apa maksud mu, kau harus membiarkan aku melihat nya," Tuan Beom berdiri dan berjalan ke kamar yang tertutup itu.

"Uh.... Aku tidak yakin soal ini..." suara Shou terdengar lagi, lalu Tuan Beom membukanya perlahan.

Seketika ia melihat Shou membelakanginya dengan pakaian itu, pakaian yang cantik dan ketat itu.

Merupakan gaun ketat yang memperlihatkan sampai paha Shou yang putih.

Tak ada lengan memperlihatkan lengan Shou yang lembut dan di bagian dada, itu agak membuat buah dada Shou terlihat.

Shou sedang melihat dirinya di kaca dan membelakangi Tuan Beom.

Tapi ia tersadar ketika pantulan itu terpantul dari cermin membuat nya menoleh langsung menutup dada nya dengan kedua tangan nya. "Ah.... Kapan Anda masuk!" ia menatap panik.

Rambut Shou panjang dan lembut, sangat cantik untuk wajahnya.

Tuan Beom bersandar di depan pintu yang tertutup itu menatap Shou.

"(Aku tidak bisa membayangkan dia bisa cocok akan hal ini,)" pikirnya dengan senyum kecil lalu melangkah mendekat membuat Shou waspada.

"Ahjussi, apa yang akan Ahjussi lakukan, jangan lakukan!" ia menatap panik.

Tuan Beom berlutut dan memegang paha Shou membuat Shou terkejut terpojok dengan tubuhnya mendekat ke kaca itu. Ia menutup wajah malunya dengan tangan nya.

"Kau harus memakai stoking jika tidak suka memperlihatkan kaki mu," kata Tuan Beom.

Tiba tiba Shou terangkat kakinya membuat dirinya sendiri terkejut.

Tuan Beom membawa Shou duduk di ranjang Shou, lalu ia mengambil satu pasang stoking yang rupanya sudah paket lengkap di kotak itu, ia berlutut di depan Shou yang duduk di ranjang dengan pakaian sangat pendek dan ketat itu.

Lalu Tuan Beom mengambil stocking di sebelah kanan, memegang kaki Shou yang putih dan lembut, memakaikan nya dari ujung kaki dan perlahan memakainya ke atas hingga ke paha Shou, Shou juga berwajah merah dengan jantung yang berdegup kencang.

Lalu Tuan Beom melepasnya dan di saat itu juga Shou terkejut. "Ah.... Eh.... Maafkan aku.... Kupikir itu sakit ketika Anda melepasnya," tatap Shou.

Tuan Beom hanya terdiam dan kembali memasang yang satunya. Sekarang stoking itu membuat Shou semakin menawan.

Tuan Beom menatap nya dari bawah hingga tubuh Shou.

"Um.... Ahjussi, Anda tidak perlu melihat ku begitu," Shou menatap dengan wajah malu.

Tapi Tuan Beom mendekat memegang kaki Shou membuat Shou terkejut berwajah merah.

Tiba tiba saja, Tuan Beom mengangkat kaki Shou membuat Shou langsung terbaring di ranjang.

"Kau harus tahu, kau terlihat begitu seksi dengan pakaian ini," tatap Tuan Beom. Ia memegang paha Shou hingga ke atas.

"Ahng.... Ahjussi.... Tunggu," Shou menatap gemetar.

Lalu Tuan Beom mendekat mencium lehernya hingga tubuh Shou yang lain, bahkan sampai menarik baju itu keluar membuat telanjang Shou.

Dan sekarang Shou terlihat hanya memakai pakaian dalam dan stoking yang masih ada itu.

Tuan Beom mengangkat telapak kaki Shou dan mencium nya membuat Shou benar benar semakin malu. "(Astaga, ini memalukan....)"

"Shou.... Kau ingin sebuah seks?" bisik Tuan Beom ketika mencium telinga nya.

"Apa.... Ah tidak.... Aku tidak ingin, itu masih sakit beberapa hari yang lalu... Bagaimana jika besok sakit dan aku terpaksa harus libur," Shou menatap memelas dengan tatapan imutnya.

"Biarkan itu terjadi, kau harus tetap berada di rumah," Tuan Beom tidak mendengar itu dan melanjutkan apa yang dia lakukan.

"(Hng... Aku tidak tahu kenapa aku tidak memilih melawan nya saja.... Tunggu, mungkin aku harus mengulur waktu.) Um.... Ahjussi.... Aku pernah bertanya pada Ahjussi dulu, berapa panjang ukuran penis Anda?" Shou menatap membuat Tuan Beom terdiam.

"Kau ingin tahu atau pura-pura ingin tahu, sudah beberapa kali kau melihat nya, merasakan nya apakah tidak bisa mengira hal itu," Tuan Beom menatap.

"Ehehehe.... Um... Aku tak pernah melihat nya karena aku terlalu.... Terlalu... (Tidak mungkin aku mengatakan nya.)"

"Terlalu apa?" Tuan Beom menyela dengan tatapan serius dan datar itu.

"Um... Ter.... Terlalu..." Shou masih ragu hingga Tuan Beom mendekat membuka selangkangan Shou menempelkan penis nya itu yang terasa tegang membuat Shou terkejut.

"Ah eng... Aku terlalu menikmatinya ketika kita melakukan nya....!!" ia langsung mengatakan kalimat itu membuat suasana seketika menjadi sangat sangat sunyi.

"Ma... Maafkan aku!!" Shou menutup wajahnya dengan kedua tangan nya dan sekarang dia benar benar gemetar.

"Baiklah... Ini tidak apa apa, kau ingin tahu panjang milik ku?" tatap Tuan Beom. Lalu Shou mengangguk dengan cepat.

". . . Ini agak aneh jika aku langsung mengatakan nya."

"Eh, tak apa.... Ini baik baik saja, aku mohon katakan padaku."

"Bagaimana jika kau tidak kira kira sendiri saja?"

"Um... (Dia memintaku untuk mengira nya?... Sebentar biar aku ingat ingat.... Jika di pikir pikir, Ahjussi suka pelan pelan dan hari hati ketika kita melakukan bersama dan dia bilang, miliknya tidak masuk sepenuhnya...) Um... Kupikir itu, 20....25?"

"Itu masih sangat jauh."

"Ah... Apa yang masih sangat jauh?!" Shou menjadi terkejut.

Tiba tiba ia merasakan tangan Tuan Beom masuk memegang pinggulnya dan melepas celana dalam Shou.

"Ah.... Ahjussi, tunggu...!!" Shou menatap panik.

"Bagaimana jika, aku akan melanjutkan apa yang dilakukan tangan ku ketika kau salah menebak ini," kata Tuan Beom dengan senyum dan suara tidak keras nya. 

"Apa.... Apa maksud nya.... Ahjussi tidak mungkin melakukan nya ketika aku berpikir...."

"Kau hanya perlu menebak, ini bukan rumus matematika tapi bagaimana caramu memperkirakan nya," balas Tuan Beom. Ia memegang pinggul Shou dan mendekat mencium buah dada Shou membuat Shou terkejut gemetar.

"Ungh.... Paling tidak beri aku kata kunci.... Aku tadi menjawab 25 apakah itu masih lebih atau kurang?" Shou menatap. 

"Hm.... Lebih, sangat lebih," balas Tuan Beom.

"(Sa.... Sangat lebih....!!)" Shou berwajah sangat merah.

"(Cepat berpikir....bepikir... Hng...) 30!" Shou menatap.

"Itu salah," kata Tuan Beom.

"Apa?! Salah!!" Shou kembali terkejut. Tuan Beom lalu mengangkat sedikit pinggang Shou dan melepas kancing bra Shou membuat Shou sekarang telanjang dada.

"Ah, hentikan!!" Shou berteriak.

Lalu Tuan Beom mencium dan memakan puting di buah dada kiri Shou. 

"Ahng!! Biarkan aku menebak lagi!" Shou berteriak mendorong pelan Tuan Beom.

"Baiklah, katakan saja sekarang."

". . . Tapi.... 30 adalah angka paling besar.... Apakah itu 35?" Shou menatap.

"Hampir mendekati, tebak lah lagi... Maksud ku, itu salah," kata Tuan Beom. Seketika ia mengambil satu kondom dari saku celana nya dan memasukan jarinya ke mulut Shou membuat Shou terkejut. 

Ketika sudah mengenai air liur Shou, ia memasukan nya di vagina Shou bermaksud melemaskan nya.

"Ah.... Hng.... (Kenapa dari tadi pagi, pinggul ku benar benar pegal...) Ahjussi, hentikan... Kalau begitu... Hng... 36!!"

"Itu salah... Dekatilah lagi."

". . . . Berapa angka mendekatinya?" Shou menatap.

"Kenapa kau yang bertanya?" Tuan Beom langsung mensodoknya lebih dalam dengan jarinya membuat Shou terkejut. "Ahng!! Hentikan.... Ah.... Ah.... Ahjussi.... Baiklah... Baiklah.... 37!!" teriak Shou sekali lagi.

Seketika Tuan Beom melepas jarinya keluar.

"Apakah itu benar?" Shou menatap.

Tuan Beom terdiam, ia lalu mendekat perlahan dan berbisik. "Itu salah...."

"(Apa?!! Tidak mungkin itu lebih besar....)"

"Salah satu jawaban nya, ini adalah kesempatan terakhir, aku akan membiarkan Pussy* mu merasakan ukuran nya setelah itu tebak lah satu kali lagi tanpa salah, yang pasti, tidak sampai 40," kata Tuan Beom.

Ia menurunkan resleting celananya, seketika penis nya keluar dari sudah tegang dangat keras membuat Shou terdiam kaku melihat itu.

"(Aku tidak akan siap.... Aku akan mati... Mati!!)" ia terpucat.

Tuan Beom sudah selesai memakai kondom dan perlahan memasukan nya di vagina Shou.

"Hng.... Ini tidak akan bisa," Shou meremas kain bantal di bawah kepalanya, dia juga masih menggunakan stoking hitam seksi itu.

"Ah... Hng.... Tunggu... Aku tidak akan bisa berpikir... (Ini terlalu menusuk ku... Aku tetap harus berpikir,)" Shou mencoba bernapas pelan dan rileks. "(Tidak sampai mendekati 40... Kesempatan ku hanya satu, itu antara 38 dan 39.....) Hng.... Ahjussi bagaimana jika aku salah menebak..." Shou menatap lemas. 

"Melakukan beberapa ronde dan aku akan menggigit mu," bisik Tuan Beom membuat Shou terkejut, ia bernapas cepat menatap langit langit, ia lalu melihat ke bawah, melihat ke penis Tuan Beom yang masuk ke dalam tempatnya. 

"(Rasanya sungguh begitu sakit.... Aku hanya harus menjawab nya,)" pikir Shou, tapi siapa sangka. Tuan Beom malah bergerak begitu cepat.

Dia akan cum. 

"Ah!! 38!!" teriak Shou. 

Seketika Tuan Beom mencabut penis nya dan cum di luar dengan kondom nya. Ia melepas kondom itu dan bernapas cepat bersama Shou. 

"Ha... Ha.... Ha.... (Ini berakhir,)" Shou perlahan menutup mata. 

Tuan Beom menatap Shou yang menutup mata, ia lalu membenarkan posisi Shou di ranjang dan menyelimuti nya. Ia mencium betis Shou lalu duduk di samping Shou, tepatnya di samping ranjang itu. 

Ia menatap baju Shou yang di bawah, yang ia lempar ke bawah tadi. "(Kau bisa memakai baju itu, hanya untuk ku,)" pikirnya. 

Lalu ia mendekat Shou bergerak dan bangun. "Hng..."

Tuan Beom menoleh menatap Shou. "Kau butuhkan sesuatu?" ia berlutut di bawah ranjang dan menatap Shou. 

"Hng..... Sangat sakit..." Shou hanya bergerak dengan mata tertutup, ia hanya mengatakan kata singkat itu dengan wajah agak menahan sakit, sepertinya ia masih setengah tidur dan mengantuk. Lalu ia tidur miring membelakangi Tuan Beom. 

Tuan Beom masih berpikir apa yang membuat Shou mengatakan sakit. Ia lalu perlahan membuka selimut yang menutupi tubuh telanjang Shou itu dan yang benar saja. Ia terdiam ketika melihat darah yang sangat merah itu di paha Shou. Darah itu seperti nya keluar dari vagina Shou. Tuan Beom terdiam tak percaya apa yang ia lihat dan memanggil pelan.

"Shou....?"