di dalam pedesaan dan hanya beberapa penduduk suasana dingin nya pedesaan seakan membuat tubuh menggigil dan membuat seseorang yang ingin menghangat kan tubuh.
seorang pria dengan wajah yang tampan dan tinggi di atas rata rata, pria itu bernama Alan Alansah dia terlahir bersama seorang adik prempuan bernama sinta dengan Tubuh begituh mulus serta putih dan begituh sangat aduhay dan menggoda,
Ibu sinta dan alan adalah seorang TKW yang berkeja di lluar negeri, ayah meraka juga adalah seorang kantoran yang berkerja dengan penuh waktu.
Singkat cerita...
Sebelum ayah dari alam dan sinta melamar kerja, Mereka adalah orang yang sederhana dan tidak memiliki apa apa, semenjak itu ibu dari meraka pun bertekad untuk kerja keluar negeri, untuk menafkahi dua anak mereka,
Semenjak satu bulan dari keberangkatan ibu mereka yang menjadi seorang TKW, Dan tak lama ayah mereka melamar ke kantor, setelah satu minggu semenjak melamar, dan lamaran juga di terima
**
Ayah mereka sering pula satu minggu sekali, Karna Harus menempuh jarak dari rumah tempat tinggal,,
ayah dari mereka pun mengontrak di peruhaman Agar tidak menemupuh jarak menuju tempat kerja nya
di saat hari minggu,
Mereka yang libur beberapa hari dan mereka setiap hari libur sering menghabiskan waktu di kamar mereka masing masing,,
Selain mereka tidak suka menongkrong, dengan warga di pedesaan nya, Bukan karena mereka tidak gaul,
di saat pagi tiba, Alan lamgsung terbangun, karana biasa bangun tidur langsung makan, mandi serta berangkat Ke tempat belajar,
Dek..." Ucap alan sambil mengetuk pintu berkali kali, Namun blom juga ada jawaban dari sinta.
karna dia terus mencoba menanggil dan tidak ada jawaban sekali pun alan lalu Membuka pintu kamar..
krek.. "Alan menekan sela gagang pintu,
Alan langsung mendorong pintu kamar sinta, sampai terbuka agak lebar alan langsung bengong melihat, Tubuh adek nya yang hanya menggunakan pakaian dalam
Alan tanpa berkedip mentapi sinta, sambil menelan ludah alan perlahan mendekat,, pedang yang awal nya melengkung dan pendek,, serakarang menjadi tegak dan memanjang,
Alan melihat sinta yang tanpa berkedip, lagi lagi menelan ludah dan jantung nya berdebar,,
perut yang awal nya terasa lapar pun hilang karna melihat keadan sinta yang menggunkan pakaian dalam saja
tangan alan bergetar dan ingin sekali memegangi kedua gunung kembar sinta, Namun alan sadar dia takut jika sinta melaporkan, sikap alan kepada ayah nya,
Dek,, Baa-Bangun" Alan dengan nada yang terbata dan tangan nya semakin gatal ingin bermain,,
Alan menatap tubuh sinta dari kaki sampe kelapa yang hanya menggunakan dalaman,
biasanya Alan yang di bangun kan oleh sinta namun sekarang alan yang membangunkan sinta,, karna hari ini hari libur sinta sering bergadang sampai larut malam,
berkali kali alan terus memanggil sinta, Tidak bangun sampe alan tidak tahan, dia langsung Kluar dari kamar sinta Lalu menutup pintu nya dengan keras, dan berlari ke arah kamar mandi
sinta yang tertidur pulas langsung dan terbangun karna terkejut, lalu menggosokan kelopak matanya ke arah pintu,
alan di kamar mandi langsung Melepaskan celana menggosok gosok, pedang nya yang tegak, samapai berkali kali sambil membayangkan tubuh mungil nya sinta yang hanya memakai dalaman..
Sinta Lalu memakai pakaian putih dan celana pendek lalu berdiri sambil menguap sinta melangkah ke arah kamar mandi,
dia bermaksud untuk mencuci muka Sedangkan alan yang sedang di kamar mandi asik asiknya menggosok gosok secara perlahan, dan membayangkan tubuh sinta,,,
sinta yang berjalan ke kamar mandi, lalu mendorng pintu kamar mandi, Sinta Terkejut, ketika pintu kamar mandi di buka sinta, alan yang dengan posisi tidak memakai celana sambil memaging pedang yang perkasa nya,,
Alan langsung menutupi dan berbalik badan,, sontak sinta yang baru memasuki kamar mandi teriak,
Haaaaarrrkk.." teriak sinta sambil melihat ke arah yang berda di dalam kamar mandi,
lalu sinta dengan cepet menutup kembali pintu kamar mandi nyaa, " kaka cepet lagi apa seh,
Bentar dek,, Lagi kencing,," jawab alan, Alan Langsung kembali memakai celana nya kembali dengan detak jantung berdebar selan terkejut dengan adek nya yang langsung memasuki kamar mandi,
sampai helaan napas keluar beberapa saat, dan alan langsung berjalan keluar kamar mandi, lalu memasuki ruangan dapur, alam melangkah ke meja makan dan langsung duduk di kursi..
Njjrr,,, Sialan,,, Di bangunin ga bangun bangun, Giliran tinggalin udah bangun,,
Liat ga yaa, enggak deh,, " Gunam alan dalam hati sambil mengeluar kan helahan napas besar
sinta yang kluar dari kamar mandi lalu, Melangkah ke dapur lalu alan mendengus,,
dek, cepetan masak, kaka udah lapar dari tadi,," ucap alan keras,,
Iyaa, Ka mau masak, ini juga,, " jawab sinta tanpa expresi lalu melangkah menuju kulkas untuk mengambil syuran dan telur,
karna hari masih pagi sinta seperti biasa memasak nasi goreng untuk sarapan,
setelah sinta mengambil bahan bahan nya sinta langsung memasak Setelah satu jam,
Masakan sinta sudah matang sinta lalu membawa ke meja makan dan memberi kan kepada alan satu porsi,
alan langsung memakan nya tanpa banyak bicara, samapai makanan di habis tak tersisa, alan lalu melangkah menuju kamar nya dan mengabai kan sinta,
Sinta lalu membersihkan bekas kamanan, setelah merapihkan dan membersikan sinta Lalu bergegas menuju ke kamar nya
Sampai hari sudah menjelang siang, alan yang sedang asik memainkan hanpone nya, lalu alan kembali terbayang bayanga tubuh mungil sinta yang meraski dalam pikiran nyaa
Alan berpikir dalam pikiran nya ingin sekali mencoba untuk memegangi gunung kembarnya sinta,,
Dia pun Terbayang bayang sampai pedang nya yang kecil dan mengerut sontak kembali memanjang dan mengeras,,
Lalu alan melepas celana di dalam kamar nya, dan kembali melepaskan dalaman nya, dan terlihat lah pedang alan yang begituh perkasa,
Lalu tangan alan menggosok gosok kan pedang nya sambil membanyangkan tubuh adek nya yang aduhay,
Sinta yang sedang di ruangan tamu dan terduduk lalu mendapat pesan dari ayah nya,
Dek, kalian sehat sehat kan,, ayah ga bisa pulang minggu ini, ayah lembur dan hari minggu juga harus kerja, jangan bilangin ke si kaka ya dek, Nanti uang buat minggu depan ayah tranper ke rekening si kaka, " Pesan dari ayah sinta
Iya papa. adek sama si kaka sehat ko, iya papa adek mau bilangin ke si kaka,, " Balas sinta kepada ayah nya,
sinta lalu berdiri dan melangkah kan kakinya menuju kamar alan, sinta langsung membuka tanpa mengetuk pintu agak sedikit cepat,
Sinta terkejut, ketika melihat kaka nya sedang memegang pedang yang panjang dan perkasa, sinta tak berkedip melihat alan,
Njrr, Sialan lupa di kunci pula pintu kamar,, " Gunam alan dalam hatinya sambil berdetak,,
Sinta bukan nya pergih tapi malah mendekat sambil mentap lekat tanpa ada sebuah kata dari mulutnya,
sinta Semakin mendekat alan menutupi pedang nya, dengan kedua tangan nya, detakan jantuk alan tak berhenti berdebar,
Kaa, " Sinta lalu memegang tangan alan dan menyingkir kannya,
Alan langsung menutup matanya, sambil pedangnya yang panjang dan perkasa, sontak membuat tubuh Sinta pun merasa tubuh nya terangsang,
Lalu sinta perlahan memegangi pedang alan, Dan menggosok nya, Atas bawah atas bawah berkali kali
Alan tetkejut dengan sikap sinta,
Ucap alan sambil merasakan gosokan pedang nya menggunakan tangan sinta yang lembut membuat semakin keras pedang yang di miliki alan,
Lalu berhenti, dan sinta memasukan pedang alan kedalam mutut ny, dan alan merasakan begituh nikmat nya,
alan tidak berkutik hanya terdiam dengan tatapan yang melihat sinta dengan tubuh begituh aduhay menggoda dan memainkan pedang nya yang tegak dan mengeras..
alan memegangi tubuh sinta dan Mengangkat tubuh sinta lalu melepaskan pakaian nya, dan teihat dalaman yang berwana pink melindungi gunung kembar sinta,
Alan kembali melepaskan celana dalaman sinta dan terlihat jelas gunung kembar nyan yang mungil, tangan alan sudah terasa gatal langsung meremas remas, Gunung kembar sinta,
Remasan pertama alam membuat detak jantung nya membuat, Debaran serta membuat dirinya semakin bernapsu tanpa berbicara,
setelah remasan remasan kedua tangan alan, alan langsung menarik sinta dan menjatuh kan tubu sinta ke ranjang...
alan langsung menaiki ranjang dan perlahan melapas kan celana pendek nya sinta, dengan perlahan melepaskan celana sintan, sampai terlihat dalaman dengan warna yang sama berwarna pink
Alan kembali memlepaskan celana dalam sintaa sontak alan Menatap sayu melihat pohon pohom yang tumbuh di area, Serang ka sinta yang tidak begituh lebat
tatapan alan begituh lekat, lalu alan memindahkan kaki sinta ke samping sampai membuat serangka nya terlihat jelas,
sembari mendeka tubuh alan, Alan perlahan memasukan jarinya ke dalam serangka, sinta merasa geli, Ketika memasukan jari alan, Sampai agak ke dalam..
Ahhh...
Desahan sinta membuat alan bernapsu, lalu alan memainkan serangkannya dengan kedua tangan nya dengan begituh pelan, sampai beberapa menit
Sinta berdesah sembari menggeliat, merasakan serangka nya di main kan oleh alan,,
Ahh.. eumm... aehh aehhh..
Setelah memain kan dengan kedua jari alan langsung mendekatkan pedang nya, Dan memasukan secara perlahan,
namun karna Lumbang serangka sinta sangat sempit, alan mendorong pedang nya, perlahan ke dalam
samapi sinta menjerit ketika alan memasukan pedang yang perkasa ke dalam lubang sinta,
Ahhhh...
Alan kemabali mendorong pedang nya dengan agak sedikit bertenaga sampai masuk ke dalam lumbang serangka sinta dan alan langsung memasukan hingga dalam, sinta menjerit bertriak kesakitan,,
Ahhhhkkkk.... " sinta sembari menggenggam erat ke seprai di ranjang
Alan perlahan menggenjot nya dan tidak melihat area serangka sinta mengeluar kan tetesan darah,
Plokk.. plokk
Sinta yang awal nya kesakitan, alan terus menggenjot nya sampai terasa enak nya,,
Ahh.. ahhh.. eumm...
Alan sembari menggenjot lalu kedua tangan nya meremas remas kan gunung kembar sinta,,
Ahh..Eumm.. ahh.. enak..abang..
alan terus mempercepat nya pergerakan pentadnya sampai sinta kewalahan menahan sakit yang nikmat, Sampai beberapa menit,
ahhh... kaka.. ka...ahh.." Sinta sembari bergetar tubuh nya
alan mempercepat dorongan nya sampai dia hampir mengeluarkan, lahar putih dari pedang nya perkasa dan begituh keras,,
ahhh.. ahh.. kaka.. ahhh,.." Sinta menahan rasa
Alan tidak ingin mengeluarkan lahar nya di dalam, sampai genjotan semakin dinpercepat oleh alan,
Lalu alan mengeluarkan pedang nya sebelum mengeluar kan lahar dingin,
alan langsung berdiri dan menggosok kan pedang nya yang tegak dan begituh perkasa, sembarin pedang alan mengarah ke tubuh sinta,,
Crot,,,
Ahhhh.. Ahh.. ah.. "Ucapan yang kluar dari mulut alan
Alan lansung terbaring lemas setelah lahar dinnfin semua kluar dari pedang nya ,,
alan terbaring di samping adek nya, lalu mencium pipi sinta yang begituh memerah, Sinta yang tidak memakai sehelai kain,
sinta dengan helan napas yang kasar, Langsung melihat cairan putih di tubuh nya yang begituh lengket dan banyak,
Alan mengambil tisu lalu menyusut cairan di tubuh sinta, setelah mengusap nya, sinta lalu berdiri dan kembali memakai pakaian nya,
Alan sembari terbaring merasa lemas dan lega, dia bisa merasakan tubuh sinta yang masih Dalam keadaan prawan , Dengan usia di bawah alan, Sinta lalu keluar setelah memakai pakaian nyaa