Malam yang sunyi, burung hantu mengeluarkan suaranya yang terkesan menyeramkan, akan tetapi aku terus berjalan.
Tiba-tiba saja aku teringat dengan Mira.
dan pada hari yang sama, di kota New York Mira tengah menggunakan gaun merah yang indah.
Nicholas meneguk anggur merah sembari menatap mira dengan mata yang berbinar penuh semangat, mira yang melihat nicholas yang meminum anggur merah segera merampas gelas yang berisi anggur di tangan nicholas
"...kau meminum anggur merah ini terlalu banyak..."
Nicholas tersenyum tipis sembari berucap
"Mira apakah kau tau hal yang ku sukai hari ini?"
Nicholas memulai pembicaraan lebih dulu diantara mereka saat sebelum nya terasa sedikit janggung
"memang nya apa itu?"
"seseorang yang ku tunggu akhirnya tiba"
"ku pastikan seseorang itu sangat spesial...memang siapa orang itu?
"ya kau benar mira...dan seseorang itu sekarang sedang duduk didepan ku"
"kau tau mira?, aku sudah banyak sekali mendengar pencampaian yang kau raih dan itu sangatlah mengagumkan" Nicholas tersenyum bahagia saat membahas pencapaian mira.
mira tersenyum tipis seakan ia sudah biasa mendapat pujian yang sama berulang kali.
lalu tanpa diduga wanita dengan gaun berwarna ungu muda mendekat secara tiba-tiba
bola mata nya yang indah yang bersinar terang, dengan jari tangan yang lentik nan lembut, dan menyapa mira dan nicholas secara bersmaan
"hai...apakah aku boleh bergabung bersama kalian?"
jari jari nya yang lentik bergerak dengan lembut menyapa mereka berdua,dan ia mulai mendekat.
***
Aku dan mira adalah saudara, mira dan aku adalah seseorang yang memiliki banyak perbedaan
Terkadang kami bertengkar
dan sering kali aku dan mira berbeda pendapat.
Mira memang lah sangat menarik dan cantik, namun dia sering kali kalah dalam penilaian orang lain, tentu saja termasuk penilaian ku. aku memang tak secantik mira, tidak sepintar mira, dan tentu saja diriku sangat berbeda jauh dengan mira, andai aku bisa menjadi seseorang yang sehebat bahkan lebih hebat dari mira.
namun mira tidak seperti kelihatan nya yang terlihat senang, terkadang dia terlihat tertekan dan sangat lemah, dan sesekali aku melihat mira yang sedang menangis.
emosi sedih yang dia tunjukkan di wajahnya benar benar menyakiti hati ku saat aku menatap nya. aku memeluk nya ... menelus kepalanya sambil berusaha menenangkan nya, menahan rasa sedih di lubuk hati ku yang ter dalam saat melihat dia tersedih.
saat di sekolah dia di leceh kan oleh segerombolan laki-laki, yang membuat mental mira hancur sekeping keping nya, tak banyak hal yang bisa kulakukan untuk dirinya.
aku dan mira adalah anak yang tidak memiliki kedua orang tua lagi, kami selalu berjuang untuk diri kami sendiri, saling melengkapi satu sama lain dan akan selalu percaya satu sama lain.
itu adalah janji kami yang kami buat dan akan selalu kami ingat satu sama lain.
"Mira ... aku akan bersamamu apapun yang terjadi"
".. kak aku lelah"
"apapun yang kau hadapi, aku akan selalu ada di samping dirimu..aku akan selalu membantu mu, kita akan tinggal bersama...kita akan selalu bersama"
"kau berjanji kan?"
"hm!, tentu saja, aku janji"
Wajah mira yang memerah kembali redup, menyisakan keringat dingin yang membahasi sekujur tubuhnya, dia tertidur dalam pelukan ku.
suasana yang tadi terasa menyedihkan dan menyakitkan kini menghilang sedikit demi sedikit, menyisakan diriku yang masih terdiam menemani mira yang tertidur di pahaku.
"mira pasti kau lelah, maaf kan kakakmu ini yang tak dapat melakukan apapun"
aku mengelus rambut halus mira dengan lembut nan perlahan dengan tangan yang gemetar, luka yang berada di dalam hati ku terasa sangat menyakitkan, namun aku tak bisa membayangkan rasa sakit yang lebih parah yang dia alami.
"aku benar-benar kakak yang menyedihkan...bukan begitu?" air mata yang sedari tadi ku tahan kini pecah, aku sudah tidak tahan lagi rasanya hati ku tersayat sangat dalam, melihat teman seperjuangan ku, sekaligus saudaraku yang ter sakiti.