Chereads / Transmigrasi Queen / Chapter 4 - Bab 4. Berubah

Chapter 4 - Bab 4. Berubah

Farea Queen Argantara putri dari pasangan Marvel Argantara dan Aulia Putri Argantara,seorang gadis cantik berusia 17 tahun pipi chubby, rambut hitam bergelombang, hidung mancung,kulit putih, bibir merah cerry alami dan dengan netra hazel yang menambah kesan kecantikan seorang Rea.Rea mempunyai 2 orang saudara laki-laki dan seorang kakak perempuan bernama Laskar Zerga Argantara, Gibran Aishakar Argantara, dan Aleana Qeyra Argantara.

Laskara Zerga Argantara seorang CEO di perusahaan Z'A company dan juga seorang ketua mafia terbesar nomor 1 ( DRACO) yang merupakan kakak pertama Rea, pria tampan dengan rahang tegas, sorot mata yang tajam,kulit putih, hidung mancung dan netra biru yang menambah ketampanan seorang Laskara.  Laskara atau biasa dipanggil Aska berusia 20 tahun, sikapnya yang cuek nan dingin membuat orang enggan untuk mendekatinya, namun ia selalu bersikap hangat terhadap si bungsu yang yak lain adalah ~ Farea Queen Argantara

Gibran Aishakar Argantara seorang pria berumur 18 tahun,yang merupakan kakak kedua Rea, sikapnya hampir sama dengan Aska namum Gibran lebih cuek dan dingin ketimbang Aska, sorot matanya yang tajam, kulit putih, hidung mancung dengan netra hitam legam menambah kesan ketampanan seorang Gibran. Menduduki bangku kelas 3 di sekolah BIHS, satu sekolah dengan Rea.

Aleana Qeyra Argantara kakak ketiga Rea, gadis cantik dengan kulit putih, hidung mancung,pipi tirus, rambut hitam dan netra hazel menambah kesan kecantikan seorang Aleana, gadis yang seharusnya tumbuh bersama kembarannya Rea justru kembali ke pada sang pencipta.

Marvel Argantara Seorang pria paruh baya yang berusia 40 tahun namun masih terlihat sangat tampan, seorang CEO di perusahaan Argantara corp

Aulia Putri Argantara wanita paruh baya yang merupakan ibu dari 4 anak, wanita yang sudah memasuki usia 37 tahun namun masih terlihat sangat cantik merupakan seorang desainer terkenal.

Audrey Loveria Bagaskara gadis cantik berusia 17 tahun yang merupakan sahabat Rea, sifatnya yang receh, bobrok kadang alim kadang ngeselin namum ia tidak mudah bergaul dengan orang baru

Revalina Putri Nathalie gadis cantik berusia 17 tahun yang merupakan sahabat Rea, sifatnya hampir sama dengan Audrey namum Reva lebih cenderung memiliki sifat yang asal ceplas-ceplos jangan lupa juga kata kata mutiaranya bak Cabe Carolina yang mampu membuat orang seketika kena mental jika sudah berurusan dengan Reva

Faradila Anggreani gadis cantik berusia 17 tahun ia juga merupakan sahabat Rea, satu satunya sahabat Rea yang lumayan waras, Sifatnya yang tegas, bijak namun gampang terpancing emosinya jika sudah menyangkut sahabatnya.

Balik lagi ke Cerita

Rea pun berbalik merebahkan tubuhnya di atas kasur Queen size empuk miliknya.

"Sebenarnya siapa sih yang nabrak alea"batinnya pusing

"Aaarrrggghhhh" teriaknya frustasi

Tokkk

Tokkk

Tokkk

Suara ketukan pintu terdengar membuat Rea menghela nafas pelan

"Itu pasti mereka" gumamnya

"Masuk aja pintunya nggak dikunci" teriak Rea

Ceklekk

Pintu kamar pun dibuka oleh seorang gadis cantik. Terlihat dua orang gadis yang tak kalah cantik memasuki kamar Rea yang tak lain adalah sahabat nya Audrey, Reva dan Dila.

"Hai haii bestoyy, gimana kabar?" Tanya Audrey

"Baik Drey" ujar Rea

"Ehh ini beneran Lo Re" ujar Reva

"Iyalah siapa lagi kalau bukan gue ya kali tukang becak" ujar Rea kesal

"Ya bisa aja sih kan Lo mirip sama tukang becak ha ha ha " ujar Reva sambil tertawa

"Pfftt tukang becak lebih ke tukang sedot WC bukan sih" Timpal Audrey membuat Rea mendengus kesal.

"Lama - lama gue buang juga mereka ke lautan biar dimakan hiu sekalian" batin Rea kesal

"Udah deh kalian ini gimana sih Rea kan baru sembuh jangan digangguin dong" ujar Dila kesal dengan kedua sahabatnya, mau heran tapi ini Audrey sama Reva.

"Hehe mangap Dil,Re" ujar Reva cengengesan

"Oh iya, nih Re gue bawain cake StraCo kesukaan Lo" ujar Dila sambil memberikan sebuah paper bag yang berisikan Cake(StraCo) Strawberry coklat kesukaan Rea, dengan semangat Rea pun mengambilnya tak lupa ia mengucapkan terima kasih

"Thank you Reva" ujar Rea

"Sama - sama" jawab Dila. Mereka pun makan kue itu bersama diiringi dengan candaan. Tak terasa sudah sore mereka pun memutuskan untuk pulang.

"Ehh udah sore nih, kita pulang yuk" ajak Reva

"Yuk, Re kita pulang dulu ya " ujar Dila

"Iya, ayo gue anter ke depan " ujarnya, Rea pun mengantarkan ketiga sahabatnya ke depan.

"Byee byee Reaa" teriak Audrey di dalam mobil sebelum mobilnya menghilang dari kediaman keluarga Argantara. Rea pun segera masuk kedalam rumah dan segera pergi ke kamar nya.

"Tidur dulu deh ngantuk" ujar Rea. Perlahan matanya mulai terpejam dan siap untuk terjun ke dalam mimpi

Sedangkan di sisi lain

Di kediaman keluarga Ryder terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang menangis memandangi foto sang putri yang tak lain adalah mommy Rania

"Hikss sayang kenapa kamu ninggalin mommy" ujarnya lirih

"Mommy kangen sama Ara" ujarnya lagi. Regan yang melihat sang mommy menangis pun mencoba untuk menenangkannya

" Mom jangan kayak gini terus kasian Ara,dia pasti sedih liat mommy kayak gini" ujar Regan

"Benar apa kata Regan mom, kita harus ikhlasin Ara " timpal Aledro yang baru saja datang

"Mommy yakin kamu masih hidup sayang, jika iya kembalilah mommy nggak sanggup kalau jauh sama kamu " batin mommy Rania

~~~******~~~

Tokkk

Tokkk

Tokkk

"Non Rea" ujar bi ina di depan pintu kamar Rea. Sudah beberapa kali ia mengetuk pintu kamar Rea namun tidak ada jawaban membuat bi ina panik takut kalau anak majikannya melalukan sesuatu yang tidak tidak(padahal rea nya lagi bobok cantik)

"Nonn, non Rea" ujar bi ina sedikit keras.

"Ada apa bi?" Tanya Gibran dengan muka datar tanpa ekspresi

" Ini den dari tadi bibi ketuk pintu kamar non Rea tapi tidak ada jawabannya bibi takut non Rea kenapa kenapa" ujar bi ina khawatir. Gibran yang mendengar itu pun merasa sedikit khawatir

"Biar saya dobrak aja bi pintunya" ujar Gibran dengan sekuat tenaga ia mendobrak pintu kamar Rea

Brakkkk

Gibran pun segera masuk ke dalam kamar Rea setelah pintunya berhasil ia buka disusul dengan bi Ina. Gibran geleng geleng bingung dengan cara tidur sang adik, kaki yang berada di atas bantal selimut yang terjatuh

" Bi tolong bangunin Rea, terus suruh dia ke bawah bentar lagi jam makan malam" ujar Gibran kemudian ia pergi meninggalkan kamar Rea

"Baik den" jawab bi Ina.

"Non Rea, non bangun" ucap bi ina

"Eungghh" lenguh rea pelan, perlahan ia membuka matanya dan meregangkan otot ototnya saat bangun dari tidur nya.

"Ada apa bi" tanya Rea

"Non disuruh ke bawah sebentar lagi sudah jam makan malam" Ujar bi Ina

" Hmm iya bi, Rea mau mandi dulu bibi duluan aja" ujar Rea, kemudian ia pun bergegas menuju kamar mandinya untuk bersiap. 10 menit kemudian Rea keluar dari kamar mandinya dengan memakai piyama berwarna Cream dengan motif beruang yang membuatnya terlihat imut. Ia pun bergegas turun ke bawah.

Tapi

Tapp

Tapp

Tapp

Suara langkah kaki terdengar membuat atensi mereka yang berada di meja makan beralih menatap ke sumber suara. Mereka menatap Rea tak berkedip membuat nya risih

"Ngapain liat liat mau gue Colok tuh mata" ujar Rea sedikit teriak membuat mereka sontak mengalihkan pandangannya. Rea pun segera duduk dengan posisi berhadapan dengan Gibran

"Dih siapa juga yang liatin Lo gr amat" nyinyir Gibran

"Cihh serah lo" ujar rea kesal. Mereka pun segera makan tanpa adanya obrolan hanya dentingan sendok yang terdengar.

"Ada apa dengan Rea biasanya dia akan bergelayut manja sama Daddy atau mommy, kenapa sekarang malah beda" batin mereka bertanya tanya. 15 menit kemudian mereka pun selesai makan malam. Rea pun segera pamit untuk ke kamar nya

" Rea udah selesai, Rea ke kamar duluan" ujar nya tanpa memandang mereka. Rea pun segera pergi meninggalkan mereka yang berada di ruang keluarga

" Lo berubah dek" batin Gibran

"Mom, dad Gibran juga mau ke kamar duluan" pamit Gibran diangguki oleh Daddy nya

"Apa aku keterlaluan sama Rea?" Batin mommy dan Daddy Rea

~~~***~~~

Di kamar Rea

"Hiss nggak bisa tidur" ujar Rea pusing

" Mending nonton Drakor aja deh" ujar Rea kemudian ia pun mengambil laptopnya dan menonton drama Korea yang berjudul Twenty-Five Twenty-One. Tak terasa sudah pukul 01.30 rea merasa pun mulai mengantuk ia pun segera menaruh laptopnya asal. Rea pun memejamkan matanya yang terasa berat.