Chereads / Feeling Person / Chapter 3 - Under control

Chapter 3 - Under control

I'm back...
After a long time we haven't meet isn't it?

Feeling empty.
Inilah yang kurasakan sekarang.
I don't know why.
Tapi hati ini benar-benar tak merasakan apapun lagi.
Aku merasa ada yang salah denganku.

Relationship.
Hubungan yang kujalani seperti tidak ada artinya.
Hubungan disini bukan masalah cinta, tapi... pertemanan.

Pernah gak sih, kalian rasanya muak dengan teman kalian?
Ingin memutuskan hubungan dengan mereka.
Tak ingin bertatap muka, even doing a chat.
Benar, aku merasakan hal itu. right know!!

Sebenarnya setelah aku merenungkan semuanya ada 2 kesimpulan yang dapat ku ambil.

1. Temanku ini memang pada dasarnya memiliki sifat yang menyebalkan/sifat yang memang tidak kusukai.
2. Ada yang salah dengan diriku. Ada kemungkinan sifat temanku yang menyebalkan ini bisa saja disebabkan karena berawal dari diriku juga.

Jadi sebenarnya, dan seharusnya sebelum aku menilai "Temanku berubah, ya." or "Kenapa dia menyebalkan.", "Aku tidak suka kepadanya." Kita harus intropeksi diri.
Benar, mari merenung, adakah sifat kita yang membuatnya berubah? Adakah perilaku, ucapan atau bahkan tindakan kita yang membuatnya sakit hati? Atau karena kita memang sudah tidak satu frekuensi?

Dan sepertinya aku mendapatkan jawabanku.

Kita sudah tidak satu frekuensi, mission or vision.

Hal ini juga penting ternyata dalam hubungan pertemanan.

Satu visi dan misi.

Aku merasa aku sudah menemuka tujuanku dalam hidup, kemana aku harus melangkah, jalan mana yang harus ku ambil, dan kapan dan dimana aku singgah.

And, it's totally different with her.

Mungkin ini hanya persepsiku saja, karena sejatinya aku tetaplah manusia yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan.

Tapi, satu hal yang pasti dan aku percaya.

Bagaimanapun kita bertindak, Allah selalu ada disetiap langkah ku dan kita.

Aku meyakini, Allah jugalah yang menghadirkan perasaan ini, agar aku lebih dewasa lagi.
Agar aku dapat mengambil dan memetik pelajaran atas apa yang terjadi dalam kehidupan ini.

Inilah Allah yang kukenal.
Dia mempunyai seribu satu cara untuk mendewasakan umatnya.

Aku juga ingin kalian tidak berburuk sangka terlebih dahulu atas jalan takdir yang kalian hadapi.

RENUNGKAN!!
AMBIL HIKMAHNYA.
PETIK APA YANG BISA KALIAN AMBIL.

Dan setelahnya, aku yakin kalian akan sadar betapa baik dan agung nya Allah, Sang Pencipta kita.

Ini hanya sebagian kecil apa yang aku pikirkan, mengenai hal ini.

Bismillah, Dengan menyebut nama Allah akan kuhadapi segala ujian yang Allah berikan dengan lapang dada.

Allah Maha Baik, lagi Maha Bijaksana.