Hujan Bulan Juni
Karya; Sapardi Djoko Damono
Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Benar, hujan turun disini tepat pada bulan Juni.
Rasanya asing sekali.
Langit kelabu yang tak menampilkan arunika menggambarkan suasana hati.
Langit yang mendung itu seolah mengatakan turut prihatin atas apa yang dirasa.
Aku sadar, aku ... terlalu larut dalam lara.
Setiap orang memiliki pengertian yang berbeda tentang hujan.
Tapi turunya hujan ini kuharap bisa menyampaikan kegundahan di dalam dadaku kepada Sang Pencipta.
Tuhan, kalbu ini sesak rasanya.
Bisakah kau bawa perasaan ini dengan turunnya hujan?
Sungguh, aku tak mengerti tentang perasaan yang melanda jiwa ini.