Tersadar Di Dunia Lain! Membuatku Terkejut!
♤
Aku pernah membaca sebuah buku tentang reinkarnasi, atau kisah manusia yang dihidupkan kembali setelah dirinya mati.
Sejujurnya aku sendiri tidak percaya dengan hal supranatural seperti itu. namun faktanya, saat ini aku tersadar di tempat yang sepertinya adalah sebuah pegunungan.
Bukan rumah sakit.
Tidak hanya itu, aku juga sangat yakin bahwa ini adalah dunia yang berbeda. Mengapa? Karena saat ini dihadapan ku terdapat makhluk yang seharusnya terdapat di sebuah buku fiksi saja.
Mungkin kita biasa menyebut mereka sebagai naga. Tidak, lebih tepatnya monster!
Aku menahan teriakan ku yang kapan saja bisa keluar dari mulutku ini, karena bagaimana-pun kelihatan-nya naga ini sedang tertidur.
'U-Uwooh!!! A-Apakah ini naga?! Sheeshh!'
Ini diluar nalar ku sebagai manusia yang masih memiliki akal sehat, bagaimana bisa monster raksasa ini berada di hadapan-ku.
Atau lebih tepatnya, mengapa aku bisa berada di tempat seperti ini?!
Kulitnya yang bersisik tebal membuatnya terlihat sangat keras dan juga kuat, begitupula dengan tanduk besar-nya yang sangat mengintimidasi.
Ini membuatku gila. Maksudku, apakah aku ini sebenarnya sedang koma dan bermimpi saat ini?
Semua hal yang dirasakan oleh indra-ku saat ini terasa sangat nyata untuk sebuah mimpi, udara yang menerpa kulitku, permukaan tanah yang keras, dan juga suara angin yang cukup kencang di pegunungan ini.
Tidak, aku sangat yakin aku telah bereinkarnasi saat ini. Hanya saja otak-ku ini masih belum menerima semua hal yang sudah terjadi, ditambah dengan apa yang ada di depan mataku saat ini.
Ketika aku memikirkan itu semua sambil memegang kepalaku, tanpa kusadari mata naga tersebut sudah terbuka.
Dan entak sejak kapan dia sudah memperhatikan diriku dengan posisi tidurnya yang seperti kucing itu.
Mengetahui diriku sedang di perhatikan oleh mata besarnya itu, aku pun terdiam seperti patung batu.
Tidak lama naga itu mulai membuka mulutnya, saat itu aku beranggap bahwa mungkin diriku akan mati dan bereinkarnasi lagi di dunia yang lebih normal.
Namun semua anggapan-ku itu hancur ketika aku mendengar naga itu mulai berbicara layaknya seorang manusia.
"Kau sudah bangun rupanya? Seharusnya kau bilang dong, ...Hoaaam."
Teriakan yang telah ku tahan selama ini akhirnya keluar setelah melihat naga itu mulai berbicara dan juga menguap.
Aku yakin saat ini wajahku pasti sangatlah pucat, tentu saja. Itu pasti.
"O-oy! Apakah kau mengalami mimpi buruk?!"
'Ya! Kau benar sekali!'
Saat itu nafasku mulai tak beraturan, pandangan-ku juga mulai kabur dan perlahan menjadi gelap.
Aku tahu diriku mungkin akan tak sadarkan diri setelah ini, namun itu lebih baik. Setidaknya, aku masih berharap bahwa ini semua hanyalah mimpi.
♤
Langit sudah menjadi gelap ketika aku mulai membuka mata-ku kembali, dan diriku sedikit kecewa ketika mengetahui bahwa diriku ini masih berada di tempat yang sama.
Sepertinya memang benar bahwa diriku ini telah hidup kembali di dunia yang berbeda. Tapi beruntungnya, naga yang sebelumnya ada dihadapan-ku saat ini telah pergi entah kemana.
Ini adalah kesempatan yang bagus bagi diriku untuk melarikan diri dari tempat ini, akupun mulai beranjak pergi dari tempatku berada dan mulai berlari dengan cepat.
Bulan di dunia ini cukup terang di bandingkan dunia yang sebelumnya, setidaknya disini aku masih bisa melihat apa yang ada di sekitar-ku berkat bulan tersebut.
Ketika aku telah berlari cukup jauh, aku sampai di sebuah hutan yang cukup aneh dimana banyak sekali pepohonan disini yang memiliki akar cukup besar.
Menurutku ini adalah tempat yang aman untuk bersembunyi dari naga tersebut, aku-pun mulai berjalan lebih jauh lagi kedalam hutan tersebut.
Aku meloncat dari satu akar ke akar yang lainnya, kelihatannya akar-akar besar ini telah menutupi seluruh tanah di hutan ini.
Namun semakin dalam diriku pergi kedalam hutan ini, cahaya bulan mulai tak terlihat lagi sehingga pandangan-ku semakin terbatas disini.
Akupun memutuskan untuk duduk bersandar di salah satu pepohonan yang ada, mengingat diriku sudah cukup jauh berjalan dan juga pergi kedalam hutan ini.
Dengan begini seharusnya diriku sudah aman dari naga tersebut, rasanya cukup melelahkan ketika diriku mulai berdiam diri.
Aku mulai memejamkan mataku dan menenangkan diri, namun ketika aku memejamkan mataku aku mendengar suara yang aneh.
Jelas saja itu membuatku waspada, dan seketika aku menyadari bahwa akar-akar di hutan ini mulai bergerak secara perlahan.
'A-Apa lagi ini?!'
Ketika aku perhatikan dengan jelas ternyata tidak hanya akar-akar dari pepohonan yang bergerak, namun seluruh ranting dan batang-batang pohon lainnya juga ikut bergerak.
Saat itu aku yakin bahwa,
'Semua pohon di hutan ini hidup?!'
Ketika aku menyadari semua ini akupun mulai panik dan segera beranjak pergi dari hutan ini, sayangnya diriku tidak bisa menemukan jalan keluar.
Selain tidak tahu dimana jalan keluarnya, akar-akar di hutan ini juga sepertinya membuatku hanya berputar-putar saja.
Kala itu aku berharap untuk pingsan saja seperti sebelumnya, tapi entah mengapa tubuhku ini tak melakukannya.
Satu persatu dari ranting atau batang pepohonan-pun mulai bergerak seperti ingin mengikat diriku, dengan berbagai cara aku juga mencoba menghindari semua itu.
Tapi selama apapun aku mencoba menghindar sepertinya aku akan berakhir terikat juga, itu karena aku merasa bahwa jumlah ranting dan batang pohon yang mencoba mengikat-ku ini semakin banyak.
perlahan namun pasti, satu persatu anggota tubuhku mulai terjerat dan pergerakan ku semakin terbatas. Aku-pun berteriak dengan maksud mengerahkan seluruh kemapuan-ku untuk bisa lepas dari seluruh tumbuhan sialan ini.
Dan seperti yang diharapkan, itu semua sia-sia. Menariknya, aku baru menyadari bahwa tubuh yang kumiliki saat ini sangat kecil. Atau lebih tepat-nya saat ini aku adalah seorang anak kecil seumuran bocah sekolah dasar.
'Sialan.'
Tubuh-ku perlahan mulai terlilit oleh ranting dan juga akar dari pepohonan yang ada disini, aku-pun mulai merasakan sakit karena jeratan itu mulai semakin kuat.
Sejenak terlintas dipikiran-ku, mengapa aku sangatlah lemah? Apakah aku memang selemah ini?
Aku-pun kembali berteriak sekuat tenaga berharap dengan itu aku bisa menambah kekuatan-ku, namun itu semua sia-sia.
Ketika aku mengerti bahwa semua usaha-ku ini sangatlah tidak berguna, ledakan api berwarna biru yang sangat dahsyat datang membakar seluruh pepohonan ini dari atas.
Tidak hanya itu, api biru tersebut juga di selimuti oleh semacam percikan atau sengatan listrik yang membuatnya semakin mematikan.
Setelah terkena ledakan api tersebut, pepohonan di tempat ini mulai terbakar dan jeratan yang mengikat diriku mulai melemah hingga akhirnya aku terlepas sepenuhnya.
Seluruh tempat di hutan ini menjadi cukup terang berkat api yang masih membakar pepohonan disini, dari sana aku bisa melihat bahwa pepohonan di hutan ini rupanya memiliki wajah yang sangat aneh di batang utamanya.
Diriku-pun kembali bisa melihat langit dan juga bulan setelah seluruh pepohonan di hutan ini mulai habis terbakar, dari sana aku juga bisa melihat bahwa ledakan api yang sangat dahsyat itu berasal dari naga yang pernah kutemui sebelumnya.
Benar, naga itu sedang terbang di langit sambil menyemburkan api biru tersebut ke seluruh penjuru hutan ini.
Sejak itu aku mengetahui bahwa naga ini sangat lah kuat dan juga berbahaya!
Setidaknya itulah yang kupikirkan sebelum dia akhirnya kembali berbicara kepadaku seperti tidak terjadi apapun.
"Ya ampun, padahal baru kutinggal sebentar. Apa yang kau lakukan di tempat ini? Apakah kau baik-baik saja bocah?"
'Tentu saja tidak!'
♤
Udara di pegunungan ini sangatlah dingin, tapi karena api unggun berwarna biru ini aku merasa cukup hangat. Walaupun punggung-ku masih terasa cukup dingin karena berlawanan dengan api unggun tersebut.
Ditemani dengan babi panggang seukuran mobil, aku-pun mulai melewati malam di dunia ini bersama seekor naga yang bernama Aoryu.
Setelah membakar seluruh monster pohon sebelumnya, Aoryu-pun mengajak ku kembali ketempat sebelumnya. Darisana aku sadar bahwa naga ini tidak ada niatan memakan diriku, bahkan untuk kembali ketempat ini aku menaiki punggung-nya.
Itu adalah pertama kalinya aku menunggangi seekor naga.
"Jadi kau menganggap bahwa aku akan memakan-mu ya? Bwahahaha!"
"Oi! Jangan tertawa, siapapun pasti akan berpikir seperti itu ketika melihat dirimu!"
'Ditambah aku ini adalah warga dari dunia lain!'
"Sepertinya benar, mengingat ras naga sudah dianggap punah dari dunia. Kalau begitu maafkan aku ya! Hihi!"
"Ya kita bisa melupakan soal itu, tapi apakah kau bisa menjelaskan dimana kita berada saat ini?"
"Eh? Kau tidak tahu?"
"Y-ya, bisa dibilang aku ini tidak berasal dari dunia ini..."
Mendengar-ku mengatakan hal tersebut, Aoryu-pun terdiam sejenak sambil menatap diriku.
"Apa kau mendengarku?"
"J-jadi kau adalah seorang yang telah bereinkarnasi?"
"Ya, bisa dibilang seperti itu. Maksudku, saat aku menyadari bahwa diriku sudah mati di dunia sebelumnya, entah mengapa aku pun tersadar di tempat ini."
Saat itu Aoryu-pun berteriak dengan keras seakan dirinya tidak percaya, suaranya yang besar membuat malam di pegunungan ini cukup berisik akibat suaranya yang bergema.
Aku berpikir, apakah aku sudah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak boleh di ucapkan?
'Masa bodoh dengan itu!'
Sekarang naga ini menurutku sangat baik karena dia telah berburu seekor babi raksasa untuk-ku.