Libur musim semi telah usai dan semester baru telah dimulai. Ada seorang siswa yang datang terlambat masuk sekolah saat awal semester baru. Siswa ini bernama Yamada Iori. Iori merupakan salah satu siswa yang cukup sering terlambat di sekolahnya.
Di hari pertama sekolah, Iori terlambat disebabkan dia lupa bahwa hari ini merupakan hari dia akan memulai tahun kedua sekolahnya. Saat menuju sekolah dengan berlarian di trotoar, dia melihat ke depan terdapat seorang siswi yang sedang berlari juga menuju arah sekolah yang sama. Dengan sekuat tenaga Iori mengejar siswi tersebut hingga sampailah mereka beberapa meter lagi dari sekolah. Sejenak Iori mencuri pandang dan sesekali melirik wajah siswi tersebut. Iori belum pernah melihat anak itu karena ia memakai seragam yang berbeda di sekolah.
"Siapa gadis ini?"
"Kenapa bisa-bisanya terlambat di hari pertama sekolah?"
Namun belum sempat menemukan jawaban tersebut, ternyata sudah ada Sensei yang telah menunggu di depan gerbang Sekolah. Dikarenakan jadwal telah memasuki jam pertama, mereka berdua harus menerima hukuman yang diberikan oleh Sensei. Sebagai hukumannya, keduanya harus membersihkan kolam renang yang sudah lama tidak digunakan pada liburan musim panas kemarin.
Keduanya bergegas pergi menuju kolam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ketika mereka hampir sampai di kolam renang yang terletak di bagian lantai paling atas, ternyata terdapat siswa lain yang mendapat hukuman yang sama dengan mereka. Iori segera mengambil peralatan serta bahan-bahan yang akan dibutuhkan dan akan memulai membersihkan Kolam bersama siswa lainnya. Ketika Iori hampir selesai membersihkan, dia menghampiri gadis sebelumnya dan memulai percakapan yang ringan.
"Siapa namamu?"
Gadis itu hanya terdiam membisu dan terus membersihkan kolam yang kini sudah tampak bersih. Gadis itu sesekali memandang wajah Iori, tetapi tidak berkata apa pun. Sensei datang sambil mengatakan bahwa mereka sekarang boleh memasuki kelas sekarang. Mendengar itu, Iori bersama yang lain segera masuk ke kelasnya dan gadis itu pergi ke arah berlawanan menuju ke ruang guru. Sesampainya di kelas, Iori langsung menggantungkan tasnya di samping mejanya dan segera menemui teman-temannya. Setelah beberapa saat dia berjalan menuju teman-temannya.
"Apa kau telat lagi? Jam pertama senseinya gak masuk loh!"
"Tchh, Aku disuruh membersihkan kolam di hari pertama sekolah." Kata Iori dengan kesal.
Teman-temannya menetertawakan kejadian yang dialami oleh Iori dan menyuruhnya untuk tidak terlambat lagi untuk besok dan hari-hari berikutnya. Bel berbunyi untuk kelas berikutnya. Sensei berjalan memasuki kelas, menyuruh murid-muridnya untuk duduk di tempat mereka masing-masing serta memberitahukan bahwa mereka akan kedatangan teman baru yaitu seorang siswi yang datang dari sekolah C.
"Mungkinkah itu gadis yang sebelumnya? Mana mungkin!" Kata Iori dalam hati.
Sensei menyuruh siswi itu untuk masuk ke dalam kelas. Siswi baru itu mulai memasuki kelas dan berdiri di depan kelas menghadap teman-teman barunya dengan ekspresi kosong di wajahnya. Sensei mengambil sepotong kapur untuk menulis nama siswi tersebut di papan tulis dan memintanya untuk memperkenalkan diri. Siswi itu mulai memperkenalkan dirinya dengan sedikit canggung dan gugup.
"Perkenalkan nama saya Nishimura Akari,"
"Sa…saya pindah ke sekolah ini, karena ada urusan keluarga,"
"Jadi mohon kerjasamanya."
Melihat itu Iori terkejut, ia tidak menyangka bahwa siswi baru yang masuk di kelasnya ternyata anak yang telat datang bersama dengannya. Setelah selesai memperkenalkan dirinya, Sensei menyuruh siswi itu untuk duduk di kursi kosong di bagian belakang yang berjarak beberapa baris dari tempat duduknya Iori. Siswi itu berjalan menuju tempat duduknya. Ketika siswi itu melewati meja Iori. Iori mencoba memanggilnya. Namun, siswi itu langsung duduk di kursinya dan mengambil sebuah buku dari dalam tasnya.
"Apa dia membenciku?" ucap Iori dengan penuh keheranan.
Sensei memulai pelajaran seperti biasa. Saat di tengah-tengah Pelajaran berlangsung. Sensei bertanya kepada para muridnya.
"Siapa yang ingin menjadi perwakilan kelas untuk kelas kita ini?"
Seketika kelas berubah menjadi hening. Tak seorang siswa yang ingin mewakilkan dirinya sebagai perwakilan kelas. Di tengah keheningan yang berlangsung, tiba-tiba Iori sambil bersemangat menyarankan agar siswi baru itu sebagai perwakilan untuk murid cewek di kelas. Semua siswa menyetujui saran yang diberikan oleh Iori. Namun, Akari-san tidak berpikir demikian dan tidak menyetujui saran yang diberikan oleh Iori. Tetapi sepertinya Sensei telah menyetujui ide tersebut.
"Dan siapa yang bersedia untuk perwakilan murid cowok?" Sensei bertanya kembali.
Seluruh siswa di Kelas secara serentak memilih Iori sebagai perwakilan mereka. Seketika Iori berdiri dari kursinya dan berkata dengan kesal.
"Hoi ... Hoi, kenapa Aku yang dipilih!"
Namun, protes yang diberikan Iori tidak didengarkan oleh Sensei. Sehingga Iori dan Akarilah yang terpaksa terpilih menjadi perwakilan kelas mereka. Keputusan sudah diambil, Sensei akhirnya menyelesaikan pelajaran dan keluar meninggalkan kelas. Semua siswa kini menunggu bel istirahat berbunyi.
Jam istirahat telah tiba banyak siswa di kelas lain menuju ke Kantin. Akari-san masih sibuk membereskan mejanya yang masih terdapat beberapa buku. Tepat setelah membereskan buku, ada seorang anak cewek yang mendekati Akari untuk berkenalan dan ingin mengajaknya untuk ke kantin. Anak ini bernama Harada Eiko. Eiko merupakan cewek yang mudah akrab dengan siapa saja baik dengan anak cowok maupun cewek. Sehingga dia sering dijauhi oleh teman-teman cewek di Kelas. Sebelum pergi, Eiko sedikit memperkenalkan dirinya kepada Akari.
"Aku Harada Eiko, salam kenal Akari-san!"
"A…aku Nishimura Akari, salam kenal juga Harada-san,"
"Jangan terlalu formal gitu, panggil aja Eiko-chan." sambil menepuk pundak Akari.
"A…aku tidak bisa mengucapkan nama depan begitu saja."
"Hmm ... begitu ya, Nishimura-san." sambil sedikit menggoda Akari.
Setelah perkenalan antara keduanya selesai, kini mereka segera pergi ke kantin. Setelah beberapa langkah untuk sampai, ternyata kantin sudah dipenuhi oleh murid-murid lain. Melihat keadaan itu, Eiko menyarankan untuk membeli minuman di mesin penjual otomatis. Saat sudah berada di depan mesin penjual otomatis. Eiko sedikit kebingungan saat memilih rasa yang cocok dengan keduanya. Melihat Eiko yang tengah kebingungan Akari-san menyarankan minuman yang direkomendasikan saja oleh Eiko. Setelah mendengar saran itu, Eiko memutuskan membeli minuman rasa apel. Keduanya kini sudah membeli minuman dengan rasa yang sama dan kembali menuju ke Kelas. Sesampainya menuju Kelas, mereka berdua melihat Iori bersama teman-temannya yang lagi bercanda di lorong dekat kelasnya. Ketika Akari dan Eiko ingin masuk ke dalam kelas. Iori datang dan langsung mengambil minuman dari tangan Akari, melihat kejadian itu Eiko langsung marah terhadap kelakuan Iori karena dengan paksa mengambil minuman dari tangan temannya. Akari mencegah Eiko agar tidak berbuat yang hanya akan merugikannya. Akari tidak menanggapi perbuatan yang dilakukan Iori dan menyuruhnya untuk pergi serta untuk tidak menganggunya lagi. Iori dengan raut wajah sedikit kesal meninggalkan mereka berdua sambil meminum sisa minuman punya Akari tadi.
Sesampainya di kelas dan menuju tempat duduk. Eiko mulai bertanya kepada Akari mengenai masalah barusan.
"Mengapa kau memberikan minumanmu kepada orang itu!?" kata Eiko dengan kesal.
"Aku tidak haus kok, jadi aku memberikannya." ucap Akari dengan senyuman dan nada lembutnya.
Namun Eiko membiarkan tindakan yang dilakukan Akari dan berinisiatif untuk berbagi minumannya.
Eiko bertanya lagi kepada Akari. "Setelah pulang sekolah, mau pergi ke suatu tempat?"
Seketika Akari menjadi sedikit panik dan menolak ajakan Eiko karena sepulang sekolah dia mau langsung pulang ke rumah serta Akari mengatakan kepada Eiko untuk mengajaknya di lain hari. Jam istirahat telah berakhir, Akari dan Eiko duduk di tempat duduknya masing-masing hingga jam pelajaran terakhir selesai.
Pelajaran terakhir telah selesai dan bel pulang telah berbunyi, siswa-siswa di kelas memberi hormat kepada Sensei. Sensei mulai keluar dari kelas. Para siswa langsung membereskan meja mereka dan pergi menuju tempat pergantian sepatu. Sebelum pulang Akari menyapa Eiko untuk pulang lebih awal. Dengan bergegas Akari langsung pulang ke rumah.