Sensei akhirnya mengakhiri kelas, murid-murid kelas lain mulai berhamburan keluar meninggalkan kelas. Iori dkk memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing dan berangkat secara bersama sesuai perjanjian sebelumnya.
Eiko mengajak Akari untuk langsung ke rumahnya agar Ayahnya bisa mengantar mereka ke Rumah Sakit. Akari menyukai saran yang diberikan temannya selagi itu baik untuk bersama. Akari dan Eiko berjalan bersama keluar dari sekolah yang banyak di lewati murid yang lain. Di tengah perjalanan menuju ke rumah, Eiko bertanya kepada Akari hadiah yang cocok diberikan untuk orang yang lagi sakit. Akari menjawab "mungkin kita beli rangkaian bunga saja". Mendengar saran itu, Eiko segera mencari toko yang menjual bunga terdekat melalui ponsel pintarnya dengan memasukkan kata kunci di pencarian "toko bunga terdekat".
"Ketemu!"
"Tapi lumayan jauh dari posisi kita, gimana?"
"Gimana saat pergi saja kita membelinya? Kan searah dengan Rumah Sakit!"
"Ehh...bener juga, kok aku gak kepikiran ya!" Dengan tawa bodohnya.
Ketika selesai pembicaraan tersebut, sampailah mereka di depan rumahnya Eiko. Akari sedikit kaget dan takjub melihat rumah dengan gerbang terpampang jelas dan besar nama keluarga Harada yang disekeliling halamannya di penuhi oleh berbagai macam tanaman. Saat ingin masuk ke dalam rumah yang besar nan megah, tiba-tiba mereka disambut oleh Ibunya Eiko yang kebetulan mau berangkat membawa beberapa koper yang lumayan besar. Melihat anaknya pulang, Ibunya menyuruh Eiko untuk membawa temannya untuk makan.
"Disana sudah Ibu siapkan beberapa makanan!"
"Ya, nanti ...." Sahut Eiko
Eiko langsung mengajak Akari pergi ke kamarnya. Untuk sampai ke kamarnya, mereka harus melewati beberapa lorong yang lumayan panjang. Melihat itu Akari merasa tak percaya bahwa ada orang yang tinggal di rumah seperti ini. Di saat hampir sampai di kamar dengan berjalan melewati lorong yang panjang. Sampailah mereka berdua di kamarnya Eiko. Eiko mulai membuka pintu secara perlahan dan terbukalah pintu kamar Eiko yang ruangan kamarnya di hiasi oleh beberapa buku komik dan action figure yang cukup banyak.
"Ahh ... maaf sebenarnya aku juga maniac anime."
"Sebentar ya!" Sambil membereskan buku komik yang berantakan."
Tidak lama setelah membereskan dan menaruh kembali semua buku. Tanpa di sengaja ada buku yang tertarik hingga jatuh menimpa kepalanya Eiko. Spontan Eiko berteriak kesakitan.
"Ittai!!" Sambil memegangi kepala yang tertimpa buku
Melihat kejadian itu Akari sedikit menaikkan bibirnya hingga keluarlah suara tertawa yang imut. Seketika Eiko tertawa dengan kencangnya sehingga membuat segala di dalam ruangan itu yang awalnya hening sekarang tampak riuh. Eiko mengambil buku yang telah menimpanya tadi dan menaruh kembali buku tersebut ke asalnya. Setelah selesai menaruh semua buku tersebut, mereka mulai merelaksasikan tubuh mereka di atas kasur. Sambil menghela napas yang panjang. Eiko teringat sesuatu yang diucapkan ibunya tadi. Eiko menanyakan kepada Akari mengenai perutnya yang sudah berbunyi dan mengajaknya untuk pergi ke ruang makan. Mereka pergi dari kamar itu melewati lorong yang di lewati tadi hingga ketemulah ruangan untuk keluarga Eiko makan. Meja makan keluar Eiko memiliki meja yang sangat panjang hingga bisa ditempati oleh beberapa orang yang cukup banyak. Eiko menyuruh Akari untuk duduk di mana saja. Saat ingin duduk ternyata kebetulan ada Otousan yang baru keluar dari kamarnya dan langsung menghampiri mereka berdua. Melihat kejadian yang bagus tersebut, Eiko langsung melontarkan pertanyaan kepada Otousannya.
"Ayah apakah bisa mengantar kami ke Rumah Sakit? Ada teman Ibu kami yang mengalami penyakit serius di tubuhnya."
"Bisa anakku setelah Ayah menyelesaikan pekerjaan kantor sebentar." Ucap Otousan.
Setelah perbincangan hangat tersebut, makanan sudah disiapkan oleh Okaasan di atas meja sebelum ia berangkat. Mereka mulai menyantap makanan yang dibuat oleh Okaasan.
"Oishiii!" Ucap Akari
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎> COMING SOON <▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎