" Pak maafkan kelakuan suami saya tadi ya ", kataku pada Julio.
" Gak masalah ", jawab Julio sambil tersenyum padaku.
Aku tak tau nanti harus pulang ke rumah mertua ku atau harus kemana. Tadi Arman sudah mengancam ku. Tapi kalau aku gak pulang ke rumah orang tuanya Arman aku harus tinggal dimana dan aku tak punya baju ganti. Hanya seragam kantor ini yang tersisa.
" Ras, kamu kenapa? sepertinya kamu gelisah? " tanya Julio.
Aku tak menjawab.
" Kenapa Ras? cerita aja ", kata Julio.
Julio menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
" Pak saya bingung ", kata ku.
" Bingung kenapa? "tanya Julio.
" Bingung mau pulang kemana. Tadi suami saya sudah mengancam saya, jujur saya takut pulang ke rumahnya. Tapi kalo tidak pulang saya tidak punya apa apa baju pun tak punya semua barang saya ada di rumah Arman", kataku.
" Oh jadi nama suami kamu Arman? " tanya Julio. Aku hanya mengangguk.
" Dia kerja apa dan di mana? " tanya Julio.
" Dia seorang manager di PT gemilang jaya pak ", jawabku.
Julio manggut-manggut mendengar jawabanku.
" Kenapa pak? " tanya ku.
" Gak papa. Pantas saja aku seperti tak asing dengan wajah suami kamu ", jawab Julio.
" Ooh ", hanya itu yang keluar dari mulutku.
" Ras kalo kamu mau kamu ngontrak rumah aja gak usah pulang ke rumah suami kamu ", kata Julio.
" Tapi pak bagaimana dengan baju baju dan seragam saya yang ada di rumah mas Arman? " tanya ku.
" Masalah seragam besok saya kasih lagi di kantor, terus masalah baju kita bisa beli beberapa potong di toko ", kata Julio.
" Tapi pak saya gak punya uang buat bayar kontrakan dan beli baju baru ", kataku.
" Itu gak usah kamu pikirkan yang penting kamu gak kembali ke rumah Arman ", kata Julio lalu Julio menjalankan mobilnya lagi.
Setelah berkeliling sekitar setengah jam Julio menghentikan mobil di depan sebuah rumah yang ada tulisan ' masih ada kamar kos kosong ' di pagar. Julio mengajakku turun dari mobil.
Aku turun dari mobil lalu mengikuti Julio masuk ke halaman rumah kos itu. Kedatangan kami di sambut wanita paruh baya yang sedang duduk di teras rumah sebelah rumah kos kosan.
" Selamat petang, ada yang bisa di bantu? " tanya wanita itu saat sudah di depan aku dan Julio.
" Bu di sini masih ada kamar kos kosong ya? " tanya Julio.
" Masih mas. Mau lihat dulu? "
Julio mengangguk. lalu wanita paruh baya itu membawa kami ke sebuah kamar yang ada di lantai 2.Aku dan Julio masuk ke kamar yang masih kosong. Di dalam kamar itu sudah ada dipan lengkap dengan spring bed, bantal dan guling, almari pakaian ,kipas angin dinding dan kamar mandi di dalamnya. Ada juga kursi dan meja di samping dipan.
" Gimana Ras kamu suka gak? " tanya Julio pada ku.
Aku mengangguk.
" Berapa bu per bulannya? " tanya Julio.
" 750 ribu per bulan mas sudah free listrik dan air ", jawab ibu itu.
Julio mengeluarkan dompetnya mengeluarkan uang sebesar 3 juta lalu di serahkan pada ibu itu.
" Bu ini saya bayar 4 bulan sekalian ", kata Julio.
" Terima kasih mas. Siapa yang mau nempatin dan kapan mau di tempati nya? " tanya ibu itu.
" Mulai malam ini bu yang nempatin dan teman saya yang mau tinggal di sini ", kata Julio sambil menunjukkan.
" Ooh ya.. semoga betah ya mbak. Perkenalkan saya Bu Asmi ", kata ibu itu sambil mengulurkan tangannya padaku.
" Saya Rasya bu ", kataku sambil membalas uluran tangan Bu Asmi.
" ini kuncinya mbak ", kata Bu Asmi sambil menyerahkan kunci kamar padaku.
" Terima kasih Bu ", kataku. Ku Terima kunci yang di berikan Bu Asmi padaku.
" Kalo gitu saya permisi dulu ", kata Bu Asmi lalu pergi meninggalkan aku dan Julio.
" Ya udah yuk kita cari baju dulu sama cari makan ", kata Julio. Aku mengangguk lalu mengikuti Julio menuju mobil.
Aku masuk ke dalam mobil Julio dan Julio menjalankan mobilnya menuju toko pakaian.
**********
Setelah berbelanja pakaian dan keperluan ku Julio mengantarkan aku kembali ke kos.
" Pak nanti semua nya di total ya mulai dari bayarin kos, belanjain baju dan keperluan saya. Nanti potong gaji ", kataku.
" Udah gak usah di pikirkan. Yang penting kamu punya tempat tinggal sekarang ", kata Julio.
" Sekali lagi Terima kasih pak. Saya masuk kos dulu ya ",kataku.
" Ini makanan kamu jangan sampai kelupaan ", kata Julio sambil menyerahkan kantong kresek berisi nasi goreng. Aku menerima kantong kresek lalu pamit masuk. Ku lirik mobil Julio pergi meninggalkan halaman rumah tempat ku kos.
Setelah makan dan mandi Aku duduk di kursi sambil memainkan ponselku.
Ting ting..
Ponselku berbunyi, ada pesan masuk dari Arman. Ku buka pesan dari Arman.
[ Kamu jangan pernah pulang ke rumah ku lagi.Pergi saja sama pacar barumu yang naik mobil.Malam ini juga aku talak kamu wahai wanita murahan ] begitu isi pesan Arman.
Aku tak membalas pesan WA dari Arman. Ku letakkan ponsel ku di atas meja lalu aku berjalan ke tempat tidur dan mulai memejamkan mataku.
**********