Di pusat Kota Tyrol sedang di adakan rapat oleh Wachtmeister yang mana sebuah jabatan bagi orang yang memimpin prajurit patrol di sebuah kota.
" Dari yang kita dapat dari jasad dua prajurit patrol, kami memperkirakan pelakunya adalah seorang ahli bela diri tingkat dasar tahap Terlatih. "
Di setiap tingkatan beladiri memiliki 3 tahap yaitu, Awal, Akhir dan terlatih.
Tahap Awal yaitu, di mana para ahli beladiri hanya menguasai beberapa teknik dari bela diri yang dia pelajari. Tahap Akhir yaitu, dimana para ahli bela diri sudah menguasai semua teknik bela diri yang dia pelajari dan terakhir tahap terlatih, dimana para ahli bela diri dapat mengkombinasikan segala tekniknya dengan sihir.
" Dimana mayat mereka di temukan?" tanya Wachtmeister.
"Di sudut bagian timur kota, dekat para pendatang kebanyakan tinggal. Namun informasi menurut kapten mereka, mereka berdua di tugaskan untuk berpatroli di sekitaran sudut barat kota "
Wachtmeister berpikir sejenak lalu memberikan perintah.
" Perbanyak tim patrol hingga lima orang, jika kita kekurangan anggota cobalah untuk merekrut yang baru dan naikkan imbalan untuk orang yang berhasil membunuh ataupun menangkap pelaku "
" Siap Pak "
*********
Luciel yang pagi itu berada di sebuah alun – alun kota sedang mengobrol dengan seorang gadis kecil.
" Apakah kakak dulu juga tinggal di panti asuhan? "
" Ya, aku berada di sana selama enam tahun sebelum guruku merekrut ku " Luciel melihat ekspresi gadis itu tidak terlalu senang ketika membicarakan tempat tinggalnya.
" Apakah kau tidak suka tempat tinggal kamu yang sekarang? Karena itulah kau tidak bermain bersama teman – temanmu di sana? " Luciel melihat beberapa anak – anak sedang bermain di dekat air mancur.
" Nah, aku tidak terlalu suka berbicara dengan anak – anak seumuran ku kau tahu, mereka masih tidak lama hidup di dunia ini yang mana mereka tidak mempunyai cerita yang menarik untuk diceritakan " Terus terang gadis kecil tersebut.
" Begitukah? Tapi kenapa kau selalu menghampiriku untuk memintaku bercerita hmm? "
" Nah, aku mempunyai bakat kau tahu. Mana orang yang memiliki kisah yang menarik dan tidak hehe " Gadis kecil itu tertawa nakal.
" Baiklah, aku harus pergi dulu ada sesuatu yang harus ku kerjakan. "
" Oke, hati – hati di jalaaannn " Gadis itu melambaikan tangannya ke Luciel.
Luciel pun lalu berjalan mengarah ke sudut timur kota.
**********
Sementara itu di suati lembah 3 Km diarah timur kota.
" Bert awas di belakangmu !!! " Lia memperingati Bert jika di belakagnnya terdapat seekor serigala yang hendak menerkamnya.
" Grhhhaaaa!!! " SPLURTTTT!!!
Tiba – tiba Liz melompat dan menebas serigala tersebut.
" Makasih Liz "
" Sama – sama, apakah benar di sini terdapat sebuah sarang serigala biru itu? "
" Ya benar, dan jika kita berhasil membunuh serigala biru besar maka kita bisa menjual bulunya sebesar 1 Gulden kau tahu "
Mereka berempat kembali ke lembah untuk sebuah Quest pembasmian yang sama.
Setelah beberapa saat bertarung, mereka lalu beristirahat dan membuat makanan.
"Hmmm.. kurasa daging mereka cukup Lumayan " ucap Wendel yang sedang memakan daging serigala yang dia bunuh.
"Yikksss… aku tidak akan pernah mau memakan binatang seperti itu" Lia membalas Wendel dan hanya dia yang membawa makanan dari kota.
"Kurasa ini tidak terlalu buruk " Ucap Liz
"Lihat, Liz juga berpendapat sama. Kau saja yang manja Lia "
Tidak lama kemudian Bert yang sedang mengintai bagian lain lembah kembali.
"Lalu, apa yang kau temukan? "
"Kurasa aku menemukan jejaknya, terlihat sebuah bercak darah kambing gunung terlihat di tempai yang aku telusuri "
"Apa maksudnya? " Tanya Liz penasaran.
"Serigala biru besar suka berburu siang hari seperti ini dan mangsa utama mereka adalah kambing gunung " Jelas Bert.
"Baiklah sudah di putuskan? " tanya Wendel
"Kita harus berhati – hati, walaupun Serigala biru besar termasuk monster level 1, namun diantara monster level 1 lainnya Serigala biru sesar lah yang paling tangguh," Bert memperingati mereka untuk berhati – hati.
"Baiklah, Bert kita berangkat dan kau tuntun kami "
"Baiklah"
**********
Ketika Luciel sampai di tempat kumuh tersebut, dia melihat sedang ada perdebatan antara penduduk pendatang dengan para penduduk kota yang tinggal lama di sana.
"Kami para penduduk di sini walaupun miskin tidak pernah sekalipun mencoba mencuri patung penolong kami!!! "
" Hey apa maksud omonganmu itu!!! "
" Semenjak kalian ada di sini, Kota Tyrol jadi sangat kacau!!! lebih baik kalian pergi dari sini saja "
" Apa katamu!!! Jadi memang benar, sepertinya kalianlah yang selama ini menculik para pendatang!!! " Saling dorong pun terjadi dan terjadi sebuah kericuhan.
Tak lama kemudian para prajurit patrol pun berdatangan dan membubarkan paksa para penduduk.
Lalu salah satu prajurit patrol menghampiri Luciel.
" Hey anak muda, kau juga segeralah pergi dari daerah sini dan cobalah untuk tidak berpergian sendirian ketika menjelang malam "
" Kenapa? "
" Dua prajurit patrol tadi pagi di temukan mati mengenaskan, dan besar kemungkinan pelakunya sama dengan yang menculik para penduduk pendatang. Dan imbalan untuk yang berhasil membunuh atau menangkapnya sekarang naik menjadi 5 Gulden "
" Mengapa menjadi naik imbalannya? "
" Karena di perkirakan, pelakunya mempunyai Bela diri tingkat dasar tahap terlatih "
" Baiklah, terima kasih infonya tuan "
Luciel lalu berjalan ke tempat di mana seharusnya patung yang dia lihat kemarin berada.
' Hmmm… kebetulan kah? ' Luciel lalu mengingat apa yang dia sadari ketika berada di alun – alun kota. ' Bela diri tingkat dasar kah… '.
.
.
.
Pusat Kota Tyrol.
Di tengah para penduduk yang ramai beraktivitas seseorang tengah memikirkan sebuah hal keji di dalam kepalanya.
' Hmmm… Negrina bilang, aku belum berhasil memenuhi permintaannya untuk minggu kemarin ' Dia lalu memasuki sebuah gang – gang kecil di pusat kota lalu berhenti di depan sebuah kotak.
' Kurasa sudah saatnya untuk menangkapnya hehehe ' Dia pun menyeringai kegirangan.
.
.
.
Menjelang senja Luciel sedang berjalan di sudut kota bagian barat dimana para patrol mengatakan, pelaku dari kejadian pendatang yang hilang terakhir tercatat muncul.
Jalanan yang sekarang Luciel lalui memiliki gang – gang sempit yang mana akan sangat sulit untuk para patrol mengetahui jika di sini terjadi penculikan.
' Jika terjadi sesuatu padaku, kira – kira berapa lama dia akan datang ya?'. Pikir Luciel.
Luciel berjalan – jalan di gang – gang tersebut lalu apa yang dia inginkan pun terjadi.
" Di daerah sini kemarin malam terjadi sebuah pembunuhan kau tahu " Lalu tiba – tiba Luciel mendengar seseorang bicara padanya.
Luciel lirik sana sini tapi tidak menemukan seseorang yang bicara padanya.
" Kau terlihat cukup tenang "
" Dan kenapa aku harus tidak tenang? " Luciel masih mencari dimana keberadaan orang yang berbicara dengannya "
Lalu tiba – tiba dia merasakan keberadaan seseorang di belakangnya.
" Selamat sore kak, mau berbagi cerita lagi denganku? Hehehe." Di depannya terdapat gadis kecil yang tersenyum membawa sebuah palu ditangannya.
Walaupun dia berpose dengan cukup imut, namun Luciel malah merinding melihat senyuman yang di berikan kepadanya.
Gadis itu lalu mengayunkan palunya ke arah perut Luciel.
" Accelerate! " Luciel menghindarinya dengan melompat kebelakang.
Luciel lalu mulai berlari menjauhi gadis tersebut.
" Eh kakak pikir aku akan membiarkan tangkapan besar sepertimu lolos " Gadis itu mulai mengejar Luciel.
Luciel berlari lebih cepat menggunakan sihir penguatan di kakinya.
" Bukan kau saja yang bisa menggunakan sihir penguatan lohhh, Accelerate " Gadis itu mengejar Luciel dengan sihir yang sama.
" Earth Wall " Tiba – tiba jalan di depan Luciel tertutup oleh sihir gadis itu.
Luciel lalu berbalik mencoba menusuknya dengan belatinya. Namun gadis itu dapat dengan mudah menghindarinya. Gadis itu lalu melakukan serangan balik ke Luciel dan mengayunkan palunya ke tubuh Luciel.
" Stanzen! " Gadis itu mengucapkan sebuah mantra.
' Sial, Dia Cepat ' BAMMM!!! Luciel menahan hantaman palunya dengan tangan kirinya, namun kekuatan hantaman gadis itu di perkuat dengan sihir yang menyebabkan Luciel terpental dan menghantam dinding.
" Nah, sekarang kau akan ikut dengan ku kakak " Gadis itu lalu mendekati Luciel dan mulai mengikat tubuhnya dengan sebuah tali dan menutup mulutnya dengan sebuah lakban.
" Mmmmhhmpp " Gadis itu lalu membawa Luciel ke tempat persembunyiannya.