Chapter 2 - bab 2

Panglima perompak pun tampak panik dan bergetar melihat kekuatan dan kelincahan ALAN yang semakin lama semakin mendekat, .."aaaakkkhhhh".. suara rintihan kesakitan para perompak kini jelas terdengar, mereka berguling-guling di tanah seakan tak percaya tangan yang tadinya memegang kapak dalam sekilas lunglai seperti tak bertulang. Kaki sang panglima bergetar hebat seolah tak mampu menopang tubuhnya sendiri,

PANGLIMA :.."hey bocah tengik kamu Balum tau siapa boss kami".. teriak panglima sedikit bergetar 

ALAN :.."apakah itu penting bagiku".. jawab ALAN yang sudah berada di belakang sang panglima. 

Sontak panglima itupun terkejut dan perlahan membalikan badannya, 

ALAN :.."mana cincin nya?".. sang panglima mengepalkan tangan nya enggan mengembalikan cincin yang susah payah ia dapatkan. 

PANGLIMA :.."bocah apa kamu pernah mendengar Desa perompak, organisasi kami besar dan kuat bahkan jumlahnya pun takan terbayangkan oleh mu".. ALAN pun meraih tangan sang panglima seolah mengabaikan perkataan nya .."ahkkk".. rintihan kesakitan dari mulut panglima karena tekanan yang kuat dari genggaman ALAN membuat telapak tangannya perlahan terbuka. 

ALAN pun mengambil cincin merah peninggalan sang kakek dan menyimpan nya kedalam saku bajunya. 

PANGLIMA :.." bocah lepaskan tanganku, kamu berurusan dengan orang yang salah".. panglima tak berani mengayunkan kapaknya mengingat bawahannya yang dikalahkan dalam sekejap. Alan pun melepaskan tangan sang panglima dan mengambil satu persatu pakaian nya yang bergeletakan di tanah akibat ulah sang panglima mengacak-acak tas ALAN mencari barang berharga.

Setelah selesai membereskan baju dan bekal yang berceceran di tanah ALAN pun melirik sang panglima yang masih berdiri melihat nya 

ALAN :.."hei paman apa kau akan membantu mereka berdiri?, berisik sekali di sana".. tanya ALAN sambil membereskan barang-barangnya. terlihat badan kekar panglima hanya terdiam seolah tatapannya yang keheranan kenapa bocah itu tak membunuhnya atau melukainya, berfikir sampai sana sang panglima bergidik ngeri dan membalikan badan nya untuk mengajak bawahan kembali ke desa mereka.

PANGLIMA :.."bangun dasar pengecut kita kembali ke desa".. 

BAWAHAN :.."panglima kita harus melapor ke boss besar, dan menghancurkan bocah tengik sialan itu".. saut bawahan nya yang perlahan sambil berdiri.

ALAN yang duduk-duduk santai di tempat sang panglima tadi berteduh melipatkan tangan dan kaki nya Seolah tak terjadi apa-apa, 

PANGLIMA :.."hei bocah siapa nama mu?, akan ku laporkan kamu pada boss kami".. tanya panglima 

ALAN :.."ingatlah baik-baik namaku ALAN, bawalah boss mu ke hadapanku, akan ku buat dia menyesal".. 

PANGLIMA :.."hahahaha kamu bukanlah tandingan boss kami yang memiliki ratusan pasukan, bocah kamu lah yang akan menyesal"..

ALAN hanya duduk sambil mengibaskan tangan nya 

ALAN :.."ya ya ya pergilah!! berisik sekali, aku mau tidur".. panglima pun menyuruh pasukan nya segera pergi sebelum ALAN perubah pikiran menghabisi dirinya. 

ALAN :.."hei paman kau ketinggalan satu orang!!".. sambil menunjuk salah satu bawahan yang pingsan terpental di bawah pohon, panglima kembali menggendong bawahan nya yang pingsan dan cepat-cepat pergi meninggalkan ALAN.

Malam hari yang sunyi di bawah pohon besar yang rimbun ALAN menyalakan api unggun dan menyantap beberapa bekal yang ia bawa, setelah selesai makan ALAN kembali teringat dengan kitab yang di berikan kakek nya dan mengambil dari dalam saku bajunya ia mengamati dan mempelajari dari setiap lembar yang ia buka sampai pada pertengahan kitab, ALAN menemukan sesuatu yang membuatnya tercengang karna lembaran tersebut menunjukan cincin merah lukisan naga pemberian sang kakek berkaitan dengan kitab jurus yang ALAN pelajari. 

Kini ALAN mengambil cincin dalam sakunya dan mempelajari kitab pemberian sang kakek, di jelaskan bawha jika ALAN memakai cincin merah naga pemberian sang kakek maka akan menyempurnakan jurus-jurus yang ia pelajari dalam kitab. Namun ALAN kebingungan sebab cincin nya tidak menunjukan lukisan naga melainkan hanya garis hitam biasa, tapi ALAN tetap memakai cincin tersebut dan memasukkan nya di ibu jari, karna tangan nya yang sedikit kecil. setelah beberapa saat kemudian ia merasakan panas yang luar biasa seakan ada energi yang masuk kedalam tubuhnya.

ALAN yang sedang merasakan energi dahsyat masuk kedalam tubuhnya langsung duduk bersila memejamkan mata menetralkannya ke seluruh tubuh, cincinnya yang bercahaya merah berkilau mengeluarkan bayangan hitam melesat ke arah langit mengumpulkan awan hitam pekat serta kilatan petir yang bergemuruh, tampak seekor naga hitam pekat meliuk-liuk di atas awan .."glegaaaarrrrrrrrrr".. Sambaran petir berkekuatan besar yang berasal dari mulut sang naga menyambar tubuh Alan yang sedang duduk bersila, namun ALAN tidak merasakan apapun hanya panas yang ia rasakan perlahan memudar dan membuka kembali matanya.

Setelah membuka matanya, ALAN melihat kitab di hadapannya bercahaya putih yang perlahan lenyap memudar masuk kedalam tubuh ALAN. Kini ALAN merasakan energi kuat bergejolak serta jurus-jurus yang ada dalam kitab seolah melekat dalam tubuhnya, terdapat 4 jurus dalam kitab yang masuk kedalam tubuh ALAN yaitu tangan besi,pukulan naga, tarian pedang naga, dan bayangan naga hitam. ALAN pun melihat cincin merah berkilau yang di pakainya kini mengeluarkan lukisan naga hitam melingkar, kini ALAN mengerti naga hitam akan muncul setelah pemilik cincin memakainya.

ALAN yang penasaran dengan jurusnya meninju pohon besar yang ada di belakanya, .."duaaarrrr".. ledakan besar serta kilatan petir yang muncul dari tinju ALAN diikuti puluhan pohon yang ikut roboh terpental sangat jauh. ALAN pun sontak kaget .."astaga!! Apa yang akan ku lakukan dengan kekuatan sebesar ini".. pikirnya. ALAN yang sudah mendapatkan kekuatan besar kini berbaring untuk tidur dan melanjutkan perjalanannya besok pagi.

Keesokan pagi ALAN yang bangun agak siang kini membereskan barang bawaan nya dan melanjutkan perjalanan, berselang lama ALAN yang sedang berjalan menuju desa mendengar suara teriakan meminta tolong, sontak ia pun bergegas menghampiri asal suara dan di dapati dua orang wanita cantik yang anggun mempesona sedang di kerumuni beberpa orang pemuda. .."akhhhh!! jangan sentuh kami".. teriak salah satu gadis, .."hahahaha gadis cantik kemarilah, akan ku buat kalian bahagia".. kata salah satu pemuda sambil tersenyum penuh nafsu.

Lantas para pemuda itupun mulai bertindak kasar dan memegangi kedua gadis cantik tersebut.."tidaaakk!!, ambilah uang kami, tolong lepaskan".. sambil meronta kesakitan, .."aku tak butuh uangmu, kami hanya menginginkan tubuh kalian, bersiaplah ...hahahaha".. ALAN yang menyaksikan kejadian tersebut menghampiri mereka.

ALAN :.."lepaskan mereka".. para pemuda pun sontak melirik Alan dan langsung tertawa terbahak-bahak .."hahahaha, bocah siapa kamu? pulanglah ke ibumu".. saut salah satu pemuda, 

ALAN :.."aku bilang lepaskan!!".. berteriak agak keras, .."hei bocah lihatlah dirimu begitu lusuh dan bau, menjijikan sekali, pulanglah ke ibumu dan mandi bersamanya, hahahaha".. para pemuda itu mengejek ALAN sambil tertawa terbahak-bahak.