Saat ini fathan dan rey sedang berjalan keruang makan. Mereka saling cuek cuek kan sampai akhirnya.
"Woi nonton zombi lagi kagak?" tanya fathan sambil merangkul rey.
"Kagak anjir tuh film serem bat" sahut rey sambil marah marah tak jelas. Mereka pun makan malam berdua, kemana orang tua mereka? Setiap bulan purnama orang tua mereka selalu pergi.
Saat ini rey sedang merapikan tempat tidurnya, kemudian datanglah fathan sambil membawa selimut dan juga guling nya.
"Oi gua tidur kamar lu ya " fathan pun naik ke ranjang adiknya itu.
"Takut lu ye?" sahut rey yang juga menaiki tempat tidurnya.
"Hilih kek lu kagak ae" ucap fathan sambil mematikan lampu di samping tempat tidur adiknya itu.
"Woi jangan dimatiin asu" teriak rey.
"Astaga kuping gua lama lama bisulan dah" fathan meringis memegang telinga nya.
Setelah perdebatan panjang mereka pun tertidur. Sepanjang malam raut wajah dari mereka berdua seperti ketakutan walaupun mereka sedang tertidur.
...
Keesokan pagi nya rey dan fathan pun bangun dari tidurnya.
Rey membuka mata nya dan melamun membayangkan mimpi nya semalam yang sangat aneh.
"Masih pagi udah ngelamun jorok aja lu" tuduh fathan yang berdiri didepan rey.
"Sok tau lu " rey pun kemudian berdiri untuk keluar kamarnya. Tetapi tangan nya dicekal oleh kakanya. "Ngape?" tanya rey
"Gua mimpi aneh anjir semalem" rey yeng penasaran pun duduk lagi ditempat tidurnya.
"Jadi gua mimpi masa ayah sama bunda bukan manusia anjir, kita selama ini juga bukan anak ayah sama bunda" jelas fathan
"Lah kok sama kek gua mimpinya???? Lu tau gak abis itu pas kita mau cari tau orang tua asli kita ayah sama bunda langsung berubah jadi serem banget anjir" tambah rey dengan nada serius nya.
"Dih sama persis anjir mimpinya. Kok gua ngerasa ini pertanda ya?"
"Gua ngerasa ada yang disembunyiin sama ayah sama bunda"
"Lu tau kan ayah pernah ngelarang kita ke gudang bawah tanah? Nah lu penasaran kagak sih?"
"Penasaran lah tapi gua juga gak berani kesana anjir" mereka pun berfikir sebentar.
"Gimana kalo kita masuknya barengan!" ucap fathan dan rey berbarengan . mereka berdua pun menyiapkan ide supaya mereka bisa ke gudang bawah tanah itu tanpa sepengetahuan ayah dan bunda.
Malam hari pun tiba orang tua mereka sedang berada di ruang keluarga. "Ayah ayah aku laper beliin aku makanan dong yah" ucap rey manja pada ayah nya.
"Mau makan apa sayang? " tanya sang ayah lembut
"Kebab sama mie ayam mang jojo yah"
"Yah, fathan juga nitip kayak rey dong" ucap fathan gantian
"Yaudah nanti bunda sama ayah keluar beli makanan " ucap bunda sambil tersenyum.
Fathan dan rey pun saling melirik dan membatin "berhasil".
Beberapa menit berlalu kemudian orang tua mereka pun pergi untuk membeli makanan. " fathan jaga adek nya" ucap sang ayah.
Fathan hanya mengacungkan jempolnya. Mereka pun berangkat, Setelah di rasa aman kemudian rey dan fathan pun segera membawa senter keruangan bawah tanah.
"Oi lu duluan masuk" dorong fathan pada rey.
"Lah lah lu kan abang gua anjirt" giliran rey yang mendorong fathan. Mereka pun menuruni tangga dan sampai pada pintu ruang bawah tangga.
Bahkan tak ada suara apapun yang terdengar, sangat sunyi dan juga menyeramkan. " bang gua takut" bisik rey
Kemudian fathan membuka pintu itu, alangkah terkejut nya mereka saat melihat isi gudang tersebut yang tidak aneh aneh. Hanya terdapat satu piano disudut ruang, boneka teddy bear besar dan juga rak rak buku yang tertata rapih.
Cahaya dalam ruangan itu pun sangat Indah. "Lah ini isi nya cakep kek gni tapi kok ayah bunda ngelarang?" tanya rey sambil melihat seisi ruangan.
"Gua juga gak tau tapi gua ngerasa ada yang gak beres sama ini semua" fathan merasakan ada sesuatu yang salah pada ruangan tersebut. Ia tak sengaja kelilipan dan menutup sebelah matanya, dia tak percaya apa yang dia lihat.
"Reyy!!!! Tutup sebelah mata lu dan liat apa yang ada di ruangan ini!!" suruh fathan. Rey menutup sebelah matanya dan ia pun terkejut.
Ruangan yang begitu indah tadi pun lenyap di gantikan oleh ruangan yang didalam nya hany ada satu buku besar diatas meja.
"Kok bisa gni!!! Ini kenapa!!!" tanya rey bingung.
"Fatamorgana. Tapi sihir apa yang mampu menciptakan fatamorgana sebegitu kuatnya"
Fathan mendekat kearah buku tersebut dan membaca nya. Ia membaca nya dengan sebelah mata nya yang tertutup
"Sihir akan dipatahkan apabila kedua penerus mencari jati dirinya" ucap fathan
"Kedua kerajaan dalam masa porak poranda akan ketakutan yang akan datang. Tibalah kedua putra dan putri dari negri yang sangat jauh " ucap fathan.
Belum sempat rey bertanya mereka mendengar suara mobil sang ayah. Mereka pun bergegas keluar dari ruangan iti tak lupa mengunci nya dan berlari ke arah ruang keluarga.
Mereka berpura pura menonton acara televisi. "Rey, fathan bunda pulang" ucap bunda membawakan pesanan yang diminta.
"makasih bunda ayahhh " mereka pun memakan makanan itu sambil tertawa.
Saat jam tidur mereka pergi kekamar masing masing dan mulai tertidur. Tanpa sepengetahuan orang tua nya, fathan masuk kedalam kamar rey.
Fathan mengunci pintu kamar rey dan berbisik " demi apa gua baru pertama kali liat fatamorgana"
Rey pun bertanya dimana kalung milik kaka nya tidak ia pakai. "Kalung lu mana ?" tanya rey
"Nih ada di kantong celana gua" tunjuk fathan pada celana nya.
Rey melihat kalung nya dan ia pun tak sengaja menjatuhkan kalung itu kelantai. Lalu munculah gambaran hologram sebuah kerajaan yang sangat indah.
"Loh loh kok???" tanya rey perlahan. Fathan semakin dibuat bingung oleh semua yang terjadi. Ia pun mengambil kalungnya dan menjatuhkan nya kelantai.
Sebuah gambaran tentang perperangan pun terjadi. Mereka berdua langsung mengaitkan semua ini dengan kalimat yang mereka baca dibuku tersebut.
"Kedua kerajaan dalam masa porak poranda akan ketakutan yang akan datang." ucap fathan
"Tibalah kedua putra dan putri dari negri yang sangat jauh" lanjut rey.
"Rey, coba kalimat sebelum itu dah" suruh fathan
"Sihir akan dipatahkan apabila kedua penerus mencari jati dirinya"
Lalu kemudian munculah sebuah gambaran baru. Kali ini gambaran itu menunjuk pada buku yang rey dan fathan baca.
Lalu selanjutnya entah datang darimana, ia dan fathan pun sudah mendapatkan tanda berupa tiga garis berwarna biru pada tangan nya.
Gambaran itu pun hilang digantikan oleh cahaya bulan purnama. Kemudian kalung mereka berdua menyala terang dan membentuk petunjuk yakni angka 2356.
Cahaya itu pun menghilang dan mereka berdua sangat penasaran sama apa yang terjadi.
Bersambung...