Chereads / the secret kingdom / Chapter 2 - Kecurigaan

Chapter 2 - Kecurigaan

Matahari mulai menampakan sinar nya dan disinilah kedua kaka beradik itu sudah bertengkar.

"Kaos kaki rey dimana???" teriak rey sambil mengacak ngacak seisi rumah.

"Ini kaos kaki lu!! Lu liat dompet gua kagak???" tanya fathan sambil memberi kaos kaki rey.

"Kagak tau gua puyeng!" rey pun memakai kaos kaki nya dan bergegas keluar rumah.

"Woi dompet lu ada di tas gua anjir!!" teriak rey dari luar rumah.

"Si asu ngapain dibawa" fathan pun keluar rumah dengan cepat.

Mereka pun berangkat ke sekolah saat sampai sekolah mereka bukan nya fokus pada pelajaran namun mereka memikirkan ada apa dengan kejadian semalam.

Setelah beberapa jam mereka sekolah, bel pulang pun dibunyikan. Banyak anak anak yang langsung keluar dan bergegas pulang.

"Duh tali sepatu gua make copot" rey pun berjongkok dan membenarkan tali sepatu nya.

"Kingkong lu dimana??" seru fathan sambil berjalan santai.

"Lu punya mata kan!!!" teriak rey dari belakang fathan. Fathan yang melihat itu pun tersenyum

"Eh temenin gua ambil bola basket gua dulu. Kemaren anak anak ninggalin di ruangan sebelah wc!" ucap fathan sambil merangkul Rey. Rey mendelik kearah Fathan.

Mereka sampai diruang yang dimaksud oleh Fathan. Rey menunggu diluar ruangan dengan memainkan handphone nya, Fathan pun sedang mencari bola basket.

"Sip ketemu juga. Woi pendek kuy balik!" Ucap Fathan, Rey hanya mengangguk dan berjalan.

"Ehh bentar ayah bilang dia gak bisa jemput" ucap Rey

"Anjir lah tega bat bapak lu kita disuruh jalan kaki"

"Bapak gua bapak lu juga"

"Lah? Bapak kita kembar?" Rey pun langsung menampar kepala Fathan.

"Bercanda dek! Gak sayang Abang banget" mereka pun berjalan kaki, ini pertama kali nya mereka jalan kaki kerumah mereka.

Wajar jarak rumah dengan sekolah mereka lumayan jauh.

"Abang! Lu liat maps yang bener kagak sih?!" Tanya Rey yang sudah berkeringat.

"Bener ini kayaknya" Fathan melihat kesekililing dan menemukan sebuah toko yang sangat sepi pembeli.

"Lu lapar kagak?"

"Banget" tanpa basa basi Fathan langsung menarik Rey ke toko yang ia lihat.

Mereka disambut oleh seorang anak kecil dan juga wanita paruh baya. Rey dan Fathan pun tersenyum lalu memesan makanan disitu.

"Eh gila ini enak banget! Lebih enak dari fast food!"

"Gua mau nambah ah, lu mau kagak?" Tanya Fathan, di balas anggukkan dari Rey. Rey tanpa sengaja melihat kearah anak kecil tadi dan dia tertegun.

Anak kecil yang menyambut nya tadi memperhatikan Rey dan Fathan dengan tatapan kosong,Kemudian anak kecil itu tersenyum tulus.

"Wehhh gua merinding anjirt! Gua pengen ngomong ke fathan tapi gmn ya?" Batin Rey gelisah.

Setelah selesai makan, mereka membayarnya dan bergegas pulang kerumah mereka. Tetapi sebelum itu anak kecil itu menggenggam tangan Rey dan Fathan dan berkata "kegelapan ada dibelakang kalian, terkutuklah orang orang yang mencoba membunuh kalian. 2356 itu adalah jalan kalian" 

Fathan dan Rey mengernyit tidak mengerti perkataan anak kecil itu. Wanita paruh baya itu pun tersenyum dan menggenggam tangan anak kecil itu, kemudian toko beserta anak kecil dan wanita paruh baya itu lenyap seketika.

Fathan dan Rey pun terkejut dan melarikan diri dari tempat itu. Mereka ketakutan, yang mereka fikirkan adalah siapa pembunuh yang dimaksud itu.

***

Malam hari waktunya makan malam, Rey dan Fathan sedang berada di meja makan. Mereka menunggu bunda mereka menyiapkan makan malam.

"Fathan! Ambilkan bunda garam nak!" Perintah bunda, Fathan pun langsung menggambil garam dan diberikan ke bunda.

"Dek, ayah mau beli mobil baru. Bagaimana menurut adek?" Tanya ayah pada Rey

"Beli mobil Mulu, boros banget yah. Mending beliin Fathan motor deh yah!" Ucap Rey

"Motor kakak mu kenapa?"

"Mogok yah!! Kan aku berangkat sama dia yah !!!"

"Nanti di service deh!"

"Pelit banget punya bapak!" Teriak Fathan dari arah dapur.

"Heh! Hak waris kamu ayah cabut!"

"Yahaha mampus! Nge gembel deh lu kak!" Ledek Rey, sang bunda yang melihat tingkah laku anaknya mereka pun tertawa kecil.

"Lah? Yah masa gitu sih? Ayah tega liat Fathan mungut sampah di jalan?"

"Ya tega lah!" Ledek ayah, Fathan pun cemberut di pojokan.

"Bund, kemarin ayah liat di pojok situ ada yang gerak gerak ya bund" ucap ayah menakut nakuti.

"Iya yah bunda aja gak mau kesana!"

" AYAHHHH!! BUNDA!!!"Fathan pun berlari ke ruang tamu menyusul ayah dan rey.

Ayah,bunda, dan Rey pun tertawa melihat tingkah Fathan.

Bunda tiba tiba berhenti tertawa dan melihat ke arah kalender yang terletak di atas kulkas. "Yah! Hari ini hari itu kan?"

"Ha? Hari apaan bund?" Tanya Rey curiga, ia sudah merasa ada yang tidak beres.

"Ayah lupa! Rey, Fathan ayah sama bunda pergi dulu ya! Kalian tidur duluan" ucap ayahnya sambil mencari kunci mobil

"Lama yah?" Tanya Fathan. Ayahnya hanya menganggukkan kepala dan berganti pakaian.

Fathan pun pergi keluar untuk menaruh sesuatu. Rey yang mulai merasa curiga pun melihat kearah bunda nya.

"Bunda kok pake baju hitam? Mau ngelayat?" Bunda hanya tersenyum tipis dan mengusap kepala Rey.

Akhirnya ayah dan bunda pergi menggunakan mobil.

"Aku sudah curiga!" Ucap Rey tiba tiba

"Mau ikutin? Gua udah pasang alat pelacak di mobil ayah"

"Gass lu bawa motor aja, biar gak ketahuan" setelah itu pun diam diam Rey dan Fathan mengikuti ayah dan bunda nya.

Mereka terus mengikuti mobil orang tua mereka sampai mereka masuk kedalam area perkebunan

Sampailah mereka di sebuah rumah dengan lambang iluminati di depan nya. Rey dan Fathan menaruh motor ditempat yang lumayan jauh dari rumah itu.

"Anjirttt! Lambang dakjal Cok!" Ujar Rey bisik bisik .

" Iya anjirt! Masa iya ayah pemuja dakjal yang cuman punya mata satu!"

Fathan pun melihat kesekililing dan menemukan ada sebuah jendela terbuka. Ia dengan perlahan masuk disusul oleh Rey.

Mereka melangkah dengan sangat perlahan. Tiba tiba suara langkah kaki mendekat kearah mereka. Rey dan Fathan langsung bersembunyi di balik lemari rusak.

"Jika bukan karena anak dari kedua kerajaan itu, mana Sudi gua ikut aliran gaib" ucap orang itu sambil membawa karpet yang sangat besar.

Rey yang menyimak apa yang dikatakan oleh orang tersebut pun mengernyit kan dahi nya.

Setelah orang itu pergi hanya ada suara hening yang tersisa. Fathan dan Rey pun bergegas mencari barang bukti yang mereka bisa temukan.

Mereka dengan berjalan mengendap ngendap pun menemukan sebuah mahkota emas dan juga sebuah pedang yang di hiasi oleh emas.

Fathan memberikan kode kepada Rey untuk berjaga jaga di depan pintu ruangan tersebut. Rey yang menangkap kode tersebut pun langsung berjaga jaga sedangkan Fathan langsung mengambil kedua benda tersebut.

Setelah dapat Rey dan Fathan pun bergegas pergi dan tanpa disengaja Fathan menyenggol lemari dan lemari itu berbunyi.

"Siapa itu?" Tanya seseorang dengan lantang.

"Kakak bodoh!"bisik Rey pada Fathan, Fathan pun hanya terkekeh tak jelas.

Fathan dan Rey bersembunyi di bawah piano tua yang di tutupi oleh kain.

Derap langkah kaki pun terdengar mendekat, Rey sangat taku dan hampir lupa caranya bernafas.

Meoww meowww

Suara kucing hitam mengangetkan rey dan Fathan. "Oh rupanya hanya kucing hitam!" Orang tersebut berbalik dan menjauh dari tempat Rey dan Fathan bersembunyi.

Setelah yakin suasana aman Fathan dan Rey bergegas keluar dan menaiki motor mereka dan pulang kerumah

Bersambung...