"Aki sarapan nya sudah jadi,di wc nya jangan lama-lama nanti masuk angin..."
"Iyaa iya bentar lagi aku keluar"
*sreettt pintu wc terbuka,tampak lelaki itu keluar setelah 20 menit lebih terdiam di kamar mandi,raut mukanya sudah berangsur membaik walaupun masih sedikit terlihat bahwa dia masih lesu saat keluar dari kamar mandi, Vio memanggilnya dari ruang tengah
"Sini aku udah buatin roti selai kacang spesial buat kamu, kopinya juga jangan lupa diminum yah masih hangat,aku mau siap-siap dulu, kalau kamu masih ngga enak badan jangan hadir dulu pagi ini, biar aku yang bilang ke manager"
Vio beranjak dari ruangan tengah untuk bersiap-siap, Hari ini ada jadwal untuk shakedown track rally dan juga practice run untuk balapan terakhir di Argentina, maka dari itu Vio nampak sibuk untuk menyiapkan banyak hal dan juga packing barang untuk check out dari penginapan nanti sore
.....
...
..
.
Vio keluar dari kamarnya saat sudah siap-siap, dan melihat Aki kembali tertidur lelap di kursi tengah, Vio mendekatinya
"Aki...", Vio mencoba membangunkan Aki dengan pelan, namun sia-sia Aki nampaknya terlalu lelap dalam tidurnya
"Kasian banget kamu.. pasti capek yah...", lirih Vio di dekat Aki
Karna jadwal sudah semakin dekat, lalu Vio mengambil kertas untuk menuliskan pesan kepada Aki dan juga mengatur alarm jam agar Aki tidak kebablasan tidur
*Aki ini aku Vio, kalau kamu udah bangun tolong bawa barang-barang yaa, aku pergi ke lokasi naik bus umum, jadi kamu tinggal nyusul aja pake mobil, jangan kebablasan yahh check out jam 12 siang, oiya sebelum kamu pergi makan dulu nasi sama lauk yang udah ku sediain di meja, jangan sampe ngga makan yah, udah gitu minum obat biar ngga sakit, dah yaa aku duluan byee
Vio meninggalkan surat itu dan bergegas untuk berangkat ke lokasi.
Setelah sampai di pemberhentian Vio harus berjalan sekitar 15 menit untuk sampai ke lokasi, dikarnakan jalanan yang mulai curam tidak memungkinkan untuk bus memasuki jalur tersebut, jalanannya sedikit sempit hanya muat satu setengah mobil, walaupun begitu Vio tidak protes akan hal itu, dia menikmati perjalanannya diiringi dengan kicauan burung cahaya siang hari itu, hembusan angin yang menerpa membuat suasana begitu tenang sekali, sesekali nampak para ibu ibu tukang kebun yang lewat dan menyapa Vio saat di perjalanan
"Hello little girl, what are you doing in here?, where you come from?"
"Ahh hello miss, i'm from Indonesia, i came here as a co-driver for rally championship,i want to go to the track location, it,s near there", jawab Vio
"Wahh you're from Indonesia, nice to meet you and welcome to our little country, how long you've been here little girl?"
"Not too long i just came here last week, and this is the last day i've been here, this is the best country i've ever visit in my entire life, nice to meet you to miss"
"Glad to here that hahaha, hope you will come here in another days i will invite you to my house, unfortunately i can't invite you right now, as you can see i have some work to do in these days haha adult woman just being a worker like this it's so tired,anyways besides of that i hope you will win in that competition!!!, i trusted you, you're the kind girl i've ever meet too, se... semgat!! aha i just know little bit about Bahasa"
"Ahhh thank you so much for the invitation, of course one day i will visit this country,also SEMANGAT for you too miss!!!", Vio tersenyum lembut kepada orang tersebut sekaligus pamit untuk berpisah arah
"AHH Little girl,what is your name, i forgot to ask that"
"Vio Mifu, you can call me Vio miss"
"Alright here take this little bracelet, hope you will like it, this is made by myself"
"Eh ehh, seriously i can take this???"
"Yess of course this bracelet will look nice at you Vio"
"Ahhh thank you so much, i dont even give you anything miss, i feel so bad to accept this"
"Dont mind it, i can make like this for a thousand pieces so don't worry hahaha"
Perempuan itu memakaikan gelang ke lengan Vio, gelang simpul berwarna hitam kecil tampak pas dan cocok di lengannya Vio, tak ayal Vio terus berterima kasih kepada perempuan yang baru dikenal nya tersebut, sebuah pengalaman yang tidak terduga membuat hati Vio lebih semangat dan sedikit melupakan kerisauan yang tadi sempat dia khawatirkan
Vio kembali melanjutkan perjalanannya, semakin mendekat terlihat semakin banyak orang berkumpul di tenda-tenda yang sudah dibangun untuk acara rally ini, dari kejauhan nampak seorang lelaki tinggi tegap memakai jas melambaikan tangan ke arah Vio, ya lelaki tersebut adalah manager tim rally nya Vio dan Aki namanya Obura Namatsu pria berdarah jepang-indonesia yang lumayan terkenal dikalangan para pebisnis dia adalah seseorang yang memegang banyak jabatan tinggi di berbagai perusahaan jepang terkemuka dan juga pemegang aset terbanyak di usia nya yang masih terbilang cukup muda, ceritanya cukup panjang sampai dia bisa menjadi manager tim rally ini, yang pasti dia bisa berada disini berkat Adrian dulu.
"Viooo Viooo aku disiniiii, kesini kesiniii"
"Manager sann uwahhh kamu dateng hari inii, selamat datangg"
"Hahaha iyaa nih, selagi ada waktu luang kenapa tidak, lagipula aku disini jadi manager kan, masa ku tinggalin terus tim ku hahaha, ngomong-ngomong kemana Akikun?, kok kamu sendirian kesini"
"Ahh... Aki tadi mim-....", sejenak Vio terdiam dan membuat manager itu sedikit kebingungan
"Ngga emm tadi Aki sedikit kecapekan jadi dia masih istirahat di penginapan, mungkin sebentar lagi dia bangun nyusul kesini, mungkin...", raut muka Vio sedikit memurung di depan manager
"Adrian yah...", jawab manager
Vio sedikit terkejut dan memandang Manager keheranan, bisa-bisanya manager tau bahwa kejadian tadi pagi itu menyangkut tentang Adrian
*Ctakk cesss, Manager menyulut rokok barunya itu dan menghirupnya dalam dalam
"Muzukashi yo nee...."
"Kok Manager san bisa tau..."
"Gimana yah bilangnya..... Aku dan Adrian sempat dekat, dekat sekali bahkan lebih dekat dari yang kalian berdua bayangkan dan aku juga tau bahwa teman sejatinya Adrian itu Akikun, dia selalu bercerita banyak hal tentang Aki oleh sebabnya aku tau dia, sedikitnya aku tau perasaan mereka berdua Aki dan Adrian yaa... kita bertiga seperti tali yang mengikat satu sama lain itulah sebabnya aku bisa merasakannya....", Kembali Manager menghisap rokok nya dalam dalam
"Aku tidak tau harus berbuat apa lagi, mendekati, mencoba memahami bahkan meminta maaf pun sudah kulakukan, aku berharap Aki bisa mengerti hal ini dan aku juga menyadari kesalahan ini, mungkin Aki masih perlu waktu tapi entah sampai kapan..."
*cessss Manager mematikan rokok di air yang mengalir lalu menatap Vio penuh harap
"Maafkan aku...."
*Brappp papapap Vroommm, mobil tim lain melaju sangat cepat di garis start, angin panas beserta debu dan batu yang beterbangan menghantam mereka berdua, rasanya hening namun nyatanya berisik berisik sangat berisik sekali seolah pikiran mereka berkecamuk dalam berbagai macam emosi
"Managerr managerr kami butuh kamu, boleh kesini dulu bentar??"
Seorang lelaki memanggil Manager dari kejauhan
"Ahh maaf ya Vio san, aku dipanggil dulu bentar, soal tadi tidak usah kamu pikirkan, biarkan aku yang menyelesaikannya, sekarang kamu siap-siap aja buat shakedown ok, kalau Aki belum datang biar ku carikan penggantinya, maaf yah mengganggu", Manager berlari meninggalkan Vio yang masih terdiam di tempat
.....
....
...
"BAGAIMANA AKU BISA MELUPAKANNYA!!!! AAAAA MOUUU OBURA SANNNNN!!!!!"
Vio menangis sejadi-jadinya sesaat setelah Manager meninggalkannya, hatinya sangat amat tertusuk saat mendengar semua kata-kata tadi, kata-kata yang tidak dia sangka sungguh terasa sangat menyakitkan
"APA-APAAN DENGAN TALI YANG MENGIKAT, APA APAAN DENGAN PERASAAN BERTIGA, KAUUU KAU.... kauu... kau tidak tau bahwa akupun merasakan sakit ini, kau tau sudah berapa lama aku menahan ini semua.... merasakan??? aku pun lebih merasakan sakit lebih daripada Manager san, jujur akupun tidak tau harus apa!!!, rasa sakit ini masih terus menghantui ku Manager san!!!"
"SEBELUMM SEBELUM SEMUA ITU TERJADI AKI DAN ADRIAN SELALU DISISIKU DAN AKU MENGERTI TENTANG MEREKA,MEREKA YANG SELALU MERANGKUL KU BAHKAN DISAAT AKU SEDANG HANCUR!!!!, AKU JUGA MENGERTI MANAGER!!!"
"Aku... aku menyayangi mereka... bahkan aku tidak berharap seperti ini, ini bukanlah salah mu Manager san, kau tidak berhak untuk berkata seperti itu..."
Vio masih terus menangis ditempat itu, tanpa disadari Aki sebenarnya sudah ada di dekat Vio dan dia mendengar semuanya, Aki mendekat dan merangkul Vio untuk menenangkannya.