"AAA..AAAKII AWAS BENSIN BOCOR!!!!"
Keadaan sore hari yang sangat mencekam membuat semua orang terpaku melihat keadaan yang ada, mobil mazda berwarna merah yang dikendarai ayahnya Vio itu sudah terbalik dan bentuknya sudah tidak karuan, ditambah truk fuso besar sudah tersangkut di pinggiran menabrak bangunan warga, tidak ada yang tau pasti ada berapa korban saat itu, keadaan jalan yang kacau dan bensin yang bocor keluar dari mobil yang ditumpangi Vio
Tidak seperti yang lain, Aki secara refleks langsung berlari ke arah mobil Vio, perasaan yang berkecamuk memenuhi hatinya, tidak peduli seberapa bahaya nya bensin bocor tersebut, Aki hanya berpikir untuk menyelamatkan keluarga Vio
Darah segar mengalir di bagian dalam mobil, tak ayal walaupun Aki adalah laki-laki yang kuat, dia tetap tidak bisa menahan tangisnya, sambil menangis dia berusaha untuk mengeluarkan mereka semua, yang pertama Ibunya Vio, dia paling mudah digapai karna tidak ada besi yang menjepit badannya, setelah itu dia kembali ke mobil dan mencoba mengeluarkan ayahnya Vio, disini Aki sedikit kesulitan karna kaki Ayah Vio terjebit didalam kabin
"AGGGHHHHHH!!!!! TARIKK AKII!! LU BUKAN ORANG LEMAHH!!!", Aki mengerang saat mencoba mengeluarkan Ayah nya Vio yang terjepit itu, tak lama setelah itu terdengar suara Vio dari belakang kursi
"aa...akii.."
Suaranya sangat kecil bahkan hampir tidak terdengar, walaupun begitu Aki tetap menyadari suara itu, sambil berusaha menarik kaki Ayahnya Vio dia berteriak
"VIOOO TAHANNN!!!! AKU MASIH DISINI!!!"
karna tenaganya yang tidak kuat, dia berlari menjauhi mobil dan meminta bantuan ke orang-orang yang berada di pinggir, melihat semuanya hanya terdiam sontak Aki geram dan marah sejadi-jadinya
"WOYYY KALIAN NGAPAIN DIEM DOANG!!! GAK LIAT GUA LAGI NGAPAIN!!!! BANTU WOYYYY!!!!"
Aki yang keluar dari balik mobil dengan berlumuran darah ditangan dan bajunya itu membuat yang lain semakin histeris, beberapa perempuan ada yang menundukkan kepalanya kaget dan teriak histeris saat melihat Aki, ada juga beberapa laki-laki yang langsung tersadar dan mulai berlarian ke arah mobil dan truk tadi untuk membantu dan melihat keadaan
"LINGGISS,BESII APAPUN ITU CARI!!!,ADA ORANG YANG KEJEPIT!!!!", teriak Aki
"Aaakki Aki aku taaauuu ada besi besar dii dii belakang gudangg, ccoba cek disana, aaaku urus vvio!!!"
Aki langsung berlari mencari besi tersebut dan Adrian segera berlari untuk menyelamatkan Vio, disana sudah ada beberapa warga dan berusaha untuk mengeluarkan mereka berdua, namun sayangnya hanya Vio dan ibunya yang bisa dikeluarkan, Ayahnya Vio terpaksa harus menunggu Aki membawakan besinya agar bisa dikeluarkan dari dalam kabin
Setelah Vio berhasil diangkat oleh beberapa orang ke pinggir jalan, Adrian menjaga nya, dia melihat darah yang bercucuran dari kepalanya Vio, reflek dia membuka jaketnya yang putih itu dan membalutkan ke kepalanya Vio
"V..vvvio tahann bentar yaah...."
Adrian dengan gemetar memegang tangannya Vio yang mulai dingin itu, degup jantungnya berdetak dengan cepat seiring detik yang berlalu, dia menunggu Aki cepat datang dan membawa mereka ke rumah sakit, beberapa orang pun berlarian mencari telepon untuk menghubungi pihak kesehatan agar dikirimkan ambulance, namun apalah daya walaupun pihak rumah sakit telah mengirimkan unit ambulance, letak kampus ini ada di sisi kota dan lumayan jauh untuk menjangkau rumah sakit terdekat, semua orang pun nampak panik melihat keadaan ini, sopir truk yang nampaknya sudah tidak bernafas lagi membuat semua orang semakin khawatir, matahari pun mulai tenggelam,cahaya semakin redup dan hanya menyisakan hembusan angin dingin sore itu
.....
...
..
.
*BRAKKKK BLETAKKK
"TARIKKKK!!!!"
Suasana ricuh para warga dan Aki yang berusaha mengeluarkan Ayahnya Vio yang terjepit, syukurnya Ayahnya Vio berhasil dikeluarkan namun dalam keadaan yang cukup mengenaskan, bahkan mungkin beberapa orang tidak kuat untuk melihat keadaan nya
Setelah warga lain keluar dari mobil itu dan mereka berlarian ke arah sopir truk untuk melihat keadaan, sedangkan Aki masih di dalam mobil menyelamatkan barang-barang yang menurut dia penting untuk diselamatkan, namun tak lama setelah itu...
"AKIIIIII!!!! AWAS APIIIII!!!!", teriak Adrian dari kejauhan
*JDARRRRRR
"AGHHHHHHHHHH"
Aki terpelanting di aspal karena terkena ledakan yang tiba-tiba itu, tangan kirinya berdarah dan terbakar
"AGHHH AGHHHH PANASS PANASSS!!!!", Aki berguling-guling ke tanah di pinggir menghilangkan api yang membakar tangan kirinya
Melihat itu Adrian Refleks loncat ke arah Aki dan menyiramkan air minum yang dia pegang, api nya berhasil padam namun kulit Aki yang melepuh membuat Adrian semakin panik melihatnya, warga pun kembali berbalik dan mencari air untuk memadamkan api yang menyambar mobil tersebut
Waktu sudah menunjukan pukul 6 sore,matahari sudah benar-benar terbenam dan mobil ambulance dann pemadam kebakaran masih belum menunjukan batang hidungnya sama sekali, semuanya sudah benar-benar panik, tidak ada satupun yang bisa membawa para korban ke rumah sakit karna keterbatasan kendaraan
"ADRIAN!!!, BAWA MOBIL GUA SINI CEPET!!! AKHHH SAKIT", gerang Aki sambil kesakitan memegang tangan kirinya
"EeeHHh eeee tttapii eee ituu-"
"GAUSAH BANYAK TANYA BAWA AJA SINI CEPETAN, LU GAK LIAT SI VIO UDAH DINGIN GINI?!?!"
Adrian pun panik dan bergegas berlari menuju basement membawa mobil Aki
*Brapppp apappapap BROMMM Brommm
Mobil Aki bergemuruh di dalam basement tersebut, dengan cepat Adrian pun melesat keluar tanpa memperdulikan problem yang ada di mobilnya Aki tadi...
"Tolongg bantu angkat ini om,tante sama si Vio", Aki meminta tolong kepada warga untuk menggotong ketiga orang tersebut kedalam mobil
"Ngga ada waktu lagi, cuman mereka bertiga yang masih bernafas, sopir truk dan korban lainnya sudah dipastikan meninggal, kita tunggu ambulance saja disini, kamu bergegas aja selamatkan mereka bertiga", ucap seorang satpam yang membantu para korban kecelakaan tadi
"Iya siap pak... Terima kasih banyak bantuannya, Adrian ayo gass, ngga ada waktu lagi"
"Hati-hati dek, selamatkan semuanya, dan jaga apa yang berarti buat kamu, kami percaya kamu"
Mobil beranjak melaju menjauh, walaupun gemuruh mobil berisik namun Aki masih mendengar pesan dari bapa satpam tadi, pesan yang semakin menguatkan Aki untuk tetap berjuang walaupun sampai penderitaan terakhir....
"Vio... bertahan lah"
.....
...
..
.
*VROMMMMM
Mobil melesat dengan sangat cepat dijalan tol tersebut, 160,180,190,200 mobil bergemuruh seakan-akan mengamuk dan mengeluarkan semua kemampuan nya untuk membantu tuan nya dalam menyelesaikan misinya
Aki tertunduk sambil mengepalkan tangannya, dia bergumam terus menerus berharap dia bisa menyelamatkan semuanya, walaupun terlihat sudah sangat terlambat tapi dia masih berharap masih ada secercah cahaya walau hanya setitik kecil di tengah malam yang gelap tersebut
Adrian terus fokus memacu kuda besi "buatannya", dia terdiam dengan sangat tenang dan lihai dalam mengendarai mobilnya, walaupun begitu perasaan hatinya sama dengan Aki, berkecamuk penuh dengan perasaan was-was, sesekali dia sempat mengelus pundak Aki saat melihat Aki menunduk dan meneteskan air matanya.
Perjalanan yang harusnya memakan waktu 30 menit bisa dipangkas hingga 15 menit oleh Adrian dan mobilnya, tapi itu semua tidak lepas dari masalah hawa panas yang ada di dalam kabin, Adrian dan Aki yang sudah banjir keringat saat keluar dari mobil itu bergegas menggotong keluarga Vio ke UGD, Aki mendampingi mereka ke dalam ruangan, sedangkan Adrian memarkirkan mobilnya di halaman UGD
Sambil menunggu diluar, Adrian berniat membuka kan kap mesin mobil, tetapi alangkah terkejutnya dia saat ingin mengangkat kap mesin tersebut, panas yang menusuk jari Adrian membuat Adrian terkaget akan hal itu, seperti memegang lelehan lelehan besi yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, tapi di saat yang bersamaan juga Adrian sedikit terkejut karna mesinnya masih kuat menangani panas yang mengerikan ini
Adrian mengurungkan niatnya untuk membuka kap mesin, dia hanya membuka seluruh pintu dan bagasi agar hawa panas didalam kabin berangsur turun, sesekali dia pun memantau temperatur di dalam mesin, yaa benar mesinnya mengalami overheating berlebih, tapi masih termasuk di batas aman
"Mungkin karna cuaca dingin... udah malem juga....", gumam Adrian
Sambil menunggu Aki keluar dari UGD, Adrian hanya duduk terdiam di luar belakang mobil, mental dia tidak berani untuk duduk di dalam mobil, dengan kondisi mobil yang acak-acakan, ditambah bau amis darah yang mulai muncul menempel di jok tersebut membuat perasaannya semakin kacau jika dia duduk di dalam mobil
"Mimpi apa aku malem kemarin... kenapa jadi begini?...", gumam Adrian
Tak sadar saat dia sedang merenung, kondisi badan dia yang sudah mulai melemah membuat Adrian ambruk tertidur secara tidak sadar di belakang mobil tersebut.
.....
...
..
.
"Adriann... Adriannn, Adriannn bangunnn", suara kecil Aki membuat Adrian sontak terbangun.
Tanpa sepatah kata pun Adrian sudah mengetahui semuanya, perasaan ini.. perasaan yang Gelap dan juga Dingin terpancarkan dari raut muka Aki, semuanya tergambar jelas, segera Adrian bangun dan memeluk Aki tanpa sepatah kata apapun yang terucap dari mereka berdua... pundak Adrian mulai terasa basah dan badan Aki pun bergetar saat berada di pelukannya Adrian....