Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

This Free

🇮🇩SayyYuu
--
chs / week
--
NOT RATINGS
6.4k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - PERKENALAN

Suasana diruang makan ini tampak biasa jika dilihat dari sudut pandang yang biasa. Hanya ada sarapan yang telah tersaji di meja makan, roti, selai, susu dan potongan buah. Seorang ibu yang dengan cekatan mengoleskan selai-selai ke potongan roti dan disajikan ke piring anak-anaknya. Seorang ibu dan tiga orang anak Gadis, tanpa ayah. Mungkin menurut kalian ini adalah hal yang tampak biasa. Seorang single parents dengan ketiga anak gadisnya. Biasa saja ?

Coba kita lihat dengan lebih teliti ketiga gadis yang sedang menghadap ke makanan dipiringnya dan sibuk dengan kegiatan paginya masing-masing.

Yang pertama , Camelia , Seorang gadis berumur 25 tahun yang sedang sibuk menata kembali peralatan makeupnya di tas dalam pangkuannya. Layaknya seorang gadis modern pakaiannya mungkin dianggap biasa saja meskipun hanya memakai Blouse putih Backless dan hotpants yang memamerkan lekuk indah tubuh sintalnya dengan kulit indah eksotis Indonesianya.

Di Bali , wujud keindahan seperti Camelia inilah yang benyak membuat para tourist asing tergila-gila untuk mendekatinya dan ingin menghabiskan malam dengannya.

"Melia, harus berapa kali sih kamu sibuk dengan tas makeup itu? Mommy udah buatin roti selai Blueberry kesukaan kamu, jangan sampai kamu tinggalin lagi dengan alasan sibuk. " omelan mami menghentikan kesibukan gaje dari Camelia. Ia terlihat mendengus dan cemberut manja.

"Mom… aku mau shooting 3 hari di Sidney, aku gak mau dong peralatan sepenting ini satu pun tertinggal. Ini the big Project Mommy…"

Giliran Mommy yang menghela napasnya, terserah dia aja deh, pikir Mommy.

Yang kedua, Dessy, Seorang gadis 23 tahun yang tampak intelek. Kulitnya yang kuning langsat dan terkesan pucat dengan mata yang agak sipit tidak mengurangi kecantikan alaminya. Dan dia adalah yang palling bisa diandalkan dalam dunia bisnis di rumah ini. Usianya yang baru 23 tahun tak menghalangi tugasnya sebagai penggerak usaha hiburan milik Mommy.

Kini ia sedang sibuk dengan tabletnya , memantau grafik keuangan, atau ntahlah apa namanya, dan dia akan selalu menggerutu jika data yang ia dapat tidak sesuai dengan keinginannya.

" kayaknya sesekali Mommy harus maksa kamu untuk ambil cuti deh, itu kerutan didahi kamu makin berlipat aja" canda mami.

Dessy hanya menoleh sebal ke mami.

"No, sampai target kita tercapai Mom…"

Dan yang ketiga, Aku, Liliy. Yang masih memakai pakaian SMA dan sebentar lagi berusia 17 tahun. Anak paling bungsu.

And for your informaton readers….

Kami bertiga bukanlah saudari kandung. Bisa Nampak kan perbedaan fisik dari Melia yang eksotis dan Dessy yang putih dan sipit. Dan aku ? ah, aku biasa-biasa saja, tidak eksotis dan tidak pucat juga. Tapi intinya kami bertiga adalah ketiga anak yang diasuh Mommy sedari kecil.

Mommy sendiri, atau lebih sering disapa Mommy Grace, adalah seorang janda pemilik kerajaan klub malam paling hits di Bali. Suami Mommy adalah seorang warga negara Itali , beberapa tahun menikah Mommy ditinggalkan dengan limpahan harta yang diberikan sebagai uang pisah. Dan sebuah klub malam yang berhasil deikelola Mommy hingga berkembang pesat seperti sekarang.

Kami bertiga mungkin adalah anak malang yang ditelantarkan oleh orang tua kami masing-masing, dan Mommy datang sebagai malaikat penyelamat. Mengasuh dan membesarkan kami dengan caranya. Iya caranya.

Mommy tidak pernah melarang Melia dan Dessy dalam hal pergaulan. Buktinya Melia bekerja didunia hiburan sebagai artis dewasa, yang selalu beradegan dewasa, bahkan adegan seks sering ia lakukan didepan kamera. Produksi film ini tentu tidak untuk dipertontonkan orang Indonesia tetapi khusus untuk mereka yang berada diluar negeri dengan budaya kebarat-baratan, dan Melia cukup terkenal sebagai artis dewasa .

Mommy tidak melarang Melia, bahkan sewaktu Melia kehilangan keperawanannya di usia 17 tahun, Mommy tidak menegur. Hanya saja Mommy tidak suka bila Melia membawa lelaki kerumah.

Begitu juga dengan Dessy. Meskipun terlihat cantik dan intelektual, tapi di usia 16 tahun ia pertama kali melakukan hubungan seks dengan teman bisnis Mommy. Mommy tidak marah. Hanya saja Dessy dilarang berhubungan serius dengan pria tersebut karena pria tersebut telah memiliki istri.

Lalu aku ?

Oh, aku sedikit berbeda, bukan, sangat berbeda. Diusia hampir 17 tahun seperti ini bahkan aku belum pernah berciuman. Kegiatanku bahkan dipantau dengan ketat oleh Mommy dan kak Dessy , bahkan teman-temanku ikut terseleksi oleh mereka. Kenapa ? akupun tidak mengerti. Aku bahkan ingin protes kenapa kedua kakakku bisa bergaul dengan bebas sedangkan aku terkekang? Tapi teriakkan protes itu hanya sampai di kerongkongan ku saja.

Ya. Inilah sekilas tentang keluargaku yan tampak biasa tetapi tidak biasa. Selanjutnya satu persatu akan menceritakan kisahnya.