Chereads / Peace Hunter / Chapter 427 - Chapter 427 : Informasi Yang Salah

Chapter 427 - Chapter 427 : Informasi Yang Salah

Setelah diberitahu oleh salah satu prajuritnya kalau High Priest Julian dan beberapa Priest yang berasal dari gereja Sancta Lux kota San Lucia sedang berada di depan gerbang kediamannya untuk menemuinya, Duke Louis pun langsung bergegas keluar dari ruangannya untuk pergi menemui High Priest Julian dan beberapa Priest itu. Tidak hanya Duke Louis saja yang ingin pergi untuk menemui mereka, Duchess Arlet pun juga ikut.

"Apa yang sebenarnya terjadi, sayang ? Kenapa High Priest Julian mengetahui kalau Rid ada di kediaman ini ?," tanya Duchess Arlet sambil berjalan mengikuti Duke Louis yang ada di depannya.

"Entahlah, tetapi sepertinya apa yang dikatakan oleh Rid sebelumnya adalah benar. Kemungkinan yang memberitahukan tentang informasi kalau Rid ada di kediaman ini adalah salah satu pelayan atau prajurit kita," ucap Duke Louis.

"Siapa kira-kira yang memberitahukan informasi tentang Rid yang ada di kediaman ini ?," tanya Duchess Arlet.

"Dari pendapat yang Rid sampaikan sebelumnya, kemungkinan yang memberitahukan tentang informasi ini adalah pelayan atau prajurit yang memiliki masalah keuangan. Mereka menjual informasi tentang Rid yang ada di kediaman ini untuk mendapatkan uang. Tetapi kemungkinan ini hanya berlaku kalau memang prajurit atau pelayan kita lah yang memberitahukan tentang informasi ini,"

"Aku akan mencoba menyelidikinya nanti. Aku akan menyelidiki dan mencari tahu apakah ada pelayan atau prajurit kita yang memiliki masalah keuangan. Jika iya, maka mereka patut untuk dicurigai sebagai orang yang memberitahukan tentang informasi ini kepada pihak luar. Aku pun kemudian akan mencoba untuk menginterogasi mereka. Namun apabila yang memberitahukan informasi itu bukanlah pelayan atau prajurit kita, maka sepertinya yang memberitahukan informasi itu adalah pihak luar yang belum diketahui," ucap Duke Louis.

Duchess Arlet pun terdiam setelah mendengar perkataan Duke Louis. Duchess Arlet terdiam sambil memikirkan sesuatu.

"Jika bukan pelayan atau prajurit kita yang memberitahukan tentang informasi itu, maka yang memberitahukan tentang informasi itu adalah pihak luar. Sepertinya tidak ada pihak luar yang mengetahui tentang Rid yang ada di kediaman ini. Kami memang memberitahu beberapa orang yang berada di luar kediaman ini tentang Rid yang berada di kediaman ini. Salah satu orang-orang itu adalah Yang Mulia Ratu. Tetapi mereka adalah orang yang kami percaya, kami tidak yakin kalau salah satu dari mereka lah yang memberitahukan tentang informasi ini. Selain mereka, tidak ada pihak luar lainnya yang tahu tentang Rid yang ada di kediaman ini,"

"Tunggu sebentar. Jika diingat-ingat, kemarin ketika Rid menyembuhkan Gretta dan Nadine di gereja Sancta Lux, ada seorang biarawati yang melihat Rid sedang menyembuhkan mereka berdua. Apa biarawati itu yang memberitahu kepada High Priest Julian kalau Rid saat ini ada di kediaman kami ? Tetapi kami sama sekali tidak membicarakan tentang Rid yang akan tinggal di kediaman kami kepada biarawati itu. Jadi seharusnya biarawati itu tidak tahu kalau Rid ada di kediaman kami. Kecuali biarawati itu berasumsi kalau Rid kemungkinan akan tinggal bersama kami setelah melihat Rid yang datang ke gereja Sancta Lux bersama dengan aku, suamiku dan juga Irene. Jika biarawati itu berasumsi seperti itu dan melaporkannya kepada High Priest Julian, maka sudah jelas kalau biarawati itulah yang memberitahu informasi tentang Rid yang ada di kediaman ini,"

"Padahal sebelumnya aku sudah memberinya peringatan untuk tidak memberitahu tentang Rid, tetapi dia tetap memberitahunya. Sepertinya peringatan yang aku berikan sebelumnya kepadanya hanya dianggap sebagai gertakan saja. Kelihatannya biarawati itu ingin mencari masalah denganku," pikir Duchess Arlet.

Duchess Arlet terlihat marah saat memikirkan tentang itu. Lalu setelah Duchess Arlet memikirkan tentang itu, Duke Louis tiba-tiba mulai berbicara kembali.

"Sekarang, daripada memikirkan tentang siapa yang memberitahu informasi tentang Rid yang ada di kediaman ini, ada suatu hal penting yang harus kita lakukan terlebih dahulu. Kita harus membuat alasan dan penjelasan agar High Priest Julian percaya kalau Rid tidak ada di kediaman ini. Dengan begitu, beliau pastinya tidak akan datang ke kediaman ini lagi," ucap Duke Louis.

"Iya, kamu benar," ucap Duchess Arlet.

Setelah itu, Duke Louis dan Duchess Arlet terus melanjutkan langkah mereka untuk pergi ke gerbang depan kediaman mereka.

-

Beberapa menit kemudian, Duke Louis dan Duchess Arlet pun telah sampai di gerbang depan kediaman mereka. Di depan gerbang kediaman mereka itu, terlihat ada High Priest Julian dan beberapa Priest gereja Sancta Lux yang sedang menunggu kedatangan Duke Louis sambil berdiri. Setelah Duke Louis dan Duchess Arlet sampai di gerbang itu, beberapa prajurit yang berjaga di gerbang itu langsung membukakan gerbang itu agar Duke Louis dan Duchess Arlet dapat menemui High Priest Julian yang berada di depan gerbang. Setelah gerbang itu terbuka, Duke Louis dan Duchess Arlet pun langsung menghampiri High Priest Julian dan beberapa Priest itu.

"Maaf telah membuat anda menunggu lama, tuan Julian. Saya merasa tidak enak membuat kalian semua menunggu sambil berdiri di depan gerbang kediaman saya," ucap Duke Louis.

"Tidak apa-apa, tuan Duke. Ini salah saya karena saya datang ke kediaman anda secara tiba-tiba tanpa membuat janji terlebih dahulu. Karena itu, saya tidak keberatan apabila harus menunggu di depan gerbang kediaman anda. Daripada itu, saya berterima kasih karena anda dan nona Duchess bersedia untuk menemui saya, padahal saya datang ke kediaman anda secara tiba-tiba," ucap High Priest Julian.

"Anda tidak perlu berterima kasih, tuan Julian. Sudah menjadi kewajiban bagi saya sebagai pemimpin di wilayah ini untuk menemui penduduk wilayah ini yang datang ke kediaman saya meskipun penduduk wilayah ini datang secara tiba-tiba," ucap Duke Louis.

Sementara itu, disaat Duke Louis dan High Priest Julian sedang berbicara, Duchess Arlet terlihat sedang memperhatikan beberapa Priest yang ikut datang ke kediaman mereka untuk menemani High Priest Julian. Di antara beberapa Priest itu, ada biarawati yang sebelumnya melihat Rid yang sedang menyembuhkan senior Nadine dan senior Gretta. Duchess Arlet lalu melihat ke arah biarawati itu dengan tatapan yang terlihat marah. Biarawati yang sedang dilihat oleh Duchess Arlet itu kebetulan juga sedang melihat ke arah Duchess Arlet. Meskipun dilihat dengan tatapan marah oleh Duchess Arlet, biarawati itu tidak terlihat takut ataupun terkejut. Biarawati itu melihat ke arah Duchess Arlet dengan ekspresi yang datar.

"Ngomong-ngomong, tuan Julian, ada urusan apa anda datang ke kediaman kami ?," tanya Duke Louis.

"Saya yakin kalau saya sudah memberitahukan alasan saya datang kemari kepada prajurit yang menyampaikan pesan kepada anda. Apa prajurit itu tidak menyampaikan tentang alasan saya datang kemari ? Kalau begitu, izinkan saya memberitahukan lagi tentang alasan saya datang kemari. Alasan saya datang kemari karena saya mendapatkan informasi tentang Rid Archie yang saat ini sedang berada di kediaman anda. Seperti yang anda ketahui, dalam surat kabar yang terbit hari ini, diberitakan kalau Rid Archie memiliki kemampuan sihir penyembuhan yang hebat. Bahkan kemampuan sihir penyembuhannya itu lebih hebat daripada sihir penyembuhan yang dimiliki oleh sebagian besar Priest gereja Sancta Lux. Apalagi, Rid Archie memiliki sihir penyembuhan yang bisa menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh sihir kegelapan dimana tidak semua Priest memiliki kemampuan sihir penyembuhan itu. Hanya beberapa Priest yang ada di Holy Kingdom saja yang memiliki sihir penyembuhan seperti sihir penyembuhan Rid Archie,"

"Oleh karena itu, dengan kemampuan sihir penyembuhannya itu, pihak gereja Sancta Lux kerajaan San Fulgen berniat untuk merekrut Rid Archie untuk menjadi salah satu Priest. Jadi alasan saya datang kemari adalah untuk menemui Rid Archie yang ada di dalam kediaman anda lalu merekrutnya," ucap High Priest Julian.

Duke Louis pun terdiam setelah mendengar perkataan High Priest Julian. Namun, tidak lama kemudian Duke Louis mulai berbicara kembali.

"Saya tidak tahu darimana anda mendapatkan informasi itu, tetapi ada kesalahan pada informasi yang anda dapatkan itu. Rid Archie tidak ada di kediaman saya. Jika anda tidak percaya, saya izinkan anda untuk memeriksa dan mengecek keseluruh kediaman saya, tuan Julian," ucap Duke Louis.

High Priest Julian pun terdiam setelah mendengar perkataan Duke Louis. Tidak lama kemudian, dia tiba-tiba mulai memegangi dagunya dengan tangan kanannya dan kembali berbicara.

"Ini aneh. Saya yakin kalau informasi yang saya dapatkan adalah informasi yang terpercaya, tetapi anda sebagai pemilik kediaman ini bilang kalau Rid Archie tidak ada di kediaman ini," ucap High Priest Julian.

"Iya, Rid Archie benar-benar tidak ada di kediaman saya. Sesuai yang saya katakan sebelumnya, anda bisa masuk ke dalam kediaman saya untuk memeriksanya sendiri jika anda tidak percaya dengan perkataan saya," ucap Duke Louis.

"Tidak, tidak perlu, tuan Duke. Saya percaya dengan perkataan anda. Lagipula saya merasa tidak enak apabila saya mengecek dan memeriksa kediaman anda disaat anda sedang memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Jika saya mengecek dan memeriksa kediaman anda, anda pastinya akan menemani saya untuk memeriksa kediaman anda dan itu akan membuat anda menunda pekerjaan yang sedang anda kerjakan. Jadi, saya tidak akan memeriksa kediaman anda, tuan Duke. Saya percaya dengan perkataan anda," ucap High Priest Julian sambil tersenyum.

Duke Louis pun terdiam sambil melihat High Priest Julian yang tersenyum.

"Sepertinya informasi yang saya dapatkan adalah sebuah informasi yang salah. Saya minta maaf karena telah mengganggu waktu anda, tuan Duke. Kalau begitu, saya izin pamit untuk kembali ke gereja kami dulu, tuan Duke dan juga nona Duchess," ucap High Priest Julian.

"Iya, silahkan, tuan Julian," ucap Duke Louis.

Setelah itu, High Priest Julian pun berbalik dan dia langsung berjalan meninggalkan gerbang kediaman Duke Louis.

"Kalian semua, ayo kita segera kembali," ucap High Priest Julian kepada beberapa Priest yang menemaninya.

"Baik, tuan," ucap para Priest itu.

Para Priest itu pun juga berbalik dan mereka langsung berjalan pergi mengikuti High Priest Julian yang sedang berjalan di depan mereka. Sementara itu, Duke Louis dan Duchess Arlet terus melihat High Priest Julian dan para Priest yang sedang berjalan pergi meninggalkan gerbang kediaman mereka.

"Mereka pun akhirnya pergi. Tetapi meskipun mereka sudah pergi, aku merasa kalau ini semua belum lah berakhir, sayang. Apalagi setelah High Priest Julian bilang kalau beliau percaya dengan kebohongan yang kamu katakan. Aku tidak yakin kalau beliau beneran percaya dengan perkataanmu tadi," ucap Duchess Arlet.

"Ya, aku juga tidak yakin kalau beliau benar-benar mempercayainya. Padahal aku sudah mengizinkan beliau untuk memeriksa seluruh kediaman ini apabila beliau tidak percaya, tetapi aku tidak menyangka kalau beliau percaya begitu saja dengan perkataanku tanpa harus memeriksa seluruh kediaman ini. Ini benar-benar janggal. Kita harus tetap waspada karena sepertinya High Priest Julian sedang merencanakan sesuatu yang lain," ucap Duke Louis.

"Iya," ucap Duchess Arlet.

-

Sekitar 30 menit kemudian, di sebuah ruangan yang ada di kediaman Duke Louis.

Terlihat Duke Louis dan Duchess Arlet sedang berbicara dengan seseorang dengan menggunakan kristal komunikasi.

"Itu saja laporan dari saya, Yang Mulia Ratu," ucap Duke Louis.

Ternyata orang yang sedang berbicara dengan Duke Louis dan Duchess Arlet lewat kristal komunikasi adalah Ratu Kayana.

"Hmmm, jadi High Priest Julian yang merupakan High Priest gereja Sancta Lux yang ada di kota San Lucia datang ke kediaman anda untuk menemui Rid. Aku tidak menyangka kalau ada yang memberitahu informasi tentang Rid yang ada di kediaman anda," ucap Ratu Kayana.

"Saya sendiri juga tidak menyangkanya, Yang Mulia Ratu. Sepertinya yang memberitahukan tentang formasi ini adalah salah satu dari pelayan atau prajurit milik saya. Saya akan menyelidikinya nanti," ucap Duke Louis.

"Baiklah. Tetaplah waspada, tuan Louis, nona Arlet. Meskipun kali ini kalian berhasil membuat High Priest itu pergi, ada kemungkinan kalau High Priest itu akan datang lagi. Atau bisa juga High Priest itu sedang memikirkan tentang rencana lain untuk mendapatkan Rid Archie yang ada di kediaman anda. Kalian memang berhasil membuatnya pergi dengan mengatakan kebohongan tentang Rid yang tidak ada di kediaman anda. Tetapi aku yakin kalau High Priest itu sebenarnya tidak percaya dengan perkataan anda. Mungkin yang dilakukan High Priest itu dengan berkata kalau dia percaya dengan perkataan kalian adalah untuk membuat kalian lengah. Jadi sebaiknya kalian tetaplah waspada," ucap Ratu Kayana.

"Baik, Yang Mulia Ratu. Tidak hanya Yang Mulia Ratu saja yang berpikir begitu, kami pun juga berpikir kalau ada yang janggal setelah melihat High Priest Julian percaya begitu saja dengan perkataan saya. Jadi ke depannya kami akan tetap waspada," ucap Duke Louis.

"Baguslah. Ngomong-ngomong, saat anda mengatakan kalau Rid tidak ada di kediaman anda, anda bahkan mengizinkan High Priest itu untuk memeriksa ke dalam kediaman anda apabila High Priest itu tidak percaya dengan perkataan anda. Apa sebelum anda menemui High Priest itu, anda telah menyembunyikan Rid terlebih dahulu ? Makanya anda dengan berani mengizinkan High Priest itu untuk memeriksa kediaman anda apabila High Priest itu tidak percaya dengan perkataan anda," ucap Ratu Kayana.

"Tidak, Yang Mulia Ratu. Saya tidak menyembunyikan Rid terlebih dahulu sebelum menemui High Priest Julian. Sebelum High Priest Julian datang ke kediaman saya, Rid sudah lebih dulu pergi meninggalkan kediaman saya," ucap Duke Louis.

"Rid pergi meninggalkan kediaman anda ?! Kemana perginya Rid ?!," tanya Ratu Kayana.

Suara Ratu Kayana terdengar seperti orang yang terkejut.

"Rid pergi ke bagian utara kota San Lucia. Tempat itu merupakan alam liar yang merupakan tempat tinggal beberapa hewan buas dan juga monster sehingga membuat tempat itu jarang atau tidak pernah didatangi oleh orang-orang di sekitar tempat itu. Tempat itu juga merupakan tempat berlangsungnya ujian bagi murid tahun keempat sebelumnya. Alasan Rid datang ke tempat itu adalah karena dia ingin berlatih di tempat itu. Rid bilang kalau tempat itu cocok sebagai tempat latihan rahasia untuknya karena tidak adanya orang yang datang ke tempat itu,"

"Rid sebelumnya bilang kalau dia membutuhkan tempat latihan rahasia untuk melatih beberapa sihir dan teknik rahasia miliknya. Sayangnya di kediaman kami tidak memiliki tempat latihan rahasia, karena tempat latihan di kediaman kami merupakan tempat latihan terbuka yang siapapun bisa berlatih ataupun menonton orang yang berlatih di tempat latihan itu. Jika Rid berlatih di tempat latihan kami, maka Rid tidak bisa melatih sihir dan teknik rahasia miliknya karena akan ada orang lain yang melihatnya yang sedang berlatih. Maka dari itu Rid memutuskan untuk menjadikan tempat yang berada di utara kota San Lucia itu sebagai tempat latihan rahasia," ucap Duke Louis.

"Hmmm begitu ya. Tetapi apakah kalian berdua tidak khawatir dengan membiarkan Rid pergi sendiri ke tempat latihan itu ?," tanya Ratu Kayana.

"Awalnya kami khawatir dan melarang Rid untuk pergi ke tempat itu, Yang Mulia Ratu. Tetapi apabila kami melarang Rid, ada kemungkinan kalau Rid akan pergi diam-diam ke tempat itu. Maka dari itu, kami pun mengizinkan Rid untuk pergi ke tempat itu,"

"Rid memang pergi ke tempat itu seorang diri, tetapi dia pergi ke tempat itu dengan mengenakan jubah yang membuatnya tidak dikenali oleh orang-orang yang melihatnya. Jadi kami tidak terlalu khawatir dengan Rid. Lagipula, Rid adalah orang yang mengalahkan tuan Remy, sedangkan kami berdua saja tidak dapat mengalahkan tuan Remy. Itu berarti secara tidak langsung Rid adalah orang yang lebih kuat dari kami berdua. Saya pikir terlalu khawatir kepadanya itu adalah sebuah tindakan yang berlebihan," ucap Duke Louis.

"Hmmmm, yah anda ada benarnya juga. Rid memang merupakan orang yang kuat, terlalu khawatir kepadanya mungkin akan membuatnya risih. Tetapi bukan berarti kalian jadi tidak khawatir dengannya meskipun Rid adalah orang yang kuat," ucap Ratu Kayana.

"Tenang saja, Yang Mulia Ratu. Kami tetap merasa khawatir dengan Rid, tetapi kami memutuskan untuk tidak terlalu khawatir kepadanya yang mana nantinya akan membuatnya dirinya menjadi risih. Bukti kami masih khawatir kepadanya adalah dengan berusaha untuk terus menjauhkan pihak gereja Sancta Lux agar tidak menemui atau berkontak dengan Rid," ucap Duke Louis.

"Baguslah kalau begitu. Setelah mendengar penjelasan kalian, aku tidak akan mempermasalahkan Rid yang berlatih di luar kediaman kalian. Biarkanlah Rid terus berlatih di tempat itu," ucap Ratu Kayana.

"Baik, Yang Mulia Ratu," ucap Duke Louis.

"Baiklah. Ngomong-ngomong, selain laporan tentang Rid dan pihak gereja Sancta Lux, apa ada hal lain yang mau anda sampaikan, tuan Louis ?," tanya Ratu Kayana.

"Tidak ada, Yang Mulia Ratu," ucap Duke Louis.

"Bagaimana dengan anda, nona Arlet ?," tanya Ratu Kayana.

"Saya juga tidak ada, Yang Mulia Ratu," ucap Duchess Arlet.

"Begitu ya. Kalau begitu mari kita akhiri pembicaraan kali ini. .....Ah tunggu sebentar, aku lupa untuk mengingatkan tentang ini kepada kalian berdua," ucap Ratu Kayana.

"Mengingatkan tentang apa, Yang Mulia Ratu ? Apa mungkin tentang 'prosesi pemakaman' besok ?," tanya Duke Louis.

"Iya. Aku mengingatkan kalian untuk jangan lupa datang ke White Palace esok hari untuk menghadiri prosesi pemakaman suamiku, nona Harriet, nona Claret, nona Arnett dan bangsawan-bangsawan lainnya yang telah dirubah menjadi iblis oleh tuan Remy," ucap Ratu Kayana.

-

Sementara itu, di sebuah kapal yang sedang berlayar di sebuah lautan.

Di dalam salah satu ruangan atau kamar yang ada di kapal itu, terlihat ada seorang wanita yang berparas cantik yang sedang duduk di pinggir tempat tidur yang ada di ruangan itu. Wanita itu duduk sambil membaca sebuah buku. Wanita itu terlihat seperti manusia, tetapi wanita itu memiliki telinga yang berbentuk menyerupai seperti sirip ikan. Jari-jari tangan pada kedua tangan wanita itu pun juga memiliki selaput yang mirip dengan selaput pada kaki katak. Meski tubuh wanita itu terlihat seperti manusia, tetapi dengan ciri-ciri pada telinga dan jari-jari tangannya itu, sudah jelas kalau wanita itu bukan berasal dari ras Manusia.

Lalu, ketika wanita itu sedang asik membaca buku itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pada pintu ruangan tempat dia berada.

*Tok *Tok *Tok

Wanita itu pun langsung berbicara setelah mendengar suara ketukan itu.

"Ada apa ?," tanya wanita itu.

"Mohon maaf telah mengganggu waktu anda, nona. Saya kesini untuk memberitahu kalau tidak lama lagi, kapal ini akan segera berlabuh di kerajaan San Fulgen," ucap orang yang mengetuk pintu itu.

Suara dari orang yang mengetuk pintu itu terdengar seperti suara wanita.

"Begitu ya. Terima kasih karena telah memberitahuku, Remia," ucap wanita itu.

Orang yang mengetuk pintu ruangan wanita itu bernama Remia.

"Sama-sama, nona. Kalau begitu, saya izin pamit untuk kembali ke tempat saya, nona Laviena," ucap Remia.

Dan wanita yang berada di dalam ruangan itu bernama Laviena.

"Iya," ucap nona Laviena.

Setelah itu, terdengar suara langkah kaki yang menjauh dari pintu ruangan nona Laviena. Itu berarti Remia telah pergi dari depan pintu ruangan nona Laviena. Setelah Remia pergi, nona Laviena yang sebelumnya sedang membaca buku, kini langsung menutup buku itu dengan kedua tangannya.

"Waktu bersantai sudah selesai. Sekarang waktunya untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh nona Maiden," ucap nona Laviena.

-Bersambung