Chereads / Peace Hunter / Chapter 299 - Chapter 299 : Pengkhianatan Duke Remy part 2

Chapter 299 - Chapter 299 : Pengkhianatan Duke Remy part 2

"KAU BENAR-BENAR KEPARAT, REMY!!!," teriak Duchess Claret yang sangat marah.

Sementara Duke Remy hanya tersenyum saja melihat Duchess Claret yang marah.

"BERANINYA KAU MENGUBAH SUAMIKU MENJADI IBLIS. AKU PASTIKAN KALAU AKU AKAN MEMBUNUHMU!!," teriak Duchess Claret.

"Membunuhku ? Apa kamu bisa membunuhku dengan tangan dan kaki yang sedang terikat seperti itu. Sudahlah tidak perlu marah-marah seperti itu, Claret. Aku memang telah mengkhianati dan mengubah suamimu menjadi iblis. Tetapi setidaknya aku lah yang saat ini telah menyelamatkan kalian. Aku lah yang membawa kamu, nona Harriet dan juga Raja Albert ke tempat ini. Jika aku tidak membawa kalian, kalian pasti saat ini masih diinterogasi oleh para prajurit kerajaan dan juga oleh Yang Mulia Ratu sendiri. Interogasi yang dilakukan mereka kepada kalian pasti tidak akan mudah, mungkin kalian akan mengalami beberapa siksaan. Seharusnya kalian berterima kasih kepadaku," ucap Duke Remy.

"BERTERIMA KASIH ?! KENAPA AKU HARUS BERTERIMA KASIH KEPADAMU ?! AKU SEJAK AWAL TIDAK MEMINTA UNTUK DISELAMATKAN, KAU SENDIRI YANG MENYURUH ANAK BUAHMU UNTUK MEMBAWAKU SECARA PAKSA. BAHKAN ANAK BUAHMU MELUKAIKU SEPERTI INI, APA KAU TIDAK LIHAT LUKA-LUKA INI ? DAN JUGA, SETELAH TAHU KALAU KAU TELAH MENGKHIANATI DAN MENGUBAH SUAMIKU MEBJADI IBLIS, AKU LEBIH BAIK DIINTEROGASI OLEH PARA PRAJURIT KERAJAAN ATAU BAHKAN YANG MULIA RATU SENDIRI DARIPADA DITAHAN DI TEMPAT SEPERTI INI. DENGAN BEGITU AKU BISA MEMBERITAHU KEPADA YANG MULIA RATU KALAU KAU LAH YANG SEBENARNYA MEMBUAT RENCANA PEMBUNUHAN ITU. SETELAH ITU, YANG MULIA RATU PASTI AKAN MEMBURUMU DAN KAU TIDAK AKAN BISA SANTAI SEPERTI INI, REMY!!," teriak Duchess Claret.

"Ya, ya, tapi kenyataannya saat ini kamu sudah ditahan di tempat ini, Claret. Kamu tidak akan bisa memberitahu Yang Mulia Ratu tentangku karena kamu tidak akan bisa keluar dari tempat ini. Kalaupun kamu bisa memberitahu Yang Mulia Ratu tentangku, informasi tentangku itu tidak akan bisa keluar dari mulutmu itu," ucap Duke Remy.

"DIAM KAU, REMY!!," teriak Duchess Claret.

Mendengar teriakan Duchess Claret, Duke Remy pun menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.

"Ya ampun, sejak tadi kamu terus-terusan berteriak yang membuat telingaku menjadi sakit. Sepertinya aku harus menenangkanmu. Arnett, tolong urus dia," ucap Duke Remy.

Duchess Claret yang awalnya marah menjadi terkejut setelah mendengar Duke Remy memanggil nama Arnett, begitupun juga dengan Duchess Harriet. Setelah itu, muncul seorang perempuan yang memasuki ruang tahanan tempat mereka berada saat ini. Perempuan itu adalah Duchess Arnett, istri dari Duke Remy.

"Baik, sayang," ucap Duchess Arnett dengan suara yang datar.

Duchess Claret dan Duchess Harriet nampak terkejut ketika melihat Duchess Arnett. Mereka berdua terkejut bukan karena munculnya Duchess Arnett di ruangan itu, tetapi mereka terkejut karena melihat penampilan dari Duchess Arnett. Bola mata Duchess Arnett terlihat berwarna hitam pekat. Kuku di kedua tangannya pun juga berwarna hitam pekat. Selain itu, di tangan kanan dan sisi kanan lehernya terlihat ada sebuah tato berwarna hitam pekat dengan bercorak garis-garis. Penampilan Duchess Arnett saat ini mirip seperti ciri-ciri yang dimiliki oleh ras iblis.

"N-nona Arnett, kenapa kamu berpenampilan seperti itu ?," tanya Duchess Claret yang terkejut.

Duchess Arnett tidak merespon pertanyaan Duchess Claret. Duchess Arnett lalu berjalan perlahan menuju Duchess Claret sambil membawa sebuah suntikan yang berisi sebuah cairan berwarna merah. Tidak ada ekspresi yang terlihat dari wajah Duchess Arnett ketika berjalan menuju Duchess Claret. Sementara itu, Duchess Claret terlihat sedikit ketakutan saat melihat Duchess Arnett yang berjalan menuju ke arahnya.

"K-kenapa kamu membawa suntikan, nona Arnett ? T-tolong jangan lakukan itu, nona Arnett. Kita berdua teman kan ? Jadi tolong buang suntikan itu," ucap Duchess Claret.

Tetapi Duchess Arnett tidak merespon perkataan Duchess Claret, dia tetap berjalan menuju Duchess Claret. Duchess Claret pun semakin lama semakin bertambah takut seiring bertambah dekatnya jarak antara dia dengan Duchess Arnett.

"T-tolong hentikan, nona Arnett," ucap Duchess Claret.

Duchess Claret pun memberontak dan berusaha melepaskan diri dari rantai yang mengikat tangan dan kakinya, namun dia tidak bisa melepaskan rantai itu.

"Percuma saja, Claret, kamu tidak akan bisa melepaskan ikatan itu. Lebih baik kamu bersikap tenang dan biarkan Arnett menyuntikmu agar kamu bisa menjadi salah satu bidakku," ucap Duke Remy.

Mendengar perkataan Duke Remy, Duchess Claret pun berteriak kembali.

"AKU TIDAK SUDI MENJADI SALAH SATU BIDAKMU, KEPARAT. LEBIH BAIK AKU MATI DARIPADA MENJADI BIDAKMU," teriak Duchess Claret.

Duke Remy pun tersenyum mendengar teriakan Duchess Claret.

"Cepat lakukan, Arnett," ucap Duke Remy.

Duchess Arnett pun melesat dengan cepat dan saat ini dia sudah berada di samping Duchess Claret. Duchess Claret pun terkejut melihat Duchess Arnett yang tiba-tiba berada di sampingnya. Duchess Arnett lalu mengangkat tangannya yang sedang memegang suntikan dan bersiap menyuntik Duchess Claret.

"T-tidak ?!?! T-tolong jangan lakukan itu, Arn-," ucap Duchess Claret.

Namun belum sempat Duchess Claret menyelesaikan perkataannya, Duchess Arnett langsung menyuntik Duchess Claret tepat di lehernya. Cairan berwarna merah pada suntikan itu pun langsung disuntikkan ke dalam tubuh Duchess Claret. Duchess Claret pun langsung tenang setelah disuntik oleh Duchess Arnett, dia tidak lagi berteriak bahkan juga tidak lagi bersuara. Namun wajah Duchess Claret saat ini terlihat sangat syok dan terkejut.

"Akhirnya jadi tenang juga, sejak tadi dia berisik sekali," ucap Duke Remy.

"Kau benar-benar keterlaluan ya, tuan Remy," ucap Duchess Harriet.

Duke Remy pun menoleh ke arah Duchess Harriet. Namun setelah Duke Remy menoleh ke arah Duchess Harriet, Duchess Claret yang awalnya tenang, tiba-tiba mulai memuntahkan darah. Duchess Claret memuntahkan cukup banyak darah dari mulutnya. Duke Remy yang sebelumnya menoleh ke arah Duchess Harriet pun menoleh kembali ke arah Duke Claret.

"Sepertinya dia sudah mulai berubah," ucap Duke Remy.

Setelah memuntahkan darah dari mulutnya, tubuh Duchess Claret mulai mengalami perubahan. Pertama, bola matanya berubah menjadi hitam pekat. Lalu yang kedua, kuku tangannya pun juga berubah warna menjadi hitam pekat. Kuku tangannya pun bertambah sedikit panjang dari sebelumnya. Lalu yang terakhir, muncul tato berwarna hitam dengan corak garis-garis pada kedua lengannya. Duchess Claret pun telah sepenuhnya berubah menjadi iblis.

"Arnett, lepaskan rantai yang mengikat tubuh Claret," ucap Duke Remy.

"Baik," ucap Duchess Arnett dengan suara yang datar.

Duchess Arnett pun langsung melepaskan rantai yang mengikat tangan, kaki dan tubuh Duchess Claret. Beberapa saat kemudian, rantai yang mengikat tubuh Duchess Claret pun sudah dilepaskan, Duchess Claret pun mulai berdiri.

"Sekarang, saatnya memeriksa apakah dia sudah sepenuhnya menjadi bidakku atau belum. Claret, untuk tugas pertamamu, tolong bawakan satu suntikan yang berisi darah iblis lagi. Mintalah kepada orang-orang yang berada di luar ruang tahanan ini," ucap Duke Remy.

"Baik," ucap Duchess Claret dengan suara yang datar.

Duchess Claret pun mulai berjalan perlahan ke luar ruang tahanan untuk meminta suntikan yang dibilang oleh Duke Remy.

"Kelihatannya Claret sudah menjadi salah satu bidakku. Meskipun posisi dia sebelumnya adalah seorang Duchess, Claret dikenal sebagai salah satu wanita terkuat di kerajaan ini. Setelah menjadikannya sebagai bidakku, pasukan tempur milikku pun akan semakin bertambah kuat," ucap Duke Remy sambil tersenyum.

"Pasukan tempur apanya ? Beraninya kau mengubah nona Claret menjadi iblis, tuan Remy. Sebelum itu, kau juga telah mengubah suamiku menjadi iblis dan membuatnya dibunuh di gedung pengadilan karena telah menyebabkan kekacauan. Kau benar-benar keterlaluan, tuan Remy. Kau bahkan juga mengubah istrimu sendiri menjadi iblis, apakah kau sudah tidak memiliki akal, tuan Remy ?!?!," tanya Duchess Harriet dengan suara yang cukup keras.

Duke Remy yang sebelumnya melihat ke arah Duchess Claret yang telah berubah pun kembali menoleh ke arah Duchess Harriet.

"Meskipun Arnett saat ini telah menjadi iblis dan salah satu bidakku, dia masihlah istriku yang tercinta. Benarkan, sayang ?," tanya Duke Remy.

"Itu benar, sayang," ucap jawab Duchess Arnett.

Namun suara Duchess Arnett sangat datar saat menjawab pertanyaan Duke Remy. Wajahnya pun juga terlihat tanpa ekspresi ketika mengatakan itu.

"Kau benar-benar sudah gila!!," ucap Duchess Harriet dengan suara yang cukup keras.

"Kamu tidak perlu bersuara keras seperti itu, nona Harriet. Tanpa kamu bersuara keras ataupun berteriak, kamu akan tetap menjadi orang selanjutnya yang akan aku ubah menjadi bidakku. Tetapi sebelum itu, aku ingin memberitahumu sesuatu. Ini tentang Florian, kamu belum mendengar kabarnya sama sekali kan ?," tanya Duke Remy.

"Kenapa kau membawa-bawa Florian ?," ucap Duchess Harriet.

"Aku hanya ingin memberitahumu kalau Florian saat ini sedang ditahan di penjara San Sabaneta. Kamu belum mengetahui tentang kabar ini kan ?," tanya Duke Remy.

Duchess Harriet yang mendengar tentang itu pun terkejut.

"Apa ?!?! Florian sedang ditahan ?!," tanya Duchess Harriet yang terkejut.

"Iya. Saat sidang di gedung pengadilan kemarin, terkuak kalau Florian lah yang menyuruh Enzo untuk membunuh Rid Archie di hutan Hevea. Karena hal itu, Florian disebut sebagai orang yang juga terlibat dalam rencana pembunuhan terhadap Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia. Saat ini, sepertinya dia sedang diinterogasi oleh para prajurit kerajaan, dia pastinya juga sedang mengalami banyak siksaan saat ini," ucap Duke Remy.

Duchess Harriet yang mendengar itu nampak mulai marah. Namun dia masih berusaha menahannya.

"Aku yakin alasanmu membicarakan keadaan Florian bukan untuk membuatku marah. Jadi apa alasanmu membicarakan Florian ? Pastinya kau memiliki alasan karena tiba-tiba membicarakan tentang Florian," ucap Duchess Harriet.

"Ya, aku memang memiliki alasan kenapa aku membicarakan tentang Florian. Alasanku membicarakan Florian karena aku berniat untuk menyelamatkannya," ucap Duke Remy.

"Menyelamatkan Florian ? Kau tadi bilang kalau Florian saat ini sedang ditahan di penjara San Sabaneta dan kau bilang kalau kau berniat menyelamatkannya ? Mustahil kau bisa menyelamatkannya dengan cara yang biasa, apa kau berniat untuk menyerang penjara San Sabaneta ?," tanya Duchess Harriet.

"Iya, aku memang berniat menyerang penjara San Sabaneta untuk menyelamatkan Florian. Tetapi aku hanya baru berniat saja, aku belum tentu akan melakukannya. Lagipula menyelamatkan Florian bukanlah tugasku, melainkan tugasmu yang merupakan ibu dari Florian, nona Harriet. Jadi bagaimana menurutmu, apakah kamu ingin menyelamatkan Florian dari penjara San Sabaneta atau tidak ? Jika kamu mau menyelamatkan Florian maka aku akan memberikan bantuan," ucap Duke Remy.

"Sepertinya kau merencanakan sesuatu, tuan Remy. Apa yang kau inginkan setelah kau berhasil menyelamatkan Florian ? Aku yakin kau pasti mengharapkan sesuatu sebagai bayaranmu karena telah berhasil menyelamatkan Florian nantinya. Aku tahu kalau kau itu bukan tipe orang yang menyediakan 'pelayanan gratis'," ucap Duchess Harriet.

"Kamu sangat mengerti betul tentangku, nona Harriet. Jika kamu ingin menyelamatkan Florian, aku akan membantumu untuk menyelamatkannya. Dan jika aku berhasil menyelamatkannya, sebagai bayaran atas jasaku ini, tolong izinkan aku untuk mengubah Florian menjadi salah satu bidakku," ucap Duke Remy sambil tersenyum.

Duchess Harriet yang mendengar itu pun langsung marah.

"Seperti yang dikatakan nona Claret tadi, kau itu memang benar-benar keparat!!!," ucap Duchess Harriet.

-Bersambung