Hari ujian pun tiba dan kini kami semua sudah berkumpul di tempat latihan kelas A. Kami semua tengah menunggu kedatangan tuan Alan.
"Apa kamu gugup, Rid ?," tanya Noa.
"Tidak, kamu kali yang gugup," ucapku.
"Aku juga tidak, lagian tuan Alan bilang ujian ini mirip seperti dengan ujian masuk tahap kedua. Jadi kemungkinan ujian ini tentang menghancurkan boneka-boneka lagi. Aku tidak akan gugup jika harus melakukan itu lagi," ucap Noa.
"Jika ujiannya itu pertarungan antar murid, apakah kamu akan gugup ?," tanyaku.
"Tidak juga sih," ucap Noa.
"Tapi kalau di ujiannya itu kamu harus melawan Lillian bagaimana ?," tanyaku.
"E-eh ya itu, su-suah juga ya," ucap Noa.
"Berarti kamu gugup jika menghadapi ujian seperti itu," ucapku.
"Kamu sendiri bagaimana, Rid ? Jika kamu menghadapi ujian yang mana kamu harus melawan putri es, apa yang akan kamu lakukan ?," tanya Noa.
"Ya tinggal menghadapi ujian itu dengan biasa. Mau lawan Irene ataupun yang lain pun tidak masalah," ucapku.
"Apa sifatmu menjadi dingin juga setelah berkencan dengan putri es ?," ucap Noa.
Setelah kami mengobrol, datanglah tuan Alan didampingi dengan 4 orang staff.
"Selamat pagi semuanya, sepertinya kalian bersemangat sekali ya untuk menghadapi ujian pertama kalian di akademi ini," ucap tuan Alan.
"Kali ini aku ditemani oleh 4 temanku yang akan membantuku dalam menyiapkan dan menilai ujian kalian semua," ucap tuan Alan.
Keempat staff itu pun menundukkan kepalanya sesaat sebagai sebuah salam.
"Sepertinya tidak ada perkenalan dari masing-masing staff tersebut tapi ya sudahlah," pikirku.
"Kalau begitu langsung kita mulai saja ujiannya. Aku akan menjelaskan tentang ujiannya terlebih dahulu. Ujian pertama ini akan dibagi 4 kali ujian selama 4 hari. Sekarang ini merupakan hari Senin dan hari pertama ujian ini dan akan selesai di hari Kamis. Untuk hari jum'atnya nanti, akademi akan meliburkan kalian dan kalian akan mulai masuk untuk belajar kembali di hari Senin besoknya," ucap tuan Alan.
Murid-murid yang mendengar tentang hal itu pun sangat senang.
"Jum'at libur ? berarti kita akan mendapatkan libur 3 hari di Minggu ini," ucap Noa yang juga senang mendengar tentang itu.
"Ujian pertama di tiap harinya tidak akan berlangsung lama bahkan menurutku sebelum jam istirahat siang juga sudah selesai. Jadi setelah ujian selesai, kalian diperbolehkan untuk langsung pulang," ucap tuan Alan.
Murid-murid yang mendengar itupun kembali senang.
"Pulang cepat ? bahkan Minggu ini kita mendapat pulang cepat," ucap Noa yang kembali senang mendengar tentang itu.
"Tapi, karena kalian pulang lebih awal sebelum jam istirahat, kalian tidak akan mendapatkan makan siang gratis dari akademi," ucap tuan Alan.
Murid-murid yang awalnya senang mendengar itupun jadi murung, begitupun dengan Noa.
"Dan perlu diingat, pertandingan harian juga ditiadakan saat ujian tengah berlangsung. Jadi untuk Minggu ini kalian tidak akan melaksanakan pertandingan harian satupun dan akan dibuka kembali di Senin depan," ucap tuan Alan.
Kami pun mengangguk mendengar penjelasan tuan Alan.
"Kembali ke penjelasan ujian, seperti yang kubilang tadi kalau ujian ini dibagi menjadi 4 kali ujian dan seperti yang ku bilang dulu kalau untuk ujian pertama ini akan mendapatkan 2000 poin. Tapi 2000 poin ini adalah total poin yang akan kalian dapatkan jika menyelesaikan keempat ujian kali ini. Pembagian poinnya adalah 200 poin apabila kalian menyelesaikan ujian di hari pertama, 300 poin di hari kedua, 500 poin di hari ketiga dan 1000 poin di hari keempat. Jika kalian berhasil menyelesaikan ujian di hari pertama ini, kalian akan langsung mendapatkan 200 poin dan mendapatkan akses untuk mengikuti ujian hari kedua. Tapi apabila kalian tidak berhasil menyelesaikan ujian hari pertama, kalian tidak akan mendapatkan poin dan tidak bisa mengikuti ujian hari kedua dan seterusnya. Begitupun dengan ujian hari-hari lainnya," ucap tuan Alan.
Murid-murid yang mendengar penjelasan tentang itu pun mulai gelisah karena ada sistem gugur pada ujian pertama ini.
"Karena aku sudah menjelaskan tentang ujiannya, bagaimana kalau kita langsung mulai saja untuk ujian hari pertama ini ?," tanya tuan Alan.
-
"Baiklah, kalau begitu silahkan maju duluan, Rid," ucap tuan Alan.
"Tunggu sebentar, tuan. Penjelasan tentang ujian kali ini saja saya tidak tahu harus ngapain, kok tiba-tiba saya disuruh maju lebih dulu," ucapku.
"Nanti akan ku kasih tau penjelasannya. Kamu maju saja dulu," ucap tuan Alan.
"Baiklah," ucapku.
Aku pun maju ke tengah tempat latihan.
"Baiklah, untuk penjelasan ujian kali ini adalah kalian harus menghancurkan boneka kayu yang kami berlima ciptakan dalam waktu 2 menit. Kalian akan dianggap gagal jika gagal menghancurkan semua boneka kayu yang kami ciptakan dalam waktu 2 menit," ucap tuan Alan.
"Ternyata benar, ujiannya sama dengan ujian masuk tahap kedua yaitu menghancurkan boneka kayu,"
"Kalau begitu, ujiannya akan mudah nih," ucap murid-murid yang mengobrol denganku.
"Tapi boneka yang akan kalian hancurkan berbeda dengan saat ujian masuk. Mari kita munculkan boneka-boneka itu," ucap tuan Alan.
Tuan Alan dan keempat staf lainnya pun mengambil sebuah benda dari kantung mereka dan ternyata itu adalah sebuah Artifact.
~Wood Creation Magic, Fighting Wooden Puppet~
Tuan Alan dan keempat staf lainnya menciptakan banyak boneka kayu dihadapanku. Tapi ada yang berbeda dengan boneka kayu yang sebelumnya. Boneka kayu dihadapanku memegang senjata yang berbeda-beda dan masing-masing dari mereka juga memegang senjata yang dialiri kelima elemen dasar yang berbeda yaitu elemen listrik, air, api, tanah dan angin.
"Boneka petarung ya ?," pikirku.
Murid-murid yang sebelumnya menganggap ujian ini mudah karena hanya harus melawan boneka kayu saja, tiba-tiba mendadak menjadi gelisah.
"Kalian harus menghancurkan semua boneka-boneka kayu ini dalam waktu 2 menit. Hmmm kenapa reaksi kalian menjadi seperti itu ? bukannya tadi kalian bilang ini akan mudah ?," tanya tuan Alan.
Murid-murid yang ditanya itupun hanya diam saja.
"Yah untunglah aku menunjukmu untuk maju duluan, Rid. Setidaknya mereka bisa mempelajari pola serangan boneka-boneka itu ketika melawanmu. Kamu tidak ada masalah kan kalau maju lebih dulu ? lagipula kamu itu peringkat 1 saat ujian masuk dan lagi sekarang kamu juga peringkat 1 untuk murid yang mengoleksi poin terbanyak di tahun pertama. Jadi harusnya kamu tidak akan protes kan ?," tanya tuan Alan.
"Baiklah, aku tidak masalah dengan itu," ucapku.
"Kalau begitu, ujian untuk hari pertama dimulai!!," ucap tuan Alan.
-
Boneka kayu itu pun mulai maju untuk menyerangku. Kebanyakan yang maju menyerangku adalah boneka kayu yang menggunakan senjata jarak dekat seperti pedang dan tombak, sementara itu boneka yang memakai senjata jarak jauh berada di belakang.
"Aku akan selesaikan ini dengan cepat," ucapku.
~Flame Sword Art, Great Flame Slash~
Aku melancarkan sebuah tebasan api yang besar ke arah boneka-boneka itu dan boneka-boneka itu pun hangus terbakar. Tidak ada boneka kayu yang tersisa lagi di hadapanku.
"Apa-apaan ? dia menghabiskan boneka-boneka kayu itu dalam satu serangan ?," ucap murid-murid yang terkejut melihatku.
"Kerja bagus, Rid. Kamu berhasil menyelesaikan ujian hari pertama ini. Tapi....karena kamu langsung menghancurkan boneka-boneka itu dalam satu serangan sebelum boneka-boneka itu mulai menyerangmu berarti murid yang lainnya tidak bisa melihat pola pergerakan boneka kayu itu dong. Padahal itu alasanku memberikanmu giliran pertama," ucap tuan Alan.
"Sayang sekali, tuan. Anda tidak bisa menggunakan saya untuk tujuan anda," ucapku.
"Yah terserahlah, kamu lulus dan dapat mengikuti ujian hari kedua. Kamu silahkan mundur, Rid. Lalu, giliran selanjutnya, silahkan maju, Irene," ucap tuan Alan.
Aku pun mundur dan kembali ke sisi tempat latihan, sedangkan Irene maju ke tengah tempat latihan. Aku pun berpapasan dengan Irene.
"Semangat, Irene," ucapku.
"Iya, Rid," ucap Irene.
"Hei, Rid, Irene, jangan mesra-mesraan saat ujian," ucap tuan Alan.
"Saya tidak mesra-mesraan, tuan. Saya hanya menyemangatinya saja," ucapku.
Murid-murid yang berada di sisi tempat latihan pun tertawa.
-
Lalu Irene juga berhasil menyelesaikan ujian hari pertama ini, begitupun dengan Charles, Chloe, Enzo dan Noa. Kotaro pun juga berhasil menyelesaikan ujian ini. Dan sampai akhirnya semua murid di kelas A pun berhasil menyelesaikan ujian ini walaupun beberapa dari mereka ada yang kelelahan ataupun terluka karena terkena serangan dari boneka-boneka kayu tersebut.
"Pantas saja ujian selanjutnya akan dilaksanakan besok karena sepertinya pihak akademi tau tidak semua muridnya dapat melanjutkan ujian jika ujiannya dilanjutkan hari ini. Pihak akademi rupanya cukup pengertian juga," pikirku.
"Selamat karena kalian semua telah berhasil melalui ujian di hari pertama ini. Silahkan kalian langsung pulang untuk memulihkan diri kalian bagi kalian yang kelelahan atau yang ingin berlatih kembali, tempat latihan ini boleh langsung dipakai bagi kalian yang mau tetap berlatih di tempat latihan ini. Bagi kalian yang terluka, silahkan langsung menuju gedung tengah lantai 2 untuk meminta pemulihan," ucap tuan Alan.
Kami semua pun bersiap-siap untuk membubarkan diri. Lalu tuan Alan melanjutkan pembicaraannya.
"Sampai ketemu di ujian hari kedua besok. Perlu diingat, tingkat kesulitannya untuk ujian hari kedua akan lebih sulit daripada ujian hari pertama ini. Untuk ujian hari kedua besok, sepertinya ada beberapa dari kalian yang akan gagal," ucap tuan Alan.
-Bersambung