Sebelum kami meninggalkan desa sebuah pikiran dibenak ku, saya mungkin tidak akan kembali lagi ke desa ini, desa ini sudah seperti desa tempat kelahiran ku, karena di desa ini tempat kelahiranku di dunia aneh ini.
Meskipun hari pertama saya disini tidak benar-benar damai, tapi saya cukup bersyukur ketua desa dan pedagang piker membantu saya.
Sekarang saya duduk di samping Pedagang piker, barang bawaan kami cukup banyak, ada peralatan bandit yang akan dijual di kota dan penjahat yang mencuri lencana di kurung di sangkar kecil.
Sebagai ucapan terimakasih kepada penduduk desa, saya hanya mengambil 3 kartu ID bandit, pedang tembaga dengan 1 slot skill dan hadiah dari menangkap penjahat itu.
"Apakah jalan aman untuk dilalui?"
Saya bertanya kepada pedagang dalam upaya untuk memecah kesunyian yang mulai menjadi sangat canggung.
"Ya... sesekali monster muncul tapi penjaga dan Petualang mengalahkannya secara teratur, jadi tidak perlu khawatir"
Dengan berlalunya waktu, Dunia di sekitar kita semakin terang dan kereta juga bertambah cepat, karena jalannya tidak bagus jadi keretanya terasa sangat tidak nyaman, saya terbiasa berpergian menggunakan mobil atau motor di bumi yang terasa jauh lebih nyaman, jadi berpergian dengan kereta sederhana seperti ini sangat menyiksa.
Di sekitar kami ada hutan yang sama persis seperti tempat saya berburu kelinci kemarin, sepanjang jalan hanya ada pohon yang terlihat sama, itu membuat saya menjadi bosan ditambah dengan permukaan jalan yang buruk menjadi siksaan bagi saya.
Meski begitu, pada dasarnya aku tidak punya pilihan selain menahannya, Dalam upaya untuk mengalihkan pikiran saya dari perasaan tidak nyaman ini, saya mencoba menggigit roti yang merupakan salah satu makanan yang disiapkan oleh istri Ketua, tetapi goncangan yang tak berujung ini membuat sangat sulit untuk menikmati bahkan gigitan terkecil sekalipun dengan tenang, Dengan upaya yang berakhir dengan kegagalan, saya kembali melihat-lihat pohon yang membosankan karena tidak ada yang lebih baik atau lebih menarik untuk dilakukan.
•••
'Menghela nafas!' ini sangat MEMBOSANKAN! Belum lagi jika saya tidak mengubah posisi duduk saya dari waktu ke waktu maka pantat saya akan mulai sakit seolah-olah ada serpihan kayu yang menembusnya.
Kemudian bayangan kecil terlihat didepan kereta, mungkinkah binatang? Atau monster? Saya bahkan belum bisa membedakan binatang dengan monster.
"Ohh... kelinci, jadi mereka juga ada disini ya"
"Anda sepertinya sudah akrab dengan mereka tuan?"
"Yah... saya berburu mereka kemarin, jadi ingatan saya masih segar dikepala saya"
Itu, tentu saja, banyak omong kosong di pihak saya, Yang saya lakukan hanyalah meliriknya dan skill penilain saya memberi tahu bahwa itu adalah kelinci, walaupun tulisannya terlihat sangat kecil karena jaraknya yang jauh tapi saya bisa membacanya.
"Ah, kamu benar, Tuan Yb, Ini memang hanya Kelinci, tapi kita tidak perlu khawatir harus melawannya, cukup abaikan meraka maka meraka tidak akan menyerang"
"Baiklah, jika itu yang anda inginkan"
Gerobak itu mendekati Kelinci dan kemudian melaju melewatinya tanpa menarik perhatiannya sama sekali, Jika kami memiliki lebih banyak waktu luang, saya ingin turun dari gerobak untuk memburunya, tetapi untuk saat ini prioritas terbesar kami adalah mencapai vale secepat mungkin.
"Wow... kami benar-benar melewatinya tanpa masalah"
Bukannya saya tidak mengharapkan itu terjadi, tapi saya hanya ingin cepat naik level.
Setelah melewati kelinci saya melihat bayangan seperti bola yang tergeletak di tengah jalan, menggunakan penilain saya mencari tahu apa itu.
Penilaian menunjukkan slime level 1, jadi akhirnya saya bertemu slime, kemarin saya mencoba menghindari meraka, tapi hari ini cukup sial untuk bertemu 1 ditengah jalan.
"Didepan ada slime"
"Apakah anda baru saja mengatakan slime??"
Pedagang itu menarik kendali dan menghentikan seluruh kereta dalam sekejap.
"Apa yang salah dengan slime?"
"Slime adalah monster agresif yang menyerang setiap orang yang mendekatinya! Biasanya mereka hanya tinggal di kedalaman hutan yang terpencil, kita harus slime itu pergi, karena sulit melawannya tanpa sihir"
"Kami hanya akan membuang waktu jika melakukan itu, Anda tetap di sini, saya akan pergi dan mengurusnya"
Menunggunya akan membuang banyak waktu, saya seharusnya bisa mengalahkannya dengan Pedang Ajaib.
"Apa anda yakin?? Slime berbahaya karena mereka bisa melelahkan tubuhmu jika anda tertangkap"
Dia menjelaskan dengan ekspresi ngeri tertulis di seluruh wajahnya, Apakah itu benar-benar berbahaya?
Jika apa yang dia katakan itu benar, maka akan baik-baik saja selama saya tidak membiarkannya menangkapku, lagipula slime itu hanya level 1 dan saya memiliki statistik dari 2 class yang berbeda, jadi saya 2x lebih kuat dari orang normal dengan level yang sama.
"Saya akan baik-baik saja, anda hanya perlu menjaga keretanya tetap aman dan biarkan saya mengurus slime itu"
Saya berbicara dengan percaya diri, saya juga ingin cepat lulus dari class pemula, dengan class pemula mencapai level 5, saya bisa berubah class untuk slot pertama.
"Baiklah, saya akan percaya dengan penilaian anda"
Pedagang itu melanjutkan perjalanan kereta, melanjutkan kekacauan dan guncangan yang memuakkan.
Saya juga ingin mencoba skill dari class hero, sebelum menggunakan untuk melawan lawan yang kuat saya harus memahami cara kerjanya lebih dulu.
Saat gerobak berjalan lebih jauh , Slime akhirnya menyadari kehadiran kami karena ia berbalik ke arah kami dan mendekat dengan lompatan kecil dengan tubuhnya yang seperti gel.
"Oke... berhenti disini"
"Ya... harap berhati-hati"
Ketika kereta berjalan berlahan saya melompat dengan memegang Pedang Ajaib , saya berlari menuju slime lalu menebasnya dari kanan ke kiri, Pedang Ajaib melewati tubuhnya dan membentuk sayatan yang dalam, tapi slime itu menyatukan kembali bagian tubuhnya.
Saya mencoba mengaktifkan skill 'Pikiran Tenang' Tapi Slime itu melompat ke arahku saat aku hendak menebasnya, saya menunggu slime itu mendekat lalu memutar tubuhku untuk menghindarinya memukul perutku.
Dengan serangan berikutnya, aku mencoba memotongnya secara diagonal dari atas tetapi dia melompat ke samping tepat sebelum pedangku bisa mencapainya, jadi saya berlari mengejarnya dan mengulangi serangan itu tepat saat tubuhnya menyentuh tanah, menargetkan intinya secara spesifik, Jika logika permainan juga berlaku di sini, serangan acak pada tubuhnya hanya akan membuatnya menyatu setelah satu detik, jadi satu-satunya cara yang tepat untuk mengirimkannya adalah dengan menghancurkan intinya.
Pedangku menembus tubuhnya lalu menghancurkan intinya dan slime itu pecah seperti jelly yang jatuh, tanpa meninggalkan apapun selain gumpalan jelly yang menjijikkan.
Mengembalikan pedang kedalam Item Box lalu kembali ke kereta.
Dari hasil pertarungan barusan saya menyadari beberapa poin penting, pertama Pedang ajaib tidak selalu bisa mengalahkan monster dengan 1 ayunan, kedua menggunakan skill saat dalam pertarungan sangat sulit.
Haruskah saya mencari anggota party untuk membantu dalam bertarung? Akan bagus jika ada yang mengalihkan perhatian musuh disaat saya mencoba menggunakan skill.
Tanpa sadar saya sudah sampai di dekat kereta.
"Apakah sudah berakhir??"
"Ya tentu saja, saya sudah mengalahkannya"
"Ah... luar biasa, kita bisa melanjutkan perjalanan ke kota"
Saya naik kembali ke kereta dan melanjutkan perjalanan yang membosankan dengan pemandangan pohon yang hampir semuanya tampak sama.
Memeriksa status saya dan class pemula tidak naik level, tentu saja 1 slime level 1 tidak memberikan banyak exp.