Chereads / Perjalanan Yono di Dunia Lain / Chapter 10 - 10. kota vale

Chapter 10 - 10. kota vale

Setelah keluar dari pemandangan hutan yang membosankan, dinding kota terlihat dalam pandangan saya.

Kota ini cukup besar dengan tembok yang memiliki panjang sekitar 1 kilometer.

Kami sekarang melewati ladang pertanian yang membentang sampai perbatasan hutan, tampaknya ini kota pertanian?

"Kota ini memiliki bagunan terbaik dari semua wilayah disekitar sini"

Kata pedagang piker.

Selain kereta kita, ada banyak kereta lainnya yang mengantri untuk masuk ke kota vale, terlihat 2 penjaga yang menjaga gerbang tempat kami akan lewat.

Di depan kemi ada kereta yang mengangkut kandang, meraka ditutupi dengan kain hitam, hanya terlihat jeruji besi dibagian bawah, mungkin mereka mengangkut bintang ajaib atau budak.

Saat saya memikirkan apa yang mereka angkut, penjaga gerbang memeriksa kandang itu, saat kain hitam itu diangkat terlihat beberapa wanita muda yang terlihat seperti Elf di dalamnya.

Jadi mereka juga memperbudak ras mereka sendiri, saya cukup terkejut dengan apa yang saya lihat, Biasanya di cerita yang saya baca, ras fantasi seperti mereka akan memperbudak anggota ras lain.

Beberapa menit kemudian giliran kami diperiksa.

"Ohh... kalau bukan pedagang piker"

Penjaga gerbang itu menyapa kami, sepertinya meraka sudah saling mengenal.

"Selamat pagi tuan"

"Ya... selamat pagi, Tuan piker, saya akan memeriksa barang bawaan anda"

"Iya silahkan, saya hanya membawa jarahan dari bandit dan 1 mata-mata yang berhasil kemi tangkap"

"Bandit?? Dan mata-mata??, bisakah anda menjelaskannya kepada kami"

"Iya saya akan menjelaskannya"

Pedagang Piker turun dari kereta dan mengikuti salah satu penjaga, karena saya tidak ada urusannya dengan mereka jadi saya akan menunggu.

Setelah beberapa menit menunggu mereka berdua kembali.

"Jadi kamu yang namanya Yb, bagus sudah mengalahkan bandit-bandit itu, kamu bisa mengklaim hadiah penaklukan di kantor kesatria"

Tiba-tiba penjaga itu menyapa saya, sepertinya pedagang piker sudah menjelaskan semuanya.

"Ya tuan penjaga saya Yb, dan saya hanya beruntung bisa mengalahkan mereka"

"Hahaha tuan yb jangan terlalu merendahkan diri sendiri"

Pedagang Piker tiba-tiba menyela pembicaraan kami, 'jangan menambahkan masalah yang tidak perlu'

"Hahahha saya suka pemuda yang memiliki sopan santun sepertimu, karena tuan piker sudah membayar biaya tol jadi kalian bisa masuk dan selamat datang di kota vale"

"Baik sekali lagi terimakasih tuan penjaga"

Sebelum kami melewati gerbang penjaga itu membawa bola kristal berbentuk bundar, dia menyuruh saya meletakkan tangan diatasnya.

Dan rupanya itu adalah alat untuk melihat status orang lain, tapi hanya nama, ras, dan class yang muncul, level , skill dan statistik tidak diperlihatkan.

Lalu apa bedanya bola itu dan Kartu ID, saya ingat ketua desa melihat kartu ID bandit dengan cara yang berbeda, saya harus mencari tahu nanti.

saat saya sedang berfikir seperti itu, kami sudah melewati gerbang, melihat sekeliling terlihat bagunan kota yang terdiri dari perpaduan antara batu dan kayu yang membuatnya tampak indah.

" Kami akan mengunjungi kantor kesatria terlebih dahulu dan melanjutkan ke toko senjata untuk menjual jarahan bandit "

"Baik, saya tidak tahu apa-apa tentang kota ini, jadi anda yang memutuskan"

Kami melanjutkan perjalanan melalui kota di sepanjang jalan berbatu, Bangunan di kedua sisinya terpelihara dengan baik dan tingginya sekitar empat-lima lantai, Untuk peradaban di mana barang dan bahan bangunan tidak mudah diakses seperti di bumi modern, semuanya tampak relatif maju, Jalanan sibuk dan penuh dengan orang-orang yang bersemangat dan energik, tetapi tidak sampai Anda bisa menyebut seluruh tempat ini kacau balau, Justru sebaliknya, sebenarnya, Secara keseluruhan, tempat ini tampak seperti kota yang bagus.

Saya melihat banyak orang yang memiliki class yang berbeda-beda seperti Explorer, pejuang, mage, dan ada juga petani, semua penduduk dikota ini adalah Elf, saya belum melihat ras selain Elf semenjak kedatangan saya di dunia ini.

Disepanjang jalan terdapat kios-kios kecil yang menjual makanan, pakain dan senjata.

"Bangunan di sana adalah kantor kesatria"

Pedagang Piker menunjukkan bangunan tertentu yang berada di di pusat kota, itu adalah bagunan yang megah, ketika kami sedang memarkir kereta, seorang kesatria yang tampak muda menghampiri kami, saya melihat levelnya menggunakan penilaian dan dia hanya level 5 dengan class kesatria.

Setelah menjelaskan apa tujuan kami, pedagang piker menyuruh saya menunjukkan kartu ID bandit.

"Ya... ini dia"

Saya mengambilnya dari kantong saku saya, tapi tentu saja itu hanya tipuan, sebenarnya saya mengeluarkannya dari item box.

"Saya akan memeriksa kartu id bandit didalam, jadi harap tunggu hasilnya disini"

Tidak lama kemudian, seorang ksatria wanita cantik keluar dari salah satu kantor, penilaian mengungkapkan bahwa dia pastilah salah satu tokoh besar di sini, karena dia memiliki nama yang terdengar mulia dan levelnya jauh lebih tinggi daripada pria yang ada di sini bersama kami. Dia adalah seorang wanita cantik dengan tubuh yang terlihat ketat yang bahkan tidak bisa disembunyikan oleh armor, meskipun dadanya berukuran sedang. Rambutnya yang berwarna rami diikat dengan kuncir kuda yang lucu, tapi aku yakin jika dia membiarkannya turun, mereka akan mencapai pinggang rampingnya.

"Apakah kamu yang mengalahkan bandit di desa mora kemarin??"

Dia bertanya dengan matanya yang menatap tajam ke arahku.

" Mereka adalah kelompok yang beroperasi di sekitar kota, kami sedang melakukan misi untuk membasmi meraka, tapi kami kesulitan mencari markas mereka jadi dengan mata-mata yang berhasil kamu tangkap pekerjaan itu akan lebih mudah"

Oh saya hampir lupa, kami pergi kesini untuk menyerahkan penjahat itu.

"Dan ini hadiah untuk 3 kartu ID bandit, sisa anggota yang lainnya tidak memiliki hadiah di kepala mereka"

Dan dia melemparkan kantong koin ke arahku.

'Uwa...!'

Karena dia melemparkannya secara tiba-tiba saya hampir tidak berhasil menangkapnya.

"Jika tidak ada hal lain yang perlu dilakukan, kamu bisa pergi dari sini"

Dan dia pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi kepada kami.

Eh? Itu saja? Nonono, setidaknya ucapkan terimakasih sebelum pergi.

"Saya minta maaf atas masalahnya! Dan terima kasih banyak!"

Dia berhenti sejenak untuk melirikku tapi tidak mengatakan apa-apa, 'apa yang terjadi?? Apakah ketulusanku tidak tersampaikan kepadanya??' padahal dia cukup cantik, tapi sikap dinginnya menjadi nilai minus.

"Jangan memikirkannya terlalu dalam, karena mayoritas kesatria berasal dari keluarga bangsawan dan meraka cenderung memandang rendah kami rakyat jelata"

Pedagang piker mengatakan itu saat kami naik ke kereta.

Saya tahu itu, saya sangat tahu, tapi kenapa yang selalu bisa bergaul dengan gadis cantik hanya meraka yang kaya dan tampan.

"Hah... jadi kemana kita pergi, ke toko senjata dan armor?"

Tanyaku kepada pedagang piker dengan suara lelah.

"Betul sekali"

Dan kami melanjutkan perjalanan melalui jalanan yang beraspal kan batu.

Toko senjata dan armor terletak tidak jauh dari alun-alun pusat, jadi kami tidak perlu pergi jauh untuk sampai ke sana.

Ketika kami pertama kali memasuki toko, tidak ada seorang pun di belakang konter, tetapi ketika bel di atas pintu berbunyi, seorang pria segera muncul dari dalam toko, Dia adalah Pedagang Lv11.

"Selamat datang, apa yang bisa saya bantu"

"Kami ingin menjual beberapa peralatan"

Pedagang Picker berkata dan melanjutkan untuk memberikan Pedagang Senjata dengan semua peralatan yang ada di belakang gerobak.

Karena saya tidak ada hubungannya dengan transaksi mereka, saya pergi untuk melihat-lihat berbagi item yang dijual di toko ini.

Ada berbagai item yang dipajang, tapi semuanya tidak ada yang menarik, pedang tembaga, pedang besi armor kulit dan armor besi kebanyakan menghiasi ruangan di toko ini.

"Apakah anda sudah selesai tuan Yb?"

Tanpa saya sadari transaksi mereka sudah selesai.

"Ya... tidak ada yang menarik minat saya, jadi mari kita lanjutkan"

Setelah keluar dari toko senjata saya mencoba naik ke kereta, tetapi tanpa saya sadari urusan saya dengan pedagang piker sudah selesai.

"Jadi kami akhirnya berpisah disini ya?"

Saya merasa sedikit sedih, karena mulai dari sekarang saya akan hidup sendirian di dunia ini.

"Ya... saya akan melanjutkan untuk membeli kebutuhan untuk penduduk desa"

"Baik... saya sampaikan ucapan terimakasih saya kepada ketua desa dan penduduk desa"

Walaupun saya hanya sebentar bersama meraka tapi mereka orang pertama yang saya temui didunia ini, jadi saya cukup sedih.

"Baik... tapi jika tuan Yb belum memiliki tujuan, saya merekomendasikan untuk mendaftar sebagi petualang"

Petualang ya... itu pekerjaan klise yang dilakukan oleh protagonis isekai, ya mungkin saya akan mengikuti jejak mereka.

Setelah berpamitan dengan pedagang piker, kami berpisah...