Chereads / One Piece: Pemanggil Servant / Chapter 129 - Bab 129

Chapter 129 - Bab 129

Dalam sekali pandang, Yasopp menyadari bahwa ada sesuatu yang jatuh dari Hanging Gardens, "Itu, itu si Golden Lion!" Sebagai penembak jitu, wajar jika matanya lebih tajam dari orang lain.

Melihat kejatuhan cepat si Golden Lion, Bajak Laut Red Hair terbelalak. Mereka tak pernah menyangka Shiki dapat dikalahkan dengan begitu cepat!

"Golden Lion... gagal?" Kata Garp.

Berkat gravitasi, Golden Lion menghantam dan menghancurkan tanah dengan kecepatan yang membutakan mata.

Mata putih, mulut berbusa, tubuh ungu kehitaman... semua orang yang hadir melebarkan mata mereka ketika melihat kondisi mengenaskan Golden Lion. Garp yang telah menerka-nerka kondisi Shiki segera mendekat dan meraih tangan bajak laut itu setelah melapisi tangannya sendiri dengan Haki, "Kondisi yang sama seperti kedua Agen CP0. Aku tak pernah menyangka dia akan mati di sini."

"Apa?!"

"Golden Lion mati?!"

Mendengar pernyataan Garp, semua orang yang hadir terkejut. Mereka awalnya menyangka bahwa bajak laut legendaris itu hanya pingsan, tapi ternyata telah mati!

"Nampaknya aku benar-benar meremehkanmu, Marshal Blue." Shanks menggeleng, "Awalnya aku pikir kalian hanya sekelompok yang mampu, ternyata kalian lebih hebat dari yang aku perkirakan."

"Jadi, Garp, Zephyr, dan para Vice Admiral sekalian, apakah kalian setuju dengan usulanku sebelumnya?" Tanya Vermillion kepada pihak Marine, "Apakah kalian berdua memutuskan untuk melawan dua dari salah satu teman-temanku atau kalian semua melawan kita bersama?"

"Pikirkanlah baik-baik, lagi pula aku tidak akan menjamin berapa yang akan selamat jika kalian memilih yang terakhir." Tambahnya.

Baik Garp dan Zephyr sama-sama memandang ke arah Hanging Gardens yang melayang di udara, setelah saling pandang, mereka berkata, "Aku harap kamu menepati janjimu. Kami memilih yang pertama."

"Jika kami menang, maka kamu akan mengembalikan Agen CP0 dan Kizaru kepada kami, kemudian melepaskan kita. Jika kami kalah... maka kita berdua akan menjadi tawananmu." Kata Zephyr.

"Tunggu sebentar." Dia buru-buru menghentikan mereka.

"Apa maksudmu, Marshal Blue? Mungkinkah kita tidak bisa pergi jika kita menang?" Tanya Garp sambil mengepalkan tinjunya.

"Tidak, kamu salah paham." Senyumnya, "Tentu saja kalian bisa pergi, tapi bukan berarti aku bisa mengembalikan salah satu dari teman-teman kalian yang telah kita tahan. Kizaru bisa, tapi Agen itu tidak mungkin."

Seakan tahu maksud perkataan Marshal Blue, Garp mengerutkan kening, "Bahkan jika dia telah mati, setidaknya izinkan kita untuk membawa mayatnya kembali."

"Eh, yah, tidak masalah. Jika kalian menang, aku akan memberikan mayatnya kepada kalian." Jawabnya sambil mengangkat bahu.

"Vice Admiral Garp, apakah kita benar-benar menyetujui permintaan para penjahat itu?" Tanya Onigumo dengan nada khawatir, khawatir berita memalukan ini akan tersebar ke seluruh lautan.

"Onigumo, tolong pahamilah situasi kita. Sekarang bukanlah saatnya bagi kita untuk bertindak sombong dan keras kepala." Jawab Zephyr sambil menepuk bahu Onigumo.

Mendengar keputusan bulat instrukturnya, Onigumo mengangguk lalu kembali ke barisan belakang.

"Jadi, siapa yang akan kita lawan?" Tanya Zephyr sambil melihat ke arah sekelilingnya.

"Hahaha! Biarkan aku bermain denganmu, Mongrel." Sang Raja Pahlawan tertawa, "Mari lanjutkan pertarungan kita sebelumnya."

"Baiklah, aku akan menjadi lawanmu." Menyadari siapa yang akan dia lawan, Zephyr dengan sungguh-sungguh menatap lawannya.

"Apakah tidak apa-apa, Zephyr?" Tanya Garp. Meskipun dia pribadi belum pernah melawan pria emas itu, tapi dia dapat merasakan seberapa besar kekuatannya. Selain itu, dia juga mendengar bahwa Marshal Blue menggunakan kekuatan yang sama persis dengannya, jadi dia khawatir akan keselamatan Zephyr.

"Jangan khawatir, pak tua. Meskipun aku jarang bertarung di garis depan, tapi aku pernah menjadi Admiral. Sekarang istirahatlah dengan baik dan saksikan aku bertarung dengannya." Katanya sambil menepuk bahu Garp.

-----

read chapter 164 on;

patréon.com/mizuki77