"Satu hal lagi, temukan Spandam dan anggota CP9 yang lain, mereka perlu segera diganti."
Selesai, Saint Shepherd langsung menutup telepon.
Mendengar hal tersebut, Blueno, yang diam di samping langsung berkeringat dingin.
Secara tergesa-gesa Blueno menggunakan kemampuannya, ingin segera pergi dari tempat ini.
Tepat ketika ia hendak masuk ke dalam pintu, sebuah telapak tangan berat mendarat di bahunya.
"Ingin pergi kemana?" Kata Agen itu, memandang Blueno dengan muram, "Karena Saint Jupiter telah memberi perintah, maka bersiaplah untuk menerima kematianmu."
Meremas tinjunya, CP0 itu langsung meninju kepala Blueno.
*Boom!*
Suara keras meledak tepat di telinga Blueno.
"Garp!!!" Menekan amarahnya, CP0 itu menggeram ke arah Garp yang berani menghentikan tinjunya.
"Kita akan segera melawan Marshal Blue dan kawan-kawannya, sebaiknya jangan melakukan apa-pun yang akan merusak moral, hahaha!" Garp tertawa.
"Selain itu, Jupiter mengatakan untuk menggantinya, tidak dibunuh. Kamu dapat mengurungnya terlebih dahulu, adapun sisanya, bisa dipikirkan nanti."
CP0 itu telah mencoba menarik tinjunya, tapi cengkraman Garp begitu erat! Pada akhirnya, dia setuju dengan usulan Garp.
"Kalian, gunakan Seastone, tahan CP9 ini untuk sementara." CP0 memerintahkan bawahannya.
"Sekarang lepaskan cengkramanmu..."
"Haha, tentu."
Setelah memastikan keselamatan Blueno, garp melepaskan cengkramannya sambil tertawa.
"Seperti yang baru saja kalian dengar, sebagaian anggota utama Bajak Laut Drake telah meninggalkan pulau, sekarang adalah kesempatan kita." Kata Agen itu kepada Zephyr dan yang lainnya.
"Lebih baik kita segera pergi ke pulau."
"Tapi, bukankah ini aneh? Mengapa Marshal Blue membiarkan separuh anggotanya pergi secara tiba-tiba?"
"Mungkinkah ini konspirasi mereka?" Zephyr merenung.
"Zephyr, aku tidak ingin mendengar pendapatmu lagi." Agen itu melambaikan tangannya.
"Five Elders telah mengeluarkan perintah, bahkan Sengoku sendiri harus menurut. Apakah kamu tidak mau menurut?"
Zephyr mengerutkan kening, kemudian pergi menuju kabin.
Dia masih ragu akan kepergian tiba-tiba setengah dari anggota mereka, yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah mempersiapkan pertempuran sesempurna mungkin.
Setelah menerima perintah CP0, seluruh armada berbaris dan melaju ke arah pulau.
***
Tepat di malam hari, armada Angkatan Laut dan Pemerintah Dunia telah berlabuh di pelabuhan pulau.
"Aku telah menerima laporan dari Agen yang ada di pulau." CP0 membuka percakapan.
"Semenjak masuk kastil, baik Marshal Blue dan lainnya tidak keluar. Apa yang harus kita lakukan sekarang adalah bergegas menuju kastil. Mengandalkan ketidak siapan mereka, kita akan melakukan penangkapan."
CP0 langsung bergegas menuju ke arah kastil diikuti oleh Garp, Zephyr dan lainnya di belakang.
Tepat di belakang, Borsalino bergumam sambil menggelengkan kepalanya, 'Maaf semuanya, tapi Marshal sudah tahu bahwa kalian akan datang. Kita semua telah ditakdirkan untuk gagal dalam misi ini.'
Di dalam kastil, Vermillion yang sedang mengistirahatkan kepalanya di atas lutut Minamoto membuka matanya; "Mereka akhirnya datang."
Vermillion, yang telah memantau sekeliling pulau dengan kekuatan telekinetik berhasil melacak kedatangan musuh-musuhnya.
Tapi, melihat kedatangan mereka entah mengapa dia tidak ingin terlalu banyak bergerak. Lagi pula bantal lutut Minamoto membuatnya malas dan tetap ingin berbaring.
"Sayangku, bagaimana? Apakah kamu menyukainya?" Tanya Minamoto dengan suara lembut sambil mengelus rambut kekasihnya.
"Aku sangat menyukainya, di sini terasa sangat nyaman~" Vermillion mengangguk, memposisikan kepalanya ke tempat yang lebih nyaman.
"Sebenarnya aku enggan menyambut mereka, aku masih ingin terus tidur di pangkuanmu."
"Selama kamu mau, aku bersedia menawarkan pahaku kapan saja. Selain itu, kamu dapat menikmati semua bagian yang kamu inginkan, lagi pula aku adalah milikmu~" Kata Minamoto dengan wajah tersipu.
"Terima kasih, Minamoto. Setelah ini aku pasti akan meminta yang 'lain' darimu." Katanya sambil perlahan-lahan pergi dari bantal kesayangannya.
"Mereka akan segera datang. Akan sangat disayangkan jika kastil ini hancur, jadi lebih baik menemui mereka di luar."
"Karena musuh sahabatku telah datang, maka saya akan memberi mereka sedikit pelajaran." Gilgamesh berdiri.
"Akhirnya mereka datang. Ayo singkirkan mereka dengan cepat, aku ingin segera beristirahat. Bergadang tidak baik untuk kesehatan kulit, terutama untuk wanita sepertiku." Kata Semiramis sambil menyentuh pipinya.
"Nyom~ Nyom~ Apakah mereka sudah datang?" Tanya Artoria yang saat ini sedang asik makan kue. Menatap Masternya dengan tatapan curiga, Artoria buru-buru memasukkan seluruh kue itu ke mulutnya, seakan-akan takut kue miliknya akan dicuri.
"Oke, energi telah diisi ulang, langkah selanjutnya adalah melawan musuh!" Artoria berdiri sambil memegang Excalibur.
Tersenyu, Vermillion berkata, "Mari tunjukkan keperkasaan Blueplanet group kepada mereka!"