Chereads / One Piece: Pemanggil Servant / Chapter 59 - Bab 59

Chapter 59 - Bab 59

"Bocah!" Crocus hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Lupakan, jika kamu ingin bertukar informasi, maka mari lakukan."

"Nah, begitu dong." Vermillion menepuk bahu Crocus dengan ekspresi puas.

"Sebagai sesama dokter, pertukaran informasi itu perlu, lagi pula hal ini dapat meningkatkan keterampilan medis. Siapa tahu, mungkin hal ini dapat membantumu merawat paus itu."

"Kuharap begitu." Crocus menghela nafas.

"Oke, kalau begitu saya akan menunggu di luar. Kalian dapat mengobrol sepuasnya." Kata Vermillion.

"Hmm." Tsunade mengangguk.

***

"Teknik medis yang luar biasa..." Melihat luka yang ada di tangannya pulih dengan cepat berkat chakra Tsunade, Crocus merasa terkagum-kagum.

"Teknik luar biasa serta teori medis yang tidak pernah saya dengar sebelumnya, jika saya menguasai ini lebih awal, maka saya pasti dapat menyembuhkan Roger. Sayang sekali..." Crocus menghela nafas berat.

"Terima kasih, Dr. Tsunade."

"Tidak, terima kasih, Dr. Crocus." Tsunade menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Saya mendapat banyak informasi bermanfaat dari anda. Anda memang dokter Roger yang sebenarnya."

"Kalau begitu, saya harus segera pergi. Saya tidak ingin kekasih kecil saya serta teman-teman yang lain menunggu terlalu lama. Selamat tinggal!" Tsunade melambaikan tangannya.

"Saya berharap dapat bertemu lagi dengan anda di masa depan. Sampai jumpa, Dr. Tsunade." Crocus mengangguk dengan puas.

"Apakah aku telah membuatmu menunggu, Master~?" Tsunade merangkul lengan Vermillion.

"Tidak, mari lanjutkan perjalan kita."

"Umu~"

Menggendong Tsunade dengan gaya putri, Vermillion terbang menuju Golden Hind menggunakan Psychokinesis.

***

Setelah lima hari berlayar di lautan, akhirnya Golden Hind mencapai pulau pertamanya semenjak kedatangan mereka di Grand Line.

Meskipun langit gelap serta kabut menyelimuti udara, dari kejauhan Vermillion masih dapat melihat sebuah pulau dengan bentuk kaktus yang menonjol.

Setelah berlabuh, semua orang turun dari kapal dan berjalan menuju desa setempat.

Meskipun hari telah berubah malam, masih ada banyak penghuni desa yang berkeliaran di jalan. Vermillion yang familiar dengan tempat ini tahu bahwa dia telah sampai di pulau kaktus.

Mengingat Bounty-nya saat ini, dia penasaran apakah akan ada seseorang yang cukup berani untuk mencoba memburu kepalanya di sini.

Langkah kaki kelompok-nya membuat banyak orang-orang desa menyadari kedatangannya. Ketika mereka tahu bahwa orang-orang baru itu adalah kelompok bajak laut Drake, mereka langsung terperangah.

Sebagai Bounty Hunter, mereka aktif membaca surat kabar serta menyimpan banyak sekali kertas Bounty.

Banyak orang yang memilih untuk mundur. Meskipun mereka tergoda oleh hadiah yang di tawarkan, tapi mereka tidak cukup gila untuk mencoba melawan monster-monster itu.

Tapi tidak semua orang adalah pengecut, masih ada beberapa orang yang penasaran dan juga ingin melawan mereka. Bounty sebesar itu terlalu menggoda bagi mereka untuk di abaikan.

"Hei, kalian!" Seorang gadis yang agak cantik dengan pakaian terbuka berjalan mendekat sambil mengayunkan pinggulnya.

"Selamat datang di Whiskey Peak! Saya menjalankan sebuah hotel di sini, apakah anda ingin datang dan minum anggur?"

"Oh?" Drake segera tertarik ketika mendengar kata-kata 'anggur' di ucapkan. "Oke, bawa kita ke sana. Vermillion, mari pergi ke sana."

"Baiklah, mari kita pergi." Vermillion hanya dapat mengangkat bahu, karena Drake telah meminta, maka apa boleh buat.

"Nona, tolong pimpin jalan." Vermillion berkata kepada wanita yang mengundang mereka tadi.

Meskipun wanita itu terlihat tidak berbahaya di luar, tapi Vermillion tahu bahwa wanita itu memiliki niat tertentu kepada kelompoknya.

"Oke, tampan. Mari, saya akan mengantarkan kalian."

Wanita itu ingin meraih tangan Vermillion, tapi segera dihentikan oleh sosok Berseker tertentu.

"Bisakah kamu menarik tanganmu?" Kata Minamoto sambil tersenyum. Bibirnya boleh tersenyum, tapi mata tetaplah jendela jiwa, tatapan dingin Minamoto langsung membuat wanita tadi mengurungkan niatnya.

"Haha, tolong maafkan aku. Mari, saya akan mengantar kalian." Gadis itu mundur beberapa langkah, kemudian dia meminta maaf sambil tersenyum canggung.

Ketika Vermillion dan kelompoknya sampai di hotel, di sana telah ada banyak Bounty Hunter yang menunggu.

Melihat orang-orang yang berpura tak perduli itu, Vermillion hanya melirik mereka sekilas.

Tak lama kemudian, gadis berpakaian terbuka tadi membawakan banyak sekali gelas anggur untuk bajak laut Drake.

"Para tamu yang terhormat, mari, silahkan nikmati minuman spesial kita."

Tsunade adalah orang pertama yang mengambil segelas anggur itu. Mengendusnya, kemudian dia menoleh ke arah Vermillion sambil mengangguk.

Melihat tatapan Tsunade, Vermillion langsung tahu bahwa minuman ini telah ditambahkan sesuatu di dalamnya.

-----

read chapter 92 on;

patréon.com/mizuki77