Meskipun System telah mengatakan bahwa Servants yang dia panggil akan memiliki perasaan penuh kepadanya, tapi mendengar pengakuan Drake secara langsung tentu saja membuatnya emosional.
Drake membenamkan wajahnya di pelukan Vermillion. Drake yang memiliki kepribadian pemberani juga dapat menunjukkan senyum seperti gadis kecil pada saat-saat seperti ini.
*Bang!*
*Bang!*
Suara ledakan keras tiba-tiba mengganggu momen berduaan orang di atas kapal Golden Hind, akibat ledakan tersebut, kapal menjadi sedikit bergoyang.
Vermillion melepaskan pelukannya lalu melihat asal tembakan tadi.
Di kejauhan, sebuah kapal melaju ke arah mereka, dan kapal tersebut memiliki bendera tengkorak yang berkibar.
"Master, bolehkah saya menghancurkan mereka?" Sudut mulut Drake terangkat, sayang sekali senyumnya kali ini terlihat mengerikan.
"Tentu saja." Suasana hati Vermillion lagi tidak baik saat ini. "Tapi pertama-tama, mari kita dapatkan Buah Iblis dari kapal mereka terlebih dahulu."
Keberadaan Buah Iblis tersebut telah diberitahukan oleh System, System tersebut dapat memindai berbagai Bua Iblis yang berada dekat di sekitar Vermillion.
Adapun apa kegunaan Buah Iblis tersebut bagi System, tentu saja sebagai alat jual, dengannya, Vermillion dapat memanggil Servant lain.
"Buah Iblis? Apakah Buah itu harta karun laut yang telah kamu sebutkan sebelumnya? Dengan itu, Master dapat memanggil mitra baru." Drake mengeluarkan pistol gandanya.
"Dengan ini, setidaknya kapal itu tidak akan langsung hancur. Master, anda tunggu saja di sini, saya akan membantu anda mendapatkan Buah Iblis tersebut."
"Terima kasih, Drake. Anda tahu, setelah memanggil anda ke dunia ini, saya hanya bisa mendapatkan satu gerakan Ultimate anda, dan saya sendiri tidak tahu keterampilan tempur dasar." Vermillion meminta maaf.
"Jangan khawatir, Master. Saya akan segera kembali."
Setelah itu, sebuah kapal yang lebih kecil dari Golden Hind muncul. Anehnya kapal tersebut tidak berlayar di laut, melainkan terbang di udara!
Setelah Drake melompat ke kapal kecil tersebut, kapal tersebut langsung terbang melaju ke kapal bajak laut yang ada di kejauhan. Dengan kecepatan kapal terbang itu, jarak mereka langsung diperdekat dalam waktu beberapa detik!
"Apa itu? Kapal laut terbang di udara?!"
"Tidak, bagaimana mungkin?!"
"Tembak, tembak dan jangan biarkan dia mendekat!"
Para perompak di kapal bajak laut semuanya panik. Mereka belum pernah melihat kapal terbang sebelumnya.
Bukannya tidak ada kapal terbang di dunia One Piece, buktinya Golden Lion memilikinya, hanya saja bajak laut kecil ini tidak mengetahui hal tersebut.
"Tenang, beri aku peluru dan arahkan meriam tepat ke arah kapal terbang tersebut. Hanya karena kapal itu terbang, bukan berarti meriam tidak dapat mengenainya."
Meskipun kapten dari bajak laut tersebut merasa takut, tapi dia tidak kehilangan ketenangannya sepenuhnya. Sebaliknya, setelah melihat kemampuan kapal tersebut, tatapan keserakahan terlihat jelas di matanya.
Setelah berhasil membunuh pengendara kapal terbang tersebut, dia akan merampok dan menjadikannya sebagai kapal pribadinya!
"Ya, bidik kapal itu dan tembak!"
Kata-kata kapten mereka cukup meningkatkan keberanian mereka. Para perompak itu dengan cepat melepaskan beberapa tembakan tepat ke arah kapal Drake.
"T-tidak mungkin! Tembakan kita tidak bekerja?!"
"Tidak ada kerusakan sama sekali?!"
Bahkan setelah tertembak oleh meriam, kapal terbang itu bahkan tidak tergores sama sekali. Malahan kapal itu semakin cepat mengejar mereka!
"Gunakan senjata kalian, lalu tem..."
*Bang!*
Kapten bajak laut itu benar-benar panik kali ini, buru-buru dia mengingatkan bawahannya untuk menembak. Tapi sebelum dia berhasil menyelesaikan perkataannya, tubuhnya telah terjatuh. Sebuah tanda peluru muncul di dahinya.
Para perompak menatap kosong kepada mayat kapten mereka. Mereka tidak percaya bahwa kapten mereka yang perkasa bisa mati begitu cepat!
"Halo teman-teman, apakah kalian yang telah mengganggu waktu berduaanku dengan Master?"
Sementara para perompak itu masih dalam keadaan linglung, Drake sudah naik ke atas kapal mereka. Pistol yang digunakan untuk membunuh kapten perompak masih meninggalkan jejak asap.
"Mencoba mencelakakan Master adalah dosa yang sangat besar. Jadi apakah kalian siap?" Drake menodongkan senjatanya ke arah para perompak itu.
*Bang!* *Bang!* *Bang!*
Terdengar suara tembakan konstan dari arah kapal bajak laut tersebut. Para perompak itu bahkan tidak punya waktu untuk bereaksi, tiba-tiba mereka merasakan kesadaran mereka menghilang dari diri mereka.
"Mereka lemah. Yah, tidak heran karena mereka hanya bajak laut kecil." Drake menggelengkan kepalanya, setelah itu mengantongi senjatanya lagi.
"Mari temuan Buah Iblis itu dengan cepat, lalu kembali ke sisi Master."
***
"Master, ini Buah Iblis yang anda inginkan." Drake kembali ke atas Golden Hind sambil membawa Buah dengan pola aneh.
"Sungguh mengherankan bahwa mereka memiliki dua Buah Iblis ini, lebih anehnya lagi mereka belum memakannya. Apakah mereka tidak tahu bahwa ini adalah Buah Iblis?" Drake bertanya keheranan sebelum akhirnya tertawa.
"Kemungkinan besar mereka tidak tahu apa Buah Iblis itu. Bagaimanapun ini adalah East Blue, jadi Buah Iblis masih belum diketahui oleh banyak orang." Vermilion menggelengkan kepalanya.
"Omong-omong, dengan Buah Iblis ini anda dapat memanggil Servant kedua, kan? Jadi, siapa yang akan anda panggil kali ini?" Tanya Drake, dia menantikan kedatangan mitra kedua tersebut.
-----
baca bab 18 di:
patréon.com/mizuki77
ko-fi.com/mizuki77