Chereads / Wahyu Kemuliaan / Chapter 41 - BAB. 41 MENTERI SENIOR DAN DIPLOMAT DUNIA

Chapter 41 - BAB. 41 MENTERI SENIOR DAN DIPLOMAT DUNIA

Setelah Samudera mendengar kabar adiknya Balaputera, naik gunung mengasingkan diri dan fojus akan kehidupan pribadi.

Di buktikan beberapa waktu yang silam dirinya datang dan berkunjung di rembang, jawa tengah pusat pendiri pondok pesantren Balaputera.

Samudera sepulangnya dari rembang dalam perjalanan pulang ke markas besar komando angkatn darat bermimpi di datangi ayahandanya Narendra Sanggrama.

Dalam mimpi tersebut Samudera melihat ayahnya berjalan di naungi oleh rembulan dan saat menghampiri dirinya rembulan tersebut semakin mendekat kearahnya semakin pudar dan seketika ayahnya pergi menghilang.

Samudera beranggapan akan ada sesuatu hal yang terjadi dan secara sengaja atau tidak mimpi itu seperti menggambarkan ketidakpastian karier Samudera.

Belum genap seminggu lamanya, akibat peristiwa mimpi yang menghantui kehidupan Samudera, dirinya mendapat surat dari kepala negara presiden melalui sekretariat negara.

Isi surat menjelaskan bahwa Samudera akan di purna bakti dini sebab akan ada pergantian panglima perang yang baru.

Apabila tidak segera di lakuakan maka di perkirakan dalam turbulensi komposisi organisasi di tubuh Tentara Nasional Indonesia akan mati dan membunuh karier generasi di bawah Samudera.

Sebagai gantinya Samudera akan di persiapkan menjadi Menteri Koordinator Hukum, HAM, dan Keamanan Negara.

Alasan lainnya Samudera beranggapan secara politis tidak ingin bahwa Samudera terlalu terlibat politik sedang dirinya berada dalam ruang lingkup tubuh di organisasi angkatan darat.

Dan akan timbul sebuah persepsi yang menduga akan adanya penyelewengan kekuasaan negara sehingga dirinya di jauhkan dari peran politis tersebut dan di cegah secara dini.

Karena tidak adanya dukungan secara penuh di dewan parlemen maka mau tidak mau Samudera harus bertindak dengan sigap menyetujui perihal sirat wacana yang telah beredar di ruang lingkup istana negara.

Sebenarnya adiknya Balaputera sempat pada beberap waktu yang lalu terlebih dahulu di tawarkan karier gemilang menjadi Duta Besar Negara, Menteri d] Kabinet Kerja Kepala Negara, bahkan Wakil Presiden melalui Konvensi Penjaringan Partai Politik di Nusantara.

Namun di antara semua tawaran Balaputera dengan bijak menyampaikan tidak ingin berkarier di Nusantara dalam gelut politik pemerintahan yang mendera.

Kode yang di sinyalir bahkan datang dari penjuru dunia melalui organisasi bangsa-bangsa yang pernah ayahandanya berkecimpung nampaknya Balaputera lebih tertarik menjadi Pahlawan di Balik Bayangan.

Kemudian selepas acara serah terima jabatan panglima perang atas purna bakti secara dini masa jabatan Samudera yang habis pada seharusnya lima tahun masih kurang 2 tahun lagi lamanya.

Mengingat tidak ingin adanya perpecahan di dalam institusi dan tubuh negara membuat sebuah kemelut peperangan, Samudera pada akhirnya menerima tawaran menjadi seorang menteri di kabinet kerja kepala negara di Nusantara.

Sekalipun menjadi seorang menteri senior dalam kementerian koordinator yang membawahi bidang hukum, ham, dan keamanan negara dalam stabilitas politik pemerintahan, Samudera tak ingin gegabah.

Mau di pertahankan secara lama maupun singkat dirinya sudah bertekad akan mengemban tugas tanpa harus bersikukuh berapa tahun lamanya mengabdi menjadi seorang menteri senior.

Yang jelas dirinya akan tetap memberi sumbangsih dan kontribusi tal terbatas demi keutuhan negara dan kesejahteraan rakyat.

Selanjutnya mendengar kabar bahwa secara resmi Balaputera telah mengubah haluan politik luar negeri secara bebas dan aktif secara pribadi berjuang demi negeri di dunia global dengan bergabung ke persatuam bangsa-bangsa membuat celah keduanya dapat bersinkronisasi dan kooperatif dalam mengembangkan tugas di nusantara.

Resmi keduanya mengemban tugas di dalam dan luar negeri dalam organisasi negara dan swasta.

Keduanya Samudera dan Balaputera memang di kenal mewarisi sifat dan sikap dari ayahandanya Narendra Sanggrama.

Samudera dan Balaputera selain beraliran kejawen sebagai pelestari budaya kuno masyarakat di Nusantara.

Keduanya dalam berpolitik juga beraliran ideologi barat, bukan dalam segi kebebasan, kapitalisme atau penguasa modal.

Jelasnya demokrasi sebagai upaya kemajuan bangsa-bangsa yang transparansi, terbuka dan merakyat.

Untuk itu Narendra Sanggrama pernah merealisasikan Demokrasi Pancasila sebagai jalannya roda pemerintahan dan terbukti berhasil dengan baik.

Selain ramalan-ramalan dan prediksi Narendra Sanggrama yang tepat sasaran dalam mengarahkan kedua puteranya, Samudera telah berhasil menjadi Panglima Perang Jenderal angkatan bersenjata sedang Balaputera pernah menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Parlemen Legislatif.

Sampai pada akhirnya Samudera kini menjadi menteri senior dalam usia usia yang relatif sangat muda di banding para pendahulunya.

Sedang Balaputera menjadi Diplomat Dunia secara Global di bawah nauangan organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Balaputera ingin melanjutkan tradisi dan trah ayahandanya Narendra Sanggrama sebagai Diplomasi penghubung antar negara-negara di belahan dunia dan melindungi negerinya dari berbagai ancaman dan isu negatif pergolakan dunia.

Melalui Balaputera, Samudera yang mewakili indonesia turut serta melakukan expansi perjanjian dan penyelarasan dengan badan PBB, hal demikian dilakukan untuk membangun Nusantara.

Samudera menyetujui bala tentara di nusantara akan siap memberi bantuan secara militer dalam menangani kasus dan sengketa polemik yang di hadapi PBB.

Balaputera yang berperan dan berposisi sebagai Departement Ideologi dan Pemberi Keamanan Dunia di Dewan PBB, menyelesaikan berbagai pertikaian khususnya beberapa di daerah timur tengah yang dilanda separatis dan kudeta terhadap pemerintahan yang sah.

Melalui Bala Bantuan Tentara Militer yang di kembangkan dari Indonesia di bawah kendali Samudera keduanya berhasil mendamaikan dunia.

Kasus dan sengketa dapat terselesaikan hingga keduanya berhasil mendapat royalty keuntungan dari beberapa tambang permata yang ada di timur tengah dan minyak bumi di akuisisi oleh PBB.

Dewan PBB, menggelontorkan dana milyaran dollar untuk membantu pembangunan di Indonesia dan Nusantara secara cuma-cuma untuk membantu memajukan bangsa yang telah berperan aktif serta berkontribusi di dunia perdamaian.

Dana tersebut lantas di pergunakan Samudera untuk membiayai anggaran militer atas perekrutan anggota militer di angkatan darat secara gratifikasi.

Dalam waktu dan tempo yang singkat keduanya Samudera dan Balaputera bereksistensi dalam kurun waktu hanya dua tahun.

Balaputera mengundurkan diri sebagai diplomat dunia global di organisasi PBB, dan Samudera mengundurkan diri secara hormat di tengah kemajuan militer yang semakin berkembang.

Demikian yang mereka perbuat adalah maniefestasi dari tindak tanduk Narendra Sanggrama sebagaimana Narendra Sanggrama telah menjalani posisi tersebut dalam jangka posisi yang berbeda oleh dirinya sendiri.

Sehingga anak-anaknya mengikuti jejak sang ayah, dan disaat posisi nama baik dan mengharumkan negara mereka lantas mengundurkan diri secara hormat membuat nama baik keluarga dan dinasti Narendra Sanggrama semakin mencuat baik di pandangan rakyat dan negara.

Adapun Samudera di saat mengundurkan diri menjadi Menteri di anugerahi negara sebagai Menteri Mahaputera yang di kalungi anugerah bintang penghargaan Bintang Mahaputera.

Sementara Balaputera di Anugerahi gelar Bintang Jasa oleh Dewan Persatuan Bangsa-Bangsa sebagai pembawa perubahan dan peradaban dari bangsa asia.

Itu artinya kedua putera Narendra Sanggrama harus benar-benar vacum dari dunia politik dan pemerintahan di negara maupun mancanegara dengan raihan berbagai karier dan penghargaan yang telah di capai.

Mereka harus mempersiapkan anak dan cucu mereka untuk lebih baik mengembangkan diri dengan pendidikan dan arahan yang terjalur dengan sedemikian rupa.

Menganggap bahwa filosofi dan falsafah yang telah di tanamkan Narendra Sanggrama di kehidupan keluarga kepada anak-anaknya harus di lestarikan yang menjadi tradisi yang tidak boleh di abaikan karena merupakan warisan budaya dan kearifan lokal sebagai pusaka leluhur yang harus tetap terjaga.