Chereads / Kisah Sang Penguasa / Chapter 9 - Bab 9

Chapter 9 - Bab 9

Fugaku menggelengkan kepala dengan tidak berdaya, bahkan tidak menghiraukan mereka, berencana untuk berjalan masuk ke gedung.

"Aish, apa yang kamu lakukan?" Begitu melihat Fugaku bersikeras ingin masuk ke dalam, Shanny segera menghalangi Fugaku dengan menggunakan tubuhnya, "Aku sudah bilang kamu tidak bisa masuk ke dalam, kenapa kamu ingin mempersulit diri sendiri? Jika kamu ingin mencari pekerjaan, melihat hubungan kita di masa kecil, aku akan meminta temanku untuk membantumu mencari pekerjaan di tempat konstruksi."

"Minggir!" Tiba-tiba Fugaku berteriak, seluruh tubuhnya penuh dengan kedinginan.

Teriakan ini menakuti Shanny sehingga ia berhenti mengambil tindakan pencegahan hingga mundur tiga langkah ke belakang. Kaki yang mengenakan sepatu tinggi nya keseleo, sangat sakit hingga membuatnya menarik napas dingin.

"Aku juga memperingatkanmu dengan melihat hubungan kita di masa kecil, jangan menghalangiku!" Suara Fugaku sangat dingin hingga seolah-olah melenyapkan perasaan Shanny.

Kebaikan dan bantuan Fugaku terhadap keluarga Vegas telah dimaksimalkan, Fugaku sudah tidak berhutang apa-apa.

Jika dibandingkan dengan Aprilia, Shanny benar-benar bukan apa-apa.

"Kamu berani mengancamku?!" Shanny yang bingung dan jengkel, bergegas ke arah Fugaku dengan sembrono.

Tapi malah ditahan oleh seorang pria yang mengenakan seragam petugas keamanan dengan tidak sabar, "Apa yang kalian ributkan di sini, siapa kalian?"

"Kami merupakan perwaklian dari perusahaan Aberdeen Company untuk menghadiri acara tawaran, ini orang yang tidak berhubungan dengan acara tawaran hendak masuk ke tempat acara secara paksa."

Shanny mengeluarkan kartu undangan, menatap kepala petugas keamanan, Jonathan, dengan wajah penuh ekspresi dingin, kemudian berkata, "Tawaran hari ini sangat penting, jika mengalami masalah, maka kalian yang tidak dapat memenuhi tugas kalian."

Setelah mendengarkan ini, Jonathan tiba-tiba terkejut, kemudian melihat ke arah Fugaku dengan tatapan tidak baik. Ia mengeluarkan walkie talkie dan memanggil beberapa pengawal.

"Lebih baik kamu menjaga dirimu sendiri saja. Ibu, ayo kita masuk," Setelah melirik Fugaku dengan acuh tak acuh, Shanny dan Putri berjalan masuk ke Altar Company.

"Dengarkan perkataanku, hari ini adalah hari yang penting, orang yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk." Jonathan menatap Fugaku dengan dingin, tangannya menggoyangkan tongkat polisi, kemudian mengancam, "Jika kamu bisa bekerja sama, kamu keluar dari sini saja, kalau tidak tongkat polisi akan bertindak."

"Bagaimana kamu bisa tahu bahwa aku merupakan orang yang tidak berkepentingan?"VSuara Fugaku juga menjadi dingin, "Panggil penanggung jawab di gedung ini turun ke sini."

"Hah? Kamu ingin memanggil Tuan Marc turun ke sini, kamu mengira dirimu siapa? Mempunyai hak untuk bertemu dengan Tuan Marc?"BSetelah mendengarkan perkataan Fugaku, senyuman di wajah Jonathan semakin dalam, ia berkata dengan sengit, "Kamu keluar atau tidak? Tidak keluar, kan? Saudara-saudara, cepat pukul dia!"

Begitu perkataannya jatuh, para petugas keamanan yang ada di belakang Jonathan berjalan ke arah Fugaku dengan niat membjnuh, semuanya mengeluarkan tongkat polisi di tangan.

"Jonathan, hentikan!" Tiba-tiba terdengar suara teriakan yang histeris dari Altar Company.

Setelah itu, seorang pria yang sangat gemuk berlari kemari dengan cepat. Berhubung dengan tubuhnya yang gemuk, jadi penampilannya yang berlari kemari terlihat sangat lucu.

"Tuan Marc, kenapa Anda turun ke sini?" Begitu melihat adegan ini, Jonathan tanpa sadar tercengang.

"Kamu masih berani bertanya kenapa aku turun ke sini?" Akhirnya Marc berlari ke pintu dengan terengah-engah, tapi masih belum sempat untuk mengatur napasnya, Marc langsung menampar wajah Jonathan dengan kuat, "Kamu yang mencari masalah untuk diri sendiri, jangan melibatkanku!"

Terdengar suara tamparan yang jelas, Jonathan ditampar hingga kepalanya sempoyongan, "Tu-Tuan Marc, kenapa Anda memukul saya?"

"Kamu bilang kenapa?" Marc berada dalam keadaan dimana kemarahan terhadap sesuatu masih belum mereda, Marc tetap berteriak pada Jonathan dengan sangat marah, "Apakah kamu tahu kamu hampir memukul orang yang seharusnya tidak dipukul olehmu? Kamu sendiri ingin mencari mati, bahkan aku juga harus terlibat dalam masalah ini!"

Setelah mendengarkan ini, seluruh tubuh Jonathan menjadi gemetar. Jonathan jelas melihat wajah Jonathan gemetar saat mengatakan perkataan ini, ketakutan lebih banyak daripada kemarahan. Marc merupakan pemilik dari Gedung Pusat, orang yang bisa membuatnya hormat seharusnya merupakan orang yang berpangkat tinggi, kan?

Setelah memikirkan ini, Jonathan merasa putus asa dan tidak memedulikan rasa sakit di wajahnya, terdengar suara yang keras, Jonathan langsung berlutut, "Tuan Marc, saya juga tidak tahu Tuan ini merupakan tamu terhormat, melihat bahwa ini adalah kesalahan pertama yang saya buat, mohon maafkan saya."

"Hah?" Marc mendengus dingin, ekspresi di wajah tidak berubah, "Tidak cukup jika hanya aku yang memaafkanmu, tapi harus Tuan ini yang setuju untuk memaafkanmu."

Setelah berkata, Marc melihat ke arah Fugaku yang terus memasang wajah tenang, Marc seperti berubah wajah, Marc segera memasang wajah menjilat.

"Apakah Anda Tuan Fugaku? Dua puluh menit yang lalu, seseorang berpangkat tinggi yang sangat licik membeli Altar Companynya dengan harga tinggi. Tapi hasilnya malah diberitahu bahwa dia sama sekali bukan pembeli yang sebenarnya. Pembeli yang sebenarnya adalah seorang pria yang bernama Fugaku, sebentar lagi akan datang ke Altar Company secara pribadi" ucap Marc.

Lalu, Marc menunggu di lantai bawah setelah menutup telepon, untuk memberi kesan yang baik kepada pembeli itu. Jika bisa menjalin hubungan yang baik, bahkan bekerja sama, ini sangat bermanfaat bagi masa depannya. Tidak menyangka ia tidak menemukan orang yang berpangkat besar itu, tapi malah menemukan keributan yang begitu besar.

Fugaku menangguk dengan polos, "Ya, itu aku."

Kemudian, sikap Marc menjadi semakin hormat, ia mengeluarkan sebuah kartu nama dan menyerahkannya kepada Fugaku.

"Tuan Fugaku, selamat datang di rumahku yang sederhana, kehadiran Anda benar-benar membawa angin segar ke tempat tinggal saya yang sederhana, saya adalah pemilik Altar Company, maaf maksudku Altar Company, Marc, anda bisa memanggil saya apapun termasuk memanggil saya Cilok juga boleh," begitu perkataannya jatuh, Jonathan dan beberapa petugas keamanan lainnya menjadi tercengang.

Sebenarnya Cilok bukanlah nama masa kecilnya Marc, tapi nama panggilan yang dibuat oleh karyawan di Altar Company untuknya. Hanya saja siapapun tidak bisa memanggilnya Bakso di depan umum, karena mereka jelas takut akan hal apa yang terjadi selanjutnya. Tidak tega memukul orang setelah pihak lain mengakui kesalahannya, Marc sudah melakukannya sampai titik ini, Fugaku juga tidak baik untuk berbicara lagi.

Marc langsung mengambil kartu nama itu, kemudian mengangguk dan berkata, "Senang bertemu denganmu."

Marc tiba-tiba menjadi manis seperti minum madu, kemudian melihat Jonathan yang masih kaku di sana, mengerutkan alis, "Tuan Fugaku, bocah ini memiliki mata tetapi tidak digunakan untuk melihat, tidak memiliki pengetahuan apa-apa, Anda merupakan orang yang berpangkat tinggi, tidak perlu berdebat dengan bocah seperti ini."

"Memiliki mata tetapi tidak digunakan untuk melihat, tidak memiliki pengetahuan apa-apa?" Fugaku mencibir, wajahnya tidak mengeluarkan ekspresi apa pun, "Jika aku bukan orang yang berpangkat tinggi, apakah tidak akan ada keributan ini?"

"Menurutmu, apakah menjadi anjing dari beberapa orang yang berkuasa merupakan satu hal yang sangat mulia?"

"Hah?" Begitu perkataannya jatuh, ekspresi di wajah Marc dan Jonathan menjadi berubah.