Pria tersebut menunggu di luar IGD, sambil menghubungi ibu milla (mamaknya fian) di handphone Fian yang sempat dia ambel di jalan tadi. "hallo! mohon ibu segera ke RS MELATI jln.soedirman Jakarta Selatan. anak ibu, (Fian) dalam keadaan kritis. ujar pria tersebut yang menelpon Bu milla. bu milla yang mendapatkan kabar langsung bersiap dan bergegas menuju ke RS.
Beberapa menit berlalu, Bu milla pun masuk ke IGD, melihat keadaan fian yang berbaring di kasur sedang di bersihkan oleh suster. ia langsung menangis.
Pria tersebut datang langsung menyapa Bu milla. "buu! saya rico yang menelpon barusan" ujar rico sambil menyapa. "saya melihat anak ibu terbentang di jalan dengan penuh luka" tambah Rico lagi. "terimakasih banyak nak, sudah membawa fian ke RS dengan cepat" sahut Bu milla dengan mata berkaca kaca.
"Ibu jangan sedih! saya janji bantu semua biaya pengobatan Fian sampai sembuh!" ujar Rico dengan raut wajah senyum. "ga papa nak! jangan terlalu repot!" sahut Bu Milla. "saya ikhlas menolongnya Bu! mohon izinkan saya membantu!" sahut rico lagi. "baiklah! terimakasih banyak" ibu tidak bisa membalas, semoga Allah membalas semua kebaikan" ujar Bu Milla merasa tidak enak.
"Bu! saya izin dulu! ni kunci motor fian yang sempat saya ambil tadi, sekarang motornya sudah saya suruh kawan untuk bawa ke rumahnya sementara!" ujar rico. "besok saya balik lagi!" ujar rico lagi. rico pun pergi meninggalkan Bu Milla di IGD tersebut.
keesokan harinya, nadia pun bergegas masuk ke kelas, seperti biasanya. dia menoleh ke arah kursi fian yang kosong.
"tumben tu anak blom nongol? biasa dah stand bay di kursi" ujar dia dalam hati sambil duduk di kursinya.
"Nov! fian kemana ya? kok blom datang? tanya nadia kepada novia yang baru datang.
"EHEUMM" repunzel merindukan pangeran" hihi" sahut sella dengan raut wajah tertawa mengejek. "apasi sell? gue cuman tanyak!" sahut nadia dengan raut wajah kesal.
"mungkin dia ga enak badan! makanya ga datang" ujar novia sambil tersenyum.
"tu nomornya dah gue kirim ke Lo! sahut sella yang mengjengkelkan.
Nadia pun menelpon fian. "tuutt... "tuut... mohon maaf nomor yang anda hubungi di luar jangkauan!" bunyi dari handphone nadia yang menghubungi fian. "ga aktif hp nya!" ujar Nadia kepada sella. "mungkin hpnya gada batree tu! sahut sella. sella pun kembali ke kursinya.
Bu guru pun datang dan segera memulai pelajaran. nadia pun berusaha menahan khawatirnya kepada fian. dia berusaha fokus kembali.
ketika hendak pulang, "nad! sapa novia yang berjalan bersama dengan sella. "pulang bareng yok?" tanya novia. "ok! yok!" sahut nadia dengan raut wajah ceria.
mereka pun pulang bersama, dan bercerita di sepanjang jalan.
Sesampai di rumah nadia duduk di sofa, ia tersenyum membayangkan apa apa yang terjadi dengan fian beberapa hari yang lalu.
"fian lucu juga ya! manis, juga perhatian, walaupun kadang nyebelin" ujar dia dalam hati sambil tersenyum. "euheummm! lg kasmaran?" ujar miraa yang tiba-tiba datang, heran melihat anaknya tersenyum sendiri.
"Tahpaa! gada Bun!" ngeles nadia ke mira. "apanya ga ada? dari tadi senyum senyum sendiri! udah, ganti baju sana!bauk x" sahut miraa mengejek anaknya. wajah nadia memerah malu, segera ia bangun pergi ke kamar.
Rico pun datang dengan membawa beberapa bungkusan makanan, serta meletakkannya di atas meja. ia terharu melihat bu milla yang tertidur di atas paha fian. milla pun bangun secara tiba tiba.
"ehh rico, sejak kapan datang? tanya milla kepada rico. "baru aja bu! ni rico bawakan beberapa makanan buat ibu" ujar rico sambil tersenyum.
"Makasih banyak nak! dah banyak repotin" sahut milla. "ga papau! saya senang bisa membantu" ujar rico. "buuu!" biar saya yang tidur menjaga fian malam ini! pinta rico kepada Milla. "baikk! ibu titip fian, ibu pulang dulu!" sahut milla dengan tatapan yakin pada rico. Milla pun bergegas keluar untuk pulang.
rico menjaga fian hingga tertidur.
"SYUUIT....."SYUUIT.....
Rico yang terbangun melihat pancaran matahari pagi menembus jendela, ia pun menoleh jam tepat pukul 07.00 pas.
"fian! gue pamit ya, lepas sekolah gue kemari lg, cepat bangun ya bro!" ujar rico kepada fian yang belom sadar juga.
rico pun mengechat bu illa. dia pun bergegas pergi ke luar.
"TOOK....."TOOK....
Mira mengetuk pintu kamar adia, serta membuka pintu kamarnya yang ternyata tidak terkunci. "ASTAGFIRULLAH" bangunnnn!
ujar mirra kepada nadia sambil memukul kakinya. "apa sih bun?" huaaah! sahut nadia sambil menguap dan duduk. "lihat jam tu! sahut mirra. nadia menoleh ke jam tepat 07.10 ia pun segera lari ke kamar mandi,
dan bergegas bersiap siap.
Selang 15 menit kemudian, nadia turun dari mobil dan bergegas menuju ke kelas. ia masuk ke kelas sambil menoleh ke kursi fian yang belom juga hadir. madia pun menelpon fian, "MOHON MAAF NOMOR YANG ANDA HUBUNGI DI LUAR JANGKAUAN" ia kesal mendengar nya. "kenapa lg nad wajah Lo masam banget?" tanya novia. "fian dari kemaren ga aktif" sahut nadia dengan raut wajah masam.
"Apa kabar semua?" tanya pak roy yang tiba-tiba datang berdiri di depan kelas. "Alhamdulillah, sehat pak! serentak semua menjawab. "fian mana?" tanya pak roy sambil menoleh ke kursi fian. "Dah dua hari ga masuk pak!" sahut vans. "gada kabar juga pak!" tambah sella. "okelah, nanti saya hubungi orang tuanya!" ujar pak roy sambil membuka buku untuk memulai pelajaran.