Ketika hendak pulang sekolah, nadia bergegas berjalan ke gerbang. "nadiaa!" panggil pak roy mendekati nadia. "iyaa, ada apa pak?" sahut nadia menghadap ke arah pak roy. "saya dapat kabar bahwa fian sedang di rawat di RS, saya mohon agar kamu dan kawan kawan yang menjenguknya, saya ada jam kerja siang ni! alamat nya sudah saya kirim ke nomor kamu!" ujar pak roy. "baikk pak! terimakasih atas infonya!" sahut nadia sambil tersenyum.pak roy segera pergi.
"Tuuut....."Tuut.....
"Hallo nov! gue dapat kabar kalo fian di rawat di RS!" ujar nadia menelpon novia. "okee nad, Lo tunggu stu! gue muter ni!" sahut novia sambil memutar arah mobilnya. "kenapa nov?" tanya sella di sampingnya. "nadia bilang fian di RS sekarang, kita harus kesana!" ujar novia sambil membawa mobil.
Selang beberapa menit.
"POOP...."POOP.....
Suara klakson mobil novia mendekati nadia yang sedang berdiri. "nad! naekk cepat!" pinta novia kepada nadia. nadia segera masuk ke dalam mobil. "RS mana nad?" tanya novia.
"RS MELATI jln.soedirman!" sahut nadia. "okeee! let's go!" ujar Novia sambil menancapkan gas.
"EHEUMM! repunzel merindukan pangeran!" HIHI. ujar sella sambil tertawa. "IH, apasiih sell?" sahut nadia sambil mencubit pipi sella dengan geram.
Sella pun terus mengocehi nadia hingga kesal. novia diam dan ikut tertawa.
beberapa menit kemudian, novia memarkirkan mobil ke parkiran. mereka pun turun segera mengikuti nadia.
"TOOK...."TOOK....
"Assalamualaikum! sapa nadia sambil mengetuk pintu kamar rawat. "walaikumsalam! masuk!" sahut milla di dalam. "Bu, bagaimana kondisi fian bu?"tanya novia kepada milla. "sudah tiga hari, fian belom sadar! " sahut milla yang mengetahui mereka kawan fian.
Nadia menangis melihat keadaan wajah fian yang lembab. "ini semua salah gue!" ujar nadia secara tiba-tiba. novia dan sella terdiam. "kenapa salah Lo nad?" tanya novia sambil mendekati nadia. "iyaa, seminggu yang lalu fian tolong gue dari cowo yang ganggu gue, pakai jaket tulisan brenss, fian pukul kepalanya Sampek dia pingsan!" sahut nadia dengan mata berkaca sedih.
"EHH! jaket brenss? oh gue ingat! itu geng mafia kota yang di pimpin Oga" sahut sella.
"sudah nak! ini bukan salah siapa siapa, semua sudah qadarullah" ujar milla sambil mengelus bahu nadia.
"Buk..... "Buk...
Panggilan fian dengan suara kecil yang tiba tiba sadar. milla langsung menoleh ke arah Fian. "Alhamdulillah ya Allah! kamu sudah sadar nak!" ujar milla sambil tersenyum. "buuk! biar saya yang suapin fian" pinta nadiaa sambil mengambil mangkuk bubur di atas lemari kecil dekatnya. milla pun mengangguk.
"ibu ke toilet sebentar ya! tolong jaga Fian!" ujar milla kepada nadia sambil bergegas keluar.
"Fii! maafin gue, Lo jadi gini gara gara gue!" ujar nadia dengan raut wajah sedih. "bukan salah Lo nad!" sahut fian sambil menatap nadia. "ni gue suapin! 'aak! ujar nadia menjulurkan sendok bubur ke mulut fian.
"mulai sekarang Lo dan gue SAHABAT!" ujar nadia lagi sambil menarik kelingking fian.
"UHH....."UHH.....
Suara sella tiba tiba batuk, yang dari tadi menahan geli. "syuut!" ujar novia sambil menaeik sella keluar. "Ih! Lo baper ya?" tanya sella yang mengjengkelkan. "duduk sini!" sahut novia tanpa menjawab pertanyaan sella. dia tidak ingin berdebat dengan sella.
"gue di bokong sama lima orang!" gue ga sanggup ngelawan!" gue jatoh, tros mereka mukul gue pakek kayu!" ujar fian dengan suara kecil. "mereka tuu, geng brens yang di pimpin sama Oga. geng mafia terbesar di kota ni. "Lo harus lebih hati hati!" sahut nadia sambil menyuapi fian.
"nad! makasih yaa, dah datang jenguk gue!" ujar fian berterimakasih. "biasa tuu, gue kan sahabat Lo!" sahut nadia sambil tersenyum.
fian pun menatap nadia dengan lamanya.
"ouy! ngelamun?" ujar Nadia.
"Fii! gue pamit dulu ya! Lo harus semangat, nanti kalo dah sembuh gue traktir! Cepat sembuh yaa!" ujar nadia dengan senyum.
"iyaaa, Lo hati hati tu!" sahut fian menatap nadia. "daaa! ujar nadia sambil bergegas keluar. "Dah cantik, mata bulat, lucu, perhatian lagi" ujar fian dalam hati sambil tersenyum sendiri.
"Eh, kalian masi nunggu gue?" tanya nadia yang baru keluar dari kamar. "ya iya dong! kami kan bestie Lo!" sahut novia dengan senyuman. "gimana?dah beres ma pangerannya?" tanya sella mengjengkelkan nadia. "IH! apasiih Lo sell? gue anggap fian kayak abang gue!" sahut nadia sambil mencubit sella. "Hihi" sella tertawa.
"yokk balek! pinta nadia pada novia. mereka pun bangun dan berjalan menuju keluar.
Beberapa menit kemudian rico datang mendekati fian. "hai fi! gue rico!" sapa rico.
fian ingat bahwa pria yang menggendongnya hari itu adalah rico. "makasih ya ric! dah bantuin gue" sahut fian merasa tidak enak.
"santai broo! mulai sekarang Lo dan gue SAHABAT, kalo Lo butuh bantuan gue, jgn canggung buat mintak! gue bantuin Lo semampu gue" ujar rico sambil tersenyum.
"Makasih banyak broo! dah banyak repotin Lo" ujar fian. "iya sama sama!" sahut rico kembali.
mereka pun bercerita dengan akrab dan ceria.
"permisi! maaf, mau periksa pasien!" ujar dokter yang tiba-tiba masuk. "silahkan dok!" sahut rico mepersilahkan. "kondisi fian sudah pulih, dia sudah boleh pulang!" ujar dokter kepada rico. "baikk dok, terimakasih!" sahut rico. dokter pun segera keluar.
"Dokter bilang apa nak? tanya milla yang baru datang kepada rico. "kata dokter fian dah bisa pulang buu!" sahut rico. "alhamdulilah!" sahut milla dengan gembira. "mari bu, kita beres beres! biar saya antar! milla dan rico segera beres beres,serta mengkokong bahu fian berjalan menuju keluar.