Chereads / The Time Replayers / Chapter 22 - 22

Chapter 22 - 22

Setiap hari kuhabiskan waktu sore hingga jalanan menjadi gelap dengan berjalan-jalan untuk menghilangkan ketegangan. Bulan ini, pesawat yang kunamakan B-250 karena berkapasitas lima puluh penumpang, telah mulai dibangun dan diujicoba di pabrik pengembangan Boeing. Sejumlah hasil uji akan kekuatan dan ketahanan pesawat pasti selalu kutunggu kabarnya.

Sementara selama aku berkeliling berjalan-jalan, masih sering terdengar suara ibu-ibu yang menakuti anak-anaknya dengan "kalong wewe" agar segera pulang.

"Ayo pulang, nanti kalong wewe-nya keluar!"

"Nanti digondol kalong wewe lhooo...!"

Hantu yang diceritakan gemar menculik anak-anak yang masih berada di luar rumah masih populer pada tahun ini. Konon ia adalah hantu dari seorang perempuan yang dibunuh warga karena menghabisi nyawa suaminya. Juga beredar cerita bahwa suaminya telah berselingkuh.

Sejak itu Kalong Wewe bergentayangan menculik anak-anak. Tapi ia tidak jahat, karena anak-anak yang diculik itu akan dikembalikan setelah orangtuanya menangis-nangis memohon.

Mama tidak pernah menakut-nakutiku dengan hantu, ia orang yang benci dengan hal semacam itu. Mama selalu ditakut-takuti dengan hantu semasa kecilnya, dan ia benci hal itu. Karenanya, Mama tidak ingin anaknya mengalami hal yang sama.

Cukup banyak teman-teman di kelasku yang begitu penakut. Bahkan di siang hari, mereka sudah ketakutan saat Gacok atau Rendy bercerita tentang hantu. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah mereka.