selang beberapa saat tsubaki melapor kembali pada ku.
ada kendala yg cukup serius yaitu mereka tidak memiliki transportasi yg aman untuk melakukan perjalan ke tempat yg jauh.
untuk itu, aku memberikan sebuah pesawat luar angkasa yg bisa di gunakan oleh tsubaki untuk menjemput semua orang.
lokasi yg di tetapkan untuk pertemuan adalah di Beta kolonial space ship.
ini juga untuk menunjukan kepada mereka tentang potensi yg di miliki oleh pesawat kolonial.
dengan ini tsubaki melakukan perjalanan berkeliling dunia dengan seluruh anggota penting dari cabang fenrir barat jauh ini kecuali sakuya yg masih menggali kubur orang tua mereka.
lebih dari 5 jam, sakuya akhirnya kembali dengan membawa dua kantong plastik yg berisi tumpukan tulang.
"kakek... hanya ada nenek Rui dan ibuku Akira. kakek ku dan ayahku semua di makan oleh aragami." aku mengangguk ringan padanya.
"letakan di bawah" sakuya segera meletakan kedua kentong plastik itu di lantai dan mulai mengamati ku dengan penuh harapan.
tentu saja aku tidak akan mengecewakan sakuya dan dalam beberapa menit, tumpukan tulang tersebut berubah menjadi dua wanita cantik.
"ibu... nenek...." sakuya memeluk mereka berdua yg sedang berdiri dengan expresi bingung di wajah mereka.
tapi sakuya dengan cepat menjelaskan apa yg terjadi sebenarnya.
sesekali Rui melirik ku dengan malu malu saat mendengar penjelasan sakuya.
'apa wanita ini memang suka bermain dengan pria kakak nya' sebuah pemikiran melintas di benak ku yg merupakan sebuah hipotesis.
"terima kasih paman." Akira segera membungkukkan badannya di depan ku dan aku segera melambaikan tangan ku dengan sikap santai. "aku berjanji pada sakuya untuk mengabulkan keinginannya jika dia bisa mempertemukan ku pada hina, jadi ini hanya sebatas transaksi." lalu aku menatap sakuya. "dia menggunakan kesempatan yg berharga itu untuk kalian. jadi berterima kasihlah padanya."
Rui dan Akira mengucapkan terima kasihnya pada sakuya yg membuat sakuya sedikit malu.
Rui lalu melihat ke sekitar dengan sedikit bingung sebelum bertanya. "kakak ipar, dimana kakak hina?"
"aku mengirimnya ke tempat paling aman dan sebagai keluarga aku juga tidak keberatan jika kalian ingin tinggal di sana. bagaimana menurut kalian?"
mereka bertiga saling menatap dan sakuya segera berkata. "nenek dan ibu bisa tinggal di sana, dunia ini sangat tidak aman."
"bagaimana dengan mu nak?" Akira menatap sakuya dengan cemas. "mengetahui kalian baik baik saja sudah cukup bagi ku dan kakek juga sudah memberiku kekuatan yg membuat tubuhku bisa beregenerasi dengan cepat."
Rui dan Akira terdiam sejenak sebelum menganggukkan kepalanya. "jika begitu ibu dan nenek mu akan pergi ke tempat bibi hina, jangan terlalu memaksakan diri mu."
"tenang Bu, sakuya akan baik baik saja."
Akira dan Rui mengangguk sebelum menatap ku. "paman, tolong bantu menjaga sakuya."
"tenang saja." aku segera membuka portal ke dunia mandiri.
"sakuya ibu dan nenek pergi dulu"
"ibu, nenek Rui, semoga kalian bahagia." sakuya menatap mereka berdua dengan expresi melankolis sambil melambaikan tangannya.
setelah mereka berdua pergi, ruangan kembali hening dan kami berdua saling menatap untuk sesaat sebelum aku berkata. "ayo kita keliling tepat perlindungan sambil menunggu kabar dari tsubaki."
"baik kek"
kami berkeliling selama beberapa jam dan sakuya menanyakan banyak pertanyaan tentang ku.
tanpa ragu aku menceritakan semuanya pada sakuya.
dari menyelamatkan sebuah planet hingga berpetualang di galaksi yg sangat luas.
sakuya menunjukan wajah penuh kekaguman dan kerinduan akan petualangan.
tapi segera tsubaki menghubungi ku bahwa semua orang sudah berkumpul di dalam pesawat dan sekarang dalam perjalanan menuju Beta kolonial space ship.
mendengar laporan tsubaki aku segera pergi ke ruang kendali Beta kolonial space ship bersama sakuya dengan menggunakan portal.
"master..." Beta segera memeluk ku dan mencium bibir ku untuk waktu yg lama sebelum melepaskannya.
"dimana yg lainnya?" tanya ku sambil menatap Beta yg memberikan senyum menggoda pada ku.
"delta sedang menunggu kedatangan rombongan tsubaki dan akan menjadi pemandu mereka, sedangkan yg lainnya mempersiapkan tempat pertemuan."
"bagaimana dengan jadwal acara?"
"delta akan memandu semua orang untuk berkeliling dan memperkenalkan semua tempat dan fungsi pesawat kolonial, setelah itu mereka akan di antar ke kamar mereka untuk beristirahat selam 2 jam sebelum acara puncak yg di adakan di ball room utama."
"baiklah, mari kita tunggu sampai acara puncak berlangsung." lalu aku mengeluarkan drone kecil berbentuk bola dan menyatakannya pada sakuya. "dia akan memandu mu untuk berkeliling atau menemukan kamar untuk beristirahat, jadi lakukan sesuka mu dan tanyakan apapun yg kamu inginkan pada benda ini."
sakuya mengangguk dan mulai berkomunikasi dengan drone. setelah beberapa saat mereka segera keluar dari ruang kendali untuk menjelajah pesawat.
sedangkan aku hanya bersantai di kursi kapten sambil menatap ruang kontrol yg luas tanpa petugas operator.
ruang kontrol yg harusnya di kendalikan oleh lebih dari 20 orang, hanya di kendalikan oleh Beta dengan bantuan Pico.
melihat Beta yg berbaring di pangkuan ku dengan nyaman, aku merasa sedikit bersalah pada nya.
aku membelai rambut beta dengan penuh kasih yg membuatnya semakin meringkuk dengan nyaman.
perlahan Beta mulai tertidur dan aku juga ikut tertidur karena terhipnotis nafas lembut Beta yg tertidur.
entah berapa lama waktu berlalu dan kami di bangunkan oleh Pico yg memberi laporan bahwa acara utama akan di mulai dalam 30 mnt.
saat membuka mata, aku melihat delta yg juga meringkuk di bawah sambil memeluk kaki ku dengan bibir yg terus meneteskan air liur.
merasakan bahwa aku sudah bangun, mereka berdua juga membuka mata mereka.
"ayo kita bersiap, 30mnt lagi saatnya acara utama."
"mm" mereka mengangguk lemah sebelum bangkit dari tempat mereka.
kami bertiga segera menuju kamar pribadi untuk membersihkan diri.
tapi saat di dalam perjalanan, aku melihat seorang wanita yg menggunakan kursi roda yg terlihat kebingungan melihat ke kanan dan ke kiri.
"nona cantik, kamu pasti tersesat. ini adalah area staf pesawat dan tamu undangan di larang masuk ke sini atau kamu bisa dimakan oleh kapten pesawat ini." aku merendahkan tubuh ku untuk menggoda wanita cantik yg duduk di kursi roda itu.
tapi wanita ini tidak terlihat terkejut atau expresi apapun dan dia dengan santai bertanya. "apa kapten pesawat ini adalah alien."
aku memberi anggukan ringan padanya. "kapten adalah monster alien mesum, dia sangat suka memakan gadis gadis cantik seperti mu. jika kamu tertangkap oleh nya, bisa di jamin dalam sembilan bulan kedepan kamu akan melahirkan banyak anak anak alien."
wanita tertegun sesaat sebelum memalingkan matanya sambil berkata. "aku tidak tahu jalan kembali, tempat ini sangat luas. bisakah kamu membantu ku?"
"aku juga sedang terburu buru, tapi aku akan membantu mu dengan ini" aku mengeluarkan drone bulat dan menyerahkannya pada wanita itu.
lalu aku meletakkan kedua tangan ku di lututnya untuk menyembuhkan kedua kakinya.
dengan cepat energi hijau mengalir dari kaki ke seluruh tubuhnya dan menghilang setelah beberapa detik.
"kamu akan terlihat cantik jika tersenyum." aku menjentikkan jari ku dan bunga indah yg samar samar bercahaya muncul dari tangan ku.
aku segera menyelipkannya di telinga wanita sebelum mencium tangannya. "lain kali jangan tersesat lagi, kapten pesawat ini benar benar mengerikan."
aku bergegas pergi meninggalkan wanita itu yg masih terdiam tanpa kata kata.
sesaat berikutnya, senyum kecil muncul di bibir nya.
tangannya perlahan membelai punggung tangan yg di cium oleh pria asing itu.
lalu menyentuh bunga yg terselip di telinganya.
setelah itu dia menggerakkan kakinya dengan riang sebelum mengembalikannya ke posisi semula.
senyum lembutnya perlahan menghilang dan di gantikan dengan expresi tenang seperti biasanya dan akhirnya dia menatap drone yg mengambang di sekitarnya lalu meminta arahan untuk kembali.