setalah pesta heber berakhir, rutinitas kami akhirnya kembali normal.
seperti biasa, aku dan kedua pelayan ku yg cantik kembali berkeliling planet peradaban rendah untuk bermain main.
hanya saja ada tambahan hila di dalam pesawat.
beberapa bulan sudah berlaku, tapi aku masih merahasiakan tentang dunia mandiri padanya.
"bang.." hila menampar meja sambil menatapku dengan kesal. "sudah ku bilang aku tidak ingin hamil, lihat apa yg kamu lakukan. bagaimana aku bisa menjelaskannya pada Ames."
"kenapa kamu tidak ingin memiliki anak ku" jawabku dengan nada canggung sambil mendekati hila dan berusaha untuk menenangkannya.
"aku ingin menjadi kuat dan bertemu dengan adik ku. kamu sama sekali tidak mengerti perasaan ku, aku sangat merindukan adik ku." hila menundukkan kepalanya sambil mengepalkan kedua tangannya dengan erat.
"ok ok, ayo kita bertemu adik mu" hila menatap ku dengan bingung tanpa mengatakan sepatah katapun.
lalu aku mencium dahi nya sambil membelai pipinya.
***
"kakak... akhirnya kamu datang..." Aurora bergegas ke pelukan hila yg masih terlihat kebingungan.
kedua dada mereka yg saling bentrok membuat mereka terlihat susah untuk saling berpelukan.
hila segera menatap ku dan berkata "apa maksudnya semua ini?"
"tinggalah di sini sampai anak kita lahir, Aurora sangat pandai dalam merawat seseorang."
"maksudku di mana ini dan kenapa adik ku ada di sini?"
"ini dunia ku dan adik mu dari dulu memang ada di sini."
wajah hila segera memerah, dadanya terlihat naik turun karena menahan amarahnya. "kakak jangan marah, itu tidak baik untuk bayi mu. Robert tidak pernah bermaksud jahat pada kita."
"jika dia tidak bermaksud jahat bagaimana aku bisa hamil." balas hila dengan nada kesal yg membuat Aurora terdiam.
tapi setelah beberapa saat Aurora bertanya. "apa kakak tidak mencintai Robert?"
kali ini giliran hila yg terdiam, expresi kesalnya perlahan melunak dan dia membelai perutnya dengan penuh kasih.
saat itu aku membawa hila ke dalam pelukan ku. "nikmati waktu mu disini, Aurora akan menjelaskan semuanya pada mu secara perlahan. kekuatan esper mu adalah kekuatan dengan resiko tinggi, banyak orang akan mengincar mu untuk itu. sebaiknya kamu tinggal di sini bersama Aurora dan nikmati hidup yg damai."
"bagaimana dengan mu?"
"aku akan membuat kekacauan di alam semesta, setelah bayi kita dewasa kamu bisa ikut dalam kesenangan."
"hati hati" hila memelukku dengan erat. "yang terpenting bagi ku Aurora dan kamu baik baik saja."
"tentu saja... kamu akan tahu semuanya setelah mendengar penjelasan Aurora."
"baiklah" hila mengangguk ringan dan aku segera menatap Aurora sambil berkata pada nya. "rawat kakak mu dengan baik"
"mm" Aurora mengangguk dengan penuh semangat sebagai jawaban.
***
"akhirnya hanya kita bertiga saja" Beta segera memelukku dengan erat, mata kami saling bertemu dan segera bibir kami saling terjalin.
tapi tiba tiba alarm pesawat mulai berbunyi dan perisai pelindung segera di aktifkan.
tembakan sinar energi mulai menghantam perisai pelindung secara terus menerus.
"sepertinya kamu harus menunggu sebentar."
"mm" wajah merah Beta memberi anggukan lembut.
tapi pesawat mulai bergetar kencang dan Pico memberi tahu bahwa badan pesawat mulai terpelintir sedikit demi sedikit.
alisku mulai mengerut mendengar laporan Pico.
"lakukan hyperdrive ke planet terdekat."
"master, kita masih sangat jauh dari planet terdekat. hanya ada lubang cacing yg muncul tidak jauh dari sini."
"lakukan hyperdrive ke lubang cacing dan segera mendarat di planet terdekat setelah keluar."
"baik master"
"Robert, kenapa kamu begitu cemas?" tanya Beta sambil menatap ku dengan expresi bingung.
karena tidak biasanya aku cemas bahkan jika lawan yg aku hadapi adalah beyond grade A.
"orang ini bisa mengendalikan logam, nama nya adalah Shana. kita tidak bisa membunuhnya untuk saat ini karena dia masih memiliki peran penting dan juga dia hanya bayangan dari esper beyond grade A. jika kita membunuhnya, orang itu juga akan mengetahuinya dan aku akan sulit untuk menangkap orang itu di kemudian hari."
"mengerti master."
pesawat ku segera melakukan hyperdrive untuk menembus lubang cacing dan menghilang dari pandangan mereka dengan cepat.
"apa dia gila, memasuki lubang cacing dengan hyperdrive hanya akan membuat distorsi ruang yg mampu meremukan pesawat." teriak salah satu pria yg bertopeng yg ada di sebelah wanita bertopeng bernama Shana.
"mungkin dia bisa selamat, pesawatnya benar benar keras. aku sudah mengerahkan semua kekuatan ku untuk menghancurkan pesawat itu, tapi itu hanya menghasilan sedikit penyokan. aku bahkan bisa membuat pesawat terkuat menjadi rongsokan dengan mudah tapi pesawat itu benar benar tangguh." jelas Shana sambil menatap tangannya yg masih bergetar.
"mungkin bahan paduan nya mengandung sedikit logam."
Shana menggelengkan kepalanya. "aku bisa merasakan logam yg sangat pekat dari pesawat itu. hanya saja logam itu seperti melakukan perlawanan terhadap kelautan ku."
"mari kita ganti target dulu." pria bertopeng segera mengganti topik. "target kita berikutnya adalah penyihir dari peradaban kristal ungu, kernit."
"baiklah." mereka segera memutar arah dan pergi menjauh untuk mencari target selanjutnya.
***
pesawat berputar putar seperti tersedot dalam pusaran air.
alarm pesawat terus menerus berbunyi.
body pesawat mulai terkikis sedikit demi sedikit dan serpihan armor pesawat langsung di telan oleh pusaran hitam sehingga mereka tidak dapat kembali untuk memulihkan diri.
ledakan mulai terjadi di bagian ekor pesawat.
Pico terus menerus melaporkan kerusakan yg terjadi.
walaupun pesawat memiliki kemapuan pemulihan diri yg kuat tapi itu tidak dapat mengimbangi kerusakan yg terjadi.
aku memeluk Beta dan delta sambil mengapung di tengah ruangan untuk menyaksikan ruangan yg berputar putar di sekitarku.
semua barang barang kecil berserakan di mana mana.
rasanya seperti berada di dalam mesin cuci.
"master, ini sangat mendebarkan." seru delta dengan penuh semangat.
tapi Beta masih dengan tenang memelukku dan menyandarkan kepalanya di bahu ku.
aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat wajah delta yg penuh dengan semangat.
"kamu tidak akan berkata begitu jika ini adalah tubuh asli mu"
delta segera terdiam dan menatap ku dengan senyum canggung.
setelah lebih dari 20 menit, getaran akhirnya menghilang dan Pico berhenti melaporkan kerusakan.
tapi karena kerusakan terlaku parah, pemulihan benar benar membutuhkan waktu lama dan sialnya mode hyperdrive masih berlangsung.
karena itu pesawat masih melaju dengan cepat dan akan menabrak sebuah planet di depan hanya dalam hitungan menit.
aku segera menggunakan kekuatan force field untuk memperlambat pesawat secara perlahan.
jika aku menghentikan pesawat seketika dengan force field, itu sama saja akan menghancurkan pesawat seketika.
sama halnya jika kita menghentikan mobil yg melaju kencang dengan meletakkan tembok besi di depannya.
"master, Pico memotong sumber tenaga untuk mematikan mesin secara darurat."
"bagus"
terlihat dari kejauhan pesawat menembus atmosfir planet dengan sangat cepat.
jika bukan karena bahan paduan yg kuat, pesawat akan hancur karena gesekan yg terjadi di atmosfir.
seperti meteor yg akan menghantam planet, pesawat kami segera melewati atmosfir dan bersiap menabrak lautan.
untungnya kecepatan jatuh mulai melambat secara bertahap.
"boom" pesawat langsung memasuki air dan masih bergerak maju untuk beberapa menit sebelum mulai berhenti.
dari ruang kendali kami bisa melihat laut gelap yg ada di depan kami karena posisi pesawat saat ini mengarah ke bawah.
tapi wajah ku segera berkedut melihat mahluk aneh yg ada di depan kami.
intinya bukan mahluk itu tapi, wanita berambut merah yg tertancap di duri mahluk itu.
tanpa pikir panjang, aku menggunakan teleportasi untuk muncul di sebelah mahluk itu dan membawa wanita berambut merah ke dalam pelukan ku.
dengan lambaian tangan ku, monster itu langsung berubah menjadi debu.
lalu aku menyembuhkan luka di tubuhnya sambil melihat ke arah kapal selam mini yg ada di dekat kami.
melalui mata tembus pandang, aku bisa melihat seorang pria yg ketakutan di dalam kapal selam mini tersebut.
aku mendekatinya dan memberinya jari tengah sebelum menendang kapal selam mini tersebut hingga terpental jauh seperti peluru meriam.
lalu aku kembali ke pesawat dan menyerahkan wanita itu pada Beta untuk di urus.
"Pico, apa pesawat masih bisa berfungsi?"
"master, pesawat masih bisa berfungsi sebagai rumah pribadi atau kapal pesiar."
aku menatap hologram Pico dan dia membalas ku dengan senyum main main.
tapi aku dengan cepat mengabaikannya sambil berkata. "bawa pesawat ke permukaan, kita bisa istirahat di sini untuk sementara."
"baik master."