Chereads / sistem the gamer / Chapter 901 - Bab 419 Robert VS malekith

Chapter 901 - Bab 419 Robert VS malekith

"Ames cukup tangguh." kata seorang pria dari kerajaan klen.

"Ames telah berubah" heber menatap layar monitor dengan expresi tegas. "ini pasti karena Robert, pria ini sangat tersembunyi dan aku rasa dia memiliki dukungan yg kuat."

pria dari kerajaan klen memicingkan matanya. "Robert, esper dengan kekuatan kehidupan yg kuat. jadi selama ini dia bersembunyi di bawah rok Ames."

***

setelah mendapat kamar, malekith segera pergi dan berkata akan menjemputnya untuk pertarungan besok.

kami hanya menghabiskan waktu di kamar kami.

Beta, delta dan hila juga berkumpul di kamar ku untuk mengobrol dengan Ames.

beberapa jam berlalu, mereka semua kembali ke kamar mereka dan Ames segera berbaring di sebelahku setalah membersihkan dirinya.

"istirahat, besok kamu akan bertarung."

"baiklah" aku membawa Ames ke pelukanku dan mencium bibirnya dengan lembut.

tangan ku perlahan memasuki piyamanya dan mulai membelai punggungnya yg mulus.

tubuh Ames perlahan memanas dan dia segera menatap ku dengan kesal.

tapi aku mengabaikan tatapannya dan kembali mencium bibirnya.

***

hari berikutnya, malekith benar benar datang untuk menjemput ku dan kami semua segera pergi ke arena pertarungan.

area pertarungan lebih luas dari pada lapangan sepak bola dengan paduan logam sebagai alasnya.

karena berita pertarungan kami sudah menyebar, area di sekitar arena pertarungan sudah di tutupi oleh banyak penonton.

bahkan heber penguasa tempat ini juga ikut hadir di barisan penonton.

"bloodshed memiliki aturan bahwa dalam pertandingan kita tidak bisa melukai lawan terlalu parah dan kerusakan tidak boleh meluas ke luar arena." malekith dengan tenang menjelaskan aturan pertandingan pada ku.

"tenang saja, aku tidak bisa mati. jadi keluarkan semua kemampuan mu dan jangan di tahan." balas ku dengan cepat dan malekith tiba tiba tersenyum.

"baiklah, aku akan memberimu pertarungan yg memuaskan." malekith mengangguk ringan dan perisai penghalang di arena mulai terbentuk.

penonton mulai terdiam, semua orang dengan penuh perhatian mengamati kami berdua.

hila sudah mengepalkan tangannya dengan erat dengan wajah gelisah.

Beta segera menepuk pundak hila. "master tidak akan kalah, lihat nyonya Ames sangat tenang. kemenangan master sudah di putuskan bahkan sebelum pertandingan ini di mulai."

hila menatap Ames yg berdiri tenang sambil melipat kedua tangannya di dada sambil berkata. "jangan meremehkannya"

kecemasan hila perlahan mereda dan dia segera melihat ke arena.

malekith melesat dengan cepat ke arah Robert dan tangannya yg sudah di selimuti api puglis mengarah ke wajah Robert.

Robert dengan mudah menghindar dan memberikan pukulan kuat pada perutnya.

"bang.." suara benturan terdengar dan malekith terlihat mundur beberapa langkah.

bar darah malekith berkurang sedikit, tapi itu perlahan mulai pulih kembali.

"kamu kuat" suara kagum malekith terdengar. "aku akan lebih...."

"bang...." tendangan ku kembali mengenai perutnya yg membuat kata kata nya terpotong.

"bang, bang, bang" tinju beruntun mulai menghujani tubuh malekith.

malekith yg tidak ingin di jadikan samsak tinju juga segera melawan, tapi setiap pukulannya selalu mengenai udara tipis.

semua orang bisa menyaksikan bahwa malekith hanya memukul after image yg di tinggalkan oleh Robert.

setiap gerakan Robert selalu meninggalkan after image yg indah.

puluhan after image dengan berbagi pose terlihat selama beberapa detik sebelum mereka menghilang.

tubuh Robert sangat fleksibel seperti karet meliuk liuk untuk menghindari serangan malekith dan memberi pukulan telak padanya.

suara benturan yg kuat adalah suara tinju Robert yg mengenai malekith.

setelah beberapa saat malekith melompat mundur dan segera menggunakan skill pembebasan yg merupakan bakat dari ras iblis.

skill ini dapat melipat gandakan kekuatan malekith.

tapi siapa Robert?, dia adalah orang yg memukul musuh saat dalam fase perubahan.

tidak menunggu lama, Robert muncul di belakang malekith yg sedang melakukan pose super Saiya dengan skill teleportasi.

tangan Robert langsung mencengkram kepala malekith dan membantingnya ke lantai baja di bawah.

"bang.. bang... bang..." tidak sekali tapi berkali kali yg membuat lantai logam tersebut membentuk kawah.

lalu Robert dengan cepat menarik kaki malekith dan kembali membantingnya ke lantai logam dari kiri dan kanan sama seperti Hulk sedang membanting Loki.

tidak ada belas kasih, bantingan itu sangat kuat yg bahkan membuat cekungan dalam pada lantai arena.

Robert selalu membanting malekith pada lantai arena yg masih datar.

semua yg menyaksikan ini tidak bisa berkata kata.

seolah olah Robert bukan berkelahi dengan malekith tetapi dengan lantai arena.

tubuh malekith di gunakan sebagai palu untuk menghancurkan lantai arena yg masih terlihat bagus.

malekith sama sekali tidak bisa melawan, tangan dan kakinya sudah di ikat dengan kekuatan force field.

Robert menggunakan energi kehidupan untuk memulihkan malekith jika bar darahnya sudah di ambang kritis.

"hentikan...." teriakan malekith segera terhenti karena mulutnya tiba tiba di tutup oleh sihir slim suit dengan tujuan agar malekith tidak bisa mengatakan kata menyerah.

semua orang menunjukan expresi ngeri melihat kegilaan yg di lakukan oleh Robert, bahkan heber tidak bisa tidak mengepalkan tangannya sambil menatap dengan wajah serius.

tapi setelah 30mnt semua orang tiba tiba tertegun dan wajah Ames terlihat memerah dengan expresi yg sedikit tersipu malu.

itu karena gambar siluet segera terbentuk dari lantai arena.

cekungan yg di buat oleh Robert membentuk suatu pola dan saling terhubung hingga membentuk sebuah gambar.

semua orang tahu bahwa gambar itu adalah Ames dan Robert yg saling berciuman.

karena gambar cekung ini memberikan efek 3 dimensi, dari mana pun orang memandang, mereka selalu melihat pose Ames dan Robert yg saling berciuman dengan mesra.

tatapan semua orang tiba tiba beralih ke arah Ames yg sudah terlihat gelisah.

jantung Ames benar benar berdebar kencang, rasa cinta benar benar memuncak saat ini.

jika Robert tidak dalam posisi bertarung dia pasti sudah membawanya ke kamar dan bermain dengan gila.

"malam ini aku akan menghabiskan semua tenaga mu" gumam Ames sambil menatap Robert dengan penuh tekad.

"nyonya Ames, ada cara yg lebih efesien untuk mengalahkannya" Beta segera memberikan usulan yg membuat Ames menjadi tertarik.

"katakan." Ames menatap Beta dengan wajah yg tidak sabar.

"nyonya harus mengendalikan saraf dan otot vagina nyonya untuk melakukan proses pemijatan pada senjata master. itu akan memberi rasa hisapan yg membuat master sangat menikmatinya. sambil menggerakkan pinggul dengan lembut dan menikmati setiap gerakan dengan penuh cinta. nyonya tidak akan kelelahan dan master akan keluar berkali kali lebih banyak dari nyonya."

Ames terdiam sejenak sebelum mengangguk ringan. "berapa lama kamu bisa bertahan."

"itu tidak dapat di jelaskan, karena aku seorang pelayan jadi banyak tugas yg harus di lakukan." Beta menunjukan expresi berpikir. "tapi jika tidak ada tugas, aku pikir aku bisa melakukannya hingga berhari hari."

Ames mengangguk ringan. "terima kasih, aku akan mencobanya nanti."

"kami berdua bisa membantu jika nyonya bersedia." Beta dan delta menatap Ames dengan mata penuh harapan tapi Ames segera melambaikan tangannya. "aku tidak terbiasa, kalian punya banyak kesempatan."

"baiklah nyonya Ames." Beta dan delta menunjukan sedikit kekecewaan di wajahnya, tapi Ames tidak peduli dengan semua itu.

dia sudah sering melihat expresi itu dari saudarinya yg lain saat mereka ingin bergabung jika giliran Ames tiba untuk menemani Robert di kamarnya.

expresi ini adalah expresi tipu daya dan dia hampir tertipu olehnya, untung saja ibu mertuanya selalu mengingatkannya.

memikirkan ibu mertuanya, Ames merasa sedikit aneh. karena sikapnya pada Robert terlihat seperti sepasang kekasih. seminggu sekali mereka selalu pergi berdua untuk berkeliling dunia mandiri dan kembali setelah dua atau tiga hari.

tapi Ames segera menepis rasa penasarannya dan kembali menatap Robert dengan tatapan cinta.

hila yg mendengar percakapan mereka hanya bisa terdiam dengan wajah memerah dan pikirannya mulai melayang.

black star secara bertahap mulai menjauhkan diri dari kumpulan wanita mesum ini.

dalam pikirannya dia sudah membaca ayat Budha berkali kali agar tidak tercemar oleh pikiran mesum mereka.