Chereads / sistem the gamer / Chapter 885 - Bab 403 kesatria cahaya

Chapter 885 - Bab 403 kesatria cahaya

aku dan Ames berada di tempat duduk para bangsawan untuk menyaksikan pertandingan.

satu persatu para kesatria masuk ke arena dan mulai memperkenalkan dirinya tapi masih belum ada orang yg terpilih untuk melawan proyeksi.

"kenapa belum muncul, ini terlihat seperti kekonyolan." Ames mendesah di sebelahku dan aku segera menjawab untuk menenangkannya.

"ada deteksi energi yg tersembunyi di bawah arena, untuk menentukan kekuatan setiap penantang. apa kamu akan repot repot turun tangan jika musuh mu hanya super grade B atau a."

tapi Ames segera mengangkat alis nya dan berkata dengan nada mengeluh. "tapi aku benar benar harus turun tangan saat menghadapi pria yg hanya super grade B. jika bukan karena dia berbelas kasih aku mungkin masih kewalahan menghadapinya."

"ehem" aku memberi batuk ringan dan berkata dengan nada canggung. "itu kasus berbeda."

"aku bisa menghancurkan sebuah planet dengan mudah, tapi aku benar benar tak berdaya di depan super grade B seperti mu."

"sudah ku bilang kasusnya berbeda." balasku dengan expresi yg semakin tak berdaya.

"lebih dari setahun aku memikirkan cara untuk menghadapi..." tapi aku segera memotong kata kata Ames.

"ok ok, katakan saja apa mau mu" kata ku dengan pasrah, karena aku Ames seperti sedang mengeluh.

segera setelah aku mengatakan itu, Ames segera tersenyum. "masuklah ke arena."

"jangan bercanda, ini seperti permainan anak anak." Ames melirik ku dengan sinis. "lalu kenapa membawa ku ke sini."

"bukankah kita hanya mengikuti orang tadi." aku menatap Ames dengan heran dan dia menunjukan expresi tak bersalah sambil berkata.

"kamu yg mengikutinya dan aku mengikuti mu, itu artinya kamu yg membawa ku ketempat ini."

aku mendesah sesaat dan mulai melihat dada wanita elf yg duduk di sebelah Ames, lalu melihat dada Ames sebelum mendesah lagi sambil menggelengkan kepala ku.

melihat ini Ames kembali mengangkat alisnya dan dia segera membandingkan dadanya dengan dada elf yg duduk di sebelahnya.

wanita elf yg melihat ini juga tersenyum pada Ames yg membuat wajah Ames sedikit berkedut.

Ames dengan kesal menatap ku. "masuk" segera energi force field mengelilingi tubuh ku dan aku segera terlempar ke dinding kaca berbentuk setengah lingkaran sebelum sempat menjawab.

melihat dinding pembatas yg semakin dekat, aku segera berteleportasi ke dalam arena agar tidak menghancurkan dinding.

"pasti menyenangkan melihat kepala mu menabrak penghalang, sayang sekali..." Ames menggelengkan kepalanya dengan sedih, lalu menatap wanita di sebelahnya yg masih menatap Ames dengan heran. "jangan sombong hanya dengan dada besar mu, kekuatan adalah segalanya."

wanita itu segera menelan ludah dan mengangguk dengan patuh.

saat ini kegaduhan mulai muncul, para penonton tiba tiba bersorak.

aku melirik Ames dengan kesal dan dia hanya tersenyum main main pada ku.

melihat ini aku hanya bisa pasrah untuk melakukan sebuah pertunjukan.

tanah di sekitar ku mulai bergetar, partikel partikel karbon mulai melayang di udara dan dengan cepat menyatu ke tubuh ku membentuk armor kristal yg sangat indah dan elegan.

aku mengangkat tangan ku dan kumpulan karbon mulai membentuk pedang kristal yg indah.

energi cahaya berwarna warni mulai memancar dari tubuhku dan mengalir ke pedang ku membuat suasana suci.

"nama ku kesatria cahaya"

"cahaya memberi makna untuk kegelapan"

"cahaya memberkati kehidupan"

"Cahaya melahirkan bayangan yg memburu kejahatan"

"wahai ingatan kuno yg terkubur lama di dalam tempat ini"

"cahaya ku akan membebaskan mu malam ini"

semua orang tertegun melihat penampilan ku.

mereka semua berdiri dan berusaha menyaksikan ku lebih dekat.

Ames segera menggigit bibir nya sambil bergumam. "dia bertingkah keren."

segera lingkaran sihir merah muncul di atas langit diikuti kilatan listrik hitam.

dan wanita cantik dengan rambut panjang muncul di depan lingkaran sihir tersebut.

setelah lingkaran sihir menghilang, wanita itu perlahan turun dari langit dan mulai menatap ku. "kesatria purba."

aku yg sedikit terpesona dengan wanita itu segera tersadar dan segera menancapkan pedang ku tanah.

"tidak ada yg bilang bawah aku harus melawan seorang wanita." kata ku sambil perlahan mendekatinya.

"tapi kamu masih harus melawan ku" balas wanita itu.

"pria sejati tidak pernah menyakiti wanita, hanya pria sampah yg akan menyakiti wanita."

"angkat senjata mu dan lawan aku" seru wanita itu dengan nada tinggi dan segera sihir merah seperti darah mulai menerjang ke arahku seperti tombak.

tapi semua itu terhalang oleh perisa transparan yg ada di sekitar ku dan aku masih dengan santai melangkah ke arah nya.

serangan bertubi tubi mulai menghantam perisai, tapi itu masih tidak dapat menembus perisai ku.

setelah beberapa saat aku akhirnya tepat berada di depan nya dan mata kami berdua saling bertemu.

tangan ku perlahan membelai pipinya dan tangannya yg lembut perlahan menyentuh tangan ku yg sedang membelai pipinya.

"kamu terlihat lelah"

"aku..." mata wanita itu mulai berkaca kaca "aku sangat lelah." kata kata tadi mengeluarkan semua emosi yg tersimpan selama ini.

melihat ini aku segera memeluk pinggangnya dan mencium bibirnya dengan lembut sebelum berkata. "bawa aku ketempat mu, aku bisa mengakhiri semua ini."

"terima kasih" tubuh wanita itu segera pecah seperti kaca yg berkilau dan segera sebuah gerbang merah dengan pola sihir yg rumit muncul di depan ku.

melihat ini aku segera menatap Ames yg sudah menatap ku dengan kesal. "tunggu sebentar, tidak akan lama."

"aku akan kembali ke pesawat, jika terlalu lama aku akan meninggalkan mu."

aku mengabaikan kata kata Ames dan segera masuk ke dalam portal.

semua orang segera menatap Ames dan dia segera mengangkat alisnya. "perhatikan mata kalian." seluruh bangunan stadium mulai bergetar hebat yg membuat semua orang ketakutan.

tanpa menunggu lama Ames segera menghilang di depan semua orang.

***

di ruangan putih aku menatap seorang wanita yg sedang terikat sangat erat di sebuah kursi.

tanpa basa basi aku segera melambaikan tangan ku dan semua belenggu yg mengintainya segera terlepas.

"apa kamu mau pergi bersama ku" aku segera mengulurkan tangan ku dan wanita itu segera menerima ukuran tangan ku dengan wajah bersemangat. "tentu saja, aku sudah menunggu mu begitu lama."

aku tersenyum lembut pada wanita yg dengan penuh semangat memeluk lengan ku.

"aku akan memberi mu tubuh fisik"

"bisakah" wanita itu menatap ku dengan penuh kejutan dan jari ku segera memainkan hidung nya. "jangan meremehkan kesatria cahaya."

"ya..." wanita itu mengangguk dalam dalam. "kamu adalah kesatria cahaya ku"

aku segera mengeluarkan tubuh yg tidak memiliki wajah, rambut dan alat kelamin.

itu terlihat seperti boneka manekin yg di gunakan untuk memajang pakaian di toko toko.

ini merupakan produk terbaru dari Agatha.

tubuh multi fungsi yg akan aktif setelah jiwa atau suatu kesadaran di masukan ke dalam nya.

tubuh ini juga akan mengikuti bentuk asli dari jiwa tersebut dan kelemahannya adalah bahwa tubuh ini hanya memiliki kekuatan di level c.

tapi tidak masalah untuk saat ini, kekuatan bisa di tingkatkan dengan mudah.

setelah itu aku membuat lingkaran sihir untuk mengumpulkan semua sisa sisa jiwa dan kesadaran wanita itu.

"percaya pada ku"

"mm" wanita itu mengangguk mendengar kata kata ku dan segera berdiri di atas formasi sihir.

segera tubuh wanita itu masuk ke dalam tubuh yg aku bawa dan tubuh itu mulai berubah bentuk sesuai dengan wujud wanita itu.

tapi itu masih belum selesai karena formasi ini juga berfungsi untuk menarik semua kesadaran dan sisa sisa jiwa wanita itu yg tersebar di seluruh planet ini.

partikel partikel cahaya mulai masuk ke dalam tubuh baru wanita itu yg membuatnya seperti manusia neon.

setelah beberapa menit, semua cahaya akhirnya berkumpul dan wanita itu perlahan membuka matanya.

dia perlahan bangkit dan mulai menatap ku dengan expresi ragu ragu.

"buang semua masa lalu mu, namu mu sekarang Venus." aku segera memberikan pakaian pelayan seksi pada nya yg membuat nya sedikit terkejut.

"aku hanya punya itu" kata ku dengan canggung yg membuatnya tersenyum lebar. "tidak apa apa, selama kamu menyukainya."

dia segera memakai pakaian itu dan memelukku lengan ku dengan cepat. "ayo kita pergi kesatria cahaya." seru nya dengan expresi bersemangat.