semua orang memandang clotti yg sedang membatu dengan penuh antisipasi.
komunikator di telinganya terus menerus berdering memanggil nama clotti untuk menyadarkannya.
tapi dia masih tetap diam tanpa bergerak sedikit pun.
kapal induk dari peradaban dynasty Crimson segera mengarahkan meriamnya ke arah perisai kubus yg mengelilingi clotti.
pesawat kristal white star juga mulai bereaksi dan ujung runcingnya mulai mengarah ke arah pesawat induk dynasty Crimson.
cincin berputar dengan cepat, kristal mulai memancarkan cahaya terang.
energi pelangi segera menyelimuti tubuh pesawat membentuk mata bor yg berputar dengan cepat.
partikel partikel berwarna warni menyebar dengan indah ke sekitar pesawat kristal.
dynasty Crimson terus menerus melakukan panggilan untuk melepaskan clotti jika tidak mereka akan menembak, tapi dari pihak white star tidak ada jawaban sama sekali.
setelah menunggu beberapa menit, meriam utama pesawat induk dynasty Crimson segera di tembakan dan mengenai perisai kubus yg mengelilingi clotti.
tapi energi yg di tembakan langsung terserap oleh perisai tersebut dan hanya membuat sedikit riak kecil.
segera pesawat kristal yg sudah berbentuk mata bor dengan kecepatan tinggi melesat ke arah induk dynasty.
hanya dalam waktu satu detik, pesawat kristal menghancurkan penghalang induk dynasty dan menembus body utama pesawat.
seperti peluru yg dengan cepat menembus buah semangka.
induk dynasty langsung meledak dengan ledakan yg sangat kuat dan menghempaskan pesawat pesawat kecil di sekitarnya.
seperti peluru yg memantul, pesawat kristal mulai membantai armada dynasty tanpa ampun.
semua orang hanya bisa menonton adegan ini dengan expresi ngeri.
hanya dalam beberapa menit, semua armada dynasty hancur lebur tanpa sisa dan pesawat kristal kembali ke posisi awalnya seakan tidak terjadi apa apa.
semua hanya bisa diam, tidak ada yg berani berkata kata.
white star sangat ganas, tak kenal ampun dan tidak ada kompromi.
setelah beberapa saat, semua orang tiba tiba terkejut melihat tubuh clotti berubah menjadi white star dan suara white star mulai terdengar.
"perjuangan yg kuat, tapi tetap saja mati" setelah itu aku memasukan semua kristal drone ke dalam inventory, lalu kembali ke dalam pesawat kristal dengan teleportasi.
tanpa menunggu reaksi semua orang, pesawat kristal melesat dengan cepat lalu memasuki gerbang de fold dan menghilang di depan semua orang.
"dia pergi begitu saja" Ames yg melihat pesawat kristal menghilang dengan cepat tidak bisa menahan kejutannya.
saat itu komunikator di pesawat black star tiba tiba berdering dan saat black star menyambungkannya, seorang pria tampan dengan pakaian pantai sedang bersandar di kursi malas muncul di layar komunikasi.
kaca mata hitam di dahi dengan kelapa muda di tangan kiri terlihat seakan pria ini benar benar ada di pantai.
semua orang berkedut melihat penampilan ku yg terlihat sangat santai.
"sepertinya white star memberi mu sampah yg merepotkan, aku yakin manison pasti akan mengejar mu. aku sedikit mencemaskan hila, sebagai calon suaminya aku tidak ingin dia mendapat masalah."
wajah black star menjadi gelap dan tidak tahu harus berkata apa.
semua orang segera menatap hila dan dia segara berkata pada ku dengan nada kesal. "kamu suami tidak bertanggung jawab"
mendengar ini aku segera mengangkat alis ku. "kapan aku melakukannya, jangan memfitnah pria baik seperti ku jika kamu melakukannya dengan pria lain." aku segera menunjukan expresi kecewa sambil menggelengkan kepala ku. "ternyata kamu wanita seperti itu, aku benar benar kecewa pada mu. hati ku benar benar hancur, percuma aku selalu memikirkan mu selama ini. cinta ini bertepuk sebelah tangan."
"kamu...." hila dengan wajah memerah mendekati layar komunikasi. "di mana kamu sekarang?"
"di belakang mu"
hila segera berbalik dan aku muncul tepat di depannya.
tangan kanan ku langsung memeluk pinggang nya dan menariknya ke dalam pelukan ku.
"kamu..." tapi aku segera mencium bibir nya yg membuat mata hila melebar dan berusaha mendorong ku menjauh.
tapi semua itu tidak membuahkan hasil, hila seakan mendorong sebuah kepal induk yg sedang parkir.
melihat bahwa usaha nya sia sia, dia hanya bisa pasrah menerima permainan lidah ku.
kedua tangannya yg awalnya di gunakan untuk mendorong dada ku perlahan di kaitkan ke leherku.
setelah beberapa saat aku perlahan melepaskan ciuman ku dan kami berdua saling menatap untuk beberapa detik sebelum hila memeluk pinggangku dan membenamkan wajahnya di dada ku. "bajingan..." kata pertama yg dia ucapakan.
"ayo kita berhubungan sex" balas ku dengan santai.
"bermimpi." geram hila dengan kesal.
"aku sudah sering memimpikannya, hanya perlu membuatnya menjadi nyata."
"teruslah bermimpi." jawab hila masih dengan nada kesal dan aku hanya bisa mengangkat bahu ku. "white star tadi menghubungi ku"
"apa yg dia katakan?" hila segera menatap ku dengan penasaran.
"bukan itu intinya, tapi aku melihat adik mu di sebelah white star dan dia menitipkan salamnya pada mu. dia juga meminta ku untuk menjaga mu, jika bisa menikahi mu dan membuat mu mengandung anak ku"
"tidak mungkin adik ku berkata seperti itu, kamu pasti berbohong."
"ok ok, dia hanya menitipkan salam nya pada mu dan berkata tidak usah mencemaskan nya. tapi dia lebih mencemaskan mu, karena itu dia memohon pada ku untuk membawa mu."
"apa seperti itu, kenapa dia tidak langsung menghubungi ku?"
"dia tidak ingin orang lain tahu bahwa kamu memiliki hubungan dengan white star. apa kamu tidak lihat apa yg dia lakukan tadi, itu salah satu kemampuan yg dia miliki yg disebut pertarungan jiwa. skill ini mampu membuat mereka bertarung di arena jiwa, siapapun yg menang akan memiliki semua yg di miliki oleh pihak yg kalah termasuk skill, ingatan, umur dan bahkan bakat nya. dia juga bisa menyalin kemampuan seseorang dan memberikannya pada orang lain, sama seperti dia sudah menyalin kemampuan adik mu lalu memberikannya pada ku dan juga kemampuan mu yg dia gunakan melawan heber."
"jadi seperti itu" hila menghela nafas lega sebelum menatap ku dengan mata lembutnya.
perlahan kami berdua mulai mendekatkan bibir kami secara berlahan sebelum black star merusak suasana.
"bisakah kalian melakukannya nanti saja, masih ada anak anak di sini." black star menepuk seorang wanita muda di sebelahnya yg membuat wanita itu mengembungkan pipinya dengan kesal. "aku bukan anak anak."
melihat ini hila kembali tersadar dan segera melepaskan pelukannya sambil menatap ku dengan kesal.
"wanita selalu berubah tiba tiba" aku menggelengkan kepala ku dan hila segera menginjak kaki ku dengan kesal. "semua salah mu" hila melipat kedua tangannya di dada yg membuat payu daranya sedikit naik ke atas.
tangan ku perlahan menjulur ke payu daranya dan hila segera menampar tangan ku sambil memberi tatapan tajam pada ku. "serius lah"
aku mendesah tak berdaya dan black star segera berkata. "di mana aroshia?"
"aku menitipkannya pada white star karena ada temannya yg bernama risda sedang mencarinya. Risda memiliki pola pikir yg aneh, dia pasti akan mendesak aroshia untuk menyelamatkan teman temannya yg akan membawanya ke kematian. kehidupan AI ini sangat berbahaya, dia tidak memiliki logika perhitungan yg tepat. jika kamu bertemu dengannya lebih baik musnahkan dengan segala cara."
"..." black star menatap ku dengan wajah berkedut, herlos menggelengkan kepalanya, hila memelototi ku dengan kedua matanya dan yg lain hanya menunjukan expresi gelap mereka.
"kembalikan aroshia.." segera suara mekanis mulai terdengar, tapi aku pura pura tidak mendengarkannya dan menarik hila ke dekatku. "pesawat ini sepertinya berhantu, aku baru saja mendengar bisikan setan."
hila memutar matanya ke arah ku dan segera mendorong ku menjauh. "jangan mencari kesempatan."
aku menatap hila dengan wajah tak percaya. "kita baru saja berciuman dan saling berpelukan, kenapa tiba tiba berubah."
"itu hanya kecelakaan." hila kembali memalingkan wajahnya dengan sikap acuh tak acuh.
"aku akan senang jika kamu mengatakan itu saat perutmu membesar." balas ku sambil menatap hila dengan kesal dan dia segera membalas tatapan ku dengan wajah mengancam. "kamu tidak ingin bertanggung jawab."
"kita bahkan belum melakukannya"
"kamu...." hila mengeram sambil menghentakkan kakinya sebelum pergi menjauh sambil berkata. "bajingan...."