Chereads / sistem the gamer / Chapter 866 - Bab 384 ratu black rose

Chapter 866 - Bab 384 ratu black rose

aku menumpang di pesawat luar angkasa sky ring dan menyimpan pesawat di dalam inventori.

tidak ada yg kaget tentang itu, karena semua orang tahu bahwa barang barang yg di beli melalui star sistem bisa di simpan sesuka hati.

banyak orang sangat ingin membeli pesawat luar angkasa dari star sistem, tapi level sistem mereka belum cukup untuk membelinya.

di ruang rapat goa kembali menjelaskan misi nya pada ku serta black star atau Han xiao, hila dan harlos dari ras Sunil yg baru bergabung dengan black star army.

inti dari tugas ini adalah menyelamatkan ras silver yg di culik oleh para pemulung dan di jual di pedagang budak yg ada di pulau naga terapung.

dan tugasku hanya untuk memastikan tidak ada yg mati.

"apa yg terjadi dengan kakek tua yg kamu katakan?" goa segera bertanya setelah selesai menjelaskan misi.

"hilang seperti hantu setelah mengatakan kata kata yg tidak jelas, aku pikir dia kakek tua yg mati dengan rasa penyesalan." jawab ku dengan acuh tak acuh.

"apa yg dia katakan?" tapi goa masih saja bertanya dengan rasa penasaran.

"nak..aku tidak bisa melihat masa depan mu, tapi aku bisa melihat masa depan anak ku. kalian akan segera bertemu." aku mengulangi cara bicara kakek tua itu yg membuat goa tersenyum tipis.

"siapa anak yg dia bicarakan?"

"entahlah, dia selalu mengoceh bahwa anaknya sangat cantik dan kuat, aku tidak akan menyesal jika bisa bersama anaknya dan bla bla bla lainnya. mungkin dia sosok hantu yg sangat merindukan anak nya." aku sedikit menunjukan kesedihan ku, mungkin kakek itu memang roh gentayangan yg sedang mencari anak nya. "mungkin dia memang roh yg malang, untungnya aku memberinya anggur roh. aku harap dia tidak mengikuti ku lagi."

"ternyata kamu takut hantu" hila memberiku tatapan dingin yg membuatku sedikit mendesah. "apa kamu sangat membenci ku" tapi hila segera memalingkan wajahnya dan tidak mau menjawab.

"bagaimana ciri ciri orang itu, apa matanya terlihat aneh?" Han xiao tiba tiba bertanya dan aku segera menatapnya untuk sesaat sebelum tertawa. "ha ha ha ha ha"

"apa kamu juga di tipu oleh nya?"

"ya ya matanya agak aneh, seperti ada bintang bintang di matanya. karena aku lama menatapnya, dia tiba tiba terus mengikuti ku. mungkin dia terkejut ada orang yg bisa melihat nya yg sudah menjadi hantu." aku menatap Han xiao, merasa sedikit lega bahwa ada orang lain yg tertipu selain ku.

"di mana dia sekarang?" tapi Han xiao mengabaikan kata kata ku dan bertanya dengan wajah penasaran.

"dia meminta ku mengantarnya ke stasiun transit di dekat planet 112, karena itu lah aku bisa datang dengan cepat ke sini. apa kamu ingin menangkapnya? kamu perlu membuat alat penangkap hantu untuk itu, aku yakin dia bukan hantu sembarangan." jawabku dengan santai yg membuat bibir Han xiao berkedut.

"dia bukan hantu, aku yakin dia sengaja membawa mu ke stasiun itu?"

"apa maksud mu?" tanya ku dengan penasaran.

"kamu akan tahu nanti." Han xiao menunjukan senyum misterius.

"sok misterius, kamu bukan pria sejati"

senyum Han xiao segera menghilang. "itu tidak ada hubungannya dengan pria sejati."

"tentu saja ada, karena kita adalah seorang pria."

"jawaban macam apa itu" keluh Han xiao sambil menggelengkan kepalanya.

***

beberapa hari berikutnya, pesawat kami mendarat di pulau naga terapung yg mirip seperti stasiun kolonial dengan pelindung transparan berbentuk setengah bola menutupi pulau naga terapung.

dengan bagian tepi di kelilingi oleh port gelanggang kapal.

semua anggota misi terlihat menunjukan wajah tegas dan penuh kewaspadaan saat mulai turun dari kapal.

armor dan persenjataan lengkap menutupi tubuh mereka.

semua orang yg melihat kedatangan kami segera memberi tatapan tajam dengan penuh kebencian.

itu karena tempat ini adalah area netral, di mana bajak laut, pedagang budak, pemulung dan semua kriminal berkumpul di tempat ini untuk mengisi persediaan.

tentu saja mereka semua sangat membenci para tentara bayaran yg selalu memburu mereka.

"kamu terlihat sangat santai, apa kamu sudah biasa ke tempat ini?" goa yg ada di sebalahku terlihat penasaran dengan sikap santai ku.

"ini pertama kalinya." jawab ku dengan acuh tak acuh sambil melihat semua anggota misi yg terlihat tegang untuk sesaat sebelum menggelengkan kepala ku. "mereka hanya terlihat jelek dan sedikit sangar, apa yg begitu serius."

lalu aku menatap orang orang yg memandang kami dengan mata permusuhan lalu berkata dengan nada santai "ada apa dengan mata kalian, jika kalian ingin mengeluarkannya gunakan tangan kalian sendiri."

"beraninya..." seketika tubuh mereka mulai bergetar dan ekspresi mereka menjadi sangat ketakutan.

semakin lama ketakutan mereka semakin extrim dan beberapa orang terlihat membasahi celana mereka.

"to...long..."

"ma.....af....to..long..."

satu persatu mereka mulai bersujud di tanah sambil memberi ratapan menyakitkan.

mata mereka mulai memerah dan darah perlahan keluar dari mata mereka.

dan pria yg kekuatannya paling lemah mulai melepaskan kedua mata nya dengan tangannya sendiri di ikuti oleh yg lainnya.

hanya dalam beberapa detik mereka semua sudah berbaring di tanah dengan wajah tanpa mata.

semua orang yg menyaksikan semua ini menatap dengan ngeri dan tidak berani bersuara.

"apa ada lagi yg memiliki mata bermasalah di sini" seketika semua orang menundukkan kepala mereka dan perlahan menjauh tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"bagaimana cara mu melakukannya?" goa menatapku dengan takjub dan sedikit kebingungan.

"apa yg sulit... aku seorang esper dan wajar menggunakan serangan psykis, apa menurutmu aku hanya bisa menyembuhkan?" aku memberikan jawaban santai yg membuat goa semakin bingung.

"seorang esper semakin kuat jika dia memahami kekuatannya sendiri. memahami kehidupan berarti harus memahami kematian, begitu juga sebaliknya." lalu aku menatap hila sambil tersenyum. "bukankah begitu nona hila" tapi dia kembali mengendus dingin sambil memalingkan wajahnya. "itu hanya omong kosong mu"

"mungkin kita bisa mencoba saling memahami." balasku dengan nada main main.

"jangan bermimpi." geram hila dengan kesal dan terlihat kedua tangannya mengepal dengan erat yg membuatku hanya bisa pasrah mengangkat bahu ku.

"seorang pria menggertak yg lemah dan menggunakannya untuk menggoda gadis gadis, ini bukan seperti yg di lakukan oleh pria sejati." wanita cantik dengan pakaian militer angkatan laut hitam yg seksi perlahan mendekat kearah kami.

di belakangnya terlihat puluhan wanita cantik dengan armor ringan hitam yg mengikuti lekuk tubuh mereka yg indah dengan logo tengkorak menggigit sepucuk mawar hitam juga perlahan mengikuti wanita tersebut.

wanita itu memiliki pesona seorang ratu dengan salah satu matanya di tutup ala bajak laut sangar.

"dia adalah ratu bajak laut black rose, super kelas A, kenapa dia ada disini?" kata goa pada ku dengan suara penuh kewaspadaan.

semua anggota tim juga mulai menunjukan kewaspadaan mereka dan bahkan ada yg menunjukan expresi ngeri.

"Robert...jangan sembrono. setiap anggota ratu black rose adalah super level B." jelas pemimpin tentara bayaran Blade.

tapi aku masih menunjukan sikap santai ku dan tersenyum pada wanita yg perlahan mendekati ku. "aku tidak menyangka bisa bertemu ratu black rose yg terkenal akan keseksiannya. mungkin nona seksi ini bisa mengajari ku cara menjadi pria sejati."

wanita itu segera tersenyum lembut. "tentu saja." dia berhenti di depanku dan segera mengaitkan kedua tangannya ke leherku. "aku akan memberi pelatihan ketat selama 24 jam penuh di kamar ku, setelah itu kamu akan segera menjadi pria sejati."

"kedengarannya bagus, tapi aku sedang melakukan misi. jadi bagaimana jika setelah misi ini selesai."

"sayang sekali." lalu dia segera mencium bibirku dan kedua tangan ku juga mulai memeluk pinggangnya dengan erat.

segera ciuman penuh nafsupun terjadi selama beberapa menit.

perubahan tiba tiba ini membuat semua orang tidak bisa berkata kata.

hila hanya bisa menatapku dengan penuh amarah, para inhuman menunjukan sedikit kecemburuan, maple moon menutup mulutnya sambil melebarkan matanya.

salah satu inhuman menunjukan expresi bersemangatnya yg terlihat seperti sedang merekam adegan mesum kami.